Skema Inverter DC To AC

Skema Inverter DC To AC Lengkap Dengan Penjelasanya

Posted on

Finoo.id – Skema Inverter DC To AC Lengkap Dengan Penjelasanya. Sebagai seorang teknisi, baik teknisi elektronika maupun teknisi listrik, pasti sudah tidak asing dengan istilah inverter. Meskipun begitu, masih ada beberapa orang yang belum tahu arti sebenarnya dari inverter meskipun sering mendengar istilah tersebut.

Karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang inverter. Inverter banyak digunakan di industri karena memiliki kemampuan untuk mengubah arus DC menjadi arus AC. Dengan kata lain, inverter adalah rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengonversi atau mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC).

Inverter merupakan kebalikan dari konverter (adaptor), di mana fungsi konverter adalah untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Saat ini, terdapat beberapa jenis tipologi inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik (push-pull inverter) hingga inverter yang dapat menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisasi.

Selain itu, dari segi fasanya, inverter juga dapat digolongkan atau diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, mulai dari satu fasa, tiga fasa, hingga multifasa.

Pengertian dan Fungsi Inverter DC to AC

Untuk memulai skema inverter DC ke AC, hal pertama yang harus dipahami adalah definisi inverter itu sendiri.

Inverter adalah rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah atau mengonversi tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Nama rangkaian ini sesuai dengan fungsinya sebagai inverter.

Dalam konteks ini, dapat disimpulkan bahwa inverter berfungsi sebagai kebalikan dari konverter atau yang dikenal juga sebagai adaptor.

Saat ini, terdapat beberapa jenis inverter berdasarkan penggunaannya. Salah satunya adalah inverter push-pull yang hanya mampu menghasilkan tegangan AC.

Selain itu, terdapat juga inverter yang dapat menghasilkan tegangan sinus murni tanpa melalui proses harmonisasi.

Baca Juga :   Cara Mengganti Seal Pompa Air Yang Rusak Paling Mudah

Fungsi utama dari inverter adalah untuk mengubah arus listrik tegangan searah (DC) menjadi arus listrik tegangan bolak-balik (AC) atau sebaliknya dengan efektivitas yang sama. Selain itu, inverter juga berfungsi untuk mengatur dan membuat tegangan output listrik yang dihasilkan menjadi stabil.

Skema Inverter DC To AC

Skema Inverter memiliki manfaat sebagai dasar untuk membuat atau merancang sebuah inverter sehingga dapat bekerja dan digunakan. Terdapat tiga jenis skema inverter yang umum digunakan, yaitu:

  • Skema Inverter gelombang kotak
  • Skema Inverter gelombang sinus
  • Skema Inverter gelombang modified sinus

Inverter gelombang sinus dan modified sinus adalah jenis inverter yang banyak digunakan karena dapat menghemat pemakaian listrik jika dibandingkan dengan inverter gelombang kotak. Selain itu, pada inverter gelombang kotak, output yang dihasilkan kurang baik.

Bahan Atau Komponen Pada Inverter DC To AC

Untuk membuat inverter sederhana, diperlukan persiapan beberapa komponen, di antaranya:

  1. Trafo non-CT 2-3 ampere
  2. Elco 1000 uF
  3. Elco 2200 uF
  4. Resistor 4,7K 0,5 watt
  5. Resistor 62K 0,5 watt
  6. Resistor 100 0,5 watt
  7. Kapasitor 220nF
  8. Kapasitor 1nF
  9. Kapasitor 220nF (opsional)
  10. LED (opsional)
  11. IC 555
  12. Transistor TIP41
  13. Transistor TIP42

Dengan menggunakan komponen-komponen tersebut, inverter sederhana dapat dirakit untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-balik (AC) yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun, sebelum memulai proses merakit inverter, pastikan untuk memahami cara kerja masing-masing komponen dan mengetahui persis bagaimana merakitnya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Cara Kerja Rangkaian Inverter DC To AC

Rangkaian inverter pada skema di atas menggunakan IC 555 sebagai pembangkit gelombang kotak dengan frekuensi sebesar 50Hz dan duty cycle 52%, mendekati frekuensi jala-jala PLN.

Gelombang kotak tersebut kemudian dikuatkan oleh Transistor TIP41 dan TIP42, yang kemudian dirangkai menjadi rangkaian Push-Pull. Dengan demikian, sinyal gelombang dari IC 555 yang awalnya memiliki arus lemah dan tegangan 5 volt, akan dikuatkan menjadi 12 volt dengan arus yang lebih besar.

Selanjutnya, arus tersebut dimanfaatkan oleh Trafo non-CT untuk membangkitkan medan magnet di kumparan primer. Medan magnet ini kemudian diserap oleh kumparan sekunder ketika sinyal input berada pada level 0 volt.

Medan magnet yang diserap tersebut kemudian diubah kembali oleh kumparan sekunder menjadi tegangan dengan lonjakan yang lebih besar sesuai dengan rumus perbandingan lilitan trafo. Tegangan inilah yang menjadi AC 220V dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Sebagai indikator pada saat rangkaian menyala, pada bagian output dipasang LED yang diseri dengan kapasitor.

Baca Juga :   Penyebab Meteran Listrik Error dan Bunyi & Cara Mengatasi

Cara Kerja Komponen Inverter

Cara kerja Inverter adalah sebagai berikut:

1. Kabel Pada Inverter DC To AC

Untuk menghasilkan output yang maksimal atau besar, disarankan untuk menggunakan kabel daya yang sesuai pada inverter. Kabel daya berfungsi sebagai penghantar listrik, oleh karena itu penting untuk memilih kabel daya yang cocok dengan komponen inverter lainnya. Dengan memakai kabel daya yang tepat, dapat mengoptimalkan kinerja inverter dan mencegah kerusakan pada komponen inverter maupun peralatan yang digunakan.

2. Mosfet Pada Inverter DC To AC

Setelah sumber daya listrik masuk ke sekring, tegangan rendah akan dialirkan ke mosfet secara berturut-turut. Selanjutnya, mosfet akan mengubah arus listrik menjadi AC yang kemudian dialirkan ke trafo untuk menurunkan tegangan listriknya. Dengan demikian, peran mosfet dalam rangkaian inverter adalah untuk mengubah arus listrik DC menjadi AC.

3. Trafo Pada Inverter DC To AC

Trafo pada rangkaian inverter berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik AC yang dihasilkan oleh mosfet. Selanjutnya, tegangan tersebut akan dialirkan ke dioda untuk diubah menjadi tegangan DC yang kemudian dapat digunakan untuk mengalimentasi peralatan yang membutuhkan.

4. Dioda Pada Inverter DC To AC

Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan kembali arus listrik AC yang akan diteruskan ke kapasitor. Selanjutnya, arus listrik dari kapasitor akan diterima kembali oleh mosfet untuk mengubah arus AC yang dikontrol oleh Drive. Setelah arus melewati semua komponen, maka akan dihasilkan daya yang sesuai dengan inverter.

Jenis – Jenis Inverter

Berikut adalah beberapa jenis inverter yang tersedia di pasaran:

1. Portable Inverter / Car

Car/Portable Inverter adalah jenis inverter yang digunakan pada kendaraan. Inverter ini digunakan ketika kita membutuhkan tegangan AC untuk berbagai keperluan seperti mengisi daya laptop, ponsel, dan sebagainya saat berada di dalam mobil. Dengan inverter jenis ini, kebutuhan listrik dapat terpenuhi dengan mudah dan praktis.

2. Solar Inverter

Solar Inverter digunakan untuk mengubah tegangan DC dari baterai ACCU atau panel surya menjadi tegangan AC. Beberapa jenis solar inverter dilengkapi dengan pengisi daya baterai, sehingga dapat mengisi baterai sekaligus. Dengan menggunakan solar inverter, kita dapat menghasilkan listrik yang lebih ramah lingkungan dan dapat menghemat biaya listrik.

3. Interruptible Power Supply (UPS)

Interruptible power supply adalah kombinasi dari rectifier, inverter, dan stabilizer. Rectifier adalah perangkat yang mengubah tegangan AC menjadi DC, dan digunakan untuk mengisi daya baterai. Inverter adalah perangkat yang mengubah tegangan DC menjadi AC, dan digunakan untuk menyuplai listrik dari baterai ke jaringan listrik PLN.

Baca Juga :   Rekomendasi Kabel Antena TV Yang Bagus & Fungsinya

Stabilizer berfungsi untuk menstabilkan tegangan pada rectifier, sehingga baterai dapat terisi dengan tegangan yang optimal. Dengan gabungan ketiga perangkat ini, interruptible power supply dapat memberikan listrik yang kontinu dan terjamin ketersediaannya, serta melindungi peralatan elektronik dari kerusakan yang disebabkan oleh perubahan tegangan yang tidak stabil.

4. Variable Speed Drive

Jika pada UPS, kombinasi rectifier, inverter, dan stabilizer dilengkapi dengan baterai, namun tidak pada variable speed drive. Variable speed drive hanya merupakan gabungan antara rectifier dan inverter saja.

Kumpulan Gambar Skema Inverter

Berikut ini adalah kumpulan gambar skema inverter yang dapat digunakan sebagai referensi untuk membuat inverter atau merancang skema inverter sendiri.

1. Skema Inverter 100 watt

2. Skema Inverter 60 watt

3. Skema Inverter 20 watt

4. Skema Inverter 5000 watt

5. Skema Inverter DC To AC 1,5 V Ke 4,5 V

Artikel Terbaru :

Kesimpulan

Dalam dunia teknologi kelistrikan, Skema Inverter DC to AC merupakan salah satu komponen yang penting untuk mengubah arus listrik dari DC (arus searah) menjadi AC (arus bolak-balik). Dengan skema inverter yang tepat, kita dapat menghasilkan daya AC yang stabil dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Skema Inverter DC to AC banyak digunakan dalam aplikasi energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin, di mana arus DC yang dihasilkan perlu diubah menjadi AC agar dapat digunakan di rumah atau gedung. Selain itu, skema inverter juga digunakan dalam aplikasi kendaraan listrik, memungkinkan baterai DC untuk menggerakkan motor AC.

Dalam merancang skema inverter, perlu diperhatikan berbagai faktor seperti efisiensi, kekalianlan, dan keamanan. Sebagai pengguna, kita juga perlu memahami cara kerja skema inverter dan memilih yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Dengan Skema Inverter DC to AC yang baik, kita dapat menghemat energi, mengurangi polusi, dan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kita tentang skema inverter DC to AC.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Skema Inverter DC To AC Lengkap Dengan Penjelasanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimkasih telah membaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *