Pengertian Finishing

√ Pengertian Finishing: Contoh, Fungsi, Tujuan, Proses, Macam Material

Posted on

Finoo.id – √ Pengertian Finishing: Contoh, Fungsi, Tujuan, Proses, Macam Material. Melakukan pengecatan adalah praktik umum yang hampir selalu diterapkan pada berbagai jenis benda, termasuk material seperti kayu, besi, alumunium, dan bahkan baja.

Jenis bahan yang digunakan untuk menyelesaikan atau memberi lapisan cat ini bervariasi tergantung pada jenis material yang digunakan dan efek tampilan yang diinginkan.

Mengapa perlu dilakukan penyelesaian pada suatu material? Ada beberapa jenis penyelesaian yang sering digunakan. Untuk memahami pentingnya tahapan ini dan mengetahui proses yang diperlukan, perlu dipahami definisi dan langkah-langkah yang terlibat.

Pengertian Finishing

Finishing adalah tahapan dalam proses pelapisan suatu objek atau struktur, bertujuan untuk memberikan perlindungan tambahan pada material tersebut.

Dalam konteks industri konstruksi, finishing merujuk pada penambahan lapisan material tertentu pada bangunan dengan tujuan untuk menyempurnakan tampilan dan fungsionalitas bangunan tersebut.

Fungsi Finishing Pada Hunian

Finishing memiliki beragam fungsi yang penting dalam berbagai aspek, di antaranya:

  1. Meningkatkan Daya Tahan Suatu Material: Proses finishing dapat memperkuat dan meningkatkan daya tahan suatu material terhadap berbagai tekanan fisik dan lingkungan yang mungkin terjadi selama pemakaian, seperti benturan atau gesekan.
  2. Menambah Daya Tarik Suatu Material: Finishing juga dapat meningkatkan kemampuan suatu material untuk menahan beban tertentu, yang bermanfaat dalam berbagai aplikasi konstruksi dan manufaktur.
  3. Menaikkan Nilai Jual Suatu Material: Material yang telah melalui proses finishing biasanya memiliki tampilan yang lebih estetis dan berkualitas tinggi. Hal ini dapat meningkatkan nilai jualnya, menguntungkan bagi produsen dan konsumen.
  4. Memberikan Fungsi Ketahanan yang Beragam: Finishing dapat memberikan berbagai jenis ketahanan, termasuk:
  5. Ketahanan akan Cuaca: Melindungi material dari kerusakan yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti hujan, panas, atau dingin.
  6. Ketahanan akan Bahan Kimia: Menahan efek merusak dari zat kimia atau senyawa yang mungkin berinteraksi dengan material, menjaga integritasnya.
  7. Ketahanan akan Goresan atau Cakaran: Mencegah kerusakan permukaan akibat goresan, gesekan, atau tekanan fisik lainnya.
  8. Ketahanan akan Jamur dan Serangga: Menghambat pertumbuhan jamur atau serangan serangga yang dapat merusak material, terutama dalam konteks material kayu atau organik.
Baca Juga :   √ Biaya Membuat Garasi Mobil Minimalis: Material & Upah

Dengan demikian, finishing bukan hanya memberikan tampilan yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan daya tahan dan nilai material, menjadikannya penting dalam berbagai aplikasi dan industri.

Macam Macam Material Finishing

Terdapat berbagai jenis material finishing yang memiliki keunggulan masing-masing:

1. Lacquer (Lem)

Lacquer merupakan material finishing tradisional yang telah digunakan sejak lama untuk melapisi kayu. Fungsi utamanya adalah melindungi kayu dari lapuk, menjaga ketahanan terhadap air, dan memperpanjang umur kayu tersebut. Lacquer tersedia dalam bentuk kuas atau semprot, memberikan tampilan berkilau dan warna yang tajam pada material yang dilapisi. Bahan ini sering digunakan untuk berbagai jenis furnitur.

2. Veneer (Veneer Kayu Asli)

Veneer finishing terbuat dari serat kayu asli. Pengaplikasiannya memerlukan ketelitian tinggi, tetapi hasilnya memuaskan dengan tampilan alami pada material yang diberi lapisan ini.

3. PU (Polyurethane)

Polyurethane, atau PU, digunakan untuk melindungi bangunan dari ancaman cuaca ekstrem seperti hujan dan panas. Meskipun harganya mahal, kualitas yang ditawarkan oleh PU menjamin ketahanan bangunan dan memberikan tampilan yang seperti plastik tebal yang sempurna.

4. Melamik (Melamin)

Melamik adalah pilihan yang baik untuk meningkatkan kilau dan daya tarik furnitur kayu. Tersedia dalam varian mengkilap dan doff, melamik biasanya hadir dalam bentuk semprot untuk kemudahan aplikasi pada permukaan.

5. Decosheet (Lembaran Plastik)

Decosheet, atau decosit finishing, terbuat dari plastik relatif tipis. Harganya terjangkau dan cocok untuk melapisi material dalam jangka waktu tertentu. Decosheet hadir dalam bentuk lembaran, memudahkan aplikasi pada berbagai material dengan pilihan motif dan warna yang beragam untuk mempercantik perabot di rumah.

6. HPL (High Pressure Laminate)

HPL, singkatan dari high pressure laminate, menawarkan kekuatan dan kelenturan yang baik dengan harga yang terjangkau. Ini adalah pilihan yang baik untuk mempercantik furnitur.

7. Akrilik

Finishing akrilik cocok untuk menciptakan dapur yang cerah dan bersih dengan tampilan seperti kaca. Ini adalah pilihan yang mewah dan elegan, meskipun memerlukan waktu pelapisan yang cukup lama dan perawatan agar tetap bersinar.

8. Cat Duco

Cat duco dikenal karena kemampuannya menutupi serat-serat furnitur secara merata, menghasilkan tampilan yang bersih dan minimalis. Meskipun memerlukan waktu pelapisan yang lebih lama, cat duco dapat mengembalikan tampilan furnitur seperti baru.

Contoh Kegiatan Finishing Dalam Pembuatan Rumah

Terdapat berbagai jenis finishing yang diterapkan dalam berbagai konteks pembangunan dan dekorasi rumah. Mari kita bahas beberapa di antaranya:

Finishing Cat Tembok

Finishing cat tembok adalah salah satu tahap penting dalam pembangunan atau renovasi rumah. Selain memberikan tampilan estetis pada dinding, cat tembok juga berfungsi melindungi permukaan dinding dari kerusakan, kelembaban, dan noda. Pilihan warna, jenis cat, dan teknik aplikasi dapat memengaruhi suasana dan karakter ruangan.

Baca Juga :   √ Ukuran Jarak Reng Genteng Metal Multiroof Yang Tepat

Finishing Lantai Keramik

Finishing lantai keramik adalah proses menyelesaikan lantai dengan pemasangan keramik atau ubin. Selain memberikan tampilan yang indah, lantai keramik juga memiliki kelebihan ketahanan terhadap kelembaban, keausan, dan mudah perawatan. Berbagai pola, ukuran, dan warna keramik tersedia untuk menciptakan suasana yang diinginkan dalam ruangan.

Finishing Kusen Kaca Jendela

Finishing kusen kaca jendela melibatkan pemilihan dan pemasangan material untuk kusen dan kaca jendela. Ini tidak hanya memengaruhi tampilan eksterior rumah, tetapi juga fungsi seperti pencahayaan dan ventilasi ruangan. Bahan finishing yang tepat dapat meningkatkan efisiensi energi dan memperindah desain rumah.

Finishing Plafon Rumah

Finishing plafon adalah proses menyelesaikan langit-langit rumah. Pilihan material seperti gypsum, kayu, atau panel plastik dapat menciptakan tampilan yang berbeda-beda. Selain itu, plafon juga bisa digunakan untuk menutupi instalasi seperti kabel dan pipa agar tersembunyi dan menciptakan estetika yang lebih bersih.

Finishing Interior Rumah

Finishing interior rumah melibatkan berbagai elemen seperti pemilihan furnitur, pencahayaan, dinding, dan aksesori untuk menciptakan ruangan yang nyaman, estetis, dan fungsional. Pemilihan bahan seperti kayu, kain, atau logam untuk furnitur dan dekorasi interior dapat memberikan sentuhan pribadi pada desain interior.

Setiap jenis finishing ini memiliki peran penting dalam merancang dan menyelesaikan rumah sesuai dengan preferensi dan kebutuhan penghuninya. Dengan pemilihan dan pelaksanaan yang tepat, finishing ini dapat menciptakan rumah yang indah dan nyaman.

Contoh Proses Finishing

Memilih jenis finishing adalah keputusan yang memerlukan pertimbangan matang. Diskusi berikut akan memberikan panduan dalam pemilihan tipe finishing yang sesuai untuk perabotan.

1. Berdasarkan Kilau

Terdapat beragam jenis kilau yang dapat diterapkan dalam proses pengecatan finishing, mulai dari mat, matte, mengkilap, semi-mengkilap, hingga mencapai efek seperti kaca.

Pilihan top coat atau lapisan atas harus disesuaikan dengan jenis kilau yang diinginkan, sehingga dapat menciptakan tampilan yang diharapkan.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan jenis cat yang digunakan dengan cermat. Pastikan pemilihan sesuai dengan jenis cat tertentu, karena setiap merek cat dapat menghasilkan efek warna yang berbeda dan unik.

2. Berdasarkan Pori-Pori

Ukuran pori-pori pada perabot juga bisa dipengaruhi oleh jenis finishing yang diterapkan. Ini terlihat terutama pada perabot kayu, di mana pori-pori dapat bervariasi dalam ukuran, ada yang besar dan ada yang kecil.

Baca Juga :   √ Apa Itu Atap Sirap? Jenis, Kelebihan & Kekuranganya

Jika kalian ingin menghasilkan efek tertentu berdasarkan pori-pori pada perabot, maka kalian perlu memilih jenis finishing yang sesuai untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Istilah “close pore finishing” merujuk pada proses finishing yang bertujuan menutup semua pori-pori dengan menggunakan bahan yang halus.

Sebaliknya, “open pore finishing” menghasilkan efek permukaan yang terlihat kasar dan meninggalkan pori-pori terbuka sehingga memberikan tampilan yang berbeda.

3. Berdasarkan Pilihan Warna

Warna yang dihasilkan oleh proses finishing dapat bervariasi dan perlu dipertimbangkan karena berdampak pada penampilan akhir perabotan.

Jika dilihat dari segi warna, dapat dibagi menjadi kategori berikut:

  • Warna Alami
    Warna alami atau natural memberikan kesan hangat dan elegan pada ruangan. Pada material seperti kayu, proses finishing biasanya melibatkan penggunaan wax polish atau amplas. Warna alami pada kayu sering digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan.
  • Warna Solid
    Warna solid sering kali terkait dengan penggunaan pigmen yang kaya dan intens. Finishing warna solid sangat umum dalam masyarakat. Biasanya, lapisan warna solid diterapkan dengan menggunakan cat duco, yang dapat menghasilkan warna pada perabot dengan tingkat kepekatan yang dapat diatur sesuai preferensi.
  • Warna Antik
    Untuk menciptakan efek warna antik atau washed pada perabot kayu, seringkali sisi dan sudut perabot diamplas dengan hati-hati. Amplas dilakukan dengan lembut untuk menghindari merusak kayu. Hasilnya adalah tampilan yang menyerupai goresan alami yang memberikan perabot tampilan yang tidak terlalu sempurna. Salah satu teknik lain yang digunakan adalah menggunakan media kerikil, dengan cara menaburkan kerikil pada permukaan material dan kemudian menggosoknya perlahan dari atas ke bawah. Hasilnya adalah efek goresan alami yang cantik.

Jadi, pilihan warna dalam proses finishing akan memberikan karakteristik tertentu pada perabot dan mempengaruhi suasana ruangan tempat perabot tersebut ditempatkan.

Baca Juga :

Penutup

Itu dia beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih finishing. Salah satu fungsi finishing adalah mengubah furnitur lama agar tampak baru. Karena itu, jangan sampai melewati proses ini!

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Finishing: Contoh, Fungsi, Tujuan, Proses, Macam Material. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *