Apa Itu Blok Silinder

√ Apa Itu Blok Silinder? Fungsi, Komponen dan Jenisnya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Blok Silinder? Fungsi, Komponen dan Jenisnya. Blok silinder adalah komponen utama dalam mesin, bahkan dapat dianggap sebagai komponen terbesar dari mesin jika dilihat dari ukurannya.

Oleh karena itu, blok silinder menjadi tempat penopang bagi sebagian besar komponen mesin seperti piston, kepala silinder, poros engkol, dan banyak lagi. Komponen-komponen tersebut dapat dipasang di bawah, di atas, di samping, atau di dalam blok silinder.

Blok silinder terdiri dari beberapa silinder tempat piston bekerja. Satu blok silinder bisa terdiri dari satu, tiga, empat, bahkan hingga dua belas silinder.

Silinder-silinder ini dapat disusun dengan berbagai cara, seperti in-line (sejajar) atau model V yang biasanya digunakan pada mobil sport dengan lebih dari enam silinder. Contoh di bawah ini adalah blok silinder dengan delapan silinder (V8).

Karena tugasnya yang berat, blok silinder harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap panas serta tekanan tinggi. Saat ini, blok silinder umumnya terbuat dari besi tuang dengan paduan aluminium untuk membuatnya lebih ringan.

Apa Itu Blok Silinder?

Blok silinder adalah komponen inti dalam rangkaian mesin yang memiliki peran penting sebagai penopang dan rumah bagi beberapa komponen mesin penting seperti kepala silinder, piston, dan poros engkol.

Blok silinder bisa terdiri dari beberapa silinder, mulai dari 1, 3, 6, 8, hingga 12 silinder. Silinder-silinder ini menjadi tempat piston bekerja naik turun untuk menghasilkan tenaga mesin melalui proses pembakaran.

Pada kepala silinder terdapat gasket yang berfungsi sebagai perapat, dan kepala silinder ini dibaut rapat ke blok silinder. Di bagian bawah, poros engkol dipasang dan ditutup dengan oil pan.

Blok silinder bagian depan terhubung dengan gear camshaft melalui gear poros engkol untuk menggerakkan camshaft yang diperlukan dalam mekanisme katup.

Penghubungan ini bisa dilakukan secara langsung, atau menggunakan timing chain atau timing belt.

Di bagian belakang blok silinder terdapat flywheel, sementara di kanan dan kiri blok silinder dipasang beberapa komponen pendukung seperti motor starter dan alternator.

Fungsi Blok Silinder

Komponen ini memiliki banyak fungsi penting untuk kendaraan mobil. Setelah kalian memahami pengertiannya, mari kita lihat fungsi-fungsi dari komponen mobil tersebut berikut ini.

1. Sebagai Tempat Naik Turunnya Piston

Fungsi pertama blok silinder adalah sebagai tempat atau dudukan bagi naik turunnya piston. Bentuk lubang silinder disesuaikan dengan bentuk piston.

Piston bergerak naik turun di dalam lubang silinder tersebut. Agar piston dapat berfungsi dengan baik, lubang silinder harus selalu halus dan licin. Jika permukaan lubang silinder kasar, piston akan bergerak lebih berat dan kinerja mesin akan terpengaruh.

2. Sebagai Tempat Mengarahkan Energi Pembakaran

Setiap mesin kendaraan menghasilkan energi melalui proses pembakaran. Energi yang dihasilkan, dikenal sebagai energi ekspansi atau daya dorong, diarahkan oleh komponen mobil ini untuk menggerakkan piston.

Energi ekspansi pada mesin mobil sangat besar, sehingga komponen ini dibuat dari material solid untuk mencegah kelenturan atau deformasi.

3. Sebagai Tempat Mekanisme Engkol

Mekanisme engkol terdiri dari dua komponen, yaitu connecting rod dan poros engkol, yang berada di dalam blok silinder. Mekanisme ini memungkinkan piston untuk bergerak kembali ke atas.

Baca Juga :   √ Apa itu Thermal Gas Flowmeter? Cara Kerja & Aplikasinya

Prinsip kerja mekanisme engkol mirip dengan engkol sepeda, menciptakan energi putar pada mesin.

4. Tempat saluran pendingin

Fungsi lain dari komponen ini adalah sebagai tempat saluran pendingin yang berperan dalam mengeluarkan panas dari dalam mesin ke luar. Dengan adanya saluran pendingin ini, suhu mesin mobil dapat dijaga agar tetap optimal dan tidak terlalu panas. Fungsi ini sangat penting untuk mencegah overheating yang dapat merusak komponen mesin. Namun, perlu dicatat bahwa fungsi ini umumnya terdapat pada mobil yang tidak menggunakan radiator sebagai sistem pendingin utama. Pada sistem ini, saluran pendingin mengalirkan cairan pendingin melalui blok silinder untuk menyerap panas dari mesin, kemudian mengeluarkannya ke lingkungan luar.

5. Tempat saluran oli pelumas

Selain itu, blok silinder mobil juga berfungsi sebagai tempat saluran oli pelumas untuk sistem pelumasan mesin. Oli pelumas mengalir melalui saluran-saluran khusus di dalam blok silinder untuk mencapai semua komponen yang bergerak dan memerlukan pelumasan. Pelumasan ini sangat penting untuk mengurangi gesekan antara komponen-komponen mesin, yang membantu menjaga mesin tetap awet dan mencegah keausan yang cepat. Oli pelumas juga membantu mengurangi panas yang dihasilkan oleh gesekan, memberikan perlindungan tambahan terhadap overheating, dan memastikan kinerja mesin yang halus dan efisien.

6. Berfungsi sebagai mainframe mesin

Fungsi lain dari blok mesin adalah sebagai mainframe atau rangka utama tempat dudukan komponen-komponen mesin lainnya. Ini menjadikan blok mesin sebagai struktur yang sangat penting dalam keseluruhan desain mesin kendaraan. Bentuk blok mesin yang terdiri dari banyak lekukan dan kontur dirancang secara khusus untuk menyesuaikan dan mendukung berbagai komponen yang akan dipasang di atasnya.

Lekukan-lekukan dan kontur ini memungkinkan komponen seperti kepala silinder, poros engkol, piston, dan berbagai sistem lainnya untuk dipasang dengan presisi dan stabilitas tinggi. Tanpa lekukan-lekukan ini, integrasi komponen-komponen tersebut tidak akan seefisien atau seaman sekarang. Jadi, blok mesin berperan sebagai tulang punggung yang menopang dan menyatukan seluruh bagian mesin, memastikan semuanya bekerja harmonis.

7. Tempat meletakan nomor mesin

Karena perannya sebagai mainframe mesin, blok mesin juga digunakan sebagai tempat meletakkan nomor mesin atau ID mesin. Nomor mesin ini adalah identitas unik yang diberikan kepada setiap mesin kendaraan untuk tujuan registrasi dan identifikasi. Peletakan nomor mesin pada blok mesin bukanlah kebetulan; ini dilakukan karena blok mesin adalah salah satu komponen yang paling jarang diganti selama masa pakai kendaraan.

Nomor mesin pada blok mesin memastikan bahwa identitas mesin tetap utuh dan dapat dilacak sepanjang umur kendaraan, bahkan jika beberapa komponen lain dari mesin diganti. Ini sangat penting untuk keperluan hukum, kepemilikan, dan layanan purna jual, menjadikan blok mesin sebagai titik referensi yang terpercaya dan permanen dalam identifikasi kendaraan.

8. Sebagai tempat proses pembakaran

Blok mesin juga berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar dalam mesin, yang merupakan inti dari operasi mesin pembakaran internal. Proses ini terjadi di dalam silinder-silinder yang terdapat pada blok mesin.

Di dalam setiap silinder, campuran bahan bakar dan udara diinjeksikan dan dikompresi oleh piston. Ketika campuran ini dikompresi hingga mencapai tekanan tertentu, busi memicu percikan api yang menyebabkan pembakaran bahan bakar. Pembakaran ini menghasilkan ledakan kecil yang mendorong piston ke bawah dengan kekuatan besar. Gerakan piston ini diteruskan ke poros engkol melalui connecting rod, mengubah energi ledakan menjadi energi mekanik yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.

9. Sebagai tempat silinder liner, kepala silinder, dan fly wheel

Fungsi penting lainnya dari blok mesin adalah sebagai tempat dudukan untuk silinder liner, kepala silinder, dan flywheel. Silinder liner, yang juga dikenal sebagai boring, adalah komponen berdinding halus yang memungkinkan piston bergerak dengan lancar. Selain itu, silinder liner melindungi bagian dalam blok mesin dari gesekan yang disebabkan oleh pergerakan piston.

Baca Juga :   √ Pengertian Tabung Pompa Air: Fungsi, Cara Kerja & Ciri Kerusakan

Kepala silinder bekerja bersama dengan blok mesin untuk melaksanakan proses pembakaran. Ini adalah komponen vital yang memastikan efisiensi dan efektivitas proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin.

Flywheel, yang terletak di sisi blok silinder, berfungsi untuk menyimpan energi kinetik dan meredam perubahan putaran yang terjadi di mesin. Hal ini membantu menjaga pergerakan putaran mesin tetap stabil dan halus, mengoptimalkan kinerja mesin secara keseluruhan.

Komponen Blok Silinder

Blok silinder adalah komponen kunci dalam mesin mobil yang terdiri dari beberapa bagian penting, masing-masing memiliki peran tersendiri dalam proses penggerakan dan pembakaran. Berikut adalah beberapa komponen yang membentuk blok silinder dan fungsinya:

  1. Silinder: Merupakan bagian utama dari blok silinder yang berfungsi sebagai tempat kerja piston saat proses pembakaran berlangsung. Di dalam silinder inilah pembakaran bahan bakar dan udara terjadi, menghasilkan energi yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan.
  2. Kepala silinder: Terletak di atas silinder, kepala silinder adalah tempat katup masuk dan keluar. Selain itu, kepala silinder juga berfungsi sebagai tempat pengikat busi dan injektor, serta membantu dalam pembentukan ruang bakar yang optimal untuk proses pembakaran.
  3. Piston: Merupakan komponen yang bergerak naik turun di dalam silinder dan menjadi penggerak utama mesin. Piston menerima tekanan dari hasil pembakaran dan mentransfer energi tersebut ke crankshaft melalui connecting rod.
  4. Ring piston: Cincin yang terletak di sekitar piston ini berfungsi sebagai pengaman agar tekanan bahan bakar dan gas tidak bocor ke ruang bakar. Ring piston juga membantu menjaga kebersihan dan kinerja piston.
  5. Pin piston: Baut yang menghubungkan piston dengan connecting rod ini bertugas mentransfer gerakan piston ke crankshaft, sehingga energi dari pembakaran dapat dimanfaatkan dengan efisien.
  6. Crankshaft: Merupakan bagian mesin yang mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan putaran. Crankshaft juga berfungsi sebagai tempat pemasangan flywheel dan harmonic balancer, yang membantu menjaga stabilitas putaran mesin.
  7. Camshaft: Terletak di kepala silinder, camshaft mengatur bukaan dan penutupan katup sesuai dengan siklus pembakaran mesin. Camshaft juga merupakan tempat pemasangan timing belt atau timing chain yang mengatur sinkronisasi gerakan komponen-komponen mesin.
  8. Oil pan: Bagian yang terletak di bawah blok silinder ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan oli mesin. Oil pan membantu menjaga ketersediaan oli yang cukup untuk pelumasan komponen mesin dan mendinginkan suhu mesin.
  9. Water jacket: Water jacket adalah saluran di dalam blok silinder yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi air pendingin mesin. Air pendingin mengalir melalui water jacket untuk menyerap panas dari mesin dan menjaga suhu mesin agar tetap dalam batas yang aman.

Jenis dan susunan blok silinder

Ada lima jenis blok silinder yang dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya. Mereka meliputi mono cylinder, in-line cylinder, V cylinder, boxer, dan oversize cylinder.

1. Mono cylinder

Mono cylinder adalah jenis blok silinder yang umumnya digunakan pada sepeda motor untuk mengurangi ukuran total mesin. Dalam mono cylinder, hanya terdapat satu tabung silinder yang menjadi tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar. Penggunaan mono cylinder pada sepeda motor memberikan keuntungan dalam hal kompaknya desain mesin, sehingga memungkinkan sepeda motor untuk memiliki dimensi yang lebih kecil dan lebih ringan.

Selain itu, mono cylinder juga sering dipilih untuk mesin dengan kebutuhan daya yang tidak terlalu besar, namun tetap efisien dalam penggunaan bahan bakar. Meskipun memiliki keuntungan dalam hal ukuran dan bobot, mono cylinder juga memiliki beberapa keterbatasan dalam hal performa dan keseimbangan mesin, terutama pada kecepatan tinggi.

Baca Juga :   √ Apa Itu Ring Piston Mobil? Fungsi, Jenis & Cara Merawatnya

2. In-line cylinder

Seperti namanya, in-line cylinder atau silinder segaris terdiri dari silinder-silinder yang disusun dalam satu baris, sehingga membuatnya memanjang tetapi masih tetap relatif kecil.

Beberapa mobil yang mengadopsi jenis in-line cylinder termasuk Daihatsu Ayla, Honda Jazz, Toyota Avanza, dan Toyota Rush, yang biasanya menggunakan 4 silinder.

Karakteristik utama dari jenis silinder ini adalah konstruksi yang sederhana dan membutuhkan sedikit perawatan, minim getaran, dan saat memiliki 4 silinder atau lebih, blok silinder akan terlihat lebih panjang.

3. V cylinder

Jenis V cylinder biasanya ditemukan pada mobil yang memiliki lebih dari 4 silinder dalam konfigurasi mesinnya, terutama pada mobil kelas sport atau supercar.

Kedua kelas mobil ini seringkali menggunakan konfigurasi mesin dengan jumlah silinder mencapai 12, yang membuatnya tidak mungkin untuk disusun dalam satu baris.

V cylinder, seperti namanya, mengatur silinder-silinder dalam satu poros engkol yang membentuk huruf V. Karakteristik utamanya meliputi konstruksi yang lebih pendek untuk jumlah silinder yang banyak, membutuhkan dua kolektor gas buangan, serta poros engkol yang sederhana namun dapat menghasilkan getaran yang lebih buruk dibandingkan dengan in-line cylinder.

4. Boxer

Boxer adalah jenis blok silinder yang memiliki penempatan silinder yang berlawanan satu sama lain sepanjang satu sumbu. Keistimewaan dari jenis ini terletak pada bentuk blok silinder yang relatif rendah, sehingga sangat cocok digunakan oleh mobil yang memiliki ruang mesin yang terbatas.

Dalam konfigurasi boxer, dua silinder diletakkan secara horizontal berlawanan satu sama lain, sehingga menciptakan pola gerakan seperti bertarung (boxing) antara piston di sisi berlawanan. Keuntungan dari desain ini adalah distribusi berat yang merata dan keseimbangan yang baik, sehingga memberikan stabilitas dan penanganan yang lebih baik pada kendaraan.

5. Oversize cylinder

Oversize cylinder adalah jenis silinder yang dirancang khusus untuk OtoFriends yang menginginkan peningkatan kapasitas mesin yang lebih besar. Untuk mencapai hal ini, dilakukan pembesaran ruang silinder dengan metode membubut tabung silinder. Proses ini biasanya dilakukan oleh mekanik profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan modifikasi mesin. Dengan ruang silinder yang diperbesar, mesin dapat menghasilkan lebih banyak tenaga dan torsi, yang dapat meningkatkan performa keseluruhan kendaraan. Namun, perlu dicatat bahwa modifikasi semacam ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, serta memperhitungkan dampaknya terhadap komponen mesin lainnya.

BACA JUGA :

Penutup

Blok silinder, meskipun mungkin terdengar sederhana, adalah inti dari mesin kendaraan yang kompleks dan penting. Sebagai rumah bagi sejumlah komponen vital seperti piston, kepala silinder, dan poros engkol, blok silinder membentuk fondasi dari kinerja mesin.

Dari mono cylinder hingga V cylinder, setiap jenis blok silinder memiliki karakteristiknya sendiri yang memengaruhi bagaimana mesin beroperasi dan berkinerja.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang apa yang membuat blok silinder berfungsi dan bagaimana ia berkontribusi pada kinerja mesin, pengemudi dapat menghargai kompleksitas teknologi di balik kendaraan mereka.

Dengan demikian, menjaga blok silinder dalam kondisi optimal dan memahami peran serta fungsinya dalam mesin adalah kunci untuk menjaga kendaraan berjalan lancar dan efisien.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Blok Silinder? Fungsi, Komponen dan Jenisnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *