Apa Itu Flat House

√ Apa Itu Flat House? Pengertian, Kelebihan, Dan Kekurangannya

Posted on

Finoo.id – √ Apa Itu Flat House? Pengertian, Kelebihan, Dan Kekurangannya. Tahukah kalian tentang konsep rumah flat? Di telinga masyarakat Indonesia, istilah ini masih cukup asing dan lebih dikenal sebagai rumah susun. Meskipun keduanya serupa, ada perbedaan antara keduanya.

Rumah flat, atau flat house, merujuk pada bangunan dengan konstruksi vertikal yang tersusun atau tergandeng. Gaya hunian ini sering dianggap mirip dengan kondominium, apartemen, rumah vertikal, dan rusun. Meski memiliki kesamaan dalam bentuk bangunan, sebenarnya masing-masing memiliki perbedaan tersendiri.

Artikel ini akan membahas konsep rumah flat, termasuk bentuknya, cara pembangunannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Mari kita simak penjelasan berikut untuk memahami lebih lanjut.

Apa Itu Flat House?

Rumah flat memiliki struktur bangunan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu bersusun atau bergandeng. Ini merupakan bentuk hunian minimalis yang umumnya terdiri dari kamar tidur, ruang santai atau duduk, dapur, dan kamar mandi.

Lokasi rumah flat biasanya berada di daerah perkotaan. Hunian ini ditujukan untuk masyarakat dengan keterbatasan dana yang ingin memiliki rumah. Mengingat pembelian atau pembangunan rumah konvensional memerlukan biaya yang cukup besar, rumah flat menjadi alternatif yang praktis.

Rumah flat juga menjadi pilihan populer bagi mereka yang berstatus single dan menginginkan tempat tinggal minimalis. Selain itu, hunian ini sering dihuni oleh mereka yang hanya membutuhkan tempat tinggal sementara dalam jangka waktu singkat.

Kelebihan Flat House

Beberapa orang memilih tinggal di rumah flat karena hunian ini menawarkan beberapa kelebihan. Apa saja keuntungan yang dapat dirasakan? Berikut adalah beberapa di antaranya.

Baca Juga :   Pengertian Scaffolding: Fungsi, Manfaat dan Jenis-Jenisnya

1. Lahan Lebih Efisien

Rumah flat memberikan kontribusi yang signifikan dalam efisiensi pemanfaatan lahan di lingkungan perkotaan. Pada dasarnya, kepadatan bangunan dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Penyerapan air menjadi terhambat, lahan pertanian berkurang, dan risiko banjir meningkat. Keberadaan rumah flat memberikan solusi untuk mengatasi bahaya-bahaya tersebut. Dengan desain vertikal yang efisien, lahan dapat dimanfaatkan secara lebih optimal, meningkatkan resapan air, serta mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.

2. Lokasi Strategis

Rumah flat umumnya dibangun di lokasi-lokasi strategis, seperti dekat dengan pusat pemerintahan, rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh tujuan awal pembangunan rumah flat, yaitu mengatasi kepadatan penduduk di kawasan-kawasan tersebut. Dengan demikian, tinggal di rumah flat memberikan keuntungan aksesibilitas yang tinggi, memungkinkan penghuninya untuk dengan mudah mengakses tempat-tempat penting di sekitarnya. Keberadaan flat house tidak hanya memberikan solusi perumahan, tetapi juga menghadirkan kemudahan dalam mengakses fasilitas dan layanan penting di sekitarnya.

3. Rasa Kekeluargaan yang Kuat

Rumah flat, dengan bentuk bangunan yang bersusun atau berdempetan, menciptakan lingkungan yang mendukung terbentuknya hubungan akrab antara penghuni. Keberadaan struktur vertikal ini sering kali membantu memupuk rasa kekeluargaan yang kuat di antara para tetangga. Dalam rumah flat, interaksi sehari-hari antarpenghuni lebih intens, memungkinkan terjalinnya kompakitas dan keterlibatan sosial yang lebih erat. Oleh karena itu, tinggal di rumah flat dapat memberikan pengalaman sosial yang memuaskan dan menjauhkan perasaan kesepian.

4. Membantu Masyarakat Menengah Kebawah

Rumah flat menjadi pilihan hunian yang sangat berarti bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Harganya yang terjangkau menjadikannya opsi yang layak dan terjangkau bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial. Dengan memilih rumah flat, mereka dapat memiliki tempat tinggal sesuai dengan kemampuan keuangan mereka, memberikan solusi yang ekonomis dan menghemat biaya. Ini tidak hanya menciptakan peluang bagi masyarakat tersebut untuk memiliki properti, tetapi juga mendukung inklusivitas perumahan di komunitas yang lebih luas.

Baca Juga :   √ Merk Aluminium Terbaik Lengkap dengan Harga Terbaru

Kekurangan Flat House

Tak bisa dimungkiri, rumah flat juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut kekurangannya.

1. Lingkungan yang Sesak atau Sumpek

Rumah flat sering kali memiliki dimensi yang lebih kecil atau mini, dan hal ini dapat mengakibatkan suasana di dalamnya terasa sumpek atau sesak. Ukuran yang terbatas menyebabkan kurangnya sirkulasi udara jika dibandingkan dengan rumah-rumah berukuran lebih besar. Selain itu, dengan desain bangunan yang bersusun atau bergandeng, kondisi luar rumah juga dapat terasa semakin sesak, memberikan penghuni kesan lingkungan yang terbatas.

2. Kenyamanan Individu Kurang

Tinggal di rumah flat memerlukan tingkat toleransi individu yang tinggi, karena jarak antar unit rumah sangat dekat. Dalam keadaan demikian, kegiatan sehari-hari penghuni dapat terdengar dengan mudah oleh tetangga sebelah. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, mengingat privasi individual menjadi kurang terjaga. Keterbatasan ruang dan potensi gangguan dari lingkungan sekitar dapat mengakibatkan penghuni merasa kurang leluasa dan terhambat dalam aktivitas sehari-hari mereka.

Perbedaan Flat House dengan Apartemen

Di Indonesia, istilah “flat” jarang digunakan dan kurang populer. Sebaliknya, istilah yang lebih akrab di telinga masyarakat adalah “rumah susun.” Selain itu, untuk menyebut hunian pada bangunan bertingkat, istilah “apartemen” juga lebih umum digunakan.

Perbedaan antara Flat House dan Apartemen:

1. Pasar

Meskipun istilah “flat” tidak selalu merujuk pada kelas menengah, namun kenyataannya, rumah flat sering dihuni oleh mereka yang mencari hunian berkualitas dengan harga terjangkau. Di sisi lain, istilah “apartemen” lebih sering dikaitkan dengan kelas menengah ke atas. Ini mencerminkan perbedaan preferensi dan kelas sosial dalam pemilihan tempat tinggal di masyarakat.

2. Fitur

Rumah flat umumnya mencakup semua fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari yang nyaman. Di sisi lain, beberapa apartemen menyediakan fasilitas mewah di dalamnya, seperti kolam renang di atap (sky pool) atau sistem pintar (smart system). Perbedaan ini mencerminkan tingkat kenyamanan dan kemewahan yang dapat ditemui di kedua jenis hunian.

Baca Juga :   √ Apa Itu Aanstamping? Pengertian, Fungsi dan Cara Pemasanganya

3. Jumlah Lantai

Rumah flat biasanya hanya terdiri dari satu lantai. Jika terdiri dari dua lantai, maka secara otomatis akan disebut sebagai apartemen duplex. Ini menunjukkan perbedaan dalam struktur fisik bangunan dan penyebutan terkait jumlah lantai di rumah flat dan apartemen.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan semakin berkembangnya dunia perumahan, pertanyaan “Apa Itu Flat House?” menjadi semakin relevan. Artikel ini telah membimbing kita melalui pemahaman mendalam tentang konsep rumah flat, sebuah alternatif perumahan yang mungkin belum begitu populer di Indonesia, namun memiliki daya tariknya sendiri.

Dengan mengetahui lebih banyak tentang “Apa Itu Flat House?” kita dapat lebih memahami bagaimana konsep ini dapat menjadi alternatif yang relevan dalam konteks perkembangan urbanisasi dan kebutuhan perumahan yang terus berubah.

Seiring waktu, pemahaman yang lebih baik tentang rumah flat dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih cerdas dan sesuai dengan kebutuhan serta preferensi masing-masing.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa Itu Flat House? Pengertian, Kelebihan, Dan Kekurangannya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *