Apa Itu Torque Converter

√ Apa Itu Torque Converter? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Torque Converter? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya. Kendaraan bertransmisi manual membutuhkan kopling untuk menghubungkan mesin dengan transmisi. Tanpa kopling, mobil tidak bisa berhenti sepenuhnya tanpa mematikan mesin. Sebaliknya, mobil dengan transmisi otomatis tidak menggunakan kopling, melainkan membutuhkan perangkat bernama torque converter.

Torque converter adalah komponen mesin berbentuk donat yang dipasang antara mesin dan transmisi. Di dalamnya terdapat dua set bilah melengkung yang saling berhadapan dan bergerak dalam arah yang berlawanan.

Cara sederhana untuk memahami cara kerjanya adalah dengan membayangkan dua kipas saling berhadapan. Ketika satu kipas dinyalakan (mesin), kipas kedua (transmisi) akan mulai bergerak.

Jika bilah kipas memiliki dimensi dan berat yang sama, keduanya akan berputar dengan kecepatan yang sama. Namun, ini hanya penyederhanaan dari cara kerja torque converter. Untuk penjelasan lebih detail, simak ulasan berikut.

Apa Itu Torque Converter?

Pada mobil otomatis, sistem transmisi bekerja secara otomatis berkat komponen-komponen canggih di dalamnya, termasuk torque converter.

Torque converter berfungsi sebagai penghubung antara putaran mesin dan transmisi otomatis. Konverter ini juga dikenal sebagai kopling hidrolik, yang berisi minyak transmisi.

Minyak transmisi di dalam torque converter disebut Automatic Transmission Fluid (ATF). Keberadaan minyak ini merupakan salah satu perbedaan utama antara mobil manual dan mobil otomatis.

Mobil manual menggunakan sistem kopling gesek, sementara mobil otomatis menggunakan sistem kopling hidrolik. Meskipun komponen-komponennya berbeda, cara kerjanya relatif sama.

Penting untuk memperhatikan kondisi torque converter, karena kerusakan pada komponen ini dapat mempengaruhi kinerja sistem transmisi secara keseluruhan.

Selain itu, penting juga untuk memahami berbagai fungsi torque converter dalam mobil otomatis.

Fungsi Torque Converter

Fungsi utama torque converter pada mobil otomatis adalah mentransfer tenaga dari mesin ke transmisi menggunakan fluida hidraulik.

Berikut adalah beberapa fungsi penting torque converter:

1. Menghubungkan mesin dengan transmisi

Torque converter memungkinkan hubungan langsung antara mesin dan transmisi pada mobil otomatis. Dengan menggunakan fluida hidraulik, torque converter mentransfer tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke transmisi. Proses ini memungkinkan roda kendaraan untuk bergerak, meneruskan tenaga dari mesin ke roda melalui transmisi. Sistem ini memastikan bahwa kendaraan dapat berakselerasi dan beroperasi dengan efisiensi yang optimal.

Baca Juga :   √ Apa Itu Vacuum Cleaner? Fungsi Serta Jenisnya

2. Mengubah torsi dan menstabilkan putaran mesin

Torque converter memiliki fungsi penting dalam mengubah torsi mesin menjadi torsi yang lebih besar, yang membantu kendaraan untuk meluncur lebih mulus saat akselerasi. Hal ini dicapai melalui mekanisme penguat torsi di dalam torque converter, yang meningkatkan torsi yang dihasilkan oleh mesin sebelum disalurkan ke transmisi.

Selain itu, torque converter juga berperan dalam menstabilkan putaran mesin, terutama saat mesin berada dalam kondisi idle atau saat kendaraan berhenti. Dengan menjaga kestabilan putaran mesin, torque converter memastikan bahwa mesin tetap berjalan lancar tanpa tersendat-sendat, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan efisien.

3. Mengizinkan perpindahan gigi tanpa menggunakan kopling

Dalam mobil otomatis, torque converter menggantikan fungsi kopling yang digunakan pada transmisi manual. Sistem ini memungkinkan perpindahan gigi secara otomatis tanpa memerlukan intervensi pengemudi untuk menginjak dan melepaskan kopling. Hal ini membuat berkendara menjadi lebih mudah dan nyaman, terutama dalam situasi lalu lintas yang padat atau saat menghadapi medan yang beragam. Pengemudi tidak perlu khawatir tentang perpindahan gigi, karena sistem otomatis menangani perubahan gigi dengan halus dan efisien, memberikan pengalaman berkendara yang lebih santai dan bebas stres.

4. Memungkinkan kendaraan berhenti dan tetap hidup

Saat kendaraan berhenti, torque converter memungkinkan mesin tetap hidup tanpa membuat kendaraan bergerak maju atau mundur. Ini sangat berguna saat berhenti sejenak, seperti di lampu merah atau dalam situasi lalu lintas yang padat. Torque converter menjaga putaran mesin tetap stabil dan menghindari mesin mati, sehingga pengemudi tidak perlu menghidupkan kembali mesin setiap kali berhenti. Selain itu, ini juga mengurangi keausan pada mesin dan komponen transmisi, karena tidak ada kebutuhan untuk sering menyalakan dan mematikan mesin.

Torque converter memiliki peran penting dalam kinerja dan operasi mobil otomatis. Fungsi-fungsi ini memastikan pengalaman berkendara yang halus, responsif, dan nyaman bagi pengemudi. Dengan menjaga efisiensi dan kenyamanan, torque converter membantu menciptakan pengalaman berkendara yang optimal dan menyenangkan.

Komponen Torque Converter

Secara umum, torque converter terdiri dari lima komponen utama yang masing-masing memiliki fungsi khusus, yaitu:

1. Cover converter

Komponen torque converter ini berfungsi sebagai wadah yang menutup turbin dan pompa impeller secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk memastikan aliran fluida tetap berada di dalam sistem, mencegah kebocoran saat mesin berputar. Sebab, transmisi otomatis pada mobil matic tidak akan berfungsi dengan baik jika terjadi kebocoran.

Ketika mesin dihidupkan, cover converter akan berputar mengikuti putaran mesin. Kerusakan yang paling umum terjadi pada komponen yang sudah usang atau retak adalah kebocoran fluida.

Baca Juga :   √ Apa itu Pressure Safety Valve (PSV)? Fungsi & Cara Kerjanya

2. Turbin

Turbin berfungsi untuk menerima tenaga yang berasal dari aliran fluida minyak transmisi. Fluida transmisi otomatis yang diterima oleh turbin diubah dari energi kinetik menjadi energi mekanik.

Bentuk turbin dalam torque converter menyerupai pompa impeller, namun turbin ini terletak mengambang di dalam cover. Bagian tengah turbin terhubung dengan poros input transmisi, sehingga ketika turbin berputar, poros tersebut juga ikut berputar secara otomatis.

Ketika bilah turbin melengkung, fluida yang masuk dari luar turbin harus mengubah arah sebelum keluar dari pusat turbin. Perubahan arah inilah yang menyebabkan turbin berputar.

3. Pompa impeller

Pompa impeller berfungsi sebagai kipas pertama yang terhubung dengan flywheel mesin. Komponen ini berperan dalam menghasilkan tekanan dan mengalirkan fluida di dalam sistem torque converter.

Pompa impeller berbentuk seperti kipas dengan banyak bilah. Biasanya, pompa ini terletak di bagian belakang unit torque converter dan menempel pada cover converter.

4. Lock up clutch

Komponen torque converter ini berfungsi mirip dengan kampas kopling gesek, menghubungkan turbin dengan cover torque converter pada RPM tertentu, sehingga putaran flywheel dan input transmisi bisa seimbang.

Pada RPM tertentu, lock-up clutch akan aktif. Fungsinya adalah untuk mencegah kerugian tenaga akibat perbedaan momen.

5. Stator

Komponen ini terletak di antara pompa impeller dan turbin, persis di antara dua kipas yang berhadapan. Bentuknya menyerupai kipas dengan fungsi utama untuk mengalirkan kembali fluida minyak transmisi dari turbin ke pompa impeller.

Aliran minyak yang dipandu kembali ke pompa impeller bertujuan untuk meningkatkan tenaga putaran yang dihasilkan oleh pompa impeller.

Ketika stator berputar berlawanan arah dengan pompa impeller, aliran minyak transmisi kembali ke turbin dan menghambat laju aliran fluida.

Cara Kerja Torque Converter

Torque converter beroperasi dengan cara yang berbeda tergantung pada apakah RPM (putaran per menit) mesin sedang naik atau dalam keadaan normal (idle). Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

1. Saat RPM naik

Ketika mesin di gas pada RPM sedang, tekanan fluida yang melalui sirip turbin akan meningkat secara signifikan. Ini mengakibatkan turbin mulai berputar, namun putaran turbin tetap lambat karena menahan beban kendaraan.

Ketika OtoFriends mencoba meningkatkan RPM mesin, tekanan fluida yang mencapai sirip turbin juga meningkat. Ini menyebabkan putaran turbin menjadi lebih cepat, mempercepat aliran fluida yang kembali ke pompa impeller.

Fluida akan melewati stator, yang mengalami override untuk membantu aliran fluida menjadi lebih lancar.

Meskipun putaran pompa impeller sudah sangat tinggi, putaran turbin masih belum bisa menyamai putaran pompa impeller karena beban yang ditanggung oleh kendaraan menyebabkan kerugian putaran.

2. Saat RPM idle

Saat mesin dihidupkan pada RPM normal (idle), putaran flywheel akan disalurkan ke pompa impeller melalui cover converter. Putaran pompa impeller ini akan menghasilkan aliran fluida di dalam cover converter.

Baca Juga :   √ Cara Meningkatkan Daya Dorong Pompa Air Paling Tepat

Fluida tersebut mengalir dari pompa impeller ke sirip turbin, lalu masuk ke bagian tengah turbin menuju stator, dan kembali ke pompa impeller melalui bagian tengah.

Aliran fluida yang mengenai sirip turbin memiliki tekanan, namun pada RPM mesin yang masih rendah, tekanan ini belum cukup untuk memutar turbin. Kondisi ini dapat menyebabkan sistem kopling menjadi bebas.

Kerusakan yang Bisa Terjadi Pada Konverter Torsi

Konverter torsi memiliki umur pakai rata-rata sekitar 10 tahun. Jika komponen ini tidak diganti tepat waktu, akan berdampak pada kinerja transmisi otomatis pada mobil matic. Selain itu, ada risiko kerusakan yang mungkin terjadi pada konverter torsi.

Salah satu masalah yang sering terjadi adalah berkurangnya jumlah oli transmisi akibat kebocoran. Jika oli transmisi berkurang, konverter torsi tidak dapat berfungsi secara optimal, yang mengakibatkan putaran yang dihasilkan menjadi lemah.

Selain itu, kerusakan lain yang mungkin terjadi meliputi kerusakan pada komponen konverter karena usia pemakaian yang sudah melewati batasnya, serta penggunaan transmisi otomatis yang terlalu ekstrim.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan begitu banyaknya teknologi yang mewarnai dunia otomotif, mungkin kalian pernah bertanya-tanya, “Apa itu torque converter?” Torque converter adalah komponen penting dalam transmisi otomatis yang seringkali luput dari perhatian, namun memiliki peran yang krusial dalam kinerja kendaraan.

Dengan kemampuannya mengubah tenaga dari mesin menjadi gerakan roda, torque converter memastikan pengalaman berkendara yang mulus dan efisien.

Dari proses sederhana seperti menghubungkan mesin dengan transmisi hingga fungsi kompleks seperti mengubah torsi dan menstabilkan putaran mesin, torque converter adalah inti dari sistem transmisi otomatis.

Namun, seperti halnya komponen lainnya, torque converter juga memiliki masa pakai dan risiko kerusakan yang perlu dipahami dan dikelola.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang apa itu torque converter sangatlah penting bagi para pengemudi, mekanik, dan penggemar otomotif.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Torque Converter? Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *