Apa itu Open Source

√ Apa itu Open Source? Jenis, Kelebihan & Kekurangannya

Posted on

Finoo.id – √ Apa itu Open Source? Jenis, Kelebihan & Kekurangannya. Ada dua kategori perangkat lunak yang dapat diidentifikasi, yaitu Open Source dan Closed Source. Kedua jenis perangkat lunak ini memiliki perbedaan dalam hal penggunaan, dukungan, keamanan, dan harga. Tidak hanya itu, setiap perangkat lunak juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pada masa sekarang, terdapat banyak perangkat lunak yang termasuk dalam kategori Open Source, mencakup sistem operasi, aplikasi pengeditan, dan permainan. Istilah “Open Source” merujuk pada kemampuan untuk dimodifikasi dan dibagikan oleh pengguna, karena desainnya dapat diakses oleh publik.

Asal-usul istilah ini bermula dari konteks pengembangan perangkat lunak, menunjukkan pendekatan khusus untuk menciptakan program komputer. Namun, saat ini, Open Source mencakup serangkaian nilai yang lebih luas.

Proyek, produk, atau inisiatif Open Source menganut dan mempromosikan prinsip-prinsip pertukaran terbuka, partisipasi kolaboratif, prototyping cepat, transparansi, meritokrasi, dan pengembangan berbasis komunitas.

Di sisi lain, ada jenis perangkat lunak yang bersifat tertutup dan berbayar, disebut sebagai Closed Source atau perangkat lunak propietary. Perangkat lunak ini tidak memungkinkan modifikasi atau distribusi kode sumber secara bebas, karena pemilik kode bergantung pada penjualan lisensi untuk mendapatkan pendapatan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang Open Source, mulai dari definisi, sejarah, cara kerja, nilai-nilai, hingga kelebihan dan kekurangannya. Mari simak artikel ini hingga selesai!

Apa Itu Open Source?

Open source termasuk dalam kategori sistem operasi yang sangat berbeda dengan sistem operasi closed source. Pada sistem operasi closed source, hanya perusahaan pengembang yang memiliki hak akses ke kode sumber sistem operasi tersebut. Dalam hal ini, kalian tidak memiliki kendali penuh terhadap sistem operasi yang digunakan.

Namun, pada sistem operasi open source, semua orang dapat mengakses dan memodifikasi kode sumber sistem operasi tersebut. Proses ini memberikan kalian kendali penuh atas sistem operasi yang digunakan.

Contoh populer dari sistem operasi open source adalah Linux. Sistem operasi Linux bersifat gratis dan dapat digunakan oleh siapa saja. Linux memiliki komunitas pengembang yang besar dan terus berkembang, memungkinkan perbaikan dan pembaruan sistem operasi dilakukan dengan cepat.

Jenis -jenis Aplikasi Open Source

Ada beragam macam dan jenis software berbasis open source, termasuk di dalamnya adalah sistem operasi open source, antara lain:

Baca Juga :   √ Jenis Jenis Sambungan Pipa Yang Perlu Diketahui!

1. Free Software

Perangkat lunak bebas adalah jenis perangkat lunak yang dapat diunduh dan diakses tanpa dikenakan biaya. Dengan demikian, perangkat lunak ini dapat diunduh, dimodifikasi, dikembangkan, dan diakses tanpa memerlukan pembayaran kepada pengembang untuk akses aplikasinya.

Dalam jenis perangkat lunak ini, lisensi dan kode sumber dapat diperoleh tanpa dikenakan biaya. Dengan demikian, para pemrogram dapat berkreasi tanpa batas dan masuk ke dalam kode sumber program yang terdapat dalam aplikasi tersebut.

2. Commercial Software

Selain perangkat lunak bebas, terdapat juga jenis perangkat lunak komersial yang diproduksi untuk kepentingan komersial. Untuk dapat menggunakan jenis perangkat lunak ini, pengguna diwajibkan membayar sejumlah biaya. Pembayaran ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh lisensi dan hak untuk melakukan modifikasi serta pengembangan pada aplikasi.

Ketika seorang pemrogram membayar biaya untuk hak lisensi penggunaan, mereka akan menerima kode sumber. Kode ini memungkinkan pengguna untuk masuk ke dalam inti program dan secara bebas melakukan akses dan modifikasi pada perangkat lunak tersebut.

Selain kategorisasi di atas, open source software juga dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan penggunaannya, mencakup berbagai jenis seperti:

  • Open Source Website Software:
    Aplikasi ini memiliki basis situs jejaring, yang artinya situs tersebut bersifat open source sehingga dapat diakses dan dikembangkan secara bebas oleh pengguna. Contoh-contoh termasuk WordPress, NginX, Joomla, dan lain-lain. Kelebihan dari jenis ini adalah memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membuat dan mengelola situs web yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Open Source Accounting Software:
    Jenis ini dirancang khusus untuk memudahkan pekerjaan di bidang akuntansi. Software ini digunakan untuk penghitungan keuangan, transaksi, pemrosesan data, pembukuan, dan kegiatan lain yang terkait dengan tugas akuntansi. Penggunaan software ini umumnya di perkantoran dan perusahaan karena perannya yang sangat membantu dalam menjalankan tugas akuntansi.
  • Open Source Office Software:
    Software ini dirancang untuk membantu dalam berbagai tugas perkantoran, termasuk pengolahan angka, pengolahan kata, grafis, presentasi, dan lain-lain. Contoh aplikasi termasuk LibreOffice dan Apache OpenOffice. Keberadaan software ini memberikan alternatif bagi pengguna untuk mengakses dan menggunakan aplikasi perkantoran tanpa biaya lisensi yang tinggi.
  • Open Source Communications Apps and Browser:
    Jenis aplikasi ini melibatkan software yang banyak digunakan untuk keperluan komunikasi dan penjelajahan internet. Seperti jenis perangkat lunak sumber terbuka lainnya, aplikasi ini tersedia secara gratis dan dapat dikembangkan secara legal oleh pengguna. Contoh-contoh melibatkan aplikasi pesan instan seperti Signal atau Telegram, serta browser web seperti Mozilla Firefox. Kebebasan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya ini mempromosikan inovasi dan penyesuaian sesuai kebutuhan pengguna.

Cara Kerja Model Pengembangan Open Source

Model pengembangan Open Source adalah suatu proses yang diterapkan oleh proyek komunitas Open Source untuk mengembangkan perangkat lunak dengan karakteristik sumber terbuka. Hasil pengembangan tersebut kemudian dilepaskan di bawah lisensi Open Source, sehingga setiap individu dapat melihat atau mengubah kode sumbernya.

Baca Juga :   √ Apa Itu Flange? Fungsi dan Berbagai Jenisnya Lengkap

Banyak proyek Open Source dihosting di platform seperti GitHub, di mana kalian dapat mengakses repositori atau terlibat langsung dalam proyek komunitas tersebut. Contoh proyek-proyek Open Source yang populer melibatkan Linux, Ansible, dan Kubernetes.

Perangkat lunak Open Source beroperasi untuk memenuhi kebutuhan komunitas atau pengguna, baik secara parsial maupun secara keseluruhan. Ketika pengguna memanfaatkan perangkat lunak Open Source, mereka memiliki kemampuan untuk memberikan umpan balik, melaporkan bug, dan meminta penambahan fitur sesuai dengan perubahan kebutuhan mereka.

Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Open Source

Setelah memahami secara spesifik apa yang dimaksud dengan open source dan contoh-contohnya, mungkin kalian telah membentuk gambaran mengenai aplikasi yang menggunakan lisensi sumber terbuka tersebut.

Meskipun menyajikan berbagai keuntungan, aplikasi ini tidak berarti tanpa kelemahan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari aplikasi open source:

1. Kelebihan Software Open Source

Kehadiran teknologi berbasis open source software membawa sejumlah kemudahan dan keuntungan signifikan bagi pengguna, seperti:

  • Hemat Biaya:
    Salah satu keunggulan utama adalah aksesibilitas perangkat lunak open source dengan biaya yang lebih terjangkau. Terdapat dua jenis perangkat lunak sumber terbuka, yakni yang gratis dan dapat digunakan tanpa biaya, serta yang memerlukan pembayaran hak lisensi. Namun, dibandingkan dengan aplikasi berbayar, open source software menawarkan solusi yang lebih ekonomis tanpa mengorbankan kualitas.
  • Legal dan Bebas Dikembangkan:
    Keunggulan lainnya adalah fleksibilitas untuk mengembangkan dan memodifikasi perangkat lunak sesuai kebutuhan. Siapa pun dapat menggunakan, memodifikasi, memperbaiki, dan mengembangkan fitur-fitur pada perangkat lunak tersebut. Lisensi yang fleksibel dan tidak membatasi membuat pengguna dapat dengan bebas dan legal mengadaptasi software ini sesuai keinginan tanpa khawatir tentang pelanggaran hak cipta atau pemantauan dari pihak pengembang.
  • Memiliki Banyak Pilihan:
    Open source software menawarkan beragam pilihan kepada pengguna. Sebagai contoh, pengguna sistem operasi Linux dapat memilih dari berbagai versi pengembangan seperti Ubuntu, Fedora, Mint, SuSE, dan lainnya. Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengalaman mereka dengan preferensi dan kebutuhan spesifik.
  • Asli dan Tidak Ada Versi Bajakan:
    Aplikasi open source tidak memiliki versi bajakan. Keterbukaan untuk pengembangan dan modifikasi menjaga keaslian aplikasi, berbeda dengan perangkat lunak berlisensi tertutup yang sering kali memiliki banyak versi bajakan yang membingungkan pengguna.
  • Kesalahan Mudah Diperbaiki:
    Open source software memudahkan siapa pun untuk masuk ke dalam sistem, melakukan modifikasi, dan mengatasi kesalahan atau bug. Ini mengakibatkan aplikasi tersebut jarang mengalami masalah serius, karena memiliki kontrol kualitas yang baik dan mendapatkan perbaikan dengan cepat.
Baca Juga :   √ Apa Itu Malware? Dampak, Jenis dan Cara Mengatasinya

2. Kekurangan Software Open Source

Selain sejumlah kelebihan yang telah kita bahas sebelumnya, aplikasi open source juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pengguna:

  • Kurang Ramah Pengguna:
    Salah satu kekurangan utama aplikasi berbasis open source adalah desain antarmuka yang sering kali kurang ramah pengguna. Pengguna diharapkan untuk belajar lebih intensif tentang fungsi aplikasi sebelum dapat menggunakannya. Antarmuka dan lisensi yang kompleks cenderung sulit dipahami dan memerlukan waktu tambahan untuk pemahaman.
  • Keamanan Kurang Memadai:
    Aplikasi open source rentan terhadap masalah keamanan karena dapat diakses oleh siapa saja. Keberadaan akses terbuka ini meningkatkan risiko serangan malware dan kejahatan siber, karena siapa pun dapat mengakses dan memodifikasi kode sumber aplikasi.
  • Sering Terjadi Masalah Teknis:
    Software open source sering mengalami masalah teknis, seperti munculnya error dan bug. Keterbatasan dukungan ekstensif seperti pada perangkat lunak berlisensi tertutup menyebabkan aplikasi open source harus bergantung pada bantuan dari pengguna dan komunitas tertentu untuk memperbaiki dan mengatasi masalah tersebut.
  • Kurang Kompatibel dengan Hardware:
    Masalah lain yang sering muncul adalah ketidakcocokan software open source dengan perangkat keras komputer. Sebagai contoh, tidak semua perangkat keras kompatibel dengan sistem operasi Linux. Pengguna kemungkinan harus mencari perangkat keras yang kompatibel dan mendukung perangkat lunak tersebut, yang bisa menjadi kendala tambahan karena tidak semua vendor menyediakan perangkat keras sesuai dengan persyaratan tersebut.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan demikian, apa sebenarnya Open Source? Open Source bukan hanya sekadar model pengembangan perangkat lunak, melainkan sebuah filosofi yang membawa dampak besar dalam dunia teknologi. Ia menciptakan lingkungan di mana akses terbuka, kolaborasi, dan kebebasan pengguna menjadi fondasi utama.

Meski tidak lepas dari tantangan dan kekurangan, Open Source terus berkembang sebagai pendorong utama perubahan di era digital.

Dalam dunia di mana kolaborasi adalah kunci, Open Source bukan hanya sebuah metode, tetapi juga sebuah cerita tentang bagaimana kebebasan berperan dalam membentuk evolusi teknologi. Jadi, apa itu Open Source? Ia adalah pintu menuju masa depan di mana inovasi menjadi milik semua orang.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang √ Apa itu Open Source? Jenis, Kelebihan & Kekurangannya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *