Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai

√ Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai & Cara Menghitungnya Paling Tepat

Posted on

Finoo.id – √ Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai & Cara Menghitungnya Paling Tepat. Seperti yang kita ketahui, pembangunan rumah bertingkat memerlukan perhitungan yang lebih kompleks dibandingkan dengan rumah satu lantai. Hal ini bukan tanpa alasan, karena ada banyak hal yang perlu diperhatikan selama proses pembangunannya, seperti beban pada setiap lantai.

Semakin tinggi rumah, penting bagi bangunan yang berada di lantai pertama untuk mampu menopang seluruh konstruksi dan kerangkanya. Kesalahan kecil dalam perhitungan konstruksi rumah bertingkat dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Rumah tingkat tiga, sebagai contoh, adalah jenis konstruksi yang harus dipertimbangkan dengan matang, terutama dalam hal ukuran dan dimensi struktur kolomnya. Karena struktur kolom dalam bangunan memainkan peran penting dalam tingkat kekokohan dan kekuatan rumah.

Oleh karena itu, jika kalian berencana membangun rumah tiga lantai, sebaiknya kalian mencari tahu terlebih dahulu ukuran stkalianr kolomnya. Untuk membantu kalian, dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan secara detail mengenai ukuran kolom dalam rumah tiga lantai, beserta panduan cara menghitungnya.

Pengertian kolom

Berdasarkan Stkalianr Kompetensi (SK) SNI T-15-1991-03 yang mengatur Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, kolom adalah elemen struktur bangunan yang berperan utama dalam menopang beban aksial tekanan vertikal, dengan tinggi minimal tiga kali lipat dari dimensi lateral terkecil.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolom adalah istilah lain untuk tiang atau pilar penyangga, yang umumnya terbuat dari beton bertulang besi. Sudarmoko (1996) menjelaskan bahwa kolom merupakan elemen struktural yang sangat vital dalam sebuah bangunan, karena kerusakan pada kolom dapat menjadi titik kritis yang mengakibatkan runtuhnya lantai atau bahkan runtuhnya seluruh bangunan.

Struktur kolom terbuat dari kombinasi besi dan beton. Kedua bahan ini memiliki karakteristik yang saling melengkapi, di mana besi kuat dalam menahan tarikan, sementara beton mampu menahan tekanan.

Peran Kolom Pada Struktur Bangunan

Sebelum kita masuk ke inti pembahasan mengenai ukuran kolom pada rumah tiga lantai, penting untuk memahami secara singkat peran dan kegunaannya. Secara garis besar, kolom merupakan elemen vertikal dalam kerangka struktur bangunan yang bertanggung jawab untuk menopang beban dari balok.

Kolom itu sendiri terbagi menjadi dua jenis yang saling terkait. Karena kolom memegang peranan sangat vital dalam konstruksi bangunan, kesalahan dalam perhitungannya saat proses pembuatan menjadi sangat kritis, karena dapat mengakibatkan ketidakstabilan bangunan dan risiko keruntuhan.

Baca Juga :   Jenis Kolom Bangunan: Pengertian dan Fungsinya Lengkap

Dalam dunia konstruksi, kolom dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu kolom praktis dan kolom utama. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kolom adalah komponen struktural bangunan yang berperan utama sebagai penyangga beban tekanan vertikal, dengan tinggi minimal yang tidak ditopang paling sedikit.

Jenis kolom dalam bangunan

Dilihat dari bentuk dan susunan tulangnya, jenis kolom dapat dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda. Ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:

Kolom Segi Empat atau Bujur Sangkar dengan Tulangan Memanjang dan Menyengkang:

  • Kolom ini memiliki bentuk dasar segi empat atau bujur sangkar.
  • Tulangan dalam kolom ini ditempatkan secara memanjang dan menyengkang untuk memberikan dukungan struktural yang baik.
  • Dalam jenis ini, tulangan berperan dalam menjaga kolom tetap kuat dan stabil, serta mampu menahan beban vertikal.

Kolom Bundar dengan Tulangan Memanjang dan Menyengkang Berbentuk Spiral:

  • Kolom ini memiliki bentuk dasar bulat atau bundar.
  • Tulangan dalam kolom ini juga ditempatkan secara memanjang dan menyengkang, tetapi berbentuk spiral mengelilingi kolom.
  • Fungsi utama dari tulangan spiral ini adalah memberikan kemampuan kolom untuk menyerap deformasi yang cukup besar sebelum mengalami kerusakan. Ini berarti kolom bundar dengan tulangan spiral mampu mengurangi risiko kehancuran seluruh struktur bangunan sebelum momen dan tegangan dapat didistribusikan ulang.

Kolom Komposit:

  • Kolom komposit adalah jenis kolom yang merupakan gabungan antara beton dan profil baja sebagai pengganti tulangan baja di dalamnya.
  • Profil baja digunakan untuk memberikan kekuatan tambahan pada kolom, menggantikan peran tulangan baja konvensional.
  • Kolom komposit sering digunakan dalam bangunan bertingkat tinggi dan memiliki keunggulan dalam menggabungkan kekuatan beton dan baja, yang membuatnya lebih efisien dalam menahan beban dan memberikan fleksibilitas desain yang lebih besar.

Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, konstruksi rumah bertingkat, seperti rumah tiga lantai, memerlukan perhitungan yang lebih kompleks daripada rumah satu lantai. Di dalam konteks ini, ukuran kolom menjadi salah satu faktor kunci yang akan memengaruhi tingkat kekuatan dan ketahanan rumah tiga lantai.

Berdasarkan informasi yang diambil dari berbagai sumber terpercaya dalam bidang arsitektur bangunan, ukuran kolom yang sesuai untuk rumah tiga lantai sebenarnya dapat mengacu pada dimensi kolom yang biasa digunakan untuk rumah dua lantai. Ini berarti, ukuran kolom yang umum digunakan adalah sekitar 20 cm x 20 cm dengan empat batang besi tulangan pokok berdiameter 13 mm. Selanjutnya, besi begel dapat memiliki diameter sekitar 8 mm dan dipasang pada jarak sekitar 200 mm.

Namun, untuk meningkatkan tingkat kekokohan rumah tiga lantai, alternatif lain adalah menggunakan kolom dengan ukuran sekitar 20 cm x 30 cm dan enam batang besi tulangan pokok berdiameter 13 mm. Kembali, besi begel dapat memiliki diameter sekitar 8 mm dan dipasang pada jarak 200 mm seperti sebelumnya. Untuk proses pengecoran, disarankan menggunakan beton dengan mutu minimal K250.

Baca Juga :   Pengertian Site Manager: Tugas dan Tanggung Jawabnya

Pemilihan ukuran kolom ini sebaiknya didasarkan pada pertimbangan struktural yang tepat, mempertimbangkan beban yang akan diberikan kepada kolom tersebut. Juga, konsultasikan dengan seorang insinyur sipil atau arsitek berlisensi untuk memastikan kesesuaian dan keamanan desain struktur bangunan rumah tiga lantai kalian.

Material Penyusun Kolom

Umumnya, material struktural dalam kolom terdiri dari kombinasi besi dan beton. Kedua bahan ini digunakan secara bersamaan dengan tujuan mencapai kekuatan tahan tarik dan tekanan yang optimal. Besi memiliki sifat kekuatan tarik yang baik, sementara beton memiliki sifat tahan tekanan yang sangat efektif.

Gabungan dua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom dan elemen struktural lainnya, seperti sloof dan balok, untuk mampu menahan gaya tekan dan tarik yang mungkin terjadi dalam beban struktural.

Dari segi fungsinya, material pembentuk beton, yaitu semen dan air, berperan sebagai agen perekat yang digunakan bersama dengan agregat halus. Hal ini menghasilkan mortar, yang memiliki fungsi penting sebagai pengikat agregat kasar dalam satu kesatuan bahan.

Agregat kasar sendiri berperan sebagai pengisi yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi penyusutan. Mortar juga berperan dalam menutupi semua permukaan agregat kasar, sehingga setelah proses pengerasan, bahan beton menjadi padat dan kuat. Dengan demikian, penggunaan kombinasi bahan ini dalam konstruksi struktural membantu menciptakan fondasi yang kokoh dan tahan lama.

Bagaimana Cara Menghitung Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai?

Dalam menentukan ukuran kolom untuk rumah tiga lantai secara akurat, setidaknya ada tiga faktor yang perlu kalian perhitungkan, yaitu:

1. Hitung Dimensi Balok Induk dan Balok Anak

Langkah pertama, kalian perlu melakukan perhitungan dimensi balok utama dan balok pendukung sebelum kalian dapat menentukan ukuran kolom yang sesuai untuk konstruksi rumah tiga lantai. Dalam perhitungan dimensi balok utama dan balok pendukung, kalian harus memperhitungkan sejauh apa jarak antara balok-balk tersebut dan tinggi balok yang akan digunakan.

Penempatan balok dan tinggi balok harus dipertimbangkan dengan cermat. Semakin besar jarak antara setiap balok, semakin tinggi balok yang perlu ditempatkan. Sebaliknya, jika jarak antara balok-balk tersebut lebih dekat, maka tinggi balok dapat lebih rendah. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa struktur bangunan tidak akan mengalami kemungkinan kelengkungan atau lentur.

Selain itu, kalian juga harus mempertimbangkan hubungan antara tinggi balok dan dimensi lebar balok. Semakin tinggi balok yang kalian perlukan, semakin lebar dimensi balok tersebut, dan sebaliknya. Pemilihan dimensi balok yang sesuai akan memastikan bahwa struktur bangunan mampu menahan beban dengan efisien dan aman.

Baca Juga :   Apa Itu Lisplang: Fungsi, Jenis, dan Ukuranya Yang Tepat

2. Hitung Dimensi Kolom

Setelah kalian berhasil menghitung dimensi balok utama dan balok pendukung yang akan digunakan, langkah berikutnya adalah menentukan dimensi kolom. Perhitungan dimensi kolom ini diperlukan untuk menentukan ukuran penampang kolom yang mampu menopang beban dari balok utama dan balok pendukung yang telah dihitung sebelumnya.

Untuk menghitung lebar penampang kolom, kalian dapat menambahkan 10 cm dari lebar balok yang akan digunakan. Jika kalian menggunakan kolom dengan bentuk yang lebih pipih, perhitungan lebarnya adalah dengan mengalikan 15 kali panjang kolom pipih tersebut.

Perhitungan dimensi kolom ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa kolom akan memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang beban struktural dengan aman dan efisien sesuai dengan rancangan bangunan.

3. Hitung Tebal Pelat Lantai

Langkah terakhir adalah menghitung tebal pelat lantai. Perhitungan tebal pelat lantai ini akan bergantung pada struktur bangunan dan jenis besi yang digunakan dalam konstruksi.

Untuk menghitung tebal pelat lantai, kalian dapat menggunakan rumus 1/40 dikali bentangan pelat lantai. Namun, dalam kasus lantai yang menggunakan beton, kalian harus mengikuti pedoman yang tertera dalam Peraturan Beton Indonesia Bagian 9 yang sudah ada sejak tahun 1971.

Dengan memahami langkah-langkah perhitungan yang telah dijelaskan sejauh ini, kalian akan dapat menentukan ukuran kolom rumah tiga lantai secara akurat. Pastikan untuk mendapatkan perhitungan yang tepat guna memastikan bahwa rumah yang kalian bangun akan kokoh dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga :

Penutup

Dengan demikian, pemahaman mengenai perhitungan ukuran kolom rumah tiga lantai menjadi kunci utama dalam memastikan kekokohan dan ketahanan struktur bangunan.

Setelah menghitung dimensi balok utama, balok anak, dan tebal pelat lantai, kalian memiliki lkaliansan yang kuat untuk menentukan ukuran kolom yang tepat.

Penting untuk selalu memperhatikan pedoman dan peraturan yang berlaku, serta berkonsultasi dengan ahli konstruksi atau insinyur sipil berlisensi jika diperlukan.

Dengan perhitungan yang akurat, kalian dapat memastikan bahwa rumah tiga lantai yang kalian bangun akan berdiri kokoh, aman, dan tahan lama, memberikan tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi kalian dan keluarga.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Ukuran Kolom Rumah 3 Lantai & Cara Menghitungnya Paling Tepat. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *