Jenis-Jenis Motor DC

Jenis-Jenis Motor DC Beserta Cara Kerjanya Secara Lengkap

Posted on

Finoo.id – Jenis-Jenis Motor DC Beserta Cara Kerjanya Secara Lengkap. Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas pengertian Motor DC. Sekarang, dalam artikel ini, kami akan membahas jenis-jenis Motor DC. Silakan simak penjelasannya di bawah ini.

Motor DC, yang juga dikenal sebagai motor listrik arus searah, adalah perangkat yang dapat mengubah energi listrik searah DC (Direct Current) menjadi energi kinetik.

Motor DC ini memerlukan aliran arus searah melalui kumparan medan untuk menghasilkan energi kinetik.

Kumparan medan (Field Winding) adalah lilitan atau gulungan yang terdapat pada bagian bergerak motor DC yang disebut Rotor.

kalian dapat menemukan Motor DC ini pada berbagai peralatan listrik atau elektronik di rumah, produk otomotif, serta peralatan industri.

Beberapa contoh peralatan tersebut adalah vibrator ponsel, kipas angin, dan penggerak roda pada mobil mainan. Motor DC termasuk dalam keluarga besar Transduser.

Pengertian Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor listrik yang membutuhkan arus searah (DC) untuk pengoperasiannya. Pada motor DC, arus searah tersebut akan diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran atau gerakan.

Secara umum, motor listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motor AC dan motor DC. Perbedaan antara motor AC dan DC terletak pada jenis arus yang digunakan. Motor AC menggunakan tegangan arus bolak-balik (AC), sedangkan motor DC menggunakan arus searah (DC) dalam operasinya.

Pada motor DC, terdapat kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan putaran. Jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor ini dinyatakan dalam RPM (Revolutions Per Minute) atau jumlah revolusi per menit.

Baca Juga :   Jenis-Jenis Kapasitor Bank Beserta Pengertian & Fungsinya

Untuk motor DC, biasanya putaran yang dihasilkan berada dalam rentang kecepatan antara 3000 hingga 8000 RPM. Selain itu, motor ini juga memiliki tegangan operasional sekitar 1,5 hingga 3 volt.

Prinsip Kerja Motor DC

Sebenarnya, motor listrik yang menggunakan arus DC ini sangat umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, loh. Motor ini sering digunakan sebagai komponen utama dalam berbagai perangkat elektronik.

Prinsip kerja motor DC adalah mengubah energi listrik dari sumber utama menjadi energi gerak yang digunakan oleh peralatan listrik.

Berikut adalah prinsip kerja motor DC:

Pertama-tama, arus DC mengalir melalui kumparan motor. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus tersebut akan menghasilkan torsi yang memutar motor.

  1. Setelah terjadi torsi, komutator berfungsi untuk menjaga arah aliran arus agar tetap searah, sehingga motor terus berputar.
  2. Dengan prinsip ini, armatur yang terpengaruh oleh medan magnet akan berputar searah, menghasilkan gaya mekanik.

Dengan prinsip kerja tersebut, tidak mengherankan jika motor DC juga dikenal sebagai perangkat elektromekanis. Hal ini karena motor tersebut menggunakan kombinasi medan magnet dan konduktor.

Fungsi utama motor DC adalah menghasilkan energi mekanik atau gerakan yang digunakan dalam berbagai perangkat elektronik tertentu.

Jenis-Jenis Motor DC

Semua motor DC dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama berdasarkan hubungan antara kumparan medan dan kumparan angker.

Kedua jenis motor DC tersebut adalah motor DC dengan sumber daya terpisah dan motor DC dengan sumber daya sendiri.

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motor)

Pada motor DC dengan sumber daya terpisah, sumber arus listrik untuk kumparan medan (field winding) terpisah dari sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada rotor.

Karena adanya rangkaian tambahan dan kebutuhan akan sumber daya listrik tambahan, motor DC jenis ini lebih mahal sehingga jarang digunakan.

Motor DC jenis ini umumnya digunakan dalam laboratorium untuk keperluan penelitian dan peralatan khusus.

Baca Juga :   Sensor Proximity Adalah: Pengertian, Fungsi & Jenis

2. Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self Excited DC Motor)

Pada motor DC dengan sumber daya sendiri, kumparan medan dihubungkan secara seri, paralel, atau kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker.

Jenis motor DC ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu motor DC seri, motor DC shunt, dan motor DC kompon.

3. Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)

Motor DC tipe seri adalah motor DC di mana kumparan medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker.

Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik yang mengalir pada kumparan medan sama dengan arus listrik yang mengalir pada kumparan angker.

Kecepatan motor DC tipe seri akan menurun seiring dengan peningkatan beban yang diberikan pada motor DC tersebut.

Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa beban yang terpasang karena akan berputar dengan kecepatan tinggi yang sulit dikendalikan.

4. Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)

Motor DC tipe shunt adalah motor DC di mana kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angker.

Motor DC tipe ini sering digunakan karena memiliki kecepatan yang hampir konstan meskipun ada perubahan beban. Kecepatan motor ini akan sedikit berkurang saat mencapai torsi tertentu.

Karena kumparan medan dan kumparan angker dihubungkan secara paralel, total arus listrik adalah hasil penjumlahan arus yang melewati kumparan medan dan kumparan angker.

Kecepatan motor dapat dikendalikan dengan memasang resistor secara seri dengan kumparan medan atau kumparan angker.

Jika resistor dipasang secara seri dengan kumparan medan, kecepatan motor akan berkurang.

Sedangkan jika resistor dipasang secara seri dengan kumparan angker, kecepatan motor akan meningkat.

5. Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor)

Motor DC tipe gabungan atau Compound DC motor adalah motor DC yang menggabungkan karakteristik motor DC jenis shunt dan motor DC jenis seri.

Pada motor DC tipe gabungan ini, terdapat dua kumparan medan yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan seri dengan kumparan angker.

Baca Juga :   √ Fungsi Magnetic Switch dan Cara Kerjanya Pada Motor Starter

Dengan kombinasi hubungan seri dan paralel tersebut, motor DC jenis ini memiliki karakteristik seperti motor DC tipe seri yang memiliki torsi awal yang tinggi, serta karakteristik motor DC tipe shunt yang memiliki kecepatan hampir konstan.

Motor DC tipe gabungan ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Long Shunt Compound DC Motor, di mana kumparan medan dihubungkan secara paralel dengan kumparan angker saja, dan Short Shunt Compound DC Motor, di mana kumparan medan dihubungkan secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker.

Baca Juga :

Penutup

Demikianlah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis motor DC yang ada. Dari tipe Shunt, Seri, sampai ke motor DC tanpa sikat, setiap tipe memiliki karakteristik dan kegunaan khususnya sendiri. Seiring perkembangan teknologi, jenis-jenis motor DC ini terus beradaptasi dan berinovasi, memberikan solusi efisien dan efektif untuk berbagai perangkat dan aplikasi.

Penting untuk kita pahami bahwa pilihan motor DC terbaik akan sangat bergantung pada kebutuhan dan spesifikasi proyek atau perangkat yang sedang kita kerjakan. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat memilih jenis motor DC yang paling sesuai dan mampu mengoptimalkan kinerja sistem kita.

Diharapkan artikel finoo.id ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang motor DC. Sebab dengan pengetahuan, kita bisa membuat keputusan yang lebih baik dan bijaksana dalam memilih dan menggunakan teknologi. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *