Apa Itu Gate Valve

√ Apa Itu Gate Valve? Fungsi, Cara Kerja & Aplikasinya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Gate Valve? Fungsi, Cara Kerja & Aplikasinya. Gate valve, atau katup gerbang, adalah salah satu jenis katup yang umum digunakan dalam sistem perpipaan untuk mengontrol aliran cairan atau gas. Katup ini dirancang dengan dua plat yang bergerak naik dan turun untuk membuka atau menutup aliran. Meskipun ada berbagai jenis katup yang digunakan dalam industri, gate valve memiliki keunggulan dalam hal minimnya hambatan aliran ketika terbuka, sehingga cocok digunakan dalam aplikasi yang memerlukan aliran penuh, seperti dalam sistem pipa minyak, air, dan gas.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang fungsi dan cara kerja gate valve, serta berbagai aplikasi yang memanfaatkan perangkat ini. Pemahaman yang baik tentang katup gerbang penting bagi para insinyur, teknisi, dan profesional di bidang industri, terutama dalam pemeliharaan dan pengoperasian sistem perpipaan. Dengan mengetahui cara kerja dan karakteristik gate valve, kita dapat lebih efektif dalam memilih dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan sistem yang ada.

Apa Itu Gate Valve?

Secara harfiah, gate valve adalah jenis katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran fluida. Katup ini menggunakan disk gate yang bergerak secara linier, naik dan turun, untuk mengatur aliran di dalam pipa. Disk gate yang terhubung dengan stem digerakkan oleh operator berupa handwheel, sehingga memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengontrol posisi katup.

Dalam praktiknya, gate valve dapat dibuka atau ditutup sepenuhnya. Ketika valve dibuka sepenuhnya, disk gate akan ditarik ke dalam bonnet, menciptakan jalur bebas untuk aliran melalui katup. Jenis katup ini dapat digunakan untuk berbagai jenis fluida dan memberikan segel yang rapat saat ditutup, sehingga efektif dalam memblokir aliran cairan di dalam pipa. Namun, penggunaan gate valve tidak disarankan untuk mengatur atau membatasi aliran fluida secara parsial.

Aliran tinggi yang melalui katup ketika dibuka atau ditutup sebagian dapat menyebabkan vibrasi tak terduga pada pipa dan katup itu sendiri, akibat tekanan yang menerpa permukaan disk. Hal ini dapat mengakibatkan keausan pada permukaan disk dan seat-nya, memperpendek umur pemakaian valve. Oleh karena itu, penting untuk mengoperasikan gate valve dalam posisi terbuka atau tertutup sepenuhnya.

Bagian-Bagian Gate Valve

Bagian-bagian dalam gate valve memiliki peran krusial dalam menjalankan fungsinya dan memastikan kinerja yang optimal. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing komponen yang terdapat dalam gate valve.

  1. Body
    Body adalah bagian utama gate valve yang mengalirkan fluida. Biasanya berbentuk silinder dengan saluran aliran di tengah dan berfungsi sebagai tempat pemasangan komponen lainnya.
  2. Seats
    Seats berada di sekitar saluran aliran dalam body dan berfungsi sebagai penyangga untuk gerbang saat katup ditutup. Umumnya terbuat dari bahan tahan gesekan dan korosi, seperti logam keras.
  3. Wedge
    Wedge adalah gerbang berbentuk piringan yang menghalangi aliran fluida saat katup ditutup. Wedge diangkat dan diturunkan menggunakan poros stem untuk membuka atau menutup saluran aliran.
  4. Stem
    Stem adalah poros yang terhubung dengan gerbang dan digunakan untuk mengangkat atau menurunkannya. Stem dilengkapi dengan handwheel di bagian atas untuk kemudahan pengoperasian.
  5. Gasket
    Gasket berfungsi sebagai segel untuk mencegah kebocoran antara body dan bonnet. Terbuat dari elastomer atau logam yang tahan tekanan dan suhu tinggi.
  6. Bonnet
    Bonnet adalah penutup bagian atas body gate valve yang melindungi komponen di dalamnya. Dibuat dari logam kuat dan dilengkapi dengan baut bonnet untuk menjaga kekencangan sambungan.
  7. Bonnet Bolt
    Bonnet bolt adalah baut yang mengencangkan bonnet pada body gate valve untuk mencegah kebocoran.
  8. Hinge Pin
    Hinge pin menghubungkan bonnet dengan body, memungkinkan bonnet dibuka dan ditutup untuk perbaikan atau pemeriksaan.
  9. Gland Packing
    Gland packing mencegah kebocoran antara stem dan body. Berada di sekitar stem dan dapat disesuaikan untuk menjaga kekencangan.
  10. Gland Bolts
    Gland bolts digunakan untuk mengencangkan gland flange pada body gate valve, menjaga kekencangan sambungan.
  11. Yoke Sleeve
    Yoke sleeve melindungi poros stem dan mengarahkan gerakan stem saat katup dioperasikan.
  12. Yoke Cap
    Yoke cap adalah penutup di atas yoke sleeve yang memberikan kekuatan struktural tambahan dan dapat digunakan untuk memasang aktuator atau handwheel.
  13. Handwheel
    Handwheel digunakan untuk mengoperasikan katup dengan memutar poros stem, memudahkan pengguna membuka atau menutup katup.
  14. Handwheel Nut
    Handwheel nut adalah mur pengunci di bawah handwheel, digunakan untuk mengunci handwheel pada posisi yang diinginkan.
  15. Lubricator
    Lubricator memberikan pelumas pada poros stem dan komponen gerakan, penting untuk menjaga kinerja optimal dan mencegah gesekan berlebihan.
Baca Juga :   √ Apa Itu Multistage Pump? Komponen, Jenis & Penggunaanya

Fungsi Gate Valve

Gate valve memiliki fungsi utama dalam sistem perpipaan, yaitu mengatur aliran fluida dengan membuka dan menutup aliran secara penuh. Ketika gate valve terbuka, aliran fluida dapat mengalir bebas tanpa hambatan, memungkinkan pengaturan aliran yang efisien dalam sistem, baik untuk aliran tinggi maupun rendah.

Selain berfungsi sebagai pengatur aliran, gate valve juga berperan sebagai penyekat yang efektif. Saat ditutup, gerbang katup akan menutup rapat untuk mencegah aliran fluida melalui pipa. Kemudahan penggunaan gate valve sebagai penyekat membuatnya menjadi salah satu katup yang paling banyak digunakan dalam industri, termasuk di pabrik, pembangkit listrik, sistem air, dan berbagai aplikasi industri lainnya.

Cara Kerja Gate Valve

Secara umum, cara kerja gate valve sangat sederhana. Namun, sebelum membahasnya, penting untuk mengetahui berbagai komponen dari gate valve, seperti body, seat, gate, bonnet, stem, handwheel, dan actuator. Komponen-komponen tersebut berpengaruh pada kinerja katup ini.

Gate valve bekerja dengan memutar handwheel atau roda tangan secara manual. Hal ini akan menggerakkan stem yang berputar untuk mengangkat atau menurunkan gate melalui thread. Umumnya, diperlukan lebih dari satu putaran 360° untuk membuka atau menutup katup sepenuhnya.

Posisi gate valve, baik terbuka maupun tertutup, dapat dilihat dari ketinggian stem. Jika posisi stem lebih tinggi dari handwheel, berarti valve terbuka. Sebaliknya, jika posisi stem lebih rendah, katup dalam keadaan tertutup. Namun, metode ini tidak dapat digunakan untuk memeriksa gate valve jenis non-rising stem.

Jenis-Jenis Gate Valve

Gate valve terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kategori. Pada kesempatan ini, Anda akan mempelajari jenis-jenis gate valve berdasarkan karakteristik disk, gerakan body, dan gerakan stem. Berikut penjelasan lebih lanjut.

Baca Juga :   √ Pengertian Tabung Pompa Air: Fungsi, Cara Kerja & Ciri Kerusakan

Berdasarkan Jenis Disk

Terdapat tiga jenis gate valve yang umum digunakan dalam sistem perpipaan industri, yang dapat dibedakan berdasarkan disk-nya. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis:

  1. Solid Wedge
    Jenis gate valve ini memiliki disk yang solid dan kokoh, dirancang untuk memberikan kekuatan tinggi dalam menutup saluran aliran. Solid wedge gate valve biasanya digunakan dalam aplikasi yang melibatkan aliran fluida dengan tekanan dan suhu tinggi.
  2. Flexible Wedge
    Flexible wedge dirancang dengan kemampuan fleksibel untuk menyesuaikan perubahan suhu dan tekanan dalam sistem. Disk ini terdiri dari dua bagian, dengan bagian tengah yang dapat bergerak secara independen. Jenis ini cocok untuk sistem dengan fluktuasi suhu atau tekanan yang signifikan.
  3. Split Wedge atau Disk Parallel Gate Valve
    Split wedge adalah disk yang terdiri dari dua bagian yang terhubung melalui mekanisme khusus. Pada disk paralel, terdapat pegas yang memastikan disk selalu bersentuhan dengan seat. Keistimewaan ini memungkinkan penyegelan dua arah, yang dikenal sebagai bi-directional sealing. Jika Anda memilih gate valve tipe split wedge atau disk paralel, penting untuk diingat bahwa jenis ini paling sesuai untuk gas dan cairan tanpa kondensasi pada suhu normal maupun tinggi.

Berdasarkan Gerakan Body

Jika dilihat dari gerakan body, terdapat empat jenis gate valve yang perlu dipahami. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis:

  1. Screwed Bonnet
    Jenis gate valve ini dilengkapi dengan bonnet yang dapat dipasang atau dilepas menggunakan ulir. Bonnet dengan sistem ulir ini umumnya memudahkan proses perawatan dan perbaikan.
  2. Welded-Bonnet
    Pada jenis ini, bonnet terhubung secara permanen dengan body gate valve melalui proses pengelasan. Keuntungan dari welded-bonnet adalah kekakuan struktural yang lebih baik dan ketahanannya terhadap tekanan tinggi. Namun, jika diperlukan perawatan atau penggantian bagian dalam katup, proses pemotongan dan pengelasan bonnet bisa menjadi rumit.
  3. Bolted-Bonnet
    Gate valve ini memiliki bonnet yang terhubung dengan body menggunakan baut. Keberadaan baut memungkinkan bonnet untuk dipasang atau dilepas dengan mudah saat perlu dilakukan perawatan atau perbaikan.
  4. Pressure-Seal Bonnet
    Gate valve dengan pressure-seal bonnet dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi. Bonnet pada jenis ini memiliki desain khusus yang menciptakan tekanan internal, sehingga dapat menutup valve dengan rapat saat tekanan fluida meningkat.
Baca Juga :   √ Mengenal Fungsi Kunci L dan Cara Menggunakannya

Berdasarkan Gerakan Stem

Selain itu, gate valve juga dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakan stem-nya. Terdapat dua jenis gerakan stem: Gate Valve OS & Y atau Rising Stem dan Gate Valve Non-Rising Stem. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis:

  1. Gate Valve OS & Y atau Rising Stem
    Pada jenis gate valve ini, stem (poros) bergerak naik atau turun secara linier saat katup dioperasikan. Gerakan ini memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi posisi gerbang (gate), apakah sedang terbuka atau tertutup.
  2. Gate Valve Non-Rising Stem
    Berbeda dengan jenis sebelumnya, gate valve non-rising stem tidak memiliki gerakan naik atau turun yang linier saat katup dioperasikan. Gerbang (gate) bergerak ke atas atau ke bawah menggunakan mekanisme berbeda, seperti poros yang berputar atau menarik gerbang. Jenis ini lebih kompak, sehingga cocok digunakan di ruang terbatas.

Aplikasi Gate Valve

Gate valve memiliki beragam aplikasi industri, antara lain:

  1. Industri Minyak dan Gas: Digunakan dalam sistem pengolahan minyak dan gas serta untuk mengatur aliran fluida dalam pipa.
  2. Pengolahan Air dan Air Limbah: Diterapkan dalam instalasi pengolahan air dan limbah untuk mengatur aliran dalam berbagai proses.
  3. Industri Kimia: Berfungsi dalam proses produksi kimia dan di pabrik-pabrik untuk mengontrol aliran fluida dalam sistem perpipaan.
  4. Pembangkit Listrik: Digunakan untuk mengendalikan aliran fluida termal atau uap dalam sistem perpipaan di pembangkit listrik.

BACA JUGA :

Penutup

Sebagai penutup, gate valve adalah komponen penting dalam sistem perpipaan yang berfungsi untuk mengatur aliran fluida secara efisien. Dengan desain yang sederhana dan efektif, gate valve memungkinkan pengguna untuk membuka dan menutup aliran dengan mudah, baik dalam aplikasi bertekanan tinggi maupun rendah.

Memahami cara kerja dan berbagai jenis gate valve akan membantu Anda memilih katup yang tepat sesuai kebutuhan industri Anda. Dengan aplikasi yang luas, mulai dari industri minyak dan gas hingga pembangkit listrik, gate valve terus menjadi pilihan utama dalam memastikan kinerja sistem perpipaan yang optimal.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan pemeliharaan dan pemilihan katup yang tepat agar sistem perpipaan Anda tetap berfungsi dengan baik dan andal.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Gate Valve? Fungsi, Cara Kerja & Aplikasinya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *