Apa Itu Biomassa

√ Apa Itu Biomassa? Jenis, Manfaat dan Contohnya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Biomassa? Jenis, Manfaat dan Contohnya. Biomassa muncul sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dianggap sebagai alternatif energi yang diharapkan dapat menjadi solusi terhadap menipisnya sumber daya alam tak terbarukan.

kalian mungkin sudah mengenal energi alternatif seperti tenaga surya, angin, dan air. Namun, apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan biomassa?

Dalam artikel ini, kita akan membahas mulai dari definisi, manfaat, hingga memberikan contoh-contoh biomassa.

Apa Itu Biomassa?

Biomassa merujuk pada bahan-bahan yang berasal dari organisme hidup, termasuk tanaman, hewan, dan produk sampingannya seperti limbah kebun dan tanaman. Berbeda dengan sumber energi lainnya, biomassa tidak melibatkan proses transformasi geologis atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama, seperti halnya dengan energi batu bara.

Sebaliknya, biomassa dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena bergantung pada siklus karbon dan dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung atau tidak langsung. Berbeda dengan sumber alam lain seperti minyak bumi, batu bara, dan bahan bakar nuklir.

Contoh bahan bakar biomassa yang dapat digunakan langsung sebagai pemanas atau sumber energi antara lain briket arang, briket sekam padi, briket oak, dan daun kering. Energi yang dihasilkan dari biomassa bervariasi tergantung pada sumbernya.

Apa Kegunaan Biomassa?

Biomassa berasal dari bahan organik seperti pohon, tanaman, dan limbah pertanian serta perkotaan. Energi dari biomassa dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan panas, menggerakkan pembangkit listrik, dan juga digunakan dalam transportasi dan sebagai bahan bakar.

Tidak hanya itu, hampir semua sektor industri seperti pertanian, kehutanan, perkotaan, hotel, tempat olahraga, rumah sakit, dan lembaga pemasyarakatan dapat menghasilkan limbah yang dapat diubah menjadi sumber panas dan listrik.

Dengan demikian, manfaat yang sangat penting dari pemanfaatan energi biomassa melibatkan diversifikasi pasokan energi, menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Jenis Biomassa

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, energi biomassa sangat serbaguna dan dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Berikut adalah jenis-jenis biomassa yang dikategorikan berdasarkan asal pembentukannya.

1. Biodiesel

Biodiesel merupakan salah satu varietas biomassa yang diperoleh dari tumbuhan seperti kelapa sawit, kelapa, dan kapuk. Di Indonesia, umumnya energi ini diproduksi dari berbagai sumber, termasuk minyak sawit mentah, minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, distilat asam lemak sawit (PFAD), dan minyak ikan.

Baca Juga :   Pengertian Baterai Lithium Ion: Jenis & Cara Kerjanya

Biodiesel dapat digunakan pada mesin diesel tanpa modifikasi khusus dan dihasilkan melalui berbagai proses produksi. Keunggulan ini membuat biodiesel bersahabat lingkungan karena tidak berkontribusi terhadap pemanasan global, mudah terurai, mengandung sekitar 10% oksigen alami, bermanfaat untuk pembakaran, dan mampu melumasi mesin.

2. Biogas

Biogas merupakan gas yang dihasilkan melalui proses anaerobik atau fermentasi bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, sampah, atau limbah yang dapat terurai dalam kondisi anaerobik.

Komponen utama dari biogas adalah metana dan karbon dioksida. Jenis biomassa ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan atau untuk menghasilkan listrik. Saat dibakar, metana dalam biogas cenderung lebih bersih daripada batu bara, menghasilkan lebih banyak energi dengan emisi karbon yang lebih rendah.

Pemanfaatan biogas memiliki peran penting dalam pengelolaan limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dibandingkan karbon dioksida dalam konteks pemanasan global.

3. Bioetanol

Jenis biomassa yang ketiga adalah bioetanol. Secara mendasar, energi ini berasal dari etanol yang dihasilkan melalui proses fermentasi, sehingga disebut bioetanol. Bioetanol diproduksi dengan cara menyuling bir fermentasi.

Bioetanol merupakan jenis bahan bakar bio yang relatif mudah dan ekonomis untuk diproduksi, bahkan industri rumahan sederhana pun mampu menghasilkannya. Umumnya, energi ini dihasilkan melalui teknik fermentasi dari biomassa seperti umbi-umbian, jagung, atau tebu, kemudian diikuti dengan proses penyulingan.

Bioetanol dapat digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar. Pada penggunaan dalam bahan bakar kendaraan bermotor, bioetanol harus dicampur terlebih dahulu dengan Premium sesuai dengan aturan takaran tertentu.

4. Biofuel

Jenis biomassa terakhir adalah biofuel. Energi ini dapat dianggap sebagai bahan bakar terbarukan yang menjanjikan.

Biofuel memiliki definisi luas sebagai bahan bakar dalam bentuk padat, cair, atau gas yang mengandung atau berasal dari biomassa. Definisi yang lebih spesifik menyebut biofuel sebagai jenis cairan atau gas yang berfungsi sebagai bahan bakar transportasi yang berasal dari biomassa.

Biofuel dianggap sebagai bahan bakar alternatif yang sangat penting karena mampu mengurangi emisi gas dan meningkatkan ketahanan energi.

Contoh Biomassa

Setelah memahami definisi, manfaat, dan jenis-jenisnya, saatnya untuk memahami berbagai contoh biomassa yang dapat ditemukan di sekitar kita.

1. Kotoran Manusia dan Hewan

Salah satu contoh pemanfaatan biomassa yang telah banyak dilakukan adalah menggunakan limbah kotoran tersebut, yang hasilnya dikenal sebagai biogas.

Energi dari limbah ini seringkali dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif di rumah tangga, terutama di daerah yang berdekatan dengan peternakan hingga pada beberapa industri tertentu.

2. Tanaman Penghasil Energi

Contoh biomassa berikutnya adalah energi yang berasal dari tanaman. Apakah kalian tahu bahwa ada beberapa jenis tanaman energi yang ditanam secara komersial dan khusus dikembangkan sebagai sumber energi?

Baca Juga :   Pengertian RFID Reader: Cara Kerja dan Fungsinya Lengkap

Contoh tanaman-tanaman tersebut melibatkan jagung, rami, gandum, hingga kedelai. Tanaman-tanaman ini sengaja ditanam dalam skala besar dengan perhitungan khusus untuk menghasilkan bahan bakar seperti bio-diesel, butanol, propanol, dan juga etanol.

3. Limbah Pertanian

Contoh berikutnya berasal dari salah satu kegiatan utama masyarakat Indonesia, yaitu bertani.

Limbah dari kegiatan pertanian dapat dimanfaatkan untuk produksi energi biomassa. Limbah yang sering digunakan untuk menghasilkan energi termasuk kotoran ternak, ampas tebu, dan jerami.

Limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan panas dan listrik.

4. Energi dari Kayu

Tahukah kalian bahwa kayu juga merupakan contoh energi biomassa? Kayu yang dapat dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa yang memanfaatkan kayu.

Energi panas yang dilepaskan oleh pembakaran kayu tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti memasak dan menghasilkan panas. Selain itu, kayu juga secara luas digunakan untuk pembangkit listrik, seperti pada pembangkit uap.

Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki beberapa kelemahan, seperti emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran kayu, yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Namun, tidak perlu khawatir, karena hal ini dapat diatasi dengan menanam lebih banyak pohon. Dengan cara ini, pohon dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.

Keuntungan dan Kerugian

Sekarang mari kita eksplorasi lebih lanjut dari dua perspektif yang berbeda. Tentu saja, energi terbarukan dapat menjadi solusi potensial untuk mengatasi tantangan saat ini. Namun, sejauh mana manfaat dari pemanfaatan biomassa? Apakah selalu menjadi solusi sempurna? Bagaimana dengan dampak atau kelemahannya?

Berdasarkan informasi dari Syntech Bioenergy, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan terkait keuntungan dan kekurangan dalam pemanfaatan biomassa.

Keuntungan

  1. Tersedia Secara Luas: Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang sangat melimpah, karena bahan organik hasil limbah memiliki sifat tak terbatas. Hal ini menciptakan potensi besar untuk digunakan sebagai sumber energi yang berkelanjutan.
  2. Netral Karbon: Biomassa bersifat netral karbon, yang berarti jumlah karbon yang dilepaskan ke atmosfer sebanding dengan jumlah karbon yang diserap. Ini membantu mengurangi jejak karbon dan kontribusi terhadap perubahan iklim.
  3. Diversifikasi Energi: Pemanfaatan biomassa dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, membantu diversifikasi sumber energi dan meningkatkan keberlanjutan.
  4. Biaya Lebih Murah: Dalam beberapa kasus, produksi dan penggunaan biomassa dapat lebih ekonomis dibandingkan dengan bahan bakar fosil, memberikan alternatif yang lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan energi.
  5. Pendapatan Tambahan: Produksi biomassa dapat memberikan pendapatan tambahan kepada produsen, terutama bagi mereka yang menghasilkan limbah organik. Mengubah limbah menjadi sumber energi dapat menjadi sumber penghasilan yang bermanfaat.
  6. Mengurangi Volume Sampah: Penggunaan biomassa membantu mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan mengonversi limbah organik menjadi energi, jumlah sampah yang berakhir di TPA dapat diminimalkan, mendukung prinsip daur ulang dan pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga :   Cara Mengatasi KwH Over Limit Dengan Mudah & Simpel

Kekurangan

  1. Efisiensi Rendah: Energi biomassa cenderung tidak seefisien seperti bahan bakar fosil. Bahkan, beberapa jenis biofuel memerlukan penambahan bahan bakar fosil untuk meningkatkan efisiensinya.
  2. Tidak Sepenuhnya Bersih: Meskipun biomassa bersifat netral karbon, penggunaan limbah, terutama dari hewan, dapat meningkatkan jumlah gas metana yang berbahaya bagi lingkungan. Hal ini dapat memberikan dampak negatif pada kualitas udara dan kontribusi terhadap perubahan iklim.
  3. Potensi Deforestasi: Pemanfaatan kayu sebagai salah satu sumber utama energi biomassa dapat menyebabkan deforestasi. Permintaan kayu untuk keperluan energi dapat mengancam keberlanjutan hutan dan berdampak pada ekosistem alam.
  4. Penggunaan Lahan yang Luas: Tanaman yang ditanam dalam jumlah besar untuk menghasilkan biomassa dapat memakan ruang lahan yang signifikan. Ini dapat menyebabkan tekanan lebih lanjut pada penggunaan lahan dan mengurangi keberlanjutan lingkungan.

Meskipun demikian, walaupun energi biomassa memiliki kekurangan-kekurangan tersebut, perlu ditekankan bahwa segala bentuk inovasi untuk mencapai bumi yang bersih dan hijau harus didukung bersama. Ini termasuk upaya dalam menciptakan dan menggunakan sumber energi terbarukan secara berkelanjutan.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan merangkum, dapat kita simpulkan bahwa biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia secara berkelanjutan.

Dengan keunggulan sebagai sumber yang melimpah, bersifat netral karbon, dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, biomassa memberikan kontribusi penting dalam menjaga lingkungan dan menghadapi tantangan perubahan iklim.

Dalam menghadapi era energi yang semakin berkelanjutan, pertanyaan “Apa Itu Biomassa?” menjadi semakin relevan.

Melalui pemahaman mendalam, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen untuk terus berinovasi, kita dapat menjawab pertanyaan ini dengan cara yang mendorong keberlanjutan dan keseimbangan antara kebutuhan energi dan perlindungan lingkungan.

Sebuah masa depan energi yang berkelanjutan dan bersih dapat kita capai melalui upaya bersama dalam menjelajahi potensi biomassa dan menjadikannya bagian integral dari transformasi energi dunia.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Biomassa? Jenis, Manfaat dan Contohnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *