Pengertian Time Delay Relay

Pengertian Time Delay Relay (TDR) Beserta Fungsi & Prinsip Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Time Delay Relay (TDR) Beserta Fungsi & Prinsip Kerjanya. Pernahkah kalian mendengar tentang Timer Omron atau Timer Autonic? Jika iya, mungkin kalian merasa penasaran mengenai apa sebenarnya fungsi dari timer tersebut. Timer, yang juga dikenal sebagai TDR atau Time Delay Relay, merupakan jenis relay yang memiliki kemampuan untuk menunda waktu. TDR memiliki peran yang signifikan dalam perancangan rangkaian kontrol. Prinsip operasi dari timer TDR ini relatif mudah untuk dipahami.

Secara umum, TDR digunakan untuk mengatur periode waktu sesuai dengan kebutuhan. Setelah periode waktu diatur, pengaturan tersebut tidak dapat diubah hingga mencapai waktu yang telah ditentukan sebelumnya. TDR bekerja seperti sakelar yang diatur untuk beroperasi pada waktu tertentu. Terdapat dua jenis Time Delay Relay yang umum digunakan.

Kedua jenis tersebut adalah TDR On Delay dan TDR OFF Delay. Bagi kalian yang tertarik atau terlibat dalam bidang kelistrikan dan elektronik, pemahaman tentang cara kerja dan fungsi TDR menjadi sangat penting. Tetaplah bersama kami untuk memahami lebih lanjut mengenai fungsi dan prinsip kerja dari Time Delay Relay.

Pengertian Time Delay Relay

Time delay relay (TDR) merupakan sebuah komponen elektronik yang memiliki peran penting dalam mengatur dan mengontrol waktu pada perangkat yang dikendalikan. Fungsinya adalah untuk memberikan penundaan dalam mengaktifkan atau memutuskan kontak relay yang terhubung dengan sumber tegangan listrik.

Cara kerja TDR adalah dengan memanfaatkan sirkuit elektronik yang dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan waktu tunda sebelum memberikan sinyal untuk mengaktifkan atau memutuskan kontak relay. Ini memungkinkan pengendalian yang lebih tepat dan terukur terhadap berbagai perangkat atau sistem.

Penggunaan Time Delay Relay umumnya terjadi dalam lingkungan industri, di mana TDR sering diintegrasikan dengan komponen lain seperti kontaktor. Kontrol waktu yang diberikan oleh TDR menjadi krusial dalam mengoptimalkan operasi dan kerja perangkat-perangkat dalam berbagai jenis aplikasi industri. Dengan adanya fitur penundaan ini, TDR mampu menghindari lonjakan arus atau gangguan listrik yang bisa terjadi saat perangkat dinyalakan secara bersamaan.

Fungsi TDR

Time delay relay (TDR) memiliki peran yang signifikan dalam memberikan fungsi yang penting bagi penggunanya. Fungsinya terkait dengan pengaturan waktu operasi atau non-operasi peralatan yang dikendalikan. TDR memiliki beberapa aplikasi utama yang sangat bermanfaat dalam berbagai pengaturan industri dan otomatisasi.

Salah satu fungsi utama dari TDR adalah mengatur waktu hidup dan mati dari sebuah kontaktor. Ini berarti TDR dapat mengontrol kapan sebuah perangkat atau sistem akan diaktifkan atau dimatikan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan. Dengan kemampuan ini, pengguna dapat mengoptimalkan kinerja sistem dengan menghindari aktivasi atau deaktivasi yang tidak diinginkan.

Baca Juga :   Perbedaan Listrik Prabayar dan Pascabayar Mana Lebih Baik

Selain itu, TDR juga memungkinkan pengguna untuk mengubah mekanisme operasi suatu mesin dengan penundaan waktu tertentu. Ini dapat menjadi sangat berguna dalam situasi di mana perangkat perlu menyesuaikan diri dengan kondisi tertentu sebelum beroperasi sepenuhnya.

Penggunaan TDR dapat diperluas hingga ke instalasi otomatis yang lebih kompleks. Contohnya adalah penggunaan TDR untuk mengubah koneksi star delta secara otomatis pada motor listrik. Ini memungkinkan motor beroperasi dengan efisiensi yang lebih baik dan mengurangi lonjakan arus saat dihidupkan.

Selain itu, TDR juga dapat digunakan untuk mengatur arah putaran dan kecepatan motor secara otomatis. Hal ini membantu dalam situasi di mana perubahan dalam operasi motor diperlukan untuk memenuhi persyaratan spesifik.

TDR juga memiliki fleksibilitas untuk diintegrasikan dengan berbagai alat kontrol lainnya, seperti magnetic contactor dan komponen lain dalam sistem. Tujuan utama dari pemasangan TDR adalah untuk memberikan penundaan waktu yang terukur dan terkontrol pada perangkat yang ingin dikendalikan. Dengan kemampuan ini, sistem dapat diatur secara lebih presisi, mengurangi potensi kerusakan, dan meningkatkan efisiensi operasi dalam berbagai aplikasi industri dan otomatisasi.

Jenis Jenis TDR

1. Berdasarkan Prinsip Kerjanya

Apabila dilihat dari cara kerjanya, Time Delay Relay (TDR) dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu electric timer relay dan pneumatic timer relay. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis tersebut:

Electric Timer Relay

Sebagaimana kita ketahui, time delay relay merupakan pengendali waktu untuk perangkat yang dikendalikan. Electric timer relay adalah suatu perangkat yang bertugas untuk membuka dan menutup sirkuit listrik. Jenis timer ini beroperasi dengan menggunakan teknologi elektronik dan memerlukan pasokan tegangan listrik saat bekerja.

Pneumatic Timer Relay

Sementara itu, jenis timer ini berfungsi untuk mengatur pembukaan dan penutupan sirkuit listrik berdasarkan waktu yang ditentukan. Timer ini juga dikenal sebagai timer mekanik. Prinsip kerja pneumatic timer relay melibatkan penggunaan udara atau vakum sebagai mekanisme penundaan waktu.

Namun, pneumatic timer relay tidak hanya memiliki prinsip kerja tersebut. Timer ini juga harus dipasang dan dihubungkan dengan magnetic contactor. Alasan untuk hal ini adalah bahwa jenis timer ini memerlukan tekanan dorongan atau tarikan dari magnetic contactor agar dapat beroperasi dan menjalankan fungsi penundaan waktu dengan baik.

2. Berdasarkan Fungsinya

Selain prinsip kerja yang berbeda, Time Delay Relay (TDR) juga memiliki perbedaan berdasarkan fungsinya. Terdapat dua jenis utama, yaitu off delay timer dan on delay timer. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai keduanya:

Off Delay Timer

Karena TDR berfungsi sebagai pengontrol waktu untuk peralatan yang dikendalikan, jenis timer ini digunakan untuk menghitung waktu saat kondisi mati (off). Prinsip kerja dari jenis timer ini dimulai dengan pemberian tegangan. Setelah mendapat pasokan tegangan yang cukup, timer ini akan segera aktif.

Baca Juga :   Saklar MCB Meteran Listrik Tidak Bisa ON, Apa Penyebabnya?

Pada saat yang sama, relay Normally Open (NO) akan terhubung, sementara Normally Closed (NC) berada dalam posisi terputus. Tegangan ke timer kemudian diputuskan, memulai perhitungan waktu tunda yang diatur pada timer ini. Setelah waktu yang telah ditentukan tercapai, kondisi relay NO akan kembali terputus, dan NC akan terhubung kembali seperti semula.

On Delay Timer

Berkebalikan dari off delay timer, jenis timer ini bekerja dengan menghitung waktu tunda sejak daya dialirkan ke timer. Timer ini hanya dapat bekerja sebagai pengatur waktu tunda ketika daya terhubung atau dalam kondisi menyala (on).

Prinsip kerja timer ini adalah ketika tegangan mengalir ke timer, proses penghitungan waktu tunda dimulai sesuai dengan pengaturan yang telah diatur sebelumnya. Namun, relay pada timer ini belum dapat beroperasi karena relay NO masih terputus dan relay NC masih dalam kondisi terhubung. Setelah waktu yang diatur mencapai batasnya, relay NO akan mulai berfungsi, dan kondisi NC akan berubah menjadi terputus.

Jenis Jenis TDR Yang Digunakan Pada Sistem Kontrol Industri

Selain ragam jenis timer yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat juga berbagai jenis timer lain yang umum digunakan dalam sistem kontrol industri. Beberapa jenis tersebut meliputi:

1. Timer Analog

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, time delay relay berfungsi sebagai pengontrol waktu untuk peralatan yang dikendalikan. Dalam konteks ini, timer analog beroperasi dengan menggunakan daya utama yang berasal dari tegangan listrik. Timer akan aktif ketika mendapatkan pasokan tegangan, yang ditkaliani oleh penyalakan lampu indikator daya.

Selama timer bekerja, lampu indikator akan berkedip. Ketika waktu yang telah diatur tercapai, lampu indikator akan tetap menyala untuk menunjukkan bahwa periode waktu telah selesai.

2. Timer Digital

Sebagai perkembangan dari timer analog, timer digital juga mengkalianlkan sumber daya dari tegangan listrik dengan prinsip kerja yang serupa. Timer digital memanfaatkan teknologi digital untuk menghitung dan mengatur waktu dengan lebih akurat.

3. Timer Mekanik

Timer mekanik beroperasi dengan memanfaatkan tenaga awal dari sumber listrik dan kemudian beralih menggunakan daya dari baterai yang terdapat dalam timer. Oleh karena itu, timer mekanik dapat berfungsi bahkan saat tidak ada pasokan listrik yang tersedia.

Time delay relay, sebagai pengendali waktu untuk peralatan yang dikendalikan, sering menggunakan tegangan listrik sebagai sumber utama untuk menjalankan operasinya dalam mengukur waktu.

Dengan demikian, berbagai jenis timer tersebut memiliki peran khusus dalam mengatur waktu pada sistem kontrol industri. Sumber daya yang digunakan oleh masing-masing timer memungkinkan mereka untuk bekerja secara efektif dalam menghitung periode waktu yang diperlukan.

Baca Juga :   Stop Kontak Nyala Tapi Tidak Bisa Digunakan, Ini Penyebabnya

Prinsip Kerja Time Delay Relay (TDR)

Time Delay Relay (TDR) merupakan perangkat yang digunakan untuk mengatur operasi peralatan elektronik atau mesin berdasarkan interval waktu tertentu.

Cara kerja TDR berfokus pada prinsip penundaan waktu, di mana pergeseran kontak Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC) pada TDR terjadi setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan pengaturan yang telah diatur sebelumnya.

Berikut ini adalah penjelasan yang lebih mendetail mengenai mekanisme kerja Time Delay Relay:

  1. Pemberian Catu Daya:
    Pada awal proses, daya atau tegangan listrik diberikan ke koil TDR, seperti yang terdapat pada koil 2-7. Koil ini bertindak sebagai elektromagnet yang akan menarik kontak relay.
  2. Penundaan Waktu:
    Saat daya diterapkan ke koil TDR, timer di dalamnya akan memulai penghitungan waktu sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan relay konvensional yang segera mengubah posisi kontak NO dan NC saat mendapatkan daya, TDR memerlukan jeda waktu sebelum perubahan kontak terjadi.
  3. Perpindahan Kontak:
    Setelah jeda waktu selesai, kontak NO TDR (misalnya 1-3 dan 8-6) yang sebelumnya terputus akan terhubung, sementara kontak NC TDR (misalnya 1-4 dan 8-5) yang sebelumnya terhubung akan terputus.
  4. Pemeliharaan Kontak:
    Perubahan kondisi kontak (NO menjadi terhubung dan NC menjadi terputus) ini akan bertahan selama koil TDR masih menerima arus atau tegangan listrik. Kontak akan kembali ke posisi awal (NO terputus dan NC terhubung) hanya jika pasokan listrik ke koil diputuskan.

Dengan demikian, Time Delay Relay berperan penting dalam mengatur dan mengendalikan perangkat dengan memberikan penundaan waktu yang sesuai, sehingga menjadikannya instrumen yang berharga dalam berbagai skenario aplikasi.

Baca Juga :

Penutup

Dalam kesimpulan, pengertian Time Delay Relay adalah komponen elektromekanis atau elektronik yang berfungsi untuk memberikan jeda waktu antara sinyal masukan (input) dan sinyal keluaran (output).

Alat ini memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi industri, otomotif, dan rumah tangga untuk mengontrol perangkat atau proses dengan presisi waktu yang tinggi.

Dari mengatur waktu penyalaan mesin hingga penundaan dalam sistem keamanan, Time Delay Relay menjadi solusi yang efisien dan efektif.

Memahami cara kerja dan aplikasinya tidak hanya membantu dalam pemilihan komponen yang tepat tetapi juga dalam implementasi yang lebih optimal dan aman.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Time Delay Relay (TDR) Beserta Fungsi & Prinsip Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *