Pengertian Las Listrik

Pengertian Las Listrik: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Las Listrik: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya. Rekan-rekan, apakah kalian mengetahui bahwa pengelasan merupakan salah satu proses yang paling umum dilakukan dalam fabrikasi logam? Pengelasan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengelasan cair, pengelasan tekan, dan pematrian. Di antara ketiganya, pengelasan cair adalah yang paling sering digunakan di industri, dan dalam kategori ini terdapat las gas dan las listrik.

Pada kesempatan ini, kami akan memberikan penjelasan mendalam tentang las listrik. Apa sebenarnya pengertiannya? Apa jenis-jenisnya? Dan bagaimana cara kerjanya? Agar Sobad Kreasi semakin memahami, mari ikuti artikel ini hingga selesai supaya tidak melewatkan setiap informasinya!

Pengertian Las Listrik

Las listrik adalah salah satu metode pengelasan yang mengkalianlkan sumber panas yang diperoleh dari energi listrik. Proses ini terjadi ketika mesin las terhubung dengan pasokan listrik, yang kemudian mengubah energi listrik tersebut menjadi energi panas yang diperlukan untuk melakukan pengelasan.

Ketika kutub elektroda dan benda yang akan dilas berkontak satu sama lain, terjadi fenomena menarik yang disebut dengan busur listrik. Busur listrik tercipta ketika elektron bergerak dari kutub elektroda menuju benda kerja, sementara ion-ion positif berpindah dari benda kerja ke elektroda. Peristiwa pertukaran ion inilah yang menghasilkan suhu tinggi dan cahaya yang sangat terang pada titik pertemuan antara elektroda dan benda kerja.

Selama busur listrik berlangsung, benda kerja mulai meleleh dan kemudian membentuk sambungan kuat ketika dingin. Inilah yang membuat las listrik menjadi metode pengelasan yang efektif untuk menggabungkan logam secara permanen. Proses ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, dari fabrikasi logam hingga perbaikan atau konstruksi, karena kemampuannya untuk menyatukan material logam dengan hasil yang kuat dan tahan lama.

Fungsi Las Listrik

Proses pengelasan ini memiliki beberapa fungsi yang penting untuk dicapai. Berikut adalah beberapa fungsinya:

1. Mencapai Kekuatan Maksimal

Pengelasan dengan menggunakan energi listrik memiliki kemampuan untuk menyatukan dua logam dengan kekuatan hasil las yang setidaknya sebanding dengan kualitas logam aslinya. Namun, untuk mencapai tingkat kekuatan maksimal ini, proses pengelasan harus dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

2. Membuat Sambungan Permanen

Salah satu fungsi utama dari proses pengelasan adalah menciptakan sambungan yang permanen antara dua benda kerja. Sambungan ini tidak hanya kuat secara mekanik, tetapi juga mampu bertahan ketika terpapar pemotongan mekanik atau perubahan suhu thermal. Ini memastikan bahwa hasil las dapat bertahan lama dan tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan atau penggunaan yang keras.

Baca Juga :   √ Cara Memasang Pipa Pompa Air Yang Benar & Tepat

3. Kualitas yang Berbeda dengan Sambungan Rivet

Penting untuk dicatat bahwa hasil pengelasan dengan energi listrik memiliki perbedaan kualitas dengan sambungan yang dibuat menggunakan rivet. Sambungan las cenderung lebih kuat dan permanen daripada sambungan rivet, yang dapat dibongkar dengan relatif mudah. Oleh karena itu, proses pengelasan menjadi pilihan yang lebih baik dalam situasi di mana diperlukan sambungan yang kuat dan tahan lama.

Cara Kerja Las Listrik

Proses pengelasan dengan menggunakan energi listrik menciptakan fenomena busur listrik saat ujung elektroda bersentuhan dengan bagian dari logam induk.

Aliran listrik yang terbentuk dalam proses ini menghasilkan arus pendek yang kemudian diterima oleh mesin las. Arus ini diubah menjadi energi panas.

Energi panas yang dihasilkan dari proses ini digunakan untuk mencairkan elektroda dan logam induk yang akan digabungkan.

Jenis-Jenis Las Listrik

Las listrik memiliki berbagai macam jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengelasan logam yang berbeda. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah empat jenis utama dari las listrik:

1. Las Busur Listrik

Jenis ini adalah salah satu yang paling umum digunakan dalam dunia pengelasan. Proses las busur listrik melibatkan penciptaan busur listrik antara elektroda dan benda kerja. Ini menghasilkan suhu tinggi yang cukup untuk melelehkan ujung elektroda dan permukaan logam kerja. Setelah meleleh, logam tersebut bergabung dan membentuk sambungan yang kuat setelah mendingin.

2. Las Terak Listrik

Las terak listrik, juga dikenal sebagai las terak sumbu, memanfaatkan elektroda yang dilapisi dengan bahan terak yang dapat meleleh. Ketika elektroda ini bersentuhan dengan logam kerja, bahan terak meleleh dan membentuk lapisan pelindung di atas sambungan las. Ini membantu melindungi logam yang sedang dilas dari oksidasi dan kontaminasi atmosfer.

3. Las Gas Listrik

Proses las gas listrik melibatkan penggunaan gas pelindung, seperti argon atau karbon dioksida, bersama dengan sumber energi listrik. Gas ini digunakan untuk melindungi sambungan las dari kontaminasi atmosfer dan memastikan pengelasan berlangsung dengan baik. Jenis ini sering digunakan dalam pengelasan logam non-ferrous seperti aluminium.

4. Las Resistensi Listrik

Las resistensi listrik mengkalianlkan aliran arus listrik melalui benda kerja yang akan disambungkan. Pada titik kontak antara dua benda kerja, terjadi resistensi yang menyebabkan pemanasan lokal. Akibatnya, benda kerja meleleh dan bergabung untuk membentuk sambungan. Las resistensi sering digunakan dalam aplikasi seperti pengelasan titik pada konstruksi logam tipis atau pengelasan titik pada produk-produk elektronik.

Pemilihan jenis las listrik yang tepat sangat bergantung pada jenis logam yang akan dilas, ketebalan material, kondisi lingkungan, dan persyaratan khusus dari proyek pengelasan yang sedang dilakukan. Setiap jenis las listrik memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, sehingga penting untuk memahami perbedaan mereka agar dapat memilih yang paling sesuai untuk tugas tertentu.

Las Busur Listrik serta Fungsinya

Las busur listrik adalah salah satu jenis yang banyak digunakan dalam dunia pengelasan. Jenis ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu las elektroda terumpan dan las elektroda tak terumpan.

Perbedaan antara kedua tipe ini terletak pada peran elektroda dalam proses pengelasan. Pada tipe elektroda terumpan, elektroda akan meleleh selama proses pengelasan dan menjadi logam pengisi yang mengisi sambungan antara dua benda kerja yang akan digabungkan.

Sementara itu, dalam proses elektroda tak terumpan, elektroda tidak meleleh karena hanya berfungsi untuk menciptakan busur listrik yang diperlukan dalam pengelasan. Dengan demikian, elektroda tak terumpan bertindak sebagai inisiator untuk memicu busur listrik, sementara pengisian sambungan las terjadi melalui bahan logam terpisah yang ditambahkan secara manual.

Baca Juga :   √ Cara Menggunakan Cup Sealer Serta Prinsip Kerjanya

1. Las Elektroda Tak Terumpan

Proses pengelasan yang melibatkan elektroda tak terumpan dapat dibagi lagi menjadi dua jenis utama, yaitu las TIG (Tungsten Inert Gas) dan pengelasan busur plasma. Mari kita bahas kedua jenis ini dengan lebih rinci:

Las TIG (Tungsten Inert Gas)

Las TIG, atau yang juga dikenal sebagai las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) atau las argon, adalah salah satu jenis pengelasan dengan elektroda tak terumpan. Pada proses ini, elektroda terbuat dari tungsten. Salah satu keunggulan utama dari las TIG adalah bahwa ia mampu menghasilkan titik lebur yang sangat tinggi dibandingkan dengan logam lain yang biasanya digunakan dalam pengelasan.

Meskipun titik lebur yang dapat dicapai oleh las TIG mencapai 3.410 derajat Celsius, tungsten sendiri dapat meleleh jika terkena panas dalam jangka waktu yang lama atau jika ujungnya tidak dibentuk dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bentuk ujung tungsten yang digunakan dalam proses pengelasan TIG. Jika tungsten meleleh dan berbaur dengan logam las, ini dapat mengakibatkan cacat dalam pengelasan, yang disebut sebagai “tungsten inclusion.” Akibatnya, hasil pengelasan mungkin perlu diperbaiki.

Pengelasan Busur Plasma

Pengelasan Busur Plasma memiliki beberapa persamaan dengan las TIG karena juga menggunakan tungsten sebagai elektroda. Tungsten ditempatkan di dalam nozzle yang berfungsi sebagai pusat busur plasma.

Ketika proses pengelasan berlangsung, tungsten diarahkan ke area yang akan dilas dan bekerja dengan kecepatan tinggi. Gas inert seperti argon atau helium digunakan untuk melindungi logam yang meleleh dari kontaminasi atmosfer. Proses ini menciptakan busur plasma yang sangat panas yang digunakan untuk melelehkan dan menggabungkan logam dengan presisi.

2. Jenis Las Elektroda Terumpan

Meskipun proses las dengan elektroda terumpan tidak terlalu berbeda jauh dari jenis elektroda tak terumpan, jenis ini juga memiliki berbagai variasi yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan aplikasi spesifik dalam pengelasan.

Manual Metal Arc Welding

Dalam jenis pengelasan ini, elektroda memegang peran gkalian sebagai penghasil busur listrik dan bahan pengisi logam. Elektroda ini terdiri dari filler metal dan flux yang akan terbakar selama proses pengelasan.

Filler metal akan meleleh dan menyatu dengan logam induk, membentuk logam las. Sementara itu, flux berfungsi sebagai pelindung untuk melindungi logam yang meleleh dan membentuk slag setelah proses pengelasan selesai.

Submerged Arc Welding (SAW)

SAW adalah jenis pengelasan elektroda terumpan di mana kawat lasnya diumpankan secara kontinu untuk menciptakan busur listrik dan mengisi logam. Flux digunakan untuk melindungi logam cair selama proses pengelasan.

MAG dan MIG

Proses las MAG (Metal Active Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) mengikuti prinsip yang sama seperti SAW, di mana kawat las diumpankan secara kontinu dan meleleh menjadi logam las. Dalam proses ini, dua jenis gas digunakan sebagai pelindung logam. Gas inert digunakan dalam las MIG, sementara gas karbon dioksida digunakan dalam las MAG.

Flux Core Arc Welding (FCAW)

Las FCAW bekerja serupa dengan las GMAW (Gas Metal Arc Welding), tetapi menggunakan jenis kawat las yang berbeda. Pada FCAW, kawat las memiliki inti berisi flux, sering disebut sebagai kawat tubular. Las ini menggunakan dua jenis perlindungan, yaitu pelindung shelf yang menggunakan flux dan pelindung gas yang menggunakan kombinasi flux dan gas pelindung lainnya.

Baca Juga :   Pengertian Conveyor: Fungsi, Jenis dan Komponenya Yang Tepat

Memahami cara kerja dan berbagai jenis las listrik ini sangat penting, karena masing-masing jenis melibatkan bahan dan proses yang berbeda untuk mencapai hasil pengelasan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan aplikasi yang spesifik.

Inilah Alasan Mengapa Las Listrik Banyak Digunakan

Dalam aplikasinya, las listrik banyak digunakan untuk menghubungkan logam dalam produk sheet metal seperti meja, laci, kursi, kotak peralatan, atau bahkan tempat tidur rumah sakit. Selain itu, las listrik juga memiliki peran penting dalam industri otomotif, pembuatan peralatan elektronik, dan proyek konstruksi. Mengapa hal ini begitu umum terjadi? Berikut adalah beberapa alasan:

1. Mudah dan Cepat

Penggunaan las listrik lebih sederhana dibandingkan dengan las gas yang langsung memancarkan api ke benda kerja. Dalam las jenis ini, elektroda digunakan sebagai perantara. Proses pengelasannya juga dapat dilakukan dengan cepat karena menghasilkan konsentrasi panas yang tinggi. Hasil lasnya pun cenderung lebih rapi.

2. Lebih Presisi

Kecepatan pengelasan yang tinggi dan tingginya konsentrasi panas dalam las listrik menghasilkan hasil pengelasan yang lebih presisi jika dibandingkan dengan las gas. Ini sangat penting dalam aplikasi di mana presisi sangat diperlukan.

3. Minim Percikan Api dan Asap

Dalam proses pengelasan, percikan asap dan loncatan bunga api adalah hal yang umum terjadi. Namun, dalam las listrik, percikan las dan produksi asap cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan metode pengelasan lainnya. Hal ini dapat mengurangi potensi bahaya dan meningkatkan keamanan di lokasi pengelasan.

4. Ekonomis

Harga elektroda biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan harga gas seperti oksigen atau argon yang digunakan dalam las gas. Hal ini membuat biaya produksi menjadi lebih murah, sehingga produk yang dihasilkan dan layanan pengelasannya menjadi lebih terjangkau secara ekonomi.

Keunggulan-keunggulan ini menjadikan las listrik sebagai pilihan yang sering digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi, memenuhi kebutuhan akan kualitas, kecepatan, dan efisiensi dalam proses pengelasan logam.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, pengertian las listrik mencerminkan sebuah teknologi yang menggabungkan benda kerja melalui panas yang dihasilkan dari arus listrik.

Keberadaannya di industri modern tidak hanya menkaliankan evolusi dalam teknik pengelasan, tetapi juga peran pentingnya dalam membangun berbagai struktur dan peralatan yang kita gunakan setiap hari.

Menguasai las listrik bukan hanya soal memahami alat dan teknik, tetapi juga memahami seni dan ilmu di baliknya.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Las Listrik: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *