Pengertian Inverter

Pengertian Inverter, Fungsi dan Prinsip Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Inverter, Fungsi dan Prinsip Kerjanya. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian inverter. Mari kita simak pembahasannya di bawah ini.

Bagi mereka yang bekerja di bidang elektronika, tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah inverter. Namun, bagi orang awam, hal ini mungkin berbeda. Masih banyak orang yang tidak mengetahui apa itu inverter. Oleh karena itu, kami akan menjelaskannya dalam artikel ini.

Pengertian Inverter

Inverter (Power Inverter) merupakan rangkaian atau perangkat elektronik yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan tegangan dan frekuensi yang sesuai dengan desain rangkaian tersebut.

Sumber arus searah (DC) yang digunakan sebagai input untuk Power Inverter dapat berupa baterai, aki, atau sel surya (solar cell).

Inverter ini sangat berguna di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan listrik AC. Dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan baterai atau sel surya untuk mengoperasikan peralatan rumah tangga seperti kipas angin, televisi, komputer, serta kulkas dan mesin cuci yang umumnya membutuhkan listrik AC dengan tegangan 220V atau 110V.

Power Inverter dapat menghasilkan beberapa bentuk gelombang, seperti gelombang persegi (square wave) dan gelombang modulasi lebar pulsa (pulse width modulated wave), tergantung pada desain inverter yang digunakan. Namun, bentuk gelombang yang paling umum digunakan saat ini adalah gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave).

Umumnya, frekuensi arus listrik yang dihasilkan oleh inverter adalah sekitar 50Hz atau 60Hz, dengan tegangan output sekitar 120V atau 240V.

Daya listrik output yang umum digunakan untuk produk konsumen berkisar antara 150 watt hingga 3000 watt.

Fungsi Inverter

Setelah pembahasan sebelumnya tentang pengertian inverter, selanjutnya akan dibahas mengenai fungsi dari inverter.

Fungsi utama inverter adalah mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-balik (AC) sesuai dengan pengertiannya.

Perubahan ini berguna untuk mengendalikan kecepatan motor dengan tegangan AC, dengan cara mengubah frekuensi output.

Baca Juga :   √ Apa Itu AC Floor Standing? Fungsi, Kelebihan dan Cara Kerjanya

Selain digunakan sebagai power inverter untuk rumah tangga, inverter juga sering digunakan dalam industri karena merupakan salah satu perangkat elektronik yang penting.

Prinsip Kerja Inverter

Secara sederhana, power inverter yang mengubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC terdiri dari rangkaian osilator, rangkaian saklar (switch), dan transformator CT seperti yang terlihat pada gambar di atas.

Sumber daya berupa arus listrik DC dengan tegangan rendah (misalnya 12V) diberikan ke titik tengah (CT) pada lilitan sekunder transformator, sedangkan dua ujung lilitan transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui saklar (switch) dua arah ke ground rangkaian.

Saat saklar terhubung ke titik A, arus listrik mengalir melalui jalur 1 dari terminal positif baterai ke titik tengah primer transformator, kemudian ke titik A transformator, dan akhirnya ke ground melalui saklar.

Ketika saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik di jalur 1 berhenti, dan arus listrik di jalur 2 mulai mengalir dari terminal positif baterai ke titik tengah primer transformator, lalu ke titik B transformator, dan ke ground melalui saklar titik B. Titik A, B, jalur 1, dan jalur 2 dapat dilihat pada gambar di atas.

Peralihan ON dan OFF atau A dan B pada saklar dikendalikan oleh rangkaian osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50Hz. Hal ini memastikan bahwa arus listrik beralih dari titik A ke titik B dan sebaliknya dengan kecepatan 50 kali per detik.

Dengan demikian, arus listrik DC yang mengalir melalui jalur 1 dan jalur 2 juga beralih secara bergantian sebanyak 50 kali per detik, sehingga setara dengan arus listrik AC yang memiliki frekuensi 50Hz.

Komponen utama yang digunakan sebagai saklar dalam rangkaian power inverter umumnya adalah MOSFET atau transistor.

Transformator sekunder akan menghasilkan output berupa tegangan yang lebih tinggi (misalnya 120V atau 240V), tergantung pada jumlah lilitan pada lilitan sekunder transformator atau rasio lilitan antara lilitan primer dan sekunder yang digunakan dalam inverter tersebut.

Jenis – Jenis Inverter dan Cara Kerjanya

Teknologi inverter terus mengalami perkembangan guna memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Setiap jenis inverter terus dikembangkan dengan spesifikasi dan karakteristik yang khusus.

Berikut ini beberapa jenis inverter listrik yang sangat dibutuhkan saat ini. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis inverter listrik dan cara kerjanya.

Baca Juga :   Biaya Service AC Yang Paling Lengkap Seluruhnya

1. Solar Inverter

Solar Inverter merupakan jenis inverter yang berfungsi untuk mengubah arus searah (DC) yang berasal dari panel surya atau aki menjadi arus bolak-balik (AC).

Untuk mendukung kinerjanya, inverter solar umumnya dilengkapi dengan komponen tambahan. Salah satunya adalah komponen baterai yang berfungsi sebagai sumber daya tambahan dalam perangkat tersebut.

2. Inverter Stand-alone

Inverter Stand-alone adalah jenis inverter listrik yang berfungsi sebagai perangkat untuk mengoperasikan arus langsung dari sumber energi.

Contohnya, instalasi inverter pada kincir angin atau panel surya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik industri kecil dan rumah tangga.

3. UPS (Interruptible Power Supply)

Inverter UPS adalah jenis inverter yang terdiri dari dua komponen, yaitu rectifier dan inverter. Kedua komponen ini memiliki fungsi yang berbeda. Inverter berfungsi untuk mengubah arus listrik DC menjadi AC, sedangkan rectifier berfungsi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC.

Dengan kata lain, rectifier digunakan untuk mengisi daya listrik, sedangkan inverter digunakan untuk meneruskan daya listrik ke jaringan PLN.

4. VSD (Variable Speed Drive)

VSD (Variable Speed Drive) adalah jenis inverter listrik yang mirip dengan UPS karena terdiri dari gabungan dua komponen, yaitu rectifier dan inverter. Namun, VSD tidak dilengkapi dengan baterai seperti UPS.

Cara kerja VSD adalah dengan menyesuaikan frekuensi arus DC dan mengkonversikannya menjadi arus AC. Ini memungkinkan penggunaan VSD pada berbagai perangkat elektronik yang menggunakan induksi, seperti motor listrik.

5. Portable / Inverter Mobil

Inverter Mobil adalah jenis inverter yang menggunakan aki mobil sebagai sumber arusnya.

Dengan menggunakan jenis inverter ini, pengguna dapat mengisi baterai perangkat komunikasi mereka saat sedang berkendara. Contohnya, inverter mobil digunakan untuk mengisi ulang daya handphone atau perangkat lainnya.

Namun, perlu diingat bahwa terdapat batasan maksimal daya yang dapat digunakan. Jika melebihi kapasitas yang ditentukan, maka ada risiko kerusakan pada aki mobil.

6. Inverter Square Wave

Inverter Square Wave merupakan jenis inverter yang menjadi pionir dalam perkembangan inverter itu sendiri. Inverter Square Wave berfungsi untuk menghasilkan arus kotak yang stabil.

Namun, jenis inverter ini kurang cocok digunakan pada transformator atau motor.

7. Inverter Modified Sine Wave

Inverter Modified Sine Wave adalah jenis inverter listrik yang mampu menghasilkan arus nonvoltasi.

Arus nonvoltasi ini adalah arus yang sementara menghilang sebelum berubah menjadi arus positif atau negatif.

Baca Juga :   √ Rangkaian Inverter DC ke AC ini Penjelasan Lengkapnya

8. Inverter Pure Sine Wave

Inverter Pure Sine Wave adalah jenis inverter yang mampu menghasilkan gelombang sinus yang hampir sempurna. Namun, jenis inverter ini membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya.

Hal ini disebabkan oleh desain yang rumit pada Inverter Pure Sine Wave.

9. Inverter Multilevel

Inverter Multilevel berfungsi sebagai perangkat untuk menggabungkan berbagai jenis tegangan sehingga arus listrik dapat diubah sesuai dengan keinginan pengguna.

Penggunaan inverter jenis multilevel dapat dikatakan sebagai salah satu yang paling mudah dan menguntungkan. Selain harganya yang ekonomis, inverter multilevel juga menghasilkan arus listrik yang lebih efisien.

Tentu saja, inverter multilevel juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Namun, fungsi utama inverter tetap sama, yaitu untuk menghemat penggunaan listrik. Inverter dapat mengubah jenis arus listrik dari arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-balik (AC) dan sebaliknya.

Baca Juga :

Penutup

Dalam penutupan, pengertian inverter merupakan bagian penting untuk memahami bagaimana tenaga listrik dapat dikonversi dan dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan kita.

Inverter, sebagai alat yang mampu mengubah arus DC menjadi AC, memiliki peran yang vital dalam berbagai sektor industri hingga rumah tangga. Teknologi ini memungkinkan kita untuk menggunakan perangkat listrik di berbagai situasi dan kondisi.

Walaupun terdapat beberapa jenis inverter dengan spesifikasi dan kapabilitas yang berbeda-beda, pada dasarnya semua inverter memiliki fungsi dan tujuan yang sama.

Pemahaman mendalam tentang inverter, fungsi, dan cara kerjanya, dapat membantu kita untuk lebih bijaksana dalam memilih dan menggunakan perangkat-perangkat yang bergantung pada teknologi ini.

Dengan demikian, pengertian inverter bukan hanya berarti memahami sebuah alat, tetapi juga memahami bagaimana cara kita memanfaatkan teknologi untuk kehidupan yang lebih baik dan efisien.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Inverter, Fungsi dan Prinsip Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *