Pengertian Korsleting Listrik

Pengertian Korsleting Listrik, Penyebab & Cara Mengatasinya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Korsleting Listrik, Penyebab & Cara Mengatasinya. Kelistrikan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap kegiatan sehari-hari yang kita lakukan memerlukan tenaga listrik. Bahkan dalam skala rumah tangga, berbagai peralatan elektronik seperti lampu, mesin cuci, televisi, kulkas, dan sejenisnya membutuhkan energi listrik agar dapat berfungsi dengan baik.

Namun, penting bagi kita untuk menyadari bahwa listrik juga membutuhkan perhatian khusus dari pengguna. Jika tidak dijaga dengan baik, risiko yang fatal dapat terjadi, salah satunya adalah risiko korsleting listrik.

Agar dapat meminimalkan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan akibat korsleting listrik, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu korsleting listrik, penyebabnya, serta cara mengatasinya. Informasi selengkapnya akan dijelaskan dalam artikel berikut ini!

Pengertian Korsleting Listrik

Korsleting listrik adalah kerusakan pada sistem jaringan yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek dalam listrik.

Dalam suatu jaringan, arus listrik mengalami deviasi dari jalur kabel yang telah terpasang. Deviasi ini menyebabkan arus listrik mengalir melalui jarak yang lebih pendek dari yang seharusnya dilalui sesuai dengan kabel yang terpasang.

Akibat hubungan pendek ini, berbagai risiko yang tidak diinginkan dapat terjadi. Salah satunya adalah benturan antara arus bermuatan positif dan negatif yang memicu terjadinya korsleting.

Kehadiran korsleting listrik ini tidak boleh diabaikan, karena dapat menyebabkan berbagai dampak buruk yang merugikan manusia. Contohnya, risiko terjadinya percikan api, kejadian sengatan listrik, atau bahkan kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.

Kenali Jenis – jenis Korsleting Listrik Berikut!

Secara umum, terdapat dua jenis korsleting yang umum terjadi dalam rangkaian listrik. Berikut ini adalah informasi lebih lanjut mengenai jenis-jenis korsleting listrik:

1. Korsleting Listrik Normal

Salah satu jenis korsleting listrik yang pertama adalah korsleting listrik normal. Biasanya kerusakan ini terjadi ketika kabel netral menyentuh kabel pembawa arus, yang menyebabkan resistansi turun dengan cepat.

Akibatnya, arus listrik mengalir melalui jalur yang tidak seharusnya dilalui, dan terjadilah hubungan pendek arus listrik.

2. Korsleting Listrik Ground Fault

Jenis korsleting berikutnya adalah korsleting tipe ground fault. Korsleting tipe ground fault terjadi ketika kabel instalasi yang terletak dalam tanah bersentuhan dengan kawat panas yang menghantarkan arus listrik.

Baca Juga :   Sejarah Lampu Lalu Lintas dan Cara Kerjanya Yang Tepat

Ketika hal ini terjadi, resistansi dalam rangkaian akan berkurang, sehingga arus listrik akan mengalir ke jalur lain dan menyebabkan hubungan pendek arus listrik.

Apa Saja Penyebab Korsleting Listrik?

Korsleting listrik dapat terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat disebabkan oleh manusia sebagai pengguna.

Berikut ini beberapa referensi mengenai penyebab korsleting listrik yang perlu kalian ketahui, sehingga dapat membantu kalian dalam mengantisipasi terjadinya korsleting listrik di sekitar:

1. Proses Penyambungan Kabel yang Kurang Sempurna

Salah satu faktor penyebab korsleting adalah penyambungan kabel yang tidak tepat. Penting untuk melakukan penyambungan kabel dengan rapi dan memastikan isolator terpasang dengan rapat.

Penyambungan kabel yang kurang baik dapat menimbulkan risiko yang berbahaya. Hal ini dikarenakan arus listrik dapat keluar dari jalurnya dan memicu terjadinya korsleting listrik.

2. Kabel Rusak Atau Terkelupas

Korsleting juga dapat disebabkan oleh kerusakan pada kabel jaringan. Misalnya, jika kondisi kabel terkelupas karena penggunaan yang lama atau terkena gigitan hewan.

Kabel yang rusak dan terkelupas ini memiliki risiko yang sangat berbahaya. Selain dapat menyebabkan sengatan listrik, juga dapat menyebabkan korsleting yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran.

3. Isolasi Kawat Sirkuit Rusak

Penyebab korsleting listrik berikutnya adalah rusaknya isolasi kawat sirkuit. Ketika isolasi kawat sirkuit mengalami kerusakan, kabel yang membawa arus listrik panas akan bersentuhan dengan kabel netral.

Ketika kabel-kabel ini saling bersentuhan, hal ini dapat memicu terjadinya korsleting pada jaringan listrik.

4. Komponen Listrik Tidak Sesuai

Pada saat pemasangan kabel, penting untuk memperhatikan kesesuaian dengan besarnya arus listrik yang akan dilalui. Artinya, jika arus listrik lebih besar, maka komponen kabel yang digunakan juga harus sesuai dengan tingkat kebesarannya.

Selain itu, kualitas kabel juga memiliki pengaruh terhadap kinerja perangkat tersebut. Penting untuk memilih kabel yang berkualitas dan telah memenuhi stkalianr SNI. Hal ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan keawetan kabel.

5. Colokan Listrik Menumpuk

Pemasangan colokan listrik yang bertumpuk dapat menjadi penyebab terjadinya korsleting listrik. Jika terlalu banyak colokan yang ditumpuk pada kontak T dan jenis colokan lainnya, hal ini dapat menyebabkan penumpukan suhu panas. Seperti yang kita ketahui, suhu panas yang dihasilkan oleh energi listrik dapat memicu terjadinya korsleting.

Selain itu, penting juga untuk menjaga jarak colokan listrik dari sumber air dan sumber panas. Misalnya, menjauhkan colokan listrik dari dispenser, kulkas, kompor, dan peralatan lainnya yang menghasilkan panas. Hal ini karena jika colokan listrik terkena air atau panas berlebih, dapat memicu terjadinya korsleting.

6. Penggunaan Alat Listrik Yang Berlebihan

Penggunaan berlebihan pada perangkat elektronik dapat menyebabkan peningkatan suhu. Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya kebakaran dan korsleting pada jaringan listrik.

Oleh karena itu, ketika perangkat elektronik terasa panas setelah digunakan dalam waktu yang lama, disarankan untuk menghentikan penggunaan sementara. Biarkan perangkat tersebut beristirahat untuk mencegah kemungkinan terjadinya masalah yang tidak diinginkan akibat penggunaan yang berlebihan.

Baca Juga :   Persamaan Transistor C1815 Yang Sesuai Untuk Pengganti

7. Sumber Listrik Ilegal

Melakukan modifikasi pada kWh meter, selain melanggar aturan, juga tidak disarankan. Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya korsleting listrik di rumah.

Modifikasi pada kWh meter umumnya dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti meningkatkan daya listrik melebihi kapasitas normalnya.

Penggunaan sumber listrik ilegal dengan daya yang melebihi batas normal tersebut sangat berbahaya bagi jaringan listrik. Hal ini dapat memicu terjadinya hubungan pendek arus listrik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sumber listrik yang digunakan tergolong legal guna menjaga keamanan penggunaannya.

Cara Mencegah Korsleting Listrik

Setelah mengetahui penyebab dan bahaya korsleting listrik, penting bagi kita untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi risiko kerusakan akibat hal tersebut.

Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya korsleting listrik:

1. Memakai Perangkat Listrik Berkualitas

Salah satu cara mencegah korsleting listrik adalah dengan menggunakan perangkat listrik berkualitas. Pastikan untuk menggunakan berbagai peralatan listrik, seperti kabel, lampu, stop kontak, dan sebagainya, yang telah memiliki logo SNI (Stkalianr Nasional Indonesia).

Peralatan listrik yang memiliki logo SNI memiliki stkalianr keamanan yang lebih baik dan tahan lama. Hal ini juga membantu meminimalkan risiko terjadinya korsleting dalam rangkaian listrik.

2. Rutin Memeriksa Perangkat Listrik

Perangkat listrik seperti kabel, stop kontak, dan sambungannya perlu diperiksa secara rutin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi perangkat listrik di rumah, apakah masih dalam kondisi baik atau perlu diganti.

Pemeriksaan rutin ini penting karena dapat mendeteksi kerusakan dengan cepat, sehingga risiko terjadinya korsleting pada rangkaian listrik dapat dihindari.

3. Membatasi Beban Listrik

Pembatasan beban listrik perlu dilakukan untuk mencegah korsleting. Beban listrik yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kabel menjadi panas dengan cepat.

Dengan melakukan pembatasan beban listrik, risiko terjadinya korsleting dapat dihindari. Pastikan untuk tidak melebihi kapasitas maksimal yang ditentukan agar kabel tetap aman dan tidak terkena panas berlebihan.

4. Meminimalisir Sambungan Kabel

Penggunaan terlalu banyak sambungan kabel juga memiliki potensi bahaya. Pada sambungan yang terlalu banyak, kabel dapat menjadi panas dengan mudah, memuai, dan bahkan mengelupas. Hal ini menjadi pemicu terjadinya korsleting pada jaringan listrik.

5. Menghindari Beragam Barang yang Mudah Terbakar

Barang-barang yang mudah terbakar sebaiknya diletakkan dengan jarak yang aman dari stop kontak dan instalasi listrik lainnya. Hal ini karena jika terjadi percikan api yang mengenai benda yang mudah terbakar, dapat berakibat fatal dan memicu terjadinya kebakaran yang serius.

6. Menghindari Kabel Menancap Lama di Stop Kontak

Menyisakan plug yang terpasang terlalu lama pada stop kontak tidak boleh diabaikan. Hal ini dapat menyebabkan peralatan menjadi panas dan memicu terjadinya korsleting. Oleh karena itu, perlu diingat untuk tidak meninggalkan plug terpasang terlalu lama pada stop kontak guna mencegah risiko korsleting yang dapat terjadi.

Baca Juga :   √ Apa itu Viskositas? Faktor, Rumus, dan Contohnya

7. Mengganti MCB

MCB (Magnetic Circuit Breaker) merupakan perangkat yang berfungsi untuk melindungi instalasi listrik, termasuk melindungi terhadap beban berlebih dan korsleting listrik.

Jika MCB tidak dapat berfungsi dengan baik, ini dapat menimbulkan risiko yang berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengganti komponen ini jika terdapat tkalian-tkalian kerusakan atau ketika MCB tidak lagi berfungsi seperti seharusnya.

Tips Mengatasi Ketika Korsleting Listrik Terlanjur Terjadi

Selain melakukan upaya pencegahan, penting bagi kalian untuk mengetahui cara mengatasi korsleting listrik jika terjadi di rumah.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi korsleting listrik:

  1. Cari sumber korsleting: Temukan titik di mana korsleting terjadi. Periksa kabel, konektor, dan peralatan listrik yang terlibat.
  2. Matikan sumber arus listrik: Segera matikan sumber arus listrik yang terkait dengan area yang mengalami korsleting. Matikan saklar utama atau lepaskan colokan dari stop kontak.
  3. Perbaiki titik korsleting: Setelah memastikan area aman dan sumber arus listrik dimatikan, perbaiki titik korsleting dengan segera. Periksa kabel yang rusak, isolasi yang terkelupas, atau komponen lain yang memicu korsleting. Jika perlu, panggil ahli listrik untuk membantu dalam perbaikan.
  4. Hindari air pada kebakaran: Jika korsleting menyebabkan kebakaran, hindari menyiramnya dengan air. Gunakan alat pemadam api yang sesuai, seperti alat pemadam kebakaran jenis CO2 atau serbuk kering.
  5. Hubungi pemadam kebakaran: Jika korsleting listrik menyebabkan kebakaran yang tidak dapat dikendalikan, segera hubungi pemadam kebakaran untuk bantuan.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, memahami pengertian korsleting listrik sangatlah penting, baik untuk keamanan rumah tangga kita maupun dalam lingkungan kerja.

Korsleting listrik adalah fenomena di mana arus listrik melompat dari jalur yang seharusnya, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada perangkat listrik, kebakaran, bahkan ledakan.

Korsleting bisa diakibatkan oleh berbagai hal, seperti instalasi yang salah, peralatan yang sudah usang, atau kawat yang terkelupas.

Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan perawatan dan pengecekan rutin pada sistem listrik kita. Jangan ragu untuk memanggil profesional jika kita menemukan adanya tkalian-tkalian korsleting.

Selalu utamakan keselamatan dan hindari melakukan tindakan yang bisa menimbulkan risiko. Ingatlah bahwa pemahaman kita tentang korsleting listrik bisa berarti perbedaan antara menjaga rumah dan lingkungan kerja kita aman atau menghadapi bahaya yang bisa saja fatal.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Korsleting Listrik, Penyebab & Cara Mengatasinya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *