Pengertian Pondasi Strauss Pile

Pengertian Pondasi Strauss Pile: Kelebihan dan Kekuranganya

Posted on

FInoo.id – Pengertian Pondasi Strauss Pile: Kelebihan dan Kekuranganya. Pondasi strauss pile adalah jenis pondasi dangkal yang mirip dengan pondasi bore pile. Perbedaan utamanya terletak pada ukuran diameter dan kedalaman pondasi, dimana pondasi strauss pile memiliki diameter yang lebih kecil daripada pondasi bore pile. Hal ini disebabkan oleh penggunaan tenaga manusia atau metode manual dalam penggerakan mata bor pada pondasi strauss, berbeda dengan pondasi bore pile yang menggunakan mesin bor.

Oleh karena itu, metode pembangunan pondasi strauss pile sering disebut sebagai metode bor pile kering. Alat bor yang digunakan juga lebih praktis dan mudah dioperasikan, sehingga cocok digunakan dalam proyek-proyek berukuran menengah seperti pembangunan gudang, kantor, pasar, rumah, dan bangunan di daerah padat penduduk. Untuk informasi lebih lanjut, artikel ini akan memberikan penjelasan lebih rinci.

Apa Itu Pondasi Strauss Pile?

Strauss pile merupakan salah satu jenis pondasi struktur bangunan yang dibangun tanpa menggunakan peralatan mesin, melainkan dengan cara menggali tanah secara manual menggunakan alat bor auger.

Proses pengeboran dilakukan dengan peralatan khusus yang dioperasikan oleh tenaga manusia. Walaupun begitu, peralatan ini sederhana dan tidak menghasilkan kebisingan yang berlebihan.

Metode ini memungkinkan konstruksi pondasi yang lebih ringkas dan simpel karena tidak memerlukan peralatan mesin yang kompleks.

Pondasi strauss pile umumnya digunakan untuk pembangunan rumah atau bangunan dengan tinggi 2-3 lantai, gudang, ruko, pagar, dan sejenisnya.

Lubang bor yang digunakan untuk mendirikan pondasi ini lebih bersih daripada lubang bor tradisional, sehingga beton yang digunakan menjadi lebih kokoh dan kuat.

Fungsinya sebenarnya mirip dengan pondasi bore pile, tetapi perbedaannya terletak pada penggunaannya di tanah yang lebih lunak.

Kedalaman lubang bor biasanya berkisar antara 6 hingga 10 meter, dengan diameter sekitar 30 sentimeter.

Metode Pondasi Straus Pile

Walaupun kita mengetahui bahwa pembuatan pondasi pilar strauss dapat dilakukan secara manual, bukan berarti manusia dapat melaksanakan proyek ini tanpa bantuan alat-alat. Terdapat beberapa langkah dalam metode pondasi pilar strauss yang memerlukan alat sederhana seperti mata bor. Langkah-langkah metodenya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Awal

Sebelum memulai tahapan berikutnya, persiapan awal adalah kunci sukses dalam pembuatan pondasi pilar strauss. Penting untuk menyiapkan semua alat dan peralatan yang diperlukan sebelum pekerjaan dimulai. Ini termasuk menyediakan pipa, mata bor, stang, dan alat tambahan lainnya yang akan digunakan dalam proses konstruksi.

2. Pengeboran

Setelah persiapan awal selesai, langkah berikutnya adalah melakukan pengeboran. Proses pengeboran harus disesuaikan dengan kedalaman tanah yang akan digali. Dalam metode manual, pekerja konstruksi akan menggunakan tenaga manusia untuk menekan dan memutar mata bor ke dalam tanah. Ketika mencapai kedalaman yang diinginkan, tanah yang menempel pada mata bor akan dibersihkan dan dibuang.

Baca Juga :   √ Apa Itu Gabion? Fungsi dan Jenis-Jenisnya Lengkap

3. Pembesian

Langkah selanjutnya adalah pembesian. Pada tahap ini, besi spiral akan dibuat sesuai dengan jari-jari pondasi yang telah direncanakan sebelumnya. Setelah besi spiral selesai dipotong sesuai ukuran, bahan tersebut akan dirangkai menjadi satu kerangka tulang pondasi berbentuk spiral. Pembesian ini bertujuan untuk memperkuat struktur pondasi dan memberikan daya tahan yang diperlukan.

4. Pengecoran

Tahap terakhir dalam pembuatan pondasi pilar strauss adalah pengecoran. Pada tahap ini, cairan beton akan dituangkan ke dalam lubang yang sudah dibuat sebelumnya. Proses pengecoran ini dapat dilakukan secara manual, dengan pekerjaan tangan, atau menggunakan mesin paver concrete untuk memudahkan dan mempercepat proses pengecoran. Pengecoran beton ini adalah langkah kunci dalam menghasilkan pondasi yang kokoh dan tahan lama untuk mendukung struktur bangunan yang akan dibangun.

Perhitungan Pondasi Strauss Pile

Setiap jenis gedung yang akan dibangun memerlukan perhitungan yang berbeda-beda, mulai dari tahapan perencanaan desain, estimasi pendanaan, hingga pembuatan pondasi seperti tiang strauss. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan beberapa aspek berikut agar perhitungan pondasi strauss pile untuk proyek kalian menjadi akurat dan sesuai:

  1. Kondisi Tanah: Salah satu aspek utama yang perlu diperhatikan adalah kondisi tanah di lokasi proyek. Kondisi tanah yang keras atau lunak akan mempengaruhi berapa banyak tenaga manusia dan alat manual yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pondasi strauss. Tanah yang keras mungkin memerlukan lebih banyak usaha dalam pengeboran, sementara tanah yang lunak bisa lebih mudah digali.
  2. Diameter Lubang: Diameter lubang yang akan diisi dengan cairan beton juga perlu dipertimbangkan. Diameter ini harus disesuaikan dengan rencana desain dan tipe pondasi yang akan dibangun. Perhitungan yang akurat akan memastikan pondasi memiliki daya dukung yang cukup untuk mendukung berat bangunan di atasnya.
  3. Kedalaman Lubang Cor: Kedalaman lubang cor adalah faktor penting lainnya dalam perhitungan pondasi strauss pile. Kedalaman ini harus disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi proyek dan beban yang akan dikenakan pada pondasi. Semakin berat bangunan atau struktur yang akan didukung, semakin dalam kedalaman lubang cor yang dibutuhkan untuk memastikan kestabilan dan keamanan.

Selain aspek-aspek di atas, perlu juga diperhatikan perizinan yang mungkin diperlukan, stkalianr konstruksi yang berlaku, dan ketersediaan sumber daya manusia dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan. Dengan memperhitungkan semua faktor ini secara cermat, kalian dapat memastikan bahwa perhitungan pondasi strauss pile untuk proyek konstruksi kalian akan sesuai dengan kebutuhan dan stkalianr yang berlaku.

Kelebihan dan Kelemahan Pondasi Strauss Pile

Seperti halnya dalam teknik konstruksi secara umum, metode strauss pile juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan metode ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik proyek kalian, tergantung pada bagian mana dari proyek yang memerlukan penerapan teknik ini dan yang tidak.

Baca Juga :   √ Biaya Bangun Rumah Minimalis 3 Kamar: Tips & Cara Menghitung

Keunggulan

1. Harga Lebih Terjangkau

Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan pondasi jenis ini cenderung lebih ekonomis. Inilah yang membuat banyak orang memilih menggunakan pondasi strauss untuk proyek bangunan mereka. Harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pondasi pile bensin, mini pile, dan pondasi sumuran.

2. Pengerjaan Singkat

Proses pembuatan pondasi jenis ini tidak memakan waktu yang lama. Pondasi strauss pile dapat selesai dalam waktu sekitar satu minggu saja, yang tentu lebih singkat dibandingkan dengan teknik konstruksi lainnya. Alat strauss pile manual telah dirancang untuk efisiensi, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.

3. Retakan Tanah Lebih Minim

Ketika memasang pondasi, seringkali terjadi keretakan tanah yang dapat berpotensi menyebabkan masalah serius, seperti longsor. Namun, dalam pembuatan pondasi strauss pile, risiko ini lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh metode pengeboran yang berfokus pada lapisan bawah tanah yang lebih dalam.

4. Hasil Pondasi Lebih Kokoh

Pondasi strauss pile menggunakan cairan beton yang cukup padat. Sebagai hasilnya, pondasi ini memiliki tingkat kekokohan dan kekuatan yang tinggi. Selain itu, pondasi ini berada pada lapisan tanah yang lebih dalam, sehingga risiko terjadinya keretakan berlebihan dapat diminimalkan.

Kekurangan

Saat mempertimbangkan metode pondasi strauss pile untuk sebuah bangunan, penting untuk memperhatikan berbagai aspek yang relevan. Salah satu hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah kesesuaian antara metode tersebut dengan jenis bangunan dan karakteristik tanah di lokasi proyek. Meskipun memiliki sejumlah keunggulan, pondasi strauss pile juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Dengan pemahaman tentang aspek-aspek ini, kalian dapat melakukan pertimbangan apakah jenis pondasi ini sesuai atau tidak sesuai untuk properti yang akan dibangun.

Sebagai bahan pertimbangan, berikut adalah beberapa kekurangan dari pondasi strauss pile yang perlu kalian ketahui:

1. Keterbatasan Kedalaman

Pembuatan pondasi strauss pile lebih efisien pada tanah yang lebih lunak. Namun, metode ini memiliki batasan kedalaman, yaitu sekitar 10 meter. Oleh karena itu, tidak cocok digunakan untuk mendukung bangunan yang memiliki lebih dari tiga lantai.

2. Ukuran Diameter Terbatas

Kekurangan lainnya adalah ukuran diameter pilar dalam pondasi ini terbatas, biasanya sekitar 20 cm, 25 cm, atau maksimal 40 cm, tergantung pada ukuran mata bor yang digunakan. Ini berarti pondasi strauss pile mungkin tidak cocok untuk bangunan yang lebih besar yang memerlukan pilar dengan diameter yang lebih besar.

3. Risiko Keropos

Meskipun metodenya terbilang sederhana, pengerjaan pondasi strauss pile harus dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman agar tidak terjadi kesalahan. Ada risiko pondasi menjadi keropos jika komposisi cairan beton yang digunakan tidak sesuai dengan stkalianr yang ditetapkan. Oleh karena itu, kualitas pekerjaan harus dijaga dengan baik.

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pondasi strauss pile ini, kalian dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang apakah metode ini sesuai untuk proyek bangunan tertentu atau sebaiknya memilih alternatif pondasi yang lebih cocok.

Harga Pondasi Strauss Pile

Dalam hal harga, pondasi pilar strauss tidak memberatkan anggaran. Biasanya, para kontraktor mematok tarif per meter untuk layanan pengeboran pile berdasarkan kedalaman dan diameter lubang yang di bor, serta jumlah titik pengeboran yang diperlukan.

Baca Juga :   √ Apa itu Garis Sempadan Bangunan? Fungsi & Cara Penetapanya

Seperti yang kita ketahui, pondasi strauss pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dengan cara menggali tanah secara manual hingga mencapai kedalaman tertentu. Oleh karena itu, patokan utama dalam menghitung harga pengerjaan pondasi strauss pile per meter adalah berdasarkan kedalaman pengeboran.

Harga yang paling umum dijumpai untuk pondasi strauss pile berkisar antara Rp70.000 hingga Rp80.000 per meter jika pekerjaannya dilakukan dalam bentuk kontrak borongan. Berikut adalah panduan perhitungan harga pondasi pilar strauss:

Harga Pondasi Strauss Pile Berdasarkan Kedalaman Lubang Cor

Biasanya, proses pengeboran tanah untuk pembuatan pondasi strauss pile dilakukan hingga kedalaman 6-10 meter. Tarif jasa biasanya dikalkulasikan berdasarkan kedalaman tertentu. Sebagai contoh, untuk kedalaman 6 meter dan diameter 20 cm, harga jasa berkisar antara Rp60.000 hingga Rp65.000 per meter. Sedangkan, untuk kedalaman yang sama, yaitu 6 meter, namun dengan diameter 40 cm, tarifnya bisa mencapai Rp135.000 per meter.

Harga Pondasi Strauss Pile Berdasarkan Diameter Lubang

Selanjutnya, faktor yang memengaruhi harga adalah diameter lubang yang akan diisi dengan cairan beton. Semakin besar diameter yang diperlukan, semakin tinggi pula biaya pengeboran manual. Biasanya, diameter lubang berkisar antara 25 cm hingga 40 cm. Tarif jasa untuk diameter ini berkisar antara Rp65.000 hingga Rp135.000 per meter.

Harga Pondasi Strauss Pile Berdasarkan Jumlah Titik

Sebagai contoh, dalam suatu proyek, apabila kalian memerlukan pembuatan pondasi strauss pile sebanyak 30 titik dengan kedalaman 6 meter dan diameter 30 cm, dengan harga patokan Rp75.000 per meter, maka total biaya jasa pembuatannya adalah (30 titik × 6 meter) x Rp75.000 per meter = Rp13.500.000.

Biaya Tambahan

Selain tarif jasa yang dihitung berdasarkan kedalaman pengeboran, terdapat pula biaya tambahan lainnya. Hal ini mencakup biaya transportasi pekerja, proses pembesian, pengecoran, serta pengadaan material lain yang diperlukan dalam pembuatan pondasi strauss pile. Semua faktor ini akan menjadi bagian dari perhitungan harga akhir untuk pondasi strauss pile.

Baca juga :

Penutup

Dalam perancangan dan pembangunan sebuah struktur bangunan, pondasi memegang peran yang sangat krusial. Pondasi Strauss Pile adalah salah satu jenis pondasi yang sering digunakan, khususnya di daerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil atau memiliki lahan yang terbatas.

Metode ini menggabungkan kekuatan dan kestabilan untuk mendukung beban bangunan di atasnya. Melalui penggunaan Pondasi Strauss Pile, insinyur dan kontraktor memperoleh solusi yang efisien dan ekonomis, sekaligus mengurangi risiko kerusakan struktural yang bisa terjadi akibat kondisi tanah yang tidak sempurna.

Semoga artikel finoo.id ini dapat membantu kalian memahami lebih dalam tentang pengertian dan manfaat dari Pondasi Strauss Pile dalam dunia konstruksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *