Apa itu Secondary Skin

√ Apa itu Secondary Skin? Serta Fungsinya Untuk Bangunan

Posted on

Finoo.id – √ Apa itu Secondary Skin? Serta Fungsinya Untuk Bangunan. Pernahkah kalian mendengar istilah “secondary skin”? Mungkin beberapa dari kalian masih belum familiar dengan istilah tersebut, tetapi tanpa disadari, kalian pasti pernah melihat atau menemukan secondary skin pada bangunan rumah, terutama dalam konsep rumah modern minimalis. Secondary skin adalah bagian terluar dari fasad rumah yang umumnya tidak langsung menempel pada dinding eksterior rumah.

Arsitek menggunakan secondary skin sebagai lapisan kedua yang berfungsi untuk melindungi rumah dari paparan sinar matahari yang terik. Namun, sebenarnya ada beberapa fungsi lain dari secondary skin. Apa saja? Mari kita simak ulasan Kania mengenai fungsi secondary skin pada bangunan rumah di bawah ini!

Apa itu Secondary Skin?

Secondary skin merupakan sebuah desain khusus yang berperan sebagai perlindungan untuk bagian luar rumah. Fungsi utamanya adalah melindungi rumah dari cuaca yang tidak menentu di luar. Dengan adanya fasad rumah yang menempel pada dinding, rumah akan terlindungi dari hujan deras, panas terik, dan angin kencang yang dapat merusak bagian luar rumah.

Di kalangan arsitek, istilah “secondary skin” sudah umum didengar. Ini adalah lapisan luar yang sengaja dibangun setelah dinding terluar dari sebuah bangunan.

Lapisan ini juga sering disebut sebagai kulit kedua bangunan rumah, karena memang berfungsi sebagai kulit kedua atau kulit terluar dari fasad bangunan.

Secondary skin memiliki fungsi yang penting, tidak hanya sebagai elemen dekoratif. Simak tulisan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut!

Fungsi dan Manfaat Secondary Skin Bangunan

Fungsi utama dari secondary skin adalah untuk melindungi bangunan dari paparan sinar matahari yang terik di siang hari. Namun, selain itu, elemen ini juga memiliki beberapa manfaat tambahan yang penting. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Alat perlindungan dari air hujan atau debu

Secondary skin tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari yang panas, tetapi juga dirancang untuk melindungi ruangan dan penghuninya dari hujan serta angin kencang. Saat musim hujan tiba, secondary skin bertindak sebagai penghalang bagi tetesan air hujan agar tidak langsung mengenai dinding eksterior rumah. Ini membantu mencegah masuknya air ke dalam bangunan dan menjaga kekeringan ruang di dalamnya.

Selain itu, saat musim panas dimana banyak debu yang berterbangan, keberadaan secondary skin juga sangat bermanfaat. Dengan secondary skin yang terpasang, ruang tetap terlindungi dari serbuan debu yang dapat mengganggu kenyamanan penghuni. Ruang dalam rumah tetap terasa nyaman untuk dihuni, tanpa harus khawatir akan masalah debu yang dapat mengganggu kesehatan dan kebersihan. Sehingga, secondary skin tidak hanya berperan sebagai pelindung dari elemen cuaca eksternal, tetapi juga membantu menjaga kualitas udara dan kebersihan di dalam rumah.

Baca Juga :   Pengertian Ergonomi: Fungsi, Unsur dan Prinsipnya Lengkap

2. Meminimalkan hawa panas

Jika kalian memiliki rumah di daerah dengan suhu panas yang tinggi, penggunaan secondary skin sangatlah sesuai. Dengan berfungsi sebagai penghalang terhadap cahaya matahari, secondary skin membantu menjaga ruangan tetap sejuk dan nyaman secara otomatis.

Di sisi lain, kelembaban juga dapat dihindari karena sebagian sinar matahari masih dapat masuk melalui celah-celah secondary skin. Selain itu, sirkulasi udara dalam ruangan akan berjalan dengan lebih lancar, memberikan suasana yang lebih sejuk dan segar di dalam rumah.

3. Menjaga privasi penghuni

Di era saat ini, banyak rumah hunian yang dirancang dengan konsep yang lebih terbuka, seringkali dilengkapi dengan jendela kaca berukuran besar. Hal ini menyebabkan bagian interior rumah menjadi lebih terbuka dan terlihat dari luar, yang pada gilirannya mengurangi privasi penghuninya.

Namun, dengan hadirnya secondary skin, privasi penghuni rumah tetap terjaga dengan baik dan interior rumah tetap terlindungi dari pkalianngan luar. Terlebih lagi, sekarang ini terdapat berbagai desain secondary skin yang dibuat secara khusus, memungkinkan untuk ditutup atau dibuka sesuai kebutuhan, mirip dengan fungsi jendela. Hal ini memberikan fleksibilitas tambahan dalam mengatur cahaya dan privasi dalam rumah sesuai dengan keinginan penghuninya.

4. Menambah nilai estetika eksterior

Keuntungan lain dari secondary skin adalah sebagai sarana untuk meningkatkan nilai estetika bangunan rumah, terutama pada bagian eksteriornya. Elemen ini memiliki beragam desain dan dapat dengan mudah disesuaikan sesuai dengan gaya arsitektur yang dipilih.

Selain itu, berbagai pilihan material tersedia untuk pembuatan secondary skin. Mulai dari logam, besi, kayu, hingga bambu, semuanya cocok digunakan sebagai bahan pembuatannya. Bahkan, beberapa orang juga memilih untuk menggunakan material daur ulang seperti botol bekas dan lainnya untuk menciptakan tampilan yang lebih eksotis. Hal ini memberikan fleksibilitas dan kemungkinan yang tak terbatas dalam menciptakan penampilan yang unik dan menarik untuk fasad rumah.

5. Media tanaman hias

Secondary skin juga dapat digunakan sebagai media untuk tanaman hias, terutama jenis tanaman rambat. Hal ini sangat cocok bagi penghuni rumah yang ingin menciptakan nuansa alami yang cantik di lingkungan tempat tinggal mereka, sekaligus menyalurkan hobi dalam membuat taman vertikal.

Meskipun membutuhkan anggaran khusus untuk membuat secondary skin, namun melihat nilai manfaat yang dapat diperoleh darinya, tidak ada salahnya menerapkan konsep ini pada rumah hunian sendiri. Dengan menambahkan tanaman hias, secondary skin tidak hanya berfungsi sebagai elemen pelindung dan estetika, tetapi juga memberikan nuansa alami yang menyegarkan serta meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah. Ini adalah investasi yang berharga untuk kenyamanan dan keindahan lingkungan tempat tinggal.

Tipe-tipe Secondary Skin Yang Biasa Digunakan

Berikut adalah beberapa jenis secondary skin yang umum digunakan pada rumah:

1. Plesteran Bata

Teknik ini melibatkan penggunaan bata tipis yang ditempelkan pada dinding utama rumah untuk menciptakan tampilan bata tanpa menambah beban struktural yang signifikan. Bata tipis ini dipasang dengan cara yang presisi sehingga memberikan kesan estetika yang autentik namun tetap ringan dan mudah diterapkan. Dengan plesteran bata, rumah dapat memiliki penampilan yang klasik dan berkesan tanpa perlu mengubah struktur bangunan secara signifikan.

Baca Juga :   √ Apa Itu Isometrik Drawing? Manfaat dan Cara Membuatnya

2. Panel Insulasi

Panel ini merupakan gabungan dari lapisan insulasi termal dan bahan penutup eksterior yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi rumah. Panel ini biasanya terdiri dari material isolasi yang berkualitas tinggi seperti polistirena atau fiberglass yang dilapisi dengan bahan penutup eksterior seperti vinyl atau aluminium. Dengan menggunakan panel insulasi, rumah dapat mempertahankan suhu interior yang nyaman dengan lebih baik, mengurangi kebocoran energi, dan menghemat biaya pendinginan dan pemanasan.

3. Penutup Logam

Penutup logam menggunakan bahan seperti aluminium atau baja sebagai lapisan tambahan pada eksterior bangunan. Material logam ini terkenal tahan terhadap korosi dan perubahan cuaca, sehingga memberikan perlindungan yang baik terhadap dinding bangunan. Selain itu, penutup logam juga memberikan tampilan yang modern dan bersih pada fasad rumah.

4. Dinding Kayu

Konsep dinding kayu melibatkan penggunaan lapisan eksterior yang terbuat dari kayu untuk menciptakan penampilan yang modern, eksklusif, dan mewah pada bangunan. Kayu memberikan kesan alami yang hangat dan memikat, sambil menambahkan elemen estetika yang unik pada rumah. Dinding kayu juga dapat memaksimalkan kenyamanan visual, memberikan nuansa alami yang menyenangkan.

5. Vertical Gardens atau Green Walls

Vertical gardens atau dinding hidup merupakan konsep dinding yang ditanami dengan tanaman, yang tidak hanya mempercantik estetika fasad rumah, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan yang baik. Tanaman pada dinding hidup ini membantu meningkatkan kualitas udara, mengurangi polusi, serta memberikan habitat bagi kehidupan satwa liar. Selain itu, dinding hidup juga dapat mengurangi panas dan menyerap air hujan, membantu dalam pengelolaan air dan iklim mikro di sekitar bangunan.

Faktor yang Perlu diperhatikan Pada Penggunaan Secondary Skin

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan jika kalian memutuskan untuk memasang secondary skin pada bagian rumah kalian.

1. Biaya

Ketika kalian memutuskan untuk memasang secondary skin pada bagian rumah kalian, hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah biaya. Penggunaan secondary skin akan menambah biaya tambahan pada proyek renovasi atau pembangunan rumah kalian. kalian perlu mempertimbangkan anggaran yang tersedia dan memastikan bahwa kalian siap untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk memasang secondary skin.

2. Luas Bangunan

Selain itu, kalian juga perlu memperhatikan luas bangunan rumah kalian. Pemilihan secondary skin harus disesuaikan dengan luas bangunan agar cukup untuk menutupi seluruh bagian eksterior rumah. Ini dilakukan agar hasilnya terlihat rapi dan sesuai dengan proporsi bangunan kalian. Sebelum memasang secondary skin, penting untuk mengukur dan menghitung luas bangunan secara teliti agar tidak ada kekurangan atau kelebihan dalam pemasangan.

3. Material

Ketika memilih secondary skin untuk rumah kalian, penting untuk mempertimbangkan jenis material yang akan digunakan. kalian perlu memilih material yang sesuai dengan gaya arsitektur rumah kalian dan kondisi lingkungan sekitarnya. Selain itu, memilih material yang sesuai juga akan membantu meminimalkan risiko kerusakan atau masalah lainnya di masa depan. Dengan memilih material yang tepat, kalian dapat memastikan bahwa secondary skin akan bertahan dan berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga :   Pengertian Arsitektur: Fungsi, Tujuan dan Unsurnya Lengkap

4. Proses Pengaplikasian Lapisan Kedua

Saat mengaplikasikan secondary skin pada bangunan kalian, penting untuk memperhatikan proses pemasangannya. kalian perlu memilih metode pemasangan yang sesuai dengan jenis material dan struktur bangunan kalian. Pastikan untuk melibatkan tenaga ahli yang berpengalaman dalam proses pemasangan untuk menghindari kesalahan atau kerusakan selama proses tersebut. Dengan memperhatikan proses pengaplikasian dengan cermat, kalian dapat memastikan bahwa secondary skin dipasang dengan baik dan memberikan hasil yang optimal untuk rumah kalian.

Tips Memasang Secondary Skin

Pemilihan material yang sesuai dengan konsep hunian merupakan langkah penting dalam memasang secondary skin. Misalnya, jika rumah kalian menonjolkan desain minimalis, maka kayu bisa menjadi pilihan material yang cocok. Selain itu, saat memasang materialnya, disarankan untuk memberikan sedikit jarak agar sirkulasi udara tetap bisa mengalir dengan lancar. Ini akan membantu menjaga keseimbangan suhu dan menjaga udara di dalam rumah tetap segar.

Selain itu, perhatikan juga jarak antara secondary skin dan jendela hunian. Disarankan untuk memberikan jarak antara keduanya saat pemasangan agar ketika membuka jendela tidak terjadi benturan yang tidak diinginkan. Hal ini akan memastikan bahwa fungsi jendela tetap optimal dan tidak terganggu oleh secondary skin.

Pemasangan secondary skin sebaiknya dilakukan pada bagian hunian yang paling banyak disinari cahaya matahari, baik itu bagian depan, samping, atau belakang rumah. Dengan memasangnya pada bagian yang terkena cahaya matahari secara langsung, secondary skin dapat berfungsi secara maksimal dalam melindungi rumah dari panas dan radiasi UV, serta membantu mengurangi kebutuhan akan pendinginan buatan.

BACA JUGA :

Penutup

Dalam dunia arsitektur, istilah “Secondary Skin” menjadi semakin populer sebagai elemen penting dalam desain bangunan modern. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Secondary Skin?

Secondary Skin merupakan lapisan tambahan yang diterapkan pada bagian luar bangunan, berfungsi sebagai pelindung dan penambah estetika.

Dengan material yang beragam, seperti logam, kayu, atau panel insulasi, Secondary Skin memberikan kemungkinan kreativitas yang luas bagi arsitek dan pemilik rumah.

Selain memberikan perlindungan dari sinar matahari yang terik, hujan, atau angin kencang, Secondary Skin juga menjadi media untuk menambah nilai estetika dan meningkatkan efisiensi energi rumah.

Dengan keunggulannya dalam memberikan fleksibilitas desain dan manfaat praktis, tidak mengherankan jika Secondary Skin semakin diminati dalam dunia arsitektur modern.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa itu Secondary Skin? Serta Fungsinya Untuk Bangunan. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membac artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *