Cara Menghitung Volume Pondasi Tapak

√ Cara Menghitung Volume Pondasi Tapak Beserta Rumus dan RABnya

Posted on

Finoo.id – √ Cara Menghitung Volume Pondasi Tapak Beserta Rumus dan RABnya. Seperti yang telah diketahui, pondasi merupakan elemen yang sangat penting dalam konstruksi bangunan. Bahkan, pondasi harus menjadi bagian pertama yang dibangun sebelum struktur bangunan lainnya.

Karena peran pentingnya, konstruksi pondasi harus dilakukan dengan kekuatan dan ketahanan yang optimal. Kualitas pondasi rumah, baik atau buruk, dapat berdampak signifikan pada daya tahan dan kekuatan bangunan tersebut.

Di Indonesia, terdapat berbagai jenis pondasi yang umum digunakan, baik untuk rumah tinggal maupun gedung perkantoran, salah satunya adalah pondasi tapak. Sesuai dengan namanya, pondasi tapak memiliki bentuk yang menyerupai papan atau telapak dan biasanya terbuat dari beton bertulang.

Jika kalian berencana untuk membangun rumah dengan menggunakan pondasi tapak, penting untuk menghitung total volume pekerjaan terlebih dahulu. Dalam kesempatan ini, kami akan menjelaskan dengan detail cara menghitung volume pondasi tapak beserta memberikan contoh RAB untuk pemasangannya.

Apa itu Pondasi Tapak

Pondasi tapak merupakan jenis pondasi yang umumnya digunakan dalam konstruksi bangunan bertingkat. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan memiliki bentuk yang menyerupai papan atau telapak, yang ditempatkan di bagian bawah tiang.

Biasanya, pondasi tapak memiliki dimensi yang lebih lebar di bagian bawahnya, hal ini bertujuan untuk mendistribusikan beban bangunan dengan lebih efisien ke dalam lapisan tanah di bawahnya.

Pondasi tapak sering digunakan pada gedung bertingkat dua, tiga, atau bahkan lebih tinggi karena kemampuannya dalam menopang beban bangunan, menjaga agar bangunan tetap kokoh dan stabil.

Selain digunakan sebagai pondasi untuk gedung bertingkat, pondasi tapak juga merupakan pilihan yang sangat cocok untuk bangunan yang dibangun di atas tanah lembek, karena mampu menjadi tumpuan struktur kolom.

Keunggulan pondasi tapak sebagai pilihan utama dalam pembangunan bangunan bertingkat adalah kemampuannya untuk disesuaikan dengan karakteristik tanah di lokasi yang bersangkutan.

Fungsi Tapak Bagi Bangunan Rumah

Pondasi memiliki peran yang sangat krusial karena berfungsi sebagai penopang beban bangunan di atasnya dan mentransfer beban tersebut ke tanah di bawahnya. Untuk membangun bangunan yang berkualitas dan kokoh, pembuatan pondasi harus dilakukan dengan cermat dan tidak boleh terburu-buru.

Penting juga untuk memperhatikan kondisi dan karakteristik tanah di bawah bangunan sebelum memilih jenis pondasi yang akan digunakan. Tanah yang tidak stabil memerlukan pondasi yang kuat dan mampu menjaga stabilitas bangunan di atasnya. Berikut adalah beberapa fungsi penting dari pondasi tapak yang perlu diketahui:

Baca Juga :   √ Perbedaan Skim Coat dan Acian Yang Perlu Diketahui

  1. Menahan Beban Horizontal: Pondasi tapak mampu menahan beban bangunan secara horizontal, mencegah pergeseran horizontal yang dapat merusak struktur bangunan.
  2. Menahan Beban Mati: Pondasi ini juga bertugas untuk menopang beban mati atau berat total dari bangunan yang sedang dibangun.
  3. Menahan Beban Hidup: Pondasi tapak dapat menanggung beban hidup yang sesuai dengan fungsi bangunan yang sedang dibangun.
  4. Perlindungan dari Bencana Alam: Pondasi tapak juga berperan dalam melindungi bangunan dari potensi bencana alam, seperti gempa, dengan memberikan stabilitas tambahan.
  5. Penyesuaian Terhadap Perubahan Tanah: Ketika terjadi perubahan bentuk tanah, terutama pada tanah yang tidak stabil, pondasi tapak membantu menjaga bangunan tetap berada pada posisinya tanpa bergeser atau roboh.

Semua fungsi ini menjadikan pondasi tapak sebagai komponen kunci dalam memastikan kekuatan, stabilitas, dan keamanan bangunan selama masa penggunaan yang panjang.

Syarat Pembangunan Pondasi Tapak

Dalam proses konstruksi, perencanaan yang teliti sangat penting dan harus mempertimbangkan berbagai persyaratan umum berikut:

  1. Kedalaman Tanah yang Memadai: Penting untuk memastikan bahwa kedalaman tanah mencukupi agar mencegah pergerakan lateral tanah dari bagian bawah pondasi.
  2. Kedalaman yang Stabil: Kedalaman pondasi juga harus berada di bawah zona perubahan volume musiman yang disebabkan oleh faktor seperti pembekuan, pencairan, dan pertumbuhan tanaman.
  3. Keamanan Terhadap Rotasi dan Pergeseran: Sistem pondasi harus dirancang untuk mengatasi rotasi, pergeseran, dan penggelinciran yang mungkin terjadi di dalam tanah.
  4. Perlindungan Terhadap Korosi dan Bahan Kimia: Pondasi harus tahan terhadap korosi dan potensi kerusakan yang disebabkan oleh berbagai bahan kimia dalam tanah.
  5. Kemampuan Adaptasi: Pondasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan konstruksi dan kondisi lapangan selama proses pembangunan.
  6. Efisiensi Biaya Pemasangan: Metode pemasangan pondasi harus ekonomis, sehingga biaya konstruksi dapat diminimalkan.
  7. Penahanan Pergerakan Tanah: Pondasi harus dirancang untuk menahan pergerakan tanah dan perbedaan pergerakan dengan maksimal, sehingga seluruh elemen bangunan tetap berdiri dengan stabil.
  8. Kepatuhan Lingkungan: Proses pembangunan pondasi harus mematuhi stkalianr perlindungan lingkungan sekitar dan berusaha meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Rumus Menghitung Volume Pondasi Tapak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pondasi tapak biasanya digunakan dalam desain bangunan berlantai 2 dan 3, ditempatkan di bawah tiang atau kolom. Selain itu, pondasi ini juga sering diterapkan pada tanah dengan karakteristik yang kurang keras, dengan kedalaman sekitar 1 hingga 2 meter.

Perhitungan volume pondasi tapak sebenarnya mirip dengan perhitungan kebutuhan besi cakar ayam. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menghitung volume pondasi tapak, penting untuk mengetahui rumus perhitungannya seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Volume pondasi tapak: ((Tinggi 1 x Tinggi 2) ÷ 2) x Sisi x Sisi

Baca Juga :   √ Jarak Reng Genteng Kanmuri : Espanica, Milenio & Full Flat

Keterangan:

  • Tinggi 1: Tinggi total pondasi tapak.
  • Tinggi 2: Tinggi bagian bawah pondasi tapak.
  • Sisi: Panjang pondasi tapak.

Cara Menghitung Volume Pondasi Tapak

Setelah memahami rumus perhitungannya, langkah berikutnya adalah memahami cara menghitungnya. Sebagai contoh, jika kalian akan membuat pondasi dengan tinggi keseluruhan 0.7 meter, tinggi bagian bawah 0.5 meter, dan panjang pondasi 2.5 meter, perhitungan volume pondasi tapak akan seperti dijelaskan di bawah ini.

Diketahui:

  • Tinggi keseluruhan pondasi tapak: 0.7 m.
  • Tinggi bagian bawah pondasi tapak: 0.5 m.
  • Panjang pondasi tapak: 2.5 m.

Perhitungan:

  • Volume pondasi tapak: ((Tinggi 1 x Tinggi 2) ÷ 2) x Sisi x Sisi
  • Volume pondasi tapak: ((0.7 x 0.5) ÷ 2) x 2.5 x 2.5
  • Volume pondasi tapak: 0.175 x 2.5 x 2.5 = 1.093 m³

Jadi, total volume pondasi tapak dengan panjang 2 meter, tinggi keseluruhan 0.7 meter, serta tinggi bagian bawah 0.5 meter adalah 1.093 meter kubik.

Contoh RAB Pekerjaan Pondasi Tapak

Kami telah menjelaskan dengan lengkap cara menghitung volume pondasi tapak sebelumnya. Di bawah ini, kami juga akan memberikan contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan pemasangan pondasi tapak sesuai dengan koefisien SNI.

Jenis Bahan dan TenagaKoefisienSatuanHarga SatuanJumlah
Beton cor1m3Rp442,050Rp442,050
Cetakan beton0.7m2Rp76,700Rp53,690
Besi beton157.5kgRp9,635Rp1,421,163
Upah cor1m3Rp230,000Rp230,000
Buka cetakan atau siram1OHRp30,000Rp30,000
TOTALRp2,176,903

Dari data dalam tabel RAB tersebut, biaya total yang diperlukan untuk membangun satu meter kubik pondasi tapak adalah sebesar Rp 2.176.903. Untuk menghitung total biaya keseluruhan, kalian dapat mengalikan volume pondasi tapak dengan nilai RAB pekerjaannya.

Kelebihan dan Kekurangan Volume Pondasi Tapak

Pondasi tapak sering digunakan pada bangunan bertingkat atau bangunan yang berdiri di atas tanah lembek untuk memberikan dukungan struktural pada kolom. Biasanya, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada dimensi kolom di atasnya agar dapat mendistribusikan beban ke lapisan tanah dengan efektif.

Meskipun pondasi tapak memiliki berbagai kelebihan, tidak berarti konstruksi ini tidak memiliki kekurangan sama sekali. Sebelum memutuskan untuk membangun pondasi tapak, penting untuk mempertimbangkan baik kelebihan maupun kekurangannya. Berikut adalah beberapa diantaranya.

Kelebihan:

  1. Biaya Terjangkau: Salah satu kelebihan utama dari pondasi tapak adalah biaya pembuatannya yang lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis pondasi lainnya. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih hemat biaya dalam konstruksi bangunan.
  2. Penggalian yang Tidak Terlalu Dalam: Pondasi tapak tidak memerlukan penggalian tanah yang sangat dalam. Hanya diperlukan penggalian hingga menemukan lapisan tanah yang cukup keras. Ini mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk persiapan pondasi.
  3. Universal untuk Beban Bangunan: Pondasi tapak dapat digunakan untuk menopang berbagai jenis bangunan, mulai dari bangunan satu lantai hingga bangunan berlantai banyak, seperti gedung bertingkat. Ini membuatnya sangat fleksibel dalam perencanaan konstruksi.
  4. Proses Pengerjaan yang Sederhana dan Cepat: Proses pembuatan pondasi tapak tergolong sederhana dan lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis pondasi lainnya. Ini dapat menghemat waktu selama tahap konstruksi.
  5. Daya Dukung dan Kekalianlan: Pondasi tapak memiliki daya dukung yang sangat baik dan umumnya tahan lama. Ini membuatnya menjadi pilihan yang hkalianl dalam menjaga stabilitas dan keamanan bangunan.
Baca Juga :   √ Cara Menghitung Biaya Pemasangan Batako: Material & Pekerja

Kekurangan:

  1. Waktu Pembuatan Cetakan: Jika pondasi tapak dibuat di luar lokasi galian, waktu pembuatannya dapat menjadi lebih lama karena pondasi harus dicetak terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke lokasi pondasi yang sebenarnya.
  2. Waktu Pengeringan Beton: Proses pengeringan beton pada pondasi tapak membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum dapat dipindahkan ke dalam lubang pondasi. Hal ini dapat memperlambat proyek konstruksi secara keseluruhan.
  3. Keahlian Ahli Diperlukan: Proses pembuatan pondasi tapak tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Seorang tukang ahli atau seseorang yang berpengalaman dalam ilmu struktur, termasuk aspek pembesian dan desain penulangan pondasi, diperlukan untuk memastikan pondasi yang kuat dan tahan lama.
  4. Waktu Pengeringan: Pondasi tapak memerlukan waktu pengeringan selama 28 hari sebelum dapat digunakan sepenuhnya. Ini berarti proses pengerjaan harus dimulai lebih awal dibandingkan dengan proses konstruksi bangunan lainnya untuk memastikan kelayakan penggunaannya.

Baca Juga :

Penutup

Dengan pengetahuan tentang cara menghitung volume pondasi tapak, kalian kini memiliki alat yang berharga untuk merencanakan dan mengestimasi biaya konstruksi pondasi tapak dalam proyek bangunan kalian.

Memahami kelebihan dan kekurangan pondasi tapak juga akan membantu kalian membuat keputusan yang bijak dalam merancang struktur pondasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek kalian.

Penting untuk diingat bahwa pembangunan pondasi adalah langkah awal yang krusial dalam keseluruhan proses konstruksi bangunan.

Oleh karena itu, memahami perhitungan dan aspek teknisnya adalah kunci kesuksesan proyek kalian. Dengan pengetahuan ini, kalian dapat memastikan bahwa pondasi tapak yang kalian bangun akan kuat, tahan lama, dan memenuhi semua persyaratan proyek kalian.

Semoga artikel finoo.id ini bermanfaat dalam mendukung proyek konstruksi kalian yang akan datang dan terimakasih telah membaca artikel kami hingga akhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *