Cara Membuat Distro Linux

Cara Membuat Distro Linux Sendiri Mudah & Praktis

Posted on

Finoo.id – Cara Membuat Distro Linux Sendiri Mudah & Praktis. Sistem operasi open source memberikan kebebasan untuk melakukan modifikasi kepada siapa saja. OS Linux dapat diubah, disesuaikan, bahkan dibuat ulang oleh siapa pun.

Para programmer yang ahli dalam perintah dasar biasanya membuat distribusi Linux untuk menciptakan ekosistem baru dari sistem operasi tersebut.

Namun, kemajuan teknologi membuat pemula juga dapat membuat OS Linux sendiri dengan menggunakan tool khusus. Hal ini dapat mempersingkat waktu dan mengurangi ketergantungan pada bahasa pemrograman.

Kami telah menyusun rangkuman tentang cara membuat distro Linux sendiri dengan mudah dan cepat. Rangkuman ini sangat bermanfaat bagi pemula maupun profesional yang ingin mengembangkan sistem operasi.

Pengertian Distro Linux

Distro Linux adalah singkatan dari distribusi Linux yang mencakup sistem operasi lengkap dan aplikasinya, yang menggunakan kernel Linux dari keluarga Unix.

Kernel merupakan bagian bawah dari software yang berfungsi sebagai jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam dunia komputer, istilah Linux selalu merujuk pada kernel.

Distro Linux, menurut definisi Wikipedia, adalah sistem operasi komputer dan aplikasinya yang menggunakan kernel Linux dari keluarga Unix. Contoh dari distribusi Linux antara lain Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain.

Tool Untuk Membuat Distro Linux

Lebih cepat dan mudah untuk membuat sistem operasi dengan menggunakan tool daripada melakukan kompilasi dari awal. Kamu hanya perlu mengikuti panduan yang disediakan dalam toolkit khusus hingga proses pembuatan OS Linux selesai.

Baca Juga :   Cara Menghapus Dual Boot Linux di Komputer Kalian

Berikut ini adalah beberapa tool yang dapat digunakan untuk membuat distro Linux:

1. Linux From Stratch

Linux From Scratch adalah cara pembuatan Linux yang membangun semua komponen secara manual, sehingga memungkinkan pembuatan sistem yang lebih kompak, fleksibel, dan aman.

Dengan menggunakan metode ini, pengguna akan memahami proses internal yang terjadi dalam sistem operasi berbasis Linux. Namun, proses pembuatan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan memasang Linux yang sudah di pra-kompilasi.

2. Ubuntu Imager

Distroshare Ubuntu Imager adalah sebuah tool yang digunakan untuk membuat sistem operasi dari Ubuntu atau turunannya. Metode ini sangat mudah dan cepat sehingga banyak digunakan oleh orang-orang.

Tool ini dirancang khusus untuk mengotomatiskan proses pembuatan distribusi Linux, termasuk skrip bash. Dengan konfigurasi minimal, siapa pun dapat membuat ekosistem sendiri dengan mengedit file teks dan shell.

3. Cubic

Cubic (Custom Ubuntu ISO Creator) adalah perangkat lunak dengan antarmuka sederhana yang digunakan untuk membuat custom Ubuntu Live CD. Meskipun tampilannya cukup mudah, kamu tetap perlu memahami sedikit perintah dasar Linux.

Dengan menggunakan aplikasi Cubic, kamu dapat mengikuti panduan yang tersedia pada layar untuk melakukan edit pada sistem sesuai kebutuhan. Namun, perlu diingat bahwa proses ini hanya berlaku untuk mengkustom Ubuntu dan Linux Mint saja.

4. Linux Live Kit

Linux Live Kit adalah kumpulan skrip shell lengkap yang digunakan untuk membuat live Linux sendiri dari distribusi yang sudah terinstall. Proses kustomisasi sistem terbilang mudah dan cepat, hanya melalui beberapa langkah sederhana.

Situs resmi dari aplikasi ini menyediakan panduan operasional yang cukup lengkap dengan penjelasan yang singkat. Sehingga, bahkan pemula dapat memahami dan menguasai alur pembuatan distro Linux.

Baca Juga :   Cara Menghapus Dual Boot Linux di Komputer Kalian

Cara Membuat Distro Linux

Mungkin kamu tertarik untuk membuat sistem operasi Linux kustom yang sesuai dengan kebutuhan komputermu. Untuk itu, dibutuhkan sebuah tool yang dapat membantu proses membangun ekosistem perangkat lunak tersebut.

1. Pasang Ubuntu Imager

Pastikan terlebih dahulu bahwa komputermu telah terpasang salah satu distro Linux, seperti Ubuntu. Sebagai syarat awal untuk menjalankan aplikasi “Distroshare Ubuntu Imager”, kamu harus memasang Git terlebih dahulu.

sudo apt install git

Setelah kamu memasang Git melalui terminal, selanjutnya tinggal mengunduh aplikasi Ubuntu Imager tersebut.

git clone https://github.com/Distroshare/distroshare-ubuntu-imager.git

Biarkan proses instalasi Ubuntu Imager berjalan, lalu selanjutnya ubahlah izinnya menjadi administrator dengan menggunakan perintah berikut:

cd distroshare-ubuntu-imager
sudo chmod +x distroshare-ubuntu-imager.sh

2. Kustomisasi OS Linux

Distroshare Ubuntu Imager akan mencatat semua informasi dari program yang terpasang pada sistem Linux dan mengubahnya menjadi script yang dapat digunakan. Oleh karena itu, pastikan semua software penting telah terpasang.

Dalam hal ini, kamu dapat menyesuaikan distro Linux Ubuntu yang terpasang di komputermu dengan memasang driver tambahan, tool, wallpaper, dan software penting lainnya untuk melengkapi kustomisasi OS Linuxmu.

Jangan lupa untuk melakukan pembaruan sistem dengan menggunakan perintah:

sudo apt update
sudo apt upgrade

3. Jalankan Ubuntu Imager

Setelah kamu melakukan penyesuaian pada distro Ubuntu yang terpasang di komputermu sesuai kebutuhan, selanjutnya tinggal menjalankan aplikasi Distroshare Ubuntu Imager melalui terminal dengan menggunakan perintah berikut:

sudo ./distroshare-ubuntu-imager.sh

Setelah itu, Distroshare Ubuntu Imager akan menginstal semua program yang diperlukan untuk membuat live disk. Selanjutnya setelah dependensi terpasang, aplikasi ini akan menghasilkan initramfs baru, membersihkan kernel, dan menyelesaikan semuanya.

Setelah proses selesai, Distroshare Ubuntu Imager akan menghasilkan file ISO dan menempatkannya di direktori berikut:

Baca Juga :   Cara Menghapus Dual Boot Linux di Komputer Kalian

/home/distroshare/

Gunakan perintah berikut untuk memindahkan file ISO ke direktori home komputermu:

mv /home/distroshare/live-cd.iso ~/

4. Burn ISO Linux

Sekarang, Distroshare Ubuntu Imager telah berhasil membuat file ISO cadangan dari distro Linux yang terpasang di komputermu. Selanjutnya, kamu hanya perlu melakukan proses burning master ISO tersebut ke flashdrive.

Ada banyak aplikasi yang dapat kamu gunakan untuk melakukan proses burning ISO, kamu dapat memilih yang sesuai dengan keinginanmu. Namun, saya biasanya menggunakan aplikasi “Image Burner” atau “Etcher” yang memiliki antarmuka sederhana.

Baca Juga :

Penutup

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang langkah-langkah yang dapat diikuti untuk membuat distro Linux sendiri.

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan Anda dapat menciptakan distribusi Linux yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda sendiri.Ingatlah bahwa proses ini memerlukan waktu, kesabaran, dan keterampilan teknis yang cukup.

Namun, dengan tekad yang kuat dan semangat yang gigih, Anda pasti akan berhasil menciptakan distro Linux yang sesuai dengan visi Anda sendiri. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga sukses dalam mencoba membuat distro Linux sendiri!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *