Apa Itu Crankshaft

√ Apa Itu Crankshaft? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Crankshaft? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya. Di dalam kendaraan bermotor, crankshaft berperan sebagai poros penggerak yang menggerakkan piston. Komponen ini terletak di dalam ruang pembakaran, tepatnya di blok silinder bagian bawah mesin. Penting untuk merawat crankshaft dengan baik untuk menjaga performa mesin kendaraan agar tetap optimal dan tidak mudah mengalami kerusakan.

Apa Itu Crankshaft?

Crankshaft adalah komponen penting yang berperan dalam meningkatkan kinerja optimal mobil. Terletak di bagian bawah silinder mesin, crankshaft berfungsi sebagai pengubah gerakan piston. Dengan kehadiran crankshaft, gerakan naik-turun piston diubah menjadi gerakan rotasi atau putaran, yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan komponen lain seperti flywheel agar lebih efisien.

Selain itu, crankshaft juga bertanggung jawab dalam menyampaikan energi transmisi dari timing belt untuk membuka katup (valve) mesin. Gerakan rotasi crankshaft juga mendukung sistem kelistrikan mobil, memastikan bahwa beberapa komponen seperti power steering, lampu mobil, dan kompresor AC dapat beroperasi secara optimal.

Crankshaft juga berperan sebagai sumber informasi bagi ECU mobil dalam beberapa hal. Ini termasuk informasi tentang RPM, sudut putaran crankshaft, serta informasi mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pengapian dan injeksi bahan bakar, terutama pada mobil yang menggunakan teknologi fuel injection.

Fungsi Crankshaft Motor

Fungsi utama crankshaft pada motor adalah mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi atau putaran. Komponen ini memiliki peran penting dalam menggerakkan piston di dalam silinder mesin.

Ketika terjadi proses pembakaran di ruang pembakaran, energi ekspansi hasil pembakaran mendorong piston untuk bergerak naik-turun.

Gerakan naik-turun piston ini disalurkan melalui batang penghubung ke crankshaft. Selanjutnya, crankshaft mengonversi gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi atau putaran.

Selain fungsi utamanya yang telah disebutkan, crankshaft juga memiliki beberapa fungsi tambahan yang penting, termasuk:

  1. Meneruskan Tenaga ke Transmisi: Gerakan rotasi yang dihasilkan oleh crankshaft tidak hanya menggerakkan piston, tetapi juga diteruskan ke sistem transmisi untuk menggerakkan roda motor, memungkinkan kendaraan bergerak maju.
  2. Menggerakkan Komponen Lain: Putaran crankshaft tidak hanya digunakan untuk menggerakkan piston, tetapi juga digunakan untuk menggerakkan komponen lainnya seperti camshaft (yang mengatur bukaan dan penutupan katup), pompa oli (untuk memastikan pelumasan yang optimal), pompa air (untuk mendinginkan mesin), serta komponen sistem kelistrikan seperti alternator (yang menghasilkan listrik untuk sistem elektrikal kendaraan).
  3. Menjadi Poros Utama Mesin: Crankshaft tidak hanya menjadi pengubah gerakan dari naik-turun menjadi rotasi, tetapi juga berperan sebagai poros utama mesin. Ini berarti crankshaft menjadi pusat pergerakan piston dan komponen mesin lainnya, menjaga semua bagian mesin beroperasi secara sinkron dan efisien. Sebagai poros utama, crankshaft memastikan bahwa gerakan piston dan gerakan komponen lainnya terkoordinasi dengan baik untuk memastikan kinerja mesin yang optimal.
Baca Juga :   √ Cara Menggunakan Cup Sealer Serta Prinsip Kerjanya

Komponen crankshaft

Untuk mengubah gerakan piston, crankshaft terdiri dari beberapa komponen, termasuk yang berikut ini.

1. Crank pin journal

Crank pin journal adalah bagian dari crankshaft yang langsung terhubung dengan batang piston. Ini terdiri dari bantalan connecting rod bearing di setiap ujung batang penggerak pada silinder mesin. Fungsi utama crank pin adalah menyediakan titik pivot untuk gerakan naik-turun piston. Di dalam crank pin, terdapat lubang oli yang berfungsi untuk menyediakan pelumas yang diperlukan untuk mengurangi gesekan antara crank pin dan bantalan connecting rod bearing, sehingga memastikan gerakan yang lancar dan minim gesekan.

2. Crank journal

Crank journal terletak di main bearing atau tempat duduk logam yang langsung terhubung dengan blok silinder sebagai penopang utama crankshaft. Setiap crank journal dilengkapi dengan saluran oli yang berfungsi untuk menyediakan pelumas ke berbagai bagian crankshaft, termasuk crank pin journal. Crank journal juga memiliki crank arm, yang merupakan bagian yang menghubungkan crankshaft dengan komponen lain dalam mesin, memungkinkan transmisi gerakan rotasi dari crankshaft ke komponen lainnya.

3. Crank arm

Crank arm berfungsi sebagai penghubung antara crank journal dan crank pin pada crankshaft. Ini memungkinkan transmisi gerakan rotasi dari crankshaft ke batang piston melalui crank pin. Selain itu, crank arm juga terhubung langsung dengan flywheel, yang berperan penting dalam menyimpan energi kinetik dan memastikan gerakan yang lebih halus dan stabil.

4. Balancer weight

Balancer weight atau counter weight adalah komponen crankshaft yang bertanggung jawab untuk mengontrol keseimbangan putaran saat crankshaft berputar. Setiap ujung crankshaft dilengkapi dengan balancer weight yang dirancang untuk menyeimbangkan distribusi berat sehingga crankshaft tetap stabil saat beroperasi. Lubang-lubang di balancer weight, yang disebut titik balance, digunakan untuk mengontrol beratnya sehingga poros engkol tetap dalam keadaan seimbang selama operasi.

5. Crank pin oil hole

Crank pin oil hole adalah saluran lubang oli yang terletak di antara crank pin dan crank journal pada crankshaft. Fungsinya adalah sebagai tempat masuknya pelumas yang akan dialirkan ke seluruh bagian crankshaft, termasuk crank pin dan crank journal. Pelumas ini sangat penting untuk mengurangi gesekan dan memastikan bahwa crankshaft beroperasi dengan lancar dan tahan lama. Lubrikasi yang efektif juga membantu mendinginkan komponen-komponen yang terkena gesekan, sehingga mengurangi risiko keausan dan kerusakan.

Cara Kerja Crankshaft

Ini adalah penjelasan singkat mengenai fungsi crankshaft atau as engkol pada motor:

1. Mengubah Gerakan Piston

Cara kerja crankshaft dimulai saat terjadi proses pembakaran di ruang bakar. Energi hasil pembakaran tersebut mendorong piston untuk bergerak naik-turun dalam silinder mesin. Gerakan naik-turun piston ini kemudian disalurkan melalui connecting rod (batang piston) ke crankshaft. Crankshaft berperan penting di sini dengan merubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi atau putaran. Inilah yang kemudian menggerakkan komponen lain dalam mesin dan akhirnya memungkinkan roda motor untuk berputar.

Baca Juga :   Apa Itu Mata Bor: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

2. Berputar pada Journal

Crankshaft berputar pada bagian yang disebut crank journal atau main journal. Crank journal merupakan bagian yang penting karena merupakan titik pusat putaran crankshaft. Untuk mendukung putaran yang lancar dan minim gesekan, crank journal ditopang oleh bantalan crankshaft bearing yang terletak di dalam crankcase atau bak engkol. Crankcase ini melingkupi crankshaft dan juga bak oli yang berfungsi untuk menyimpan pelumas yang diperlukan untuk melumasi crankshaft dan komponen-komponen lainnya yang terlibat dalam proses putaran.

3. Menyeimbangkan Putaran

Setiap crank journal pada crankshaft dilengkapi dengan crank arm atau counterweight. Fungsi dari crank arm ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan putaran crankshaft saat mesin beroperasi. Dengan adanya counterweight, momen inersia yang dihasilkan oleh gerakan piston dapat diimbangi, sehingga mengurangi getaran yang tidak diinginkan dan meningkatkan kestabilan operasi mesin.

4. Melumasi Komponen

Di dalam crankshaft terdapat saluran oli yang dikenal sebagai oil passage. Saluran ini memiliki peran yang krusial dalam menyediakan pelumas ke berbagai komponen mesin yang terlibat dalam putaran crankshaft. Oli pelumas dialirkan melalui oil passage untuk melumasi crank journal, bantalan, pena piston, dan bagian lainnya yang membutuhkan pelumasan. Ini membantu mengurangi gesekan antara komponen-komponen tersebut, memastikan operasi yang lancar, dan memperpanjang masa pakai mesin.

5. Menggerakkan Komponen Lain

Selain mengubah gerakan piston menjadi gerakan rotasi, putaran crankshaft juga digunakan untuk menggerakkan atau mentransmisikan tenaga ke berbagai komponen lain dalam mesin. Misalnya, crankshaft menggerakkan camshaft yang bertanggung jawab atas bukaan dan penutupan katup mesin. Selain itu, putaran crankshaft juga digunakan untuk menggerakkan pompa oli dan pompa air, memastikan pelumasan dan pendinginan yang optimal untuk mesin. Selain itu, tenaga yang dihasilkan oleh crankshaft juga dialirkan ke komponen kelistrikan seperti alternator, yang bertanggung jawab atas pembangkitan listrik untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Apa Yang Terjadi Jika Crankshaft Rusak

Berikut adalah beberapa konsekuensi yang mungkin timbul jika crankshaft pada kendaraan bermotor mengalami kerusakan:

1. Mesin Sulit Dihidupkan

Jika sensor CKP (Crankshaft Position Sensor) yang bertugas mendeteksi posisi dan kecepatan crankshaft mengalami kerusakan, maka kendaraan akan mengalami kesulitan dalam proses penyalakan atau pen-starteran. Penyebabnya adalah ECU (Engine Control Unit) tidak menerima informasi yang akurat untuk mengatur timing pengapian dan injeksi bahan bakar.

2. Akselerasi Tidak Merata

Kerusakan pada Crankshaft Position Sensor dapat mengakibatkan akselerasi kendaraan menjadi tidak merata saat digunakan. Ini terjadi karena ECU tidak dapat menyesuaikan waktu pengapian dan injeksi bahan bakar dengan tepat sesuai dengan kecepatan putaran mesin. Ketidakmampuan ECU untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sensor CKP dapat menyebabkan mesin tidak berfungsi secara optimal, mengakibatkan performa akselerasi kendaraan menjadi tidak konsisten.

3. Getaran Berlebihan Pada Mesin

Kerusakan pada crankshaft atau ketidakseimbangan dalam crankshaft dapat menyebabkan getaran yang berlebihan pada mesin. Jika crankshaft aus atau tidak seimbang, ini dapat menghasilkan getaran yang tidak diinginkan saat mesin berputar. Getaran ini tidak hanya mengganggu kenyamanan pengemudi dan penumpang, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain dalam mesin, seperti bantalan (bearing). Getaran berlebihan juga dapat mempercepat keausan mesin secara keseluruhan, mengurangi umur pakai dan kinerja mesin secara keseluruhan.

Baca Juga :   Pengertian Power Tools: Fungsi dan Macam Jenisnya Lengkap

4. Suara Tidak Normal

Kerusakan pada crankshaft seperti keausan, keretakan, atau keovalanan dapat menghasilkan suara yang tidak normal dari dalam mesin. Suara tersebut bisa berupa ketukan keras atau gesekan logam yang tidak biasa. Hal ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan dalam gerakan crankshaft, yang menghasilkan gesekan yang tidak wajar antara komponen-komponen mesin. Suara-suara ini dapat menjadi indikasi bahwa crankshaft mengalami kerusakan serius dan memerlukan perbaikan atau penggantian segera.

5. Kebocoran Oli

Seal as engkol yang rusak atau aus dapat menyebabkan kebocoran oli dari mesin. Kebocoran ini dapat terjadi di sekitar crankshaft, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan oli dan pelumasan yang tidak optimal dalam mesin. Akibatnya, komponen-komponen mesin yang penting seperti crankshaft, piston, dan bantalan dapat mengalami gesekan berlebihan dan keausan. Kebocoran oli juga dapat menyebabkan penurunan tingkat oli dalam mesin, yang dapat menyebabkan overheating dan kerusakan lebih lanjut pada komponen mesin. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan cepat terhadap kebocoran oli yang disebabkan oleh kerusakan pada crankshaft sangat penting untuk menjaga kinerja dan umur pakai mesin kendaraan.

6. Kerusakan Fatal Pada Mesin

Jika crankshaft patah atau mengalami kerusakan parah, mesin kendaraan tidak akan dapat berfungsi sama sekali. Kondisi ini memerlukan perbaikan yang kompleks di bengkel, bahkan bisa membutuhkan penggantian mesin secara keseluruhan.

Perawatan rutin, seperti penggantian oli secara berkala, penanganan tepat saat terdapat gejala kerusakan, dan melakukan overhaul secara teratur, sangatlah penting untuk menjaga kondisi crankshaft dan mencegah terjadinya kerusakan fatal pada mesin kendaraan.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan demikian, kita telah menjelajahi esensi dari komponen yang sering kali tersembunyi namun sangat vital dalam mesin kendaraan: crankshaft.

Sebagai poros penggerak yang mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi, crankshaft adalah fondasi dari kinerja mesin yang optimal.

Dari fungsi utamanya hingga dampak-dampak yang mungkin terjadi jika mengalami kerusakan, penting untuk mengenali peran krusial crankshaft dalam menjaga performa kendaraan kita.

Maka, saat kita menemui pertanyaan “Apa Itu Crankshaft?” kita telah memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang komponen ini. Dengan pengertian ini, kita dapat menghargai betapa pentingnya perawatan rutin dan pemeliharaan mesin, memastikan bahwa crankshaft dan seluruh sistem mesin kendaraan kita tetap berjalan dengan baik.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Crankshaft? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *