Pengertian Plat Lantai

Pengertian Plat Lantai: Fungsi dan Jenisnya Lengkap

Posted on

Finoo.id – Pengertian Plat Lantai: Fungsi dan Jenisnya Lengkap. Plat lantai (ploor plate) merupakan lantai yang tidak langsung berada di atas tanah, melainkan menjadi lantai pembatas antara tingkat yang berbeda di dalam bangunan. Untuk menentukan ketebalan plat lantai, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Pertama, kalian harus mempertimbangkan besar lendutan yang diinginkan. Kedua, perhatikan lebar jarak balok-balok pendukung atau lebar bentangan. Terakhir, perhatikan juga bahan konstruksi dan jenis plat lantai yang akan digunakan.

Plat lantai ini akan didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Sehingga ketebalan plat lantai harus sesuai dengan beban yang akan ditopang oleh balok-balok tersebut.

Selain itu, dalam perencanaan plat lantai, penting untuk memastikan agar plat tersebut kaku, rata, lurus, dan waterpas (mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring). Hal ini bertujuan agar plat lantai terasa mantap dan nyaman untuk diinjak.

Berbicara mengenai bahan konstruksi, ada beberapa pilihan yang tersedia untuk plat lantai, namun salah satu yang sering dipilih adalah plat lantai beton. Penggunaan plat lantai beton ini cukup umum karena memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik.

Dalam kesimpulannya, menentukan ketebalan plat lantai memerlukan pertimbangan besar lendutan yang diinginkan, lebar jarak balok-balok pendukung atau bentangan, dan jenis bahan konstruksi yang akan digunakan. Pastikan plat lantai direncanakan dengan baik, agar dapat memberikan stabilitas dan kenyamanan saat digunakan sebagai lantai pembatas dalam bangunan.

Pengertian Plat Lantai

Plat lantai adalah elemen bangunan yang tipis dan sering digunakan dalam struktur bangunan. Plat ini didirikan dengan ditopang oleh kolom dan balok bangunan.

Agar plat berfungsi dengan baik, penting untuk membangunnya dengan teliti dan sesuai stkalianr sehingga memiliki sifat yang rata, lurus, dan kaku. Pembuatan struktur plat harus memperhatikan ketebalan yang tepat agar dapat berfungsi secara optimal.

Penentuan ketebalan plat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis material yang digunakan, jarak antara balok pendukung, lebar bentangan, dan besar lendutan yang diizinkan.

Umumnya, tingkat ketebalan plat yang digunakan adalah sekitar 12 cm dengan tambahan lapisan besi beton sesuai dengan ukuran yang ideal.

Dalam kesimpulannya, plat lantai adalah elemen bangunan tipis yang penting dalam struktur bangunan. Untuk memastikan plat berfungsi dengan baik, perhatikan pembangunannya dengan teliti, termasuk penentuan ketebalan yang sesuai dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Fungsi Plat Lantai

Plat lantai memiliki beberapa tujuan penting dalam sebuah bangunan. Berikut adalah beberapa fungsi dari pembuatan plat lantai:

  1. Tempat Penempatan Kabel dan Lampu: Plat lantai berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan kabel listrik dan lampu bagi ruangan di bawahnya.
  2. Pemisah Antar Ruangan: Plat lantai berfungsi sebagai pemisah antara ruangan di lantai atas dan ruangan di lantai bawah pada bangunan bertingkat.
  3. Redaman Suara: Plat lantai memiliki kemampuan meredam suara dari ruangan di atasnya dan ruangan yang berada di bawahnya, sehingga mengurangi kebisingan antar lantai.
  4. Penguatan Struktur: Plat lantai berperan dalam memperkuat dan mengoptimalkan kemampuan struktur bangunan secara keseluruhan.
  5. Pondasi Horizontal: Plat lantai berfungsi sebagai pondasi yang membuat konstruksi bangunan menjadi kokoh pada bidang horizontal.
  6. Tempat Berpijak: Plat lantai menjadi tempat berpijak bagi penghuni yang berada di lantai atas, sehingga memberikan akses yang nyaman dan aman di dalam bangunan.
  7. Melengkapi Struktur Bangunan: Dengan adanya plat lantai, struktur bangunan menjadi lebih lengkap dan kokoh, sehingga meningkatkan kestabilan dan kekuatan keseluruhan bangunan.
  8. Mempertahankan Stabilitas: Plat lantai juga berperan dalam menjaga stabilitas struktur bangunan dan memastikan agar bangunan dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhannya.
Baca Juga :   Mengapa Memilih Plafon GRC? Berikut Kelebihan & Kekuranganya

Jenis Plat Lantai

Sebagai lantai atas yang berfungsi sebagai tempat berpijak, jenis plat lantai dapat dibedakan berdasarkan material pembuatannya. Secara umum, terdapat tiga jenis plat lantai sebagai berikut:

1. Plat Lantai Beton

Plat ini dibuat dari beton bertulang dengan arah bidang horizontal. Bahan pembuatannya meliputi campuran semen, pasir, kerikil, air, dan admixture. Ketentuan mengenai plat lantai beton tercantum dalam buku Stkalianr Nasional Indonesia (SNI) I beton tahun 1991. Ketebalan minimal plat lantai beton umumnya adalah 12 cm, sedangkan untuk plat atap sekitar 7 cm. Plat ini harus mengandung tulangan baja lunak atau baja sedang dengan diameter 8 mm yang ditumpuk secara silang. Penting untuk memperhatikan bahwa tulangan baja pada plat lantai beton harus tertutup dengan beton setidaknya 1 cm. Jarak ideal antar tulangan beton sekitar dua kali tebal plat yang digunakan.

2. Plat Lantai Kayu

Jenis plat lantai ini terbuat dari rangkaian papan kayu yang kuat membentuk bidang injak yang luas. Biasanya, papan kayu yang digunakan memiliki ketebalan 2-3 cm dengan lebar 20-30 cm. Balok digunakan sebagai penopang dengan ukuran 8/10, 8/12, atau 10/14 dan jarak antara balok sekitar 60-80 cm. Plat lantai kayu sering menjadi alternatif karena harganya yang terjangkau, mudah dalam proses pengerjaan, dan dapat menghemat ukuran pondasi. Namun, plat lantai kayu cocok digunakan pada struktur konstruksi sederhana dan ringan. Perlu diperhatikan bahwa bahan kayu mudah terbakar, tidak tahan air, tidak dapat dipasangi keramik, dan tidak berfungsi sebagai peredam yang baik.

3. Plat Lantai Semen (Plat Lantai Yumen)

Jenis plat ini terbuat dari potongan kayu berukuran 80×90 cm yang dicampur dengan semen. Proses pembuatannya meliputi pemasangan kayu bengkirai berukuran 5/7 dengan jarak sekitar 40 cm. Selanjutnya, diletakkan ring balk di atasnya dan dicor dengan beton. Lembaran kayu semen yang telah jadi kemudian disusun rapat di atas beton dan dipasang dengan baut untuk memperkuatnya. Meskipun jenis plat lantai semen ini ada, namun penggunaannya masih tergolong baru dan belum banyak digunakan secara umum.

Baca Juga :   Pengertian Milestone: Tujuan, Tahapan, dan Kriterianya

Keunggulan dan Kekurangan Plat Lantai

Berikut adalah keunggulan dan kekurangan dari plat lantai jenis beton:

Keunggulan:

  1. Konstruksi yang Kuat: Plat lantai beton mampu menopang beban berat dengan baik, menjadikannya pilihan yang kokoh dan tahan lama untuk struktur bangunan.
  2. Tidak Mudah Terbakar dan Tahan Air: Plat lantai beton tidak mudah terbakar, sehingga memberikan keamanan lebih pada bangunan. Selain itu, ia juga tahan terhadap air dan kelembapan.
  3. Isolasi Suara yang Baik: Plat lantai beton memiliki kemampuan meredam suara dengan baik, sehingga membantu mengurangi kebisingan antar lantai.
  4. Daya Tahan yang Relatif Awet: Plat lantai beton umumnya memiliki masa pakai yang lebih lama dan memerlukan sedikit perawatan selama beberapa tahun.
  5. Bisa Dipasangi Keramik/Tegel: Permukaan plat lantai beton dapat dipasangi keramik atau tegel, memberikan estetika tambahan pada ruangan dan mempercantik tampilan lantai.

Kekurangan:

  1. Biaya Pemasangan yang Lebih Tinggi: Proses pemasangan plat lantai beton memerlukan biaya lebih besar dibandingkan dengan jenis plat lantai kayu. Selain itu, untuk pemasangan beton diperlukan penggunaan alat berat.
  2. Sulit Diperbaiki: Jika terdapat kerusakan pada plat lantai beton, perbaikannya cukup sulit dan hasilnya mungkin tidak akan sehalus dengan kondisi awal.
  3. Masalah Kelembaban dan Lumut: Plat lantai beton yang tidak rata atau memiliki lubang dapat menyebabkan masalah lembab dan tumbuhnya lumut, yang perlu diwaspadai.

Syarat Pasang Plat Lantai

Pemasangan plat lantai, terutama jenis beton, tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Beberapa syarat harus dipenuhi agar hasil konstruksi kuat dan tahan lama. Berikut adalah penjabarannya:

  1. Ketebalan Plat Lantai:
    Pastikan ketebalan plat lantai minimal 12 cm untuk lantai biasa dan 7 cm untuk plat atap. Ketebalan ini harus dipatuhi agar plat memiliki daya dukung yang memadai dan mampu menahan beban dengan baik.
  2. Tulangan Baja Menyilang:
    Pasang tulangan baja dengan menyilang untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan plat lantai. Gunakan tulangan baja dengan diameter minimal 8 mm agar memberikan kekuatan yang memadai pada struktur plat.
  3. Tulang Rangkap untuk Ketebalan di Atas 25 cm:
    Jika ketebalan plat lantai melebihi 25 cm, struktur wajib dipasang dengan tulang rangkap baik di bagian atas maupun bawah. Hal ini diperlukan untuk memastikan kestabilan dan daya dukung yang optimal.
  4. Jarak Tulangan Baja:
    Pastikan jarak antar tulangan baja sejajar sekitar 2 kali tebal plat yang digunakan atau berkisar antara 2,5 hingga 20 cm. Penempatan tulangan dengan jarak yang tepat akan memberikan distribusi beban yang merata dan meningkatkan kinerja plat.
  5. Bungkus Tulangan Baja dengan Beton:
    Seluruh tulangan baja harus dibungkus dengan lapisan beton setebal minimal 1 cm. Hal ini penting untuk melindungi tulangan dari korosi, sehingga meningkatkan masa pakai dan kekuatan plat lantai.

Tips Memilih Plat Lantai

Dari ketiga jenis plat lantai yang telah dibahas sebelumnya, kalian mungkin ingin tahu mana yang lebih cocok untuk membangun rumah. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih plat lantai yang tepat:

Baca Juga :   Apa Itu Eksterior? Pengertian, Elemen dan Prinsip Dasarnya

  1. Cek Bingkai Bangunan:
    Langkah pertama sebelum menambah lantai atas rumah adalah memeriksa bingkai bangunan yang sudah ada. Jika mayoritas struktur rumah menggunakan kayu, maka plat lantai beton mungkin bukan pilihan yang tepat karena struktur kayu tidak akan cukup kuat untuk menopang lantai tambahan. Namun, jika bingkai bangunan rumah sudah terbuat dari beton, kalian bisa memilih plat lantai kayu sebagai alternatif.
  2. Tentukan Dimensi Plat Lantai:
    Pastikan untuk mengukur dengan teliti panjang bentang antar balok. Semakin panjang jaraknya, maka plat lantai yang digunakan harus semakin tebal agar mampu menopang beban dengan baik.
  3. Pilih Material Sesuai Fungsi Lantai Atas:
    Perlu menentukan dengan tepat ruangan apa saja yang akan dibangun di lantai atas. Jika hanya ingin menambah kamar tidur, maka plat lantai kayu mungkin sudah cukup. Namun, perlu diingat bahwa jenis plat kayu tidak cocok untuk digunakan di ruangan seperti kamar mandi karena tidak tahan terhadap air.
  4. Ukur Panjang Lembaran Plat Lantai:
    Selain memeriksa ketebalan, pastikan juga untuk mengukur dengan benar panjang lembaran plat lantai yang akan digunakan. Hal ini sangat penting terutama jika proses pengerjaan menggunakan metode fabrikasi (pengerjaan dari bahan setengah jadi). Jika terjadi kesalahan dalam pengukuran, pengerjaan plat lantai bisa tertunda dan mengakibatkan kerugian.
  5. Cek Kondisi Lingkungan:
    Jika kalian memilih plat lantai beton, pastikan untuk memeriksa kondisi lingkungan dan akses jalan menuju rumah. Distribusi material plat lantai beton membutuhkan kendaraan besar, sehingga perlu dipastikan bahwa akses jalan ke rumah cukup lebar dan mudah dijangkau agar bahan plat lantai bisa dibawa dengan selamat sampai ke alamat kalian.

Baca Juga :

Penutup

Demikianlah artikel finoo.id mengenai pengertian plat lantai, suatu elemen konstruksi yang vital dalam struktur bangunan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa itu plat lantai, kita dapat lebih memahami proses konstruksi dan melakukan pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Setiap aspek dalam memilih dan memanfaatkan plat lantai memiliki dampak signifikan terhadap kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan bangunan. Jadi, dalam merencanakan atau merenovasi bangunan, sangat penting untuk memahami setiap komponen yang terlibat, termasuk plat lantai.

Dengan pemilihan yang tepat, plat lantai dapat menjadi penopang yang kuat bagi bangunan kalian dan menjamin masa depan yang lebih aman dan lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *