Pengertian Bekisting

Pengertian Bekisting: Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Posted on

Finoo.id – Pengertian Bekisting: Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Ketika mengonstruksi suatu struktur, pondasi memiliki peranan yang sangat krusial. Faktor ini diakibatkan oleh ketidakmampuan struktur untuk berdiri dengan kokoh tanpa adanya fondasi yang kuat. Hal ini terbukti dari sejumlah bangunan bertingkat yang mengalami getaran, runtuh, atau bahkan hancur karena fondasinya yang tidak cukup solid. Oleh karena itu, penting untuk membangun pondasi yang kuat ketika merencanakan sebuah bangunan, dan jangan pernah mengabaikan pemasangan bekisting.

Walaupun istilah “bekisting” tidak umum dikenal oleh banyak orang, sebenarnya istilah ini memiliki peranan yang sangat penting dalam proyek-proyek konstruksi. Bagi mereka yang akrab dengan dunia konstruksi, istilah ini sudah menjadi hal yang lazim. Bahkan, istilah ini dapat dianggap sebagai elemen yang fundamental dalam proses pembangunan struktur. Nah, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bekisting? Apa fungsi utamanya, serta apa jenis dan tipe yang biasanya digunakan dalam proses konstruksi?

Pengertian Bekisting

Dengan cara yang lebih sederhana, bekisting dapat diartikan sebagai wadah cetak. Wadah cetak ini umumnya digunakan saat membentuk pondasi suatu struktur. Sebagai ilustrasi, dalam proses pembentukan pondasi dasar yang melekat pada tanah, wadah cetak digunakan untuk menjaga bentuk struktur tersebut. Dengan begitu, pondasi dapat terbentuk dengan tampilan yang teratur. Contoh lainnya terlihat pada pilar-pilar bangunan, misalnya dalam sebuah masjid.

Pada sisi depan, umumnya terdapat beberapa pilar penyangga. Pilar-pilar ini dibentuk dengan bantuan wadah cetak untuk mencapai bentuk yang diinginkan. Inilah yang menjadikan wadah cetak ini sebagai unsur yang cukup vital dalam proses penciptaan pondasi struktur.

Oleh karena itu, penggunaan bekisting dapat dianggap sebagai langkah terakhir dalam pembentukan pondasi suatu bangunan. Setelah kerangka struktur yang terbuat dari besi beton selesai dipasang, langkah berikutnya adalah memasang wadah cetak.

Setelah segala sesuatunya siap, proses pengecoran dilakukan dengan menggunakan campuran semen, pasir, dan kerikil sesuai komposisinya. Setelah beberapa waktu berlalu, campuran pengecoran akan mengering, wadah cetak dapat dilepas, dan pondasi pun selesai terbentuk.

Baca Juga :   Pilihan Jenis dan Bahan Atap Rumah Yang Paling Tepat

Fungsi Bekisting

Dikutip dari Indosteger, terdapat beberapa fungsi atau manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan bekisting. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Fungsi pertama adalah sebagai wadah cetak dalam pembuatan pondasi suatu bangunan. Ketika menggarap bagian dasar struktur, pondasi memiliki signifikansi yang tak terbantahkan, bukan hanya dari aspek kekuatannya, melainkan juga dari segi bentuknya. Dalam rangka memastikan pemasangan pondasi secara sempurna, tentu saja diperlukan wadah cetak.
  2. Fungsi kedua berperan sebagai wadah cetak dalam pembuatan tiang atau pilar bangunan. Bekisting dapat dibentuk menurut kebutuhan. Ini berarti wadah cetak dapat diadaptasi untuk memanjang atau membesar sesuai dengan persyaratan dalam proses pembuatan tiang atau pilar struktur.
  3. Fungsi lainnya adalah sebagai tempat pijakan sementara selama proses konstruksi berlangsung. Tak dapat dipungkiri bahwa proses pembangunan bukanlah tugas yang ringan. Selain itu, berbagai peralatan bantu diperlukan, dan salah satunya adalah tempat pijakan. Tempat pijakan biasanya diperlukan saat merampungkan bagian yang berada pada ketinggian tertentu. Dalam situasi ini, apabila wadah cetak telah terpasang, bekisting juga dapat difungsikan sebagai pijakan. Tentunya, hal ini akan mempermudah pekerja konstruksi dalam melanjutkan tahapan pembangunan.

Jenis-jenis Bekisting

Dalam industri konstruksi, terdapat beberapa varian bekisting yang umumnya digunakan. Berikut ini adalah ragam jenis bekisting yang dapat digunakan:

1. Bekisting Kayu

Bekisting dari bahan kayu merupakan salah satu jenis tradisional yang populer dalam proses pembangunan rumah baru. Dalam pembuatannya, material kayu terbaik digunakan untuk memastikan kekuatan yang memadai dalam menahan beban konstruksi.

Penting untuk diketahui bahwa bekisting kayu hanya bersifat sekali pakai. Penggunaannya melibatkan pemasangan saat akan melakukan pekerjaan pada bagian struktur tertentu, dan setelah beton mencapai ketahanan yang memadai, bekisting dapat dilepas satu per satu secara bertahap.

2. Bekisting Plat Besi

Pada prinsipnya, tipe bekisting ini dibangun menggunakan bahan besi hollow dan plat baja. Bila dibandingkan dengan bekisting kayu, tipe ini memiliki potensi untuk memberikan keawetan dan ketahanan yang lebih tinggi, sambil juga memberikan kemudahan bagi para pekerja dengan cara mempercepat proses konstruksi secara efisien.

Baca Juga :   √ Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai & Cara Menghitungnya Paling Tepat

Meskipun harganya cenderung lebih mahal, jenis bekisting ini umumnya digunakan dalam proyek-proyek berskala besar, sementara kemampuannya untuk digunakan berulang kali memberikan nilai tambah.

3. Bekisting Kaca Fiber

Tersedia pula tipe bekisting yang terbuat dari kaca fiber, memiliki ketahanan terhadap air, tahan terhadap karat, sifat pemasangan dan pelepasan yang mudah, serta dapat dibersihkan dengan mudah. Ideal digunakan dalam proyek konstruksi di bawah permukaan tanah, bekisting dari kaca fiber juga memungkinkan penggunaan berulang kali, menghasilkan penghematan biaya yang efektif.

4. Bekisting Fiberglass

Bekisting fiberglass mewakili inovasi terbaru dalam bidang konstruksi. Menggunakan bahan fiberglass, bekisting ini menonjolkan ketahanan terhadap air, kekebalan terhadap karat, ramah lingkungan, kemudahan pemasangan dan pelepasan, serta kemudahan dalam proses pembersihan. Karakteristik bekisting jenis ini sangat sesuai untuk konstruksi di bawah tanah. Tidak hanya itu, bekisting ini dapat digunakan berulang kali, membantu dalam mengurangi biaya pengeluaran kalian.

5. Bekisting Aluminium

Pada prinsipnya, bekisting aluminium bekerja dengan cara yang serupa dengan bekisting baja. Namun, perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan, yakni lembaran aluminium. Cetakan yang dihasilkan oleh bekisting aluminium memiliki tingkat kehalusan dan kualitas yang baik. Ini disebabkan oleh permukaan aluminium yang umumnya lebih halus jika dibandingkan dengan permukaan bekisting baja.

Sayangnya, penggunaan bekisting aluminium belum terlalu umum dalam industri konstruksi di Indonesia, meskipun harganya relatif terjangkau. Padahal, penggunaan bekisting aluminium dapat mempercepat proses pembangunan karena kemudahan dalam pemasangan dan pelepasan.

Syarat Membuat Bekisting yang Baik

Agar bekisting berfungsi dengan baik, beberapa persyaratan perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam pelaksanaan proyek konstruksi beton. Beberapa aspek yang harus diperhatikan meliputi:

  1. Kemampuan untuk menahan tekanan beton.
  2. Kemampuan untuk menahan beban berat pekerja dan peralatan tanpa mengancam keselamatan mereka.
  3. Lendutan atau perubahan bentuk balok dalam tidak boleh melebihi 0,3% dari dimensi permukaan beton. Perawatan diperlukan untuk memastikan lendutan kumulatif dari bekisting beton ini lebih kecil dari toleransi struktur beton.
  4. Desain harus sederhana, dengan ukuran komponen dan pemilihan material yang mempertimbangkan faktor biaya.
  5. Kemampuan untuk dipasang dengan mudah, diperkuat, dan dibongkar tanpa merusak beton.
  6. Metode pemasangan, pengangkatan, dan penggantian bekisting harus dipahami dengan baik, terutama dalam hal pemasangan dan perataan elevasi.
  7. Bahan baku yang digunakan harus efisien dan sesuai dengan anggaran proyek.
  8. Penggunaan minyak pelumas khusus diperlukan agar bekisting dapat dibuka dengan mudah.
  9. Tidak boleh bocor air dan memiliki ketahanan terhadap kebocoran.
  10. Material yang digunakan dalam pembuatan bekisting harus memiliki presisi yang tinggi.
Baca Juga :   √ Mengenal Struktur Kantilever, Kelebihan dan Kekuranganya

Cara Merawat Bekisting

Terdapat beberapa jenis bekisting yang juga dapat digunakan secara berulang. Namun, menjaga kualitasnya memerlukan langkah-langkah perawatan yang tepat. Proses perawatan ini sebaiknya dilakukan sebelum maupun setelah bekisting digunakan, menggunakan berbagai bahan seperti oli sika, oli bekas, atau bahan pembersih solar.

Selain itu, penting untuk mengetahui timing yang tepat untuk membuka bekisting agar hasilnya optimal. Pada umumnya, bekisting dapat dibuka setelah beton mengeras sepenuhnya, biasanya dalam rentang 3 hingga 4 hari. Setelah itu, perawatan lebih lanjut dapat dilakukan dengan melapisi bekisting menggunakan oli atau solar.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, pengertian bekisting memang esensial dalam dunia konstruksi. Bekisting merupakan salah satu komponen yang mendukung proses pembuatan struktur beton agar memiliki bentuk sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Tanpa adanya bekisting, sulit bagi kontraktor untuk mencapai bentuk dan kestabilan yang diharapkan pada struktur bangunan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai bekisting sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam industri konstruksi.

Seiring dengan kemajuan teknologi, inovasi dalam dunia bekisting pun terus berkembang, namun prinsip dasarnya tetap sama: memberikan bentuk dan dukungan pada beton sebelum mengeras sempurna.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Bekisting: Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *