Apa Itu Rumah Prefab

Apa Itu Rumah Prefab? Kelebihan dan Kekurangnya Serta Biaya Pembuatanya

Posted on

Finoo.id – Apa Itu Rumah Prefab? Kelebihan dan Kekurangnya Serta Biaya Pembuatanya. Rumah prefabrikasi atau rumah prefab adalah jenis rumah yang dibangun dengan menggunakan komponen-komponen yang telah diproduksi di pabrik dan dirakit di lokasi. Istilah ini mungkin tidak akrab bagi sebagian orang, awalnya digunakan untuk proyek-proyek besar oleh perusahaan-perusahaan besar.

Namun, saat ini model rumah prefabrikasi mulai menarik perhatian, karena dianggap sebagai solusi bagi hunian di lahan yang semakin terbatas dan harga properti yang terus meningkat. Mengapa hal ini terjadi? Mari kita bahas penjelasannya secara lebih rinci.

Apa Itu Rumah Prefab?

Rumah prefab, yang juga dikenal sebagai rumah pre-fabrication, telah menjadi alternatif populer untuk hunian saat ini. Ini adalah jenis rumah yang dibangun dengan menggunakan metode konstruksi khusus di mana komponennya diproduksi di pabrik dan dirakit menjadi panel modular.

Artinya, rumah prefab ini tidak membuat komponen bangunan seperti pintu, jendela, atap, dan sebagainya di lokasi pembangunan seperti konstruksi konvensional. Sebaliknya, komponen-komponen ini diproduksi terlebih dahulu di pabrik.

Kemudian, modul-modul yang sudah jadi ini diangkut ke lokasi proyek dan dirakit di atas pondasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Konsep rumah prefab, yang juga dikenal sebagai rumah modular, tidak hanya digunakan untuk tempat tinggal, tetapi juga bisa diterapkan untuk perkantoran, rumah sakit, dan bangunan lainnya. Selain itu, rumah prefab bisa memiliki hingga tiga lantai.

Sebelum menjadi populer di Indonesia, sejumlah negara seperti Inggris, Jepang, dan Amerika sudah lebih dulu menerapkan konsep rumah prefab. Di negara-negara ini, orang dapat membangun rumah prefabrikasi sendiri atau dengan bantuan beberapa orang.

Di Indonesia, penerapan rumah prefabrikasi pertama kali digunakan sebagai solusi hunian bagi korban bencana alam, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh pada tahun 2004.

Jenis-jenis Rumah Prefab

Sama seperti rumah konvensional, rumah prefab juga memiliki berbagai tipe yang dapat disesuaikan dengan ukuran rumahnya. Mari kita lihat berbagai tipe rumah prefab sebagaimana diuraikan oleh Sanwa Prefab Technology:

1. Mobile Home

Rumah prefabrikasi tipe Mobile Home, yang juga dikenal sebagai manufactured house, menggunakan struktur dari bahan baja. Tipe ini dapat ditemukan di beberapa negara di Eropa. Keseluruhan bagian yang membentuk rumah prefabrikasi ini diproduksi di pabrik yang berbeda, lalu dikirim ke lokasi untuk dirakit setelah selesai.

2. Kit Home

Tipe kedua disebut Kit Home. Perbedaannya dengan Mobile Home adalah bahwa tidak semua bagian rumah dibuat di pabrik; hanya komponen penting tertentu yang diproduksi di sana. Bagian lainnya dirakit di lokasi pembangunan. Biasanya, Kit Home lebih dipilih oleh mereka yang mengutamakan daya tahan dan keawetan beberapa komponen rumah.

3. Modular Home

Jenis Modular Home merupakan yang paling populer di seluruh dunia sebagai tipe rumah prefab, termasuk di Indonesia. Komponen-komponen rumah ini sudah diproduksi di pabrik dan kemudian dirakit menjadi panel-panel. Setelah itu, panel-panel ini digabungkan menjadi satu kesatuan hingga membentuk sebuah rumah utuh.

Baca Juga :   Biaya Pembuatan Greenhouse Baja Ringan Terbaru Paling Lengkap

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Prefab

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu keunggulan rumah prefab adalah proses pembangunannya biasanya lebih ekonomis daripada rumah konvensional. Selain itu, rumah prefab juga memiliki sifat tahan gempa karena strukturnya yang kokoh, sesuai dengan kondisi alam di Indonesia.

Namun, perlu diingat bahwa bukan berarti bangunan rumah prefabrikasi tidak memiliki kelemahan sama sekali. Oleh karena itu, sebelum kita melanjutkan untuk membahas poin utama mengenai biaya pembangunan rumah prefab, ada baiknya kita memahami beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut.

Kelebihan:

  1. Proses Pembangunan Lebih Cepat: Salah satu keunggulan utama rumah prefab adalah bahwa proses pembangunannya biasanya lebih cepat daripada rumah konvensional. Karena komponen-komponen utama rumah telah diproduksi di pabrik, waktu yang dibutuhkan untuk perakitan di lokasi menjadi lebih singkat. Hal ini memungkinkan pemilik rumah untuk segera menikmati huniannya.
  2. Struktur Tahan Gempa: Rumah prefab cenderung memiliki struktur yang lebih kokoh dan dirancang dengan pertimbangan tahan gempa. Ini merupakan keuntungan besar, terutama di Indonesia yang sering mengalami gempa.
  3. Biaya Pembuatan Lebih Hemat dan Murah: Salah satu alasan utama mengapa rumah prefab diminati adalah biayanya yang lebih hemat. Proses produksi yang efisien di pabrik dan penggunaan material yang lebih terkendali membuat biaya pembuatan lebih terjangkau dibandingkan dengan rumah konvensional.
  4. Ramah Lingkungan: Rumah prefab juga memiliki dampak lingkungan yang lebih baik karena mengurangi limbah konstruksi dan menggunakan material yang lebih efisien. Ini sejalan dengan semangat pelestarian lingkungan.
  5. Desain Autentik dan Estetik: Meskipun prefabrikasi, rumah prefab memiliki fleksibilitas desain yang tinggi. Ini memungkinkan pemilik rumah untuk mendapatkan rumah dengan tampilan autentik dan estetis yang sesuai dengan selera mereka.
  6. Mudah Dimodifikasi: Rumah prefab mudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pemiliknya. kalian dapat menambahkan ruangan tambahan atau melakukan perubahan desain dengan lebih mudah daripada rumah konvensional.
  7. Tidak Terhalang Cuaca: Proses perakitan komponen di pabrik membuatnya tidak tergantung pada cuaca. Ini berarti pekerjaan konstruksi bisa berlanjut tanpa terhalang oleh kondisi cuaca eksternal, seperti hujan atau cuaca buruk lainnya, yang seringkali menjadi masalah di lokasi pembangunan konvensional.

Kekurangan:

  1. Proses Pengiriman Terbatas dari Pabrik: Salah satu kekurangan utama rumah prefab adalah terkait dengan pengiriman komponen dari pabrik. Karena komponen-komponen ini harus diangkut dari pabrik ke lokasi pembangunan, ada batasan jarak yang dapat ditempuh. Hal ini bisa menjadi kendala jika lokasi proyek terlalu jauh dari pabrik, karena biaya transportasi dapat menjadi tinggi dan memakan waktu.
  2. Kerap Dianggap Sebagai Rumah Sementara: Beberapa orang masih melihat rumah prefab sebagai rumah sementara atau tidak memiliki daya tahan jangka panjang. Pkalianngan ini mungkin muncul karena beberapa rumah prefab memiliki desain yang lebih sederhana daripada rumah konvensional, yang membuatnya terlihat kurang kokoh.
  3. Nilai Jual Lebih Rendah: Meskipun biaya pembuatan rumah prefab lebih rendah, nilai jualnya seringkali cenderung lebih rendah daripada rumah konvensional. Ini dapat memengaruhi investasi jangka panjang pemilik rumah jika mereka berencana untuk menjual properti tersebut di masa mendatang.

Komponen Pembuatan Rumah Prefab

Perlu diperhatikan bahwa biaya pembangunan sebuah rumah prefab dapat bervariasi, meskipun model dan konsepnya serupa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang memengaruhi total biaya pembangunan.

Baca Juga :   √ Cara Mudah Membuat Bekisting Tangga yang Baik dan Benar

Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi besaran biaya pembuatan rumah prefabrikasi:

  1. Material:
    Pemilihan jenis material menjadi faktor utama yang memengaruhi biaya pembangunan rumah prefab. Saat ini, pabrik-pabrik yang menyediakan komponen rumah prefab menyediakan berbagai pilihan material, mulai dari baja ringan, beton pracetak, kayu lapis, dan lain sebagainya. Pilihan material ini akan memengaruhi biaya keseluruhan.
  2. Lokasi:
    Logistik adalah salah satu komponen penting dalam pembangunan hunian, termasuk rumah prefab. Material rumah prefab diproduksi di lokasi yang berbeda dari lokasi proyek atau lahan tempat rumah akan dibangun. Material tersebut kemudian dikirim ke lokasi proyek. Jarak antara lokasi pabrik dan lokasi proyek dapat memengaruhi besaran biaya pembuatan karena mempengaruhi biaya transportasi.
  3. Desain:
    Seperti ketika menghitung biaya pembangunan rumah per meter, dalam menghitung total biaya pembangunan rumah prefab, desain atau konsep rumah juga perlu diperhatikan. Tingkat kompleksitas dan luas bangunan akan memengaruhi besaran biaya pembangunan. Selain itu, pemilihan antara rumah satu lantai atau dua lantai juga akan memengaruhi biaya.
  4. Lama Pengerjaan:
    Faktor terakhir yang memengaruhi biaya pembangunan rumah prefabrikasi adalah lama pengerjaannya. Secara umum, pembangunan rumah prefab dapat diselesaikan dalam hitungan hari atau minggu saja. Semakin cepat pengerjaannya selesai, semakin rendah biaya jasa pengerjaan yang diperlukan.

Biaya Pembuatan Rumah Prefab Per Meter

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, biaya pembuatan rumah prefabrikasi jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan rumah konvensional, bahkan dapat menghemat hingga 50% atau lebih. Salah satu alasan utama mengapa biaya pembangunan rumah prefab lebih terjangkau adalah karena bahan-bahan dan material-materialnya diproduksi secara massal di pabrik.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memperlihatkan bahwa rumah prefab “Risha” dapat dibangun dengan biaya yang sangat terjangkau, bahkan dimulai dari puluhan juta rupiah saja. Proses pembangunan rumah prefab dilakukan dengan konsep penggabungan panel-panel beton menggunakan baut, mirip dengan penggunaan semen dan bata pada rumah konvensional.

Komponen panel beton ini memiliki harga yang relatif lebih stabil dan tidak fluktuatif dibandingkan dengan harga semen atau bata secara umum. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah rincian biaya pembangunan rumah prefab untuk setiap ukuran per meter persegi:

  • Komponen P1: Rp 110.000
  • Komponen P2: Rp 100.000
  • Komponen P3: Rp 90.000
  • Panel Dinding: Rp 160.000
  • Panel Kusen: Rp 50.000

Harap diingat bahwa besaran biaya pembangunan rumah prefab di atas dapat bervariasi di berbagai wilayah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti biaya konstruksi rumah per meter persegi. Meskipun begitu, jika ada perbedaan harga, selisihnya tidak akan terlalu besar, sehingga rincian biaya di atas masih dapat digunakan sebagai acuan yang baik.

Contoh Analisa Biaya Pembuatan Rumah Prefab

Di atas telah dijelaskan secara rinci mengenai rincian biaya pembuatan rumah prefab untuk berbagai jenis dan ukurannya. Selanjutnya, kami akan memberikan contoh perhitungan atau analisis biaya pembangunan rumah prefabrikasi (RAB) untuk tipe 33 dengan mengacu pada harga pembangunan di atas.

Untuk membangun rumah prefab tipe 33, diperlukan satu modul dengan ukuran 3 meter x 3 meter, yang mencakup bidang pekerjaan seluas 142 meter persegi. Setiap modul dengan ukuran tersebut terdiri dari 24 buah komponen panel P1, 8 buah komponen panel P2, dan 8 buah komponen panel P3. Maka, perhitungan biayanya akan sebagai berikut:

Baca Juga :   √ Pengertian Advisor: Tugas dan Tanggung Jawabnya Dalam Perusahaan

  • Panel P1: Rp 110.000 x 24 buah = Rp 2.640.000.
  • Panel P2: Rp 100.000 x 8 buah = Rp 800.000.
  • Panel P3: Rp 90.000 x 8 buah = Rp 720.000.
  • Total biaya panel = Rp 4.160.000.

Tahap berikutnya adalah menghitung kebutuhan biaya untuk panel dinding, panel kusen, serta perlengkapan lain seperti atap, kaca, sanitasi, dan lain sebagainya. Untuk panel dinding dan kusen, masing-masing memiliki luas 44 meter persegi. Berikut ini adalah cara menghitung biaya pembangunan prefabrikasi untuk panel dinding dan kusen:

  • Panel dinding: 44 m² x Rp 160.000 = Rp 7.040.000.
  • Panel kusen: 44 m² x Rp 50.000 = Rp 2.200.000.

Total biaya pembangunan rumah prefab, mulai dari panel P1, P2, P3, panel dinding, hingga panel kusen, berkisar sekitar Rp 13.400.000. Namun, perlu diingat bahwa biaya tersebut belum termasuk konstruksi atap, kaca, sanitasi, dan komponen lainnya. Jika semua komponen ini ditambahkan, biaya total pembangunan rumah prefab hanya akan mencapai sekitar 50 jutaan rupiah.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya pembangunan rumah prefab jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan rumah konvensional. Sebagai contoh, untuk pembuatan dinding rumah prefab, kontraktor biasanya mematok harga sekitar Rp 2.500.000 hingga Rp 5.000.000 per meter persegi, dan ini sudah termasuk bentuk jadi.

Sementara itu, dalam pembangunan rumah dengan metode tradisional atau konvensional, harga borongan bangunan berada dalam kisaran Rp 170.000 hingga Rp 190.000 per meter persegi, namun ini hanya mencakup biaya semen dan pasir. Penting untuk diingat bahwa besaran biaya pembangunan rumah prefabrikasi sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis bahan material yang digunakan.

Baca Juga :

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, rumah prefab atau rumah pra-pabrikasi adalah solusi inovatif dalam industri konstruksi modern.

Konsep ini telah mengubah cara kita membangun rumah, dengan menghadirkan berbagai manfaat seperti efisiensi waktu, biaya yang lebih terkendali, dan fleksibilitas desain yang tinggi.

Rumah prefab adalah jawaban atas tuntutan zaman yang menginginkan pembangunan yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih ramah lingkungan.

Dengan teknologi dan bahan-bahan yang terus berkembang, rumah prefab semakin populer di seluruh dunia sebagai pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin memiliki rumah berkualitas tinggi dengan waktu pembangunan yang lebih singkat.

Jadi, jika kalian masih bertanya, “Apa itu rumah prefab?” Jawabannya adalah sebuah inovasi konstruksi yang membawa banyak manfaat, baik dari segi waktu, biaya, maupun fleksibilitas. Ini adalah salah satu tren yang patut dipertimbangkan dalam membangun masa depan.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Apa Itu Rumah Prefab? Kelebihan dan Kekurangnya Serta Biaya Pembuatanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *