Pengertian Thermostat

Pengertian Thermostat, Jenis & Prinsip Kerjanya Yang Tepat

Posted on

Finoo.id – Pengertian Thermostat, Jenis & Prinsip Kerjanya Yang Tepat. Pada era modern seperti sekarang ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Oleh karena itu, kita dapat menemukan banyak perangkat elektronik yang canggih.

Salah satu contohnya adalah AC, yang mampu mendeteksi dan menyesuaikan suhu secara otomatis.

Ini dimungkinkan berkat adanya komponen elektronik dalam AC yang disebut thermostat.

Thermostat memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur suhu dan dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas pengertian thermostat, prinsip kerjanya, fungsi, dan berbagai jenisnya.

Pengertian Thermostat

Termostat adalah sebuah perangkat yang dapat mengatur arus listrik dengan memutus atau menyambungkannya ketika mendeteksi perubahan suhu di sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu yang ditentukan.

Secara umum, terdapat dua jenis termostat yang umum digunakan saat ini, yaitu Termostat Elektronik dan Termostat Mekanik.

Termostat Elektronik menggunakan komponen elektronik untuk mendeteksi perubahan suhu, sedangkan Termostat Mekanik menggunakan sensor suhu kontak (Contact Temperature Sensor) dengan prinsip elektromekanik.

Kata “termostat” sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno, yakni “Thermo” yang berarti panas, dan “Statos” yang berarti status quo atau tetap sama.

Jadi, secara harfiah, termostat dapat diartikan sebagai “menjaga suhu tetap sama”. Misalnya, ketika terlalu dingin, termostat akan mengaktifkan pemanas untuk menjaga suhu tetap hangat.

Perangkat pendeteksi suhu ini banyak digunakan pada berbagai perangkat listrik seperti kulkas, oven, AC, pengendali suhu mesin mobil, dan setrika.

Termostat pertama kali ditemukan oleh seorang inovator Belkalian bernama Cornelis Drebbel di Inggris pada abad ke-17. Termostat tersebut menggunakan merkuri dan digunakan untuk mengatur suhu dalam inkubator ayam.

Termostat modern pertama yang menggunakan bimetal ditemukan oleh ahli kimia Skotlandia bernama Andrew Ure pada tahun 1830. Termostat tersebut digunakan untuk mengendalikan suhu dalam mesin produksi pabrik tekstil.

Baca Juga :   Perbandingan Watt Lampu LED dengan Lampu Biasa Yang Tepat

Fungsi Thermostat

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari komponen termostat yang perlu kalian ketahui:

1. Pada AC

Ketika AC dihidupkan, ruangan akan mulai didinginkan hingga mencapai suhu 21°C. Sebelum suhu ruangan mencapai titik tersebut, AC akan terus bekerja tanpa henti untuk mencapainya.

Setelah suhu mencapai 21°C, rangkaian akan memutuskan arus ke kompresor dan kipas angin, sehingga AC berhenti bekerja. Beberapa menit kemudian, jika suhu ruangan naik di atas 21°C atau melewati suhu tertentu, relay akan terhubung kembali dan mengalirkan arus listrik.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaturan suhu pada remote digunakan untuk menentukan batas suhu terendah yang dapat dicapai oleh suhu ruangan. Selama suhu belum mencapai batas yang ditentukan, AC akan terus bekerja.

2. Pada Dispenser

Termostat berfungsi untuk secara otomatis memutus aliran listrik pada elemen pemanas saat suhu air dalam tabung pemanas mencapai level yang sangat tinggi.

Kemudian, ketika suhu air dalam tabung pemanas mulai menurun, termostat akan mengembalikan aliran listrik ke elemen pemanas.

Untuk memutus aliran listrik pada dispenser, termostat tersedia dalam berbagai ukuran. Namun, ukuran yang paling umum digunakan adalah 85°C, sehingga termostat dapat berfungsi secara optimal.

3. Pada Oven

Termostat memiliki fungsi sebagai pengatur suhu otomatis pada oven elektronik. Dengan adanya termostat, oven dapat mengatur suhu panas secara otomatis.

Jika suhu di dalam oven melebihi batas yang ditentukan, termostat akan berfungsi untuk memutus aliran listrik dalam oven.

Kemudian, setelah suhu kembali normal, termostat akan menyambungkan kembali aliran listriknya.

Dengan demikian, termostat dapat mengendalikan suhu panas yang ada di dalam oven elektronik, sehingga mencegah terjadinya overheat.

4. Pada Mobil

Thermostat berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup secara otomatis untuk mengatur sirkulasi dalam sistemnya.

Dalam konteks mobil, thermostat digunakan untuk mengatur suhu air panas di ruang mesin dan air dingin di radiator agar tetap stabil.

Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan oleh mesin dapat maksimal tanpa khawatir terjadi overheating.

Berikut adalah cara kerja thermostat pada mobil:

  • Ketika suhu air pendingin (coolant) mencapai sekitar 85°C hingga 90°C, komponen thermostat akan membuka katupnya.
  • Setelah katup terbuka, air panas dari ruang mesin akan mengalir ke radiator untuk didinginkan.
  • Ketika suhu mesin menurun atau kembali normal, valve pada thermostat akan menutup kembali.
Baca Juga :   √ Bagian-Bagian Kipas Angin Beserta Fungsinya Lengkap

Jenis-Jenis Thermostat

Secara umum, terdapat dua jenis termostat yang umum digunakan, yaitu Termostat Mekanik dan Termostat Elektronik.

1. Thermostat Mekanikal

Termostat Mekanikal adalah jenis perangkat sensor suhu yang menggunakan prinsip mekanik dan elektromekanik. Biasanya termostat mekanikal terdiri dari dua jenis logam yang berbeda yang disatukan secara fisik.

2. Thermostat Elektronik

Termostat Elektronik menggunakan komponen elektronik untuk mendeteksi perubahan suhu di sekitarnya. Komponen utama dalam termostat elektronik adalah resistor dan termistor. Dengan menggunakan komponen ini, termostat dapat menjaga suhu di sekitarnya agar tetap terjaga dan stabil.

Prinsip Kerja Thermostat

Setelah pembahasan sebelumnya mengenai pengertian termostat, selanjutnya adalah prinsip kerjanya.

Secara umum, terdapat dua prinsip kerja termostat, yaitu Termostat Elektronik dan Termostat Strip Bimetal. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua prinsip kerja tersebut:

1. Termostat Elektronik

Termostat Elektronik bekerja berdasarkan prinsip elektronika dan menggunakan komponen elektronik. Komponen utama dalam termostat elektronik adalah thermistor, yang merupakan jenis resistor yang resistansinya dipengaruhi oleh suhu sekitar.

Ketika thermistor mendeteksi suhu yang tinggi, resistansinya berubah. Hal ini mempengaruhi rangkaian elektronik dalam termostat, yang kemudian memutuskan aliran listrik ke sistem pemanas atau pendingin yang terhubung. Ketika suhu kembali normal atau menurun, resistansi thermistor juga kembali normal. Ini menyebabkan rangkaian elektronik terhubung kembali dan aliran listrik mengalir ke sistem pemanas atau pendingin, sehingga sistem menjadi aktif kembali.

Termostat elektronik memiliki kelebihan, seperti hemat energi dan mencegah pemborosan listrik. Jenis termostat ini juga dapat diprogram untuk mengatur suhu sesuai dengan preferensi pengguna.

2. Termostat Strip Bimetal

Termostat Strip Bimetal mekanik terdiri dari dua jenis logam yang berbeda dan ditempel bersama. Bentuk dari dua strip tersebut disebut Bi-Metal Strip.
Pada keadaan normal, kedua strip terhubung dan mengalirkan aliran listrik ke sistem pemanas atau pendingin, sehingga sistem dalam kondisi aktif.

Baca Juga :   √ Menggunakan Gacun Apakah Aman Simak Ulasan Berikut ini!

Ketika suhu meningkat, salah satu logam pada strip bimetal akan mengembang dan menyebabkan strip melengkung. Semakin tinggi suhu, semakin melengkung strip tersebut, sehingga akhirnya memisahkan hubungan strip dengan rangkaian sistem. Akibatnya, aliran listrik ke sistem pemanas atau pendingin terputus dan sistem berhenti (OFF).

Seiring dengan pendinginan, strip bimetal akan kembali ke bentuk semula dan terhubung kembali. Aliran listrik pun mengalir melalui strip bimetal lagi, sehingga termostat kembali dalam keadaan aktif (ON) dan sistem pemanas atau pendingin berfungsi kembali.

Itulah penjelasan mengenai prinsip kerja termostat, baik elektronik maupun strip bimetal. Kedua jenis termostat tersebut memiliki cara kerja yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu mengatur suhu secara otomatis.

Baca Juga :

Penutup

Secara keseluruhan, kita telah mempelajari pengertian thermostat sebagai alat yang berperan penting dalam mengontrol dan memastikan suhu lingkungan ataupun alat tetap stabil.

Ini bukan hanya tentang membuat lingkungan menjadi nyaman, namun juga tentang efisiensi dan penghematan energi. Tanpa adanya thermostat, alat pemanas atau pendingin akan bekerja secara terus-menerus tanpa henti, menghabiskan energi secara sia-sia dan menghasilkan tagihan listrik yang membengkak.

Sebuah thermostat yang baik dapat memberikan kenyamanan, kestabilan suhu, serta efisiensi energi. Fungsi dan perananya yang sangat krusial membuat penggunaan thermostat semakin meluas, baik itu di industri, perkantoran, hingga rumah tangga.

Semoga pembahasan ini dapat memberikan wawasan baru dan memahami lebih dalam tentang pengertian dan fungsi thermostat. Peran teknologi dalam kehidupan kita tidak terbantahkan, dan thermostat adalah salah satu contoh yang nyata.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Thermostat, Jenis & Prinsip Kerjanya Yang Tepat. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *