Mengenal Pahat Bubut

Mengenal Pahat Bubut: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Posted on

Finoo.id – Mengenal Pahat Bubut: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya. Mesin bubut ialah perangkat mekanikal yang beroperasi dengan prinsip mengputar objek yang sedang dikerjakan, setelah itu dilakukan pemotongan menggunakan alat potong yang disebut pahat bubut. Pahat bubut menjadi komponen yang amat vital dalam proses pengoperasian mesin ini.

Pahat bubut berperan sebagai perkakas pemotong yang digunakan untuk menghilangkan material dari objek kerja guna membentuknya sesuai dengan keperluan. Terdapat beraneka ragam jenis pahat bubut yang memiliki fungsi dan kegunaan khusus masing-masing. Berikut adalah ragam jenis-jenis pahat bubut yang diklasifikasikan berdasarkan karakteristiknya.

Pengertian Pahat Bubut

Pahat bubut merupakan perangkat pemotong yang memiliki peran sentral dan tak tergantikan dalam menjalankan proses pembubutan. Dengan ragam variasi pahat bubut yang tersedia, beragam bentuk objek kerja dapat dihasilkan sesuai dengan keperluan proses pembubutan.

Terdapat berbagai macam tugas yang dapat dilaksanakan menggunakan pahat bubut ini, seperti melakukan pembubutan permukaan atau “facing,” memperbesar diameter lubang, membentuk ulir, melakukan penghalusan permukaan, membuat alur, meruncingkan, dan memberikan sudut tepi pada benda kerja.

Material Pahat Bubut

Berdasarkan bahan yang digunakan, pahat bubut dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, termasuk pahat bubut yang terbuat dari karbon, HSS / Baja kecepatan tinggi, Paduan cor nonferri, Keramik, Karbida, CBN / kubik boron nitrida, serta Intan dalam bentuk Sintered dan Natural diamond.

Faktor Yang Mempengaruhi Pahat Bubut

Faktor yang mempengaruhi kemampuan potongan pahat bubut diantaranya:

  • Ragam bahan/material yang dipakai
  • Konfigurasi geometri pahat bubut
  • Sudut potong pahat bubut
  • Metode penggunaan menurut panduan katalog

*Umumnya, pada setiap perusahaan yang menghasilkan pahat bubut, di dalam katalog mereka selalu memuat spesifikasi dan klasifikasi produk yang mereka hasilkan, termasuk penggunaan kode stkalianr sesuai dengan ISO 513.

Kemampuan pemotongan pahat bubut akan menghasilkan kinerja yang optimal apabila semua faktor di atas telah terpenuhi sesuai dengan stkalianr yang telah ditetapkan.

Proses Pembuatan Pahat Bubut

Pembuatan pahat bubut melibatkan empat tahap, yakni pencampuran atau mixing bahan, pembentukan atau forming, manufaktur, dan tahap finishing. Seluruh langkah dalam proses ini perlu mengikuti urutan yang telah ditentukan guna menghasilkan pahat bubut dengan stkalianr kualitas yang diharapkan.

1. Pencampuran / Mixing.

Proses Pencampuran yang dijalankan melibatkan pencampuran antara serbuk logam dan bahan aditif.

Baca Juga :   √ Apa itu Pompa Air Submersible? Fungsi Serta Cara Kerjanya

2. Pembentukan / Forming

Proses pembentukan melibatkan penerapan gaya kompaksi, baik pada suhu ruang yang disebut kompaksi dingin, maupun pada suhu tinggi yang disebut kompaksi panas. Setelah proses pemadatan dingin, langkah selanjutnya adalah sintering, yaitu proses pemanasan yang terjadi dalam lingkungan hampa udara untuk menyatukan partikel-partikel tersebut secara kokoh.

3. Fabrikasi / Manufacturing

Proses manufaktur melibatkan proses pengolahan material untuk membentuk produk alat potong sesuai dengan stkalianr yang diinginkan.

4. Proses finishing

Proses finishing merupakan tahapan untuk meratakan area/bagian khusus dengan tujuan meningkatkan tampilan secara visual, tanpa memengaruhi spesifikasi yang ada.

Jenis Jenis Pahat Bubut

Pahat bubut mempunyai beragam jenis bergantung pada klasifikasinya. Berikut adalah ragam jenis pahat bubut yang dapat dilihat dari sudut pkalianng masing-masing.

1. Berdasarkan Letak Penyayatan

  • Pahat Bubut Bagian Dalam
    Merupakan proses pembubutan pada area dalam benda kerja. Jenis pembubutan ini sering digunakan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Proses pembubutan pada bagian dalam memerlukan tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi, karena operator tidak dapat dengan jelas melihat atau mengamati proses penyayatan.
  • Pahat Bubut Bagian Luar
    Merupakan proses pembubutan pada permukaan luar benda kerja. Pahat bubut bagian luar umumnya memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan dengan pembubutan bagian dalam.

2. Berdasarkan Keperluan Pekerjaan

  • Pahat Kasar / Grooving
    Ketika proses pemesinan yang kasar diperlukan, pahat harus secara efisien memotong benda kerja. Dalam hal ini, pahat kasar / grooving digunakan, yang konstruksinya dibuat kokoh.
  • Pahat Halus / Finishing
    Jika tujuannya adalah mendapatkan permukaan yang halus, pahat finishing digunakan. Terdapat dua jenis pahat finishing yang dapat dipilih, yakni pahat finishing titik dan pahat finishing datar. Pahat finishing datar memiliki sisi potong yang rata, sementara pahat finishing titik memiliki sisi potong berbentuk bulat.

3. Menurut Letak Sisi Potongnya

  • Pahat Miring Kiri
    Pahat miring kiri adalah jenis pahat yang memiliki ujungnya condong ke arah kiri, sedangkan sisi potongnya menghadap pengguna. Proses penggunaan pahat miring kiri digunakan untuk mengolah benda kerja dari sisi kiri ke sisi kanan.
  • Pahat Miring Kanan
    Pahat miring kanan merupakan tipe pahat yang memiliki sisi potong condong ke arah kanan saat sisi potong menghadap pengguna. Pahat miring kanan umumnya digunakan untuk mengolah benda kerja dari sisi kanan ke sisi kiri atau menuju kepala tetap / chuck.

4. Berdasarkan Fungsinya

  • Pahat Bidang
    Jenis pahat ini dimanfaatkan untuk menghaluskan permukaan datar pada arah longitudinal. Proses pengoperasiannya melibatkan pergerakan pahat dari tepi luar benda kerja menuju ke arah kepala tetap atau sebaliknya, tergantung apakah pahat tersebut miring kanan atau kiri.
  • Pahat Sisi / Fasade
    Mesin bubut tipe ini digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Cara kerjanya melibatkan perpindahan dari tengah benda kerja menuju ke arah luar atau sebaliknya, tergantung pada arah rotasi.
  • Pahat Potong
    Pahat jenis ini spesifik digunakan untuk memotong benda kerja dengan panjang tertentu.
  • Pahat Alur
    Jenis pahat alur umumnya dipakai untuk membentuk profil alur pada permukaan benda kerja. Bentuknya bergantung pada bentuk alur pahat yang dipilih.
  • Pahat Chamfer
    Pahat jenis ini digunakan untuk memfasongkan ujung permukaan benda kerja. Biasanya, sudut chamfer sekitar 45º.
  • Pahat Ulir
    Jenis Pahat Ulir umumnya digunakan untuk membuat ulir pada permukaan benda kerja, baik itu ulir dalam atau ulir luar.
Baca Juga :   √ Apa itu Water Level Control? Fungsi dan Cara Kerjanya

5. Inserts Tips / Pahat Bubut Sisipan

Sesuai dengan evolusi dan tuntutan pekerjaan lapangan, ujung sambungan pada sisipan diperkuat dan dikencangkan menggunakan sekrup.

  • Sisipan Tips Pengikatan dengan Brazing
    Pada sisipan tips pengikatan dengan brazing, pembuatan sisipan hanya terjadi pada ujung pahat mesin bubut. Kemudian, sisipan ini dihubungkan dengan cara disambung menggunakan bahan kuningan / brazing pada bagian ujung badan.
  • Sisipan Tips Pengikatan dengan Klip / Sekrup
    Ujung sisipan pada Pahat Bubut dikunci atau dikenakan sekrup, dan sambungan dihasilkan melalui pemasangan sisipan penjepit atau sisipan pahat yang ditenagai dengan sekrup ke dalam posisinya. Contoh berbagai peralatan untuk memasang sisipan yang diikat atau dibaut pada klip untuk memutar bidang luar dan dipasang pada klip untuk memutar bidang dalam.

Geometris Sudut Pahat Bubut

Berikut adalah ragam sudut geometris yang terdapat pada pahat bubut:

  1. Sudut Potong Samping / Side Cutting Edge Angle
  2. Sudut Potong Depan / Front Cutting Edge Angle
  3. Sudut Tatal / Rake Angle
  4. Sudut Bebas Sisi / Side Clearance Angle
  5. Sudut Bebas Depan / Front Clearance Angle

Dimensi sudut potong dan sudut kebebasan pada pahat bergantung pada jenis material yang akan diolah melalui proses pembubutan. Faktor ini memiliki dampak signifikan terhadap hasil pembubutan dan kinerja pahat.

Di bawah ini diuraikan besarnya sudut potong dan sudut kebebasan yang sesuai untuk mesin bubut tipe HSS.

1. Sudut Pahat bubut rata

Untuk melakukan penghalusan permukaan pada benda kerja terbuat dari baja ringan (mild steel), mesin bubut tipe flat memiliki sudut potong dan sudut kebebasan sebagai berikut:

GeometrisSudut / Derajat
Sudut potong samping80º
Sudut potong depan12º ÷ 15º
Sudut tatal12º ÷ 20º
Sudut bebas samping10º ÷ 13º
Sudut bebes depan8º ÷ 10º

2. Sudut Pahat Bubut Muka / Facing

Dalam pembubutan permukaan pada benda kerja yang terbuat dari baja yang lembut (mild steel), pahat bubut muka memiliki sudut potong dan sudut-sudut kebebasan sebagai berikut:

GeometrisSudut / Derajat
Sudut potong samping55º
Sudut potong depan12º ÷ 15º
Sudut tatal12º ÷ 20º
Sudut bebas samping10º ÷ 13º
Sudut bebes depan8º ÷ 10º

3. Sudut Pahat Bubut Ulir Segitiga

Biasanya, dalam proses pembuatan pahat bubut segitiga, mesin bubut umumnya menggunakan jenis pahat bubut ulir metris (M) dan jenis withworth (W).

GeometrisSudut / Derajat
Sudut puncak ulir metris60º
Sudut puncak ulir withwort55º

Besaran sudut pada kedua jenis pahat bubut tersebut ditentukan sesuai dengan jenis ulir dan disesuaikan dengan rentang gang yang diperlukan.

4. Pahat Bubut Ulir Segi Empat

Seperti pada pahat bubut ulir segitiga, sudut kebebasan ulir segi empat juga disesuaikan dengan rentang atau gang yang diinginkan.

Baca Juga :   √ Apa Itu Air Dryer? Fungsi, Jenis & Cara Perawatanya

Cara Mengasah Pahat Bubut

Siapa pun yang telah memiliki mesin bubut selama lebih dari satu minggu akan mengerti pentingnya mengasah pahat secara teratur. Proses mengasah pahat bubut melibatkan empat tahap. Berikut adalah tahap-tahap dan metodenya dalam mengasah pahat bubut.

1. Gerinda pada bagian ujung

Pada langkah awal, gunakan batu gerinda kasar untuk mengasah ujung batang HSS. Pasang pahat dengan sedikit kemiringan ke kiri sekitar 10 hingga 15 derajat. Ini akan menghasilkan sudut klirens, sehingga tidak seluruh bagian pahat akan bersentuhan dengan benda kerja.

Proses ini bisa menyebabkan pahat menjadi panas, oleh karena itu, sesekali rendamlah pahat dalam pendingin selama sekitar 15 detik.

2. Grinda sisi samping sebelah kiri

Pada langkah kedua, asahlah sisi potong, dengan sisi yang akan memotong berada di sisi kiri, maka bagian yang diasah adalah bagian sebelah kanan. Pada dasarnya, konsepnya tetap sama, hanya cara memegang pahatnya yang berbeda. Peganglah pahat secara berdampingan pada sudut 10 derajat terhadap roda gerinda.

3. Gerinda sisi bagian atas

Pada tahap ketiga, kita akan membentuk sudut jatuh di bagian atas, yang ditunjukkan dengan warna biru dalam gambar. Pada langkah ini, perlu berhati-hati agar tidak terjadi penarikan sisi potong yang terletak di persimpangan sisi kiri dan atas oleh batu gerinda.

Jika hal ini terjadi, tinggi sudut potong dapat berkurang atau menjadi lebih rendah dari bagian pahat itu sendiri. Meskipun masih bisa digunakan, mungkin perlu menambahkan pelat baja tambahan untuk penyesuaian.

4. Bulatkan ujungnya

Pada tahap keempat, terjadi proses pembulatan tepi yang telah dipotong. Pada pekerjaan bubut stkalianr, cutting edge yang terlalu tajam perlu diubah menjadi memiliki radius kecil agar dapat digunakan pada bagian yang lebih dalam.

Baca Juga :

Penutup

Dalam perjalanan mengenal dunia permesinan, pahat bubut menempati posisi krusial dalam menciptakan berbagai produk dengan presisi tinggi.

Sebagaimana kita telah jelajahi, pahat bubut tidak hanya sekadar alat, tetapi representasi dari gabungan teknologi, seni, dan dedikasi para pengrajin.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang pahat bubut, kita diajak untuk menghargai setiap detail dan kerumitan proses pembubutan.

Semoga dengan mengenal lebih dekat pahat bubut, kita dapat terinspirasi untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam bidang permesinan.

Demikianlah artikel finoo.id yangg membahas tentang Mengenal Pahat Bubut: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *