Apa Itu Theodolite

Apa Itu Theodolite? Pengertian, Fungsi, Bagian & Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Apa Itu Theodolite? Pengertian, Fungsi, Bagian & Cara Kerjanya. Theodolite adalah alat pengukur serbaguna yang membantu pengguna dalam melakukan pengukuran vertikal dan horizontal dengan lebih mudah. Alat ini umumnya digunakan oleh mereka yang sedang melakukan survei di suatu lokasi. Theodolite beroperasi dengan menggunakan sistem optik.

Karena itu, alat ukur ini dianggap sebagai yang paling canggih dibandingkan dengan peralatan lain yang biasanya digunakan untuk membantu survei lokasi. Secara umum, orang menggunakan alat ini untuk menentukan ketinggian tanah di area survei.

Pengertian Theodolite

Apa Itu Theodolite? Theodolite adalah alat ukur yang sederhana dan termasuk dalam kategori alat optik yang berfungsi untuk menentukan ketinggian tanah. Ini dilakukan dengan menggunakan sudut tegak atau vertikal dan sudut mendatar atau horizontal. Selain itu, alat ukur tanah ini juga dapat dijelaskan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur tinggi tanah baik dalam sudut mendatar maupun sudut tegak.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cara penggunaan alat ukur tanah ini berbeda dari alat ukur tanah lainnya, seperti waterpass yang hanya digunakan untuk mengukur tanah dalam sudut mendatar. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa tingkat akurasi alat ukur ini dapat mencapai satuan detik.

Fungsi Theodolite

Perbedaan antara alat ukur tanah dan theodolite terletak pada beragam fungsinya. Selain fungsi utamanya untuk mengukur ketinggian tanah, theodolite memiliki sejumlah fungsi tambahan yang sangat berguna, di antaranya:

  1. Mengukur Sudut Ketinggian Tanah yang Sulit: Theodolite mampu mengukur sudut ketinggian tanah sesuai dengan kebutuhan, bahkan dalam pemetaan yang sulit dan berkontur rumit.
  2. Menentukan Sudut Siku-siku pada Pembangunan: Theodolite digunakan dalam pembangunan untuk menentukan sudut siku-siku, yang sangat penting dalam proses konstruksi pondasi rumah atau bangunan lainnya.
  3. Mengukur Ketinggian Bangunan Bertingkat: Alat ini berguna untuk mengetahui ketinggian bangunan bertingkat, seperti gedung pencakar langit, dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  4. Pengamatan Sudut Arah Lintas Matahari: Theodolite dapat digunakan untuk mengamati sudut arah lintas matahari, yang penting dalam pemetaan geografis dan astronomi.
  5. Pembuatan Pemetaan Rinci: Alat ini membantu dalam proses pembuatan pemetaan yang lebih rinci dan detail, yang diperlukan dalam berbagai aplikasi, termasuk survei tanah, rekayasa, dan penelitian ilmiah.
  6. Pengukuran Polygon dan Perhitungan Rumus: Theodolite mendukung aktivitas pengukuran polygon serta perhitungan rumus yang diperlukan dalam berbagai proyek konstruksi dan pemetaan.
  7. Pesawat Penyipat Datar: Theodolite berfungsi sebagai pesawat penyipat datar yang digunakan untuk menentukan perbedaan tinggi atau beda tinggi antara satu titik di permukaan bumi dengan titik lainnya dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Baca Juga :   Alat Ukur Panjang Baku: Contoh, Satuan, Kelebihan dan Kekurangan

Dengan berbagai fungsi ini, theodolite menjadi alat yang sangat penting dan serbaguna dalam berbagai bidang seperti konstruksi, pemetaan, dan survei tanah.

Bagian-bagian Theodolite

Untuk dapat beroperasi secara optimal, theodolite terdiri dari tiga bagian kunci yang esensial, yaitu sebagai berikut:

1. Bagian Atas

Bagian atas theodolite dilengkapi dengan sejumlah fitur penting, termasuk teropong bersama dengan komponen nivo, klem, dan penggerak halusnya. Selain itu, bagian ini juga dilengkapi dengan lingkaran vertikal, sumbu mendatar, alhidade vertikal, serta nivo.

2. Bagian Tengah

Bagian tengah theodolite memiliki lebih banyak fitur, seperti alhidade horizontal lengkap dengan nivo, klem, dan penggerak halusnya. Di sini juga terdapat piringan lingkaran horizontal dan mikroskop pembacaan yang digunakan untuk komponen ini. Fitur lain yang melengkapi bagian tengah adalah kaki penyangga sumbu mendatar serta klem dan penggerak halus limbus.

3. Bagian Bawah

Bagian bawah theodolite memiliki jumlah fitur yang setara dengan bagian atasnya. Namun, di bagian bawah ini, fiturnya mencakup nivo berbentuk kotak, plat dasar, statip, dan tribrach. Selain itu, ada juga fitur tambahan seperti alat sentering optis dan skrup penyetel ABC.

Dengan komponen-komponen yang terdistribusi dengan baik di dalam tiga bagian ini, theodolite menjadi alat yang sangat efisien untuk melakukan berbagai jenis pengukuran dan pengamatan yang akurat dalam berbagai konteks, termasuk survei tanah, konstruksi, dan pemetaan.

Cara Kerja Theodolite

Pada dasarnya, prinsip kerja theodolite tidak jauh berbeda dengan cara kerja perangkat teleskop. Theodolite memiliki sebuah teleskop yang dipasang pada piringan bulat, memungkinkan pengguna untuk memutar alat ini sekitar sumbu vertikalnya.

Dengan sistem kerja ini, pengguna dapat dengan lebih mudah membaca sudut horizontal. Di lokasi di mana teleskop dipasang, terdapat juga piringan kedua yang memungkinkan teleskop pada theodolite untuk berputar sekitar sumbu horizontalnya, sehingga sudut vertikal pun dapat diukur.

Salah satu hal yang sangat penting dalam membaca hasil pengukuran theodolite adalah tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini lebih cocok digunakan untuk mengukur area yang luas, terutama di lokasi yang memiliki relatif banyak perbedaan ketinggian dan relief yang rumit, yang sering kali sulit diukur dengan akurasi menggunakan alat pengukur lainnya.

Jenis Theodolite

kalian mungkin belum tahu bahwa alat ukur tanah memiliki beberapa jenis yang berbeda. Jika kita mempertimbangkan sistem bacaannya, maka ada lima jenis alat ukur tanah yang perlu kalian kenali.

Baca Juga :   √ Pengertian Wattmeter: Fungsi, Prinsip Kerja dan Cara Menggunakan

Kelima jenis alat ukur tanah tersebut adalah Alat ukur tanah indeks, mikrometer, nonius, konsidensi, dan digital.

Selain itu, alat ukur tanah juga dapat dibedakan berdasarkan tingkat ketelitiannya. Beberapa jenis alat ukur tanah berdasarkan tingkat ketelitiannya adalah sebagai berikut.

1. Alat ukur tanah reiterasi

Alat ukur tanah reiterasi adalah jenis alat ukur tanah yang pertama yang perlu kalian kenali. Jenis alat ukur tanah ini telah dilengkapi dengan lingkaran berskala mendatar yang terintegrasi dengan kiap sehingga bacaan pada skala alat ukur tersebut tidak dapat disesuaikan. Contoh dari jenis alat ukur tanah ini adalah tipe T0 (wild) dan tipe DKM-2A (kem).

2. Alat ukur tanah repetisi

Alat ukur tanah repetisi adalah jenis alat ukur tanah yang memiliki skala mendatar yang dapat diatur dan melingkupi sumbu tegak. Hal ini memungkinkan bacaan skala dapat diatur sesuai dengan sudut yang diinginkan. Contoh dari jenis alat ukur tanah repetisi ini mencakup tipe TM 6, TL 60-DP (Sokkisha), TL 6-DE (Topcon), dan TH-51 (Zeiss).

3. Alat ukur tanah elektro optis

Alat ukur tanah elektro-optis adalah jenis alat ukur tanah yang dilengkapi dengan mikroskop pembaca skala lingkaran dan menggunakan sistem sensor.

Prinsip kerja dari alat ukur tanah elektro-optis ini adalah mengubah data dari sistem analog menjadi sistem digital melalui penggunaan gelombang elektromagnetis.

Cara Menggunakan Theodolit

Di pasaran, kalian akan menemukan dua jenis theodolit. Jenis pertama adalah theodolit manual, sementara jenis kedua adalah theodolit digital. Penggunaan masing-masing alat akan dijelaskan lebih lanjut dalam penjelasan berikut ini.

Theodolit Manual

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai pengukuran adalah menyiapkan tripod dengan benar. Kaki-kaki tripod harus disesuaikan dengan permukaan tempat pengukuran sehingga tripod dapat menjaga alat dengan stabil.

Langkah kedua adalah melakukan pusat lensa pada titik pemasangan tripod.

Langkah ketiga melibatkan penyetelan nivel tabung (waterpass) dan nivel kotak theodolit. Dalam penyetelan ini, tujuannya adalah membuat posisi lensa sejajar dengan sudut horizontal 0 permukaan tanah. kalian dapat menggunakan waterpass sebagai panduan, pastikan gelembung air dalam waterpass berada di tengah. Selain itu, pastikan juga agar lingkaran kecil pada nivel kotak berada di dalam lingkaran besar.

Langkah keempat adalah pengaturan “o set”. Arahkan lensa ke depan dan putar titik putih (mutiara) ke arah orang yang melakukan pengukuran. Kemudian, kunci knop “utara” dan cari nilai horizontal 0 menggunakan lensa okuler. Setelah menemukannya, kunci knop “horizontal” dan lepaskan kunci knop “utara”.

Langkah selanjutnya adalah menentukan arah utara, yang dapat kalian lakukan dengan menggunakan kompas. Setelah lensa telah diatur sesuai dengan arah utara, lepaskan kunci knop “horizontal” dan kunci knop “utara” sekali lagi.

Baca Juga :   Pengertian Jangka Kaki: Fungsi, Jenis dan Cara Menggunakanya

Proses penyetelan selesai, dan sekarang kalian dapat memulai pengukuran. Mulailah dengan menempatkan bak ukur di posisi yang diinginkan, lalu bidik lensa ke bak ukur. Saat membidik, arahkan lensa ke batas tengah (BT) yang sesuai dengan tinggi dari posisi theodolit. Selanjutnya, catat angka batas atas (BA) dan angka batas bawah (BB) dari setiap tembakan yang kalian lakukan.

Theodolit Digital

Langkah pertama adalah memasang tripod pada titik yang telah ditentukan.

Langkah kedua, pasang theodolit di atas tripod. Selanjutnya, atur nivel tabung dan nivel kotak pada theodolit sehingga mereka bertemu pada satu sumbu vertikal yang sama. kalian dapat melakukan pengaturan ini dengan memutar tiga sekrup yang terletak di bagian bawah theodolit.

Langkah ketiga, kunci sudut lensa okuler pada titik 90 derajat untuk sudut vertikal. Kemudian, putar knop penguncian vertikal untuk mengunci posisi tersebut. kalian juga dapat melihat besaran sudut vertikal dan horizontal pada panel digital.

Pastikan juga bahwa pesawat theodolit berada di tengah-tengah titik atau patok pengukuran. Setelah itu, kalian dapat memulai proses pembidikan seperti yang dilakukan pada theodolit manual.

Harga Theodolite

Harga theodolite di pasar sangat bervariasi tergantung pada model, merek, dan fitur yang dimilikinya, serta jenisnya, apakah manual atau digital. Theodolite digital yang memiliki tingkat akurasi tinggi biasanya memiliki harga yang lebih tinggi.

Untuk theodolite digital, harganya biasanya berkisar antara 16 juta hingga 18 juta Rupiah. Namun, ada juga theodolite digital yang dijual dengan harga sekitar 23 jutaan Rupiah.

Sementara itu, untuk theodolite versi manual, harganya lebih terjangkau, yakni berkisar antara 1,4 hingga 2 jutaan Rupiah.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup artikel finoo.id ini, alat pengukuran yang dikenal dengan theodolite telah menjadi instrumen penting dalam dunia survei dan geodesi selama ratusan tahun.

“Apa itu Theodolite?” bukan sekedar pertanyaan sederhana, melainkan pintu masuk untuk memahami sejarah, perkembangan, dan penerapan teknologi pengukuran di berbagai bidang.

Semoga pemahaman kita tentang theodolite tidak hanya berhenti pada definisi, melainkan juga pada apresiasi akan kegunaan dan kontribusinya dalam membentuk dunia yang kita kenal saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *