Contoh Rangkaian DIAC

Pengertian DIAC, Cara Kerja dan Simbolnya Yang Tepat

Posted on

Finoo.id – Pengertian DIAC, Cara Kerja dan Simbolnya Yang Tepat. DIAC adalah perangkat dua terminal yang dapat berfungsi sebagai sakelar berdasarkan tegangan yang diberikan padanya.

DIAC, singkatan dari “Diode for Alternating Current”, adalah semikonduktor tipe khusus yang memungkinkan arus listrik mengalir di kedua arah saat tegangan melewati nilai tertentu. DIAC digunakan terutama dalam rangkaian yang melibatkan switching arus bolak-balik (AC).

DIAC bekerja dengan cara memanfaatkan sifat negatif-resistansi, di mana resistansinya berkurang ketika tegangan melebihi ambang tegangan tertentu. Ketika tegangan di kedua terminal DIAC lebih rendah dari ambang tegangan, DIAC berperilaku seperti sirkuit terbuka dan tidak menghantarkan arus. Namun, ketika tegangan melebihi ambang tegangan, DIAC berperilaku seperti sirkuit tertutup dan memungkinkan arus mengalir.

Secara khusus, DIAC sering digunakan dalam rangkaian pendung atau pengawal pada rangkaian TRIAC. Ketika tegangan di TRIAC mencapai ambang tertentu, DIAC diaktifkan, dan pada gilirannya mengaktifkan TRIAC untuk mengalirkan arus listrik dalam kedua arah.

Dengan menggunakan DIAC, switching arus AC dapat dilakukan secara simetris, memungkinkan pengontrolan yang lebih baik dalam aplikasi seperti pengaturan kecepatan motor, pengendalian intensitas cahaya, dan pengaturan suhu.

Pengertian DIAC

DIAC adalah kependekan dari “Diode Alternating Current” (Dioda Arus Bolak-Balik). DIAC adalah sakelar semikonduktor dua arah yang dapat aktif dalam bias maju dan mundur.

DIAC memungkinkan aliran arus listrik ketika tegangan yang diberikan kepadanya melebihi tegangan break-over. Dengan kata lain, DIAC akan menghantarkan arus jika tegangan yang diterima mencapai ambang tegangan tertentu.

DIAC termasuk dalam kelompok thyristor dan umumnya digunakan untuk mentriger TRIAC serta rangkaian thyristor lainnya.

DIAC terdiri dari dua dioda yang disusun secara paralel. Salah satu dioda diatur dalam kondisi bias maju, sementara yang lainnya dalam kondisi bias mundur terhadap kedua sisi. Dengan susunan ini, DIAC dapat mengalirkan arus listrik dalam dua arah, menjadikannya komponen elektronik dua arah.

Dengan kemampuannya yang dapat menghantarkan arus baik dalam arah maju maupun mundur, DIAC digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengendalian intensitas cahaya, pengaturan kecepatan motor, pengontrolan suhu, dan sebagainya.

Baca Juga :   √ Apa Itu Kapasitor Polyester: Penjelasan Jenis dan Fungsinya

Simbol dan Struktur Dasar DIAC

DIAC pada dasarnya terdiri dari 3 lapisan semikonduktor yang menyerupai sebuah Transistor PNP.

Namun, ada perbedaan dengan Transistor PNP di mana lapisan N pada DIAC dibuat cukup tebal agar elektron sulit melewati lapisan tersebut, berbeda dengan Transistor PNP yang lapisan N-nya dibuat tipis untuk memudahkan aliran elektron.

Namun, ketika tegangan yang diberikan ke DIAC melebihi batas breakover (VBO) yang ditentukan, hal ini berubah.

Dengan tegangan yang melebihi batas breakover, DIAC dengan mudah akan menghantarkan arus listrik dari arah yang bersangkutan.

Kedua terminal DIAC biasanya dilambangkan sebagai A1 (Anoda 1) dan A2 (Anoda 2) atau MT1 (Main Terminal 1) dan MT2 (Main Terminal 2).

Cara Kerja DIAC

Pada dasarnya, DIAC memiliki prinsip kerja yang mirip dengan dua dioda yang dihubungkan secara paralel dengan polaritas yang berlawanan.

Jika tegangan dengan polaritas yang sesuai diberikan ke DIAC, dioda yang berada di sebelah kiri akan menghantarkan arus listrik jika tegangan positif yang diberikan melebihi tegangan breakover DIAC.

Sebaliknya, jika DIAC diberikan tegangan positif yang melebihi tegangan breakover DIAC dari arah yang berlawanan, maka dioda yang berada di sebelah kanan akan menghantarkan arus listrik.

Setelah DIAC berada dalam kondisi “ON” dengan menggunakan tegangan positif atau negatif, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik sampai tegangannya dikurangi menjadi 0 (Nol) atau ketika sumber listrik diputuskan.

Penerapan Komponen DIAC

Penerapan DIAC biasanya dilakukan secara seri dengan komponen RIAC. Hal ini dilakukan untuk mencapai penyalaan yang simetris pada perangkat.

Penggunaan DIAC dan RIAC bersama-sama bertujuan untuk menciptakan penyalaan yang simetris pada komponen tersebut.

Penyalaan yang tidak simetris pada komponen dapat menghasilkan harmonik, yang tidak diinginkan dalam sistem tenaga listrik.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan setiap komponen memiliki tingkat harmonik yang rendah dalam sistem tenaga listrik.

DIAC (Diode for Alternating Current) adalah komponen elektronik yang digunakan dalam berbagai aplikasi pengendalian daya. Berikut ini adalah beberapa aplikasi utama penggunaan DIAC:

  1. Lampu Dimmer:
    DIAC digunakan dalam rangkaian lampu dimmer untuk mengatur tingkat kecerahan lampu. Dalam sistem ini, DIAC digunakan sebagai komponen pengaktif yang memicu triac atau thyristor untuk mengontrol aliran arus listrik yang melewati lampu. Dengan menggunakan DIAC, pengguna dapat mengatur tingkat kecerahan lampu sesuai dengan preferensi mereka.
  2. Kontrol Panas:
    DIAC juga digunakan dalam rangkaian pengendalian panas. Dalam sistem ini, DIAC digunakan untuk mengendalikan daya yang dikirim ke elemen pemanas. DIAC bekerja dengan cara memicu pengaktif yang mengontrol SCR (Silicon Controlled Rectifier) atau triac untuk mengatur daya yang dikirim ke pemanas. Pengguna dapat menggunakan DIAC untuk mengatur suhu sesuai dengan kebutuhan.
  3. Pengendalian Kecepatan Motor Universal:
    DIAC juga digunakan dalam pengendalian kecepatan motor universal. Motor universal adalah jenis motor yang dapat beroperasi baik dengan arus searah maupun arus bolak-balik. DIAC digunakan dalam rangkaian pengendalian daya motor untuk mengatur kecepatan putaran motor. Dengan menggunakan DIAC, pengguna dapat mengatur kecepatan motor sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
Baca Juga :   Pengertian Rangkaian RLC: Fungsi, Karakteristik dan Jenisnya

Contoh Rangkaian DIAC

Untuk memahami prinsip kerja DIAC, terdapat contoh rangkaian di atas yang menunjukkan bagaimana DIAC digunakan untuk mengedipkan LED.

Rangkaian tersebut cukup sederhana, terdiri dari dua dioda 1N4007 yang berfungsi sebagai dioda penyearah dengan rating 1000V 1A, serta kapasitor 47uF dengan rating minimal 300V.

Untuk DIAC, dapat digunakan tipe DB3, DB4, atau NTE640. Dua resistor, yaitu resistor 20k dan resistor 100 Ohm (½ Watt), digunakan bersama dengan LED stkalianr berwarna biru (3V).

Pada rangkaian di atas, dua dioda digunakan sebagai perlindungan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

Kapasitor cepat terisi oleh dioda, dan begitu tegangan di kapasitor mencapai tegangan breakdown DIAC, DIAC mulai menghantarkan arus listrik dan menyalakan LED.

Setelah LED menyala dan arus mengalir melalui DIAC, penurunan tegangan menjadi lebih rendah dan kapasitor mulai melepaskan muatan melalui resistor 20k.

Sebagai catatan: Jika ingin mengontrol waktu nyala dan mati LED, dapat mengubah nilai kapasitor.

Penggunaan DIAC

Aplikasi utama DIAC adalah untuk mentrigger TRIAC. TRIAC memiliki triger yang asimetris karena perbedaan strukturalnya di kedua bagian.

Karena asimetri tersebut, TRIAC tidak dapat ditrigger pada tegangan yang sama untuk arus maju dan mundur. Switching yang asimetris ini menghasilkan harmonik dalam sistem.

Semakin besar asimetri, semakin besar pula harmonik yang dihasilkan. Harmonik dapat menyebabkan berbagai masalah dalam sistem dan perlu dikurangi.

Oleh karena itu, DIAC dihubungkan secara seri ke gate TRIAC. DIAC memiliki tegangan breakdown maju dan mundur yang sama, sehingga DIAC akan menyala ketika tegangan melebihi VBO (tegangan breakover) di kedua arah.

DIAC dapat mentrigger TRIAC pada kedua setengah siklus AC dengan tingkat tegangan yang sama, sehingga memberikan triger yang simetris.

Baca Juga :   Pengertian Tespen, Fungsi dan Cara Menggunakanya Yang Tepat

Meskipun DIAC merupakan perangkat berdaya rendah dan tidak cocok untuk mengatur daya secara mandiri, namun dengan dikombinasikan dengan TRIAC, DIAC dapat mengontrol rangkaian berdaya tinggi, seperti dalam pengendalian kecepatan motor, pemanas, dimmer, dan sebagainya.

Baca Juga :

Penutup

Demikianlah penutup dari artikel finoo.id ini. Pada kesempatan kali ini, kita telah membahas tentang DIAC. Dalam diskusi tersebut, kita mengetahui bahwa DIAC adalah komponen elektronik dua arah yang berfungsi seperti dua dioda saling terhubung secara paralel dengan arah yang berlawanan. Pengertian ini menjadikan DIAC menjadi elemen penting dalam banyak rangkaian elektronik, terutama sebagai alat pengendali dalam rangkaian pemacu triac.

Melalui pemahaman tentang DIAC, kita dapat semakin menghargai peran dan fungsi dari berbagai komponen dalam teknologi elektronik yang kita gunakan sehari-hari. Meskipun mungkin terlihat kecil dan sederhana, komponen seperti DIAC memiliki peran penting dalam operasional dan kinerja rangkaian elektronik.

Harapan kami, melalui artikel ini, kalian mendapatkan pengetahuan yang lebih baik mengenai pengertian DIAC dan seberapa penting peranannya dalam dunia elektronik. Dengan demikian, kita mampu menghargai betapa rumit dan canggihnya teknologi yang ada di sekeliling kita setiap hari. Teruslah belajar dan mengeksplorasi, karena setiap pengetahuan baru membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam lagi. Selamat belajar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *