Pengertian Relay

Pengertian Relay, Fungsi, dan Cara Kerjanya Secara Lengkap

Posted on

Finoo.id – Pengertian Relay, Fungsi, dan Cara Kerjanya Secara Lengkap. Relay adalah komponen listrik yang berfungsi menghubungkan atau memutuskan aliran listrik dalam rangkaian elektronik.

Lebih umum dikenal dengan sebutan saklar (switch), relay terdiri dari dua komponen utama, yaitu bagian elektromagnetik (kumparan penghasil medan magnet) dan bagian mekanik (berupa kontak saklar).

Pada artikel ini, kami akan membahas pengertian relay, simbolnya, bentuknya, prinsip kerjanya, struktur, fungsi, penggunaannya, kelebihannya, serta berbagai jenis relay yang ada.

Pengertian Relay

Relay merupakan jenis saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik, dan termasuk dalam komponen electromechanical yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu kumparan (coil) yang bersifat elektromagnetik, dan bagian mekanikal yang berisi rangkaian kontak saklar.

Relay menggunakan prinsip kerja elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar. Dengan menggunakan arus listrik yang kecil (daya rendah), relay mampu mengalirkan arus listrik yang memiliki tegangan yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, relay dengan kumparan elektromagnetik 5V dan arus 50mA mampu menggerakkan armature relay (bagian yang berfungsi sebagai saklar) untuk mengalirkan arus listrik sebesar 220V dengan arus 2A.

Fungsi dan Aplikasi Relay

Relay umumnya memiliki beberapa fungsi yang sering diaplikasikan dalam komponen elektronika, di antaranya:

  1. Relay berfungsi sebagai pelaksana fungsi logika (Logic Function).
  2. Relay digunakan untuk memberikan penundaan waktu (Time Delay Function).
  3. Relay digunakan dalam pengendalian sirkuit dengan tegangan tinggi menggunakan sinyal yang memiliki tegangan rendah.
  4. Relay dapat digunakan sebagai pelindung untuk motor dan komponen lainnya terhadap hubungan arus pendek atau tegangan berlebih (overvoltage).

Fungsi Relay pada Klakson:

  1. Menjaga horn pad atau saklar klakson tetap awet.
  2. Menjaga aliran arus listrik yang menuju klakson tetap stabil.

Fungsi Relay pada Lampu Mobil:

  1. Mencegah kerusakan pada switch kombinasi mobil.
  2. Memungkinkan penggunaan daya yang lebih besar.
  3. Memasang relay pada lampu mobil lebih ekonomis dan efisien.
  4. Menghasilkan cahaya yang lebih terang pada lampu besar atau lampu kecil mobil.
Baca Juga :   Pengertian Multiplexer, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Simbol dan Bentuk Relay

Setelah menjelaskan pengertian relay sebelumnya, berikut adalah simbol dan bentuk relay yang dapat dilihat di bawah ini.

Struktur dan Prinsip Kerja Relay

Relay memiliki struktur dan prinsip kerja yang terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:

  • Pegas (Spring)
  • Armatur (Armature)
  • Elektromagnet (Kumparan)

Titik Kontak Saklar (Switch Contact Point)

Kontak Poin (Contact Point) pada relay terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Normally Open (NO): Pada kondisi awal sebelum diaktifkan, kontak akan selalu berada dalam posisi TERBUKA (OPEN).
  2. Normally Closed (NC): Pada kondisi awal sebelum diaktifkan, kontak akan selalu berada dalam posisi TERTUTUP (CLOSED).
  3. Berdasarkan gambar di atas, terdapat sebuah inti besi (Iron Core) yang terlihat oleh kumparan (Coil). Fungsi kumparan tersebut adalah untuk mengendalikan pergerakan inti besi.
  4. Ketika kumparan diberi arus listrik, terjadi pembangkitan gaya elektromagnetik yang menarik armatur untuk berpindah dari posisi awalnya (NC) ke posisi baru (NO).

Dengan demikian, relay berfungsi sebagai saklar yang dapat mengalirkan arus listrik dalam posisi baru (NO), sedangkan posisi sebelumnya (NC) akan menjadi terbuka atau tidak terhubung.

Ketika arus listrik tidak mengalir, armatur akan kembali ke posisi awalnya (NC). Kumparan yang digunakan oleh relay untuk menarik Kontak Poin ke posisi TERTUTUP biasanya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

Jenis-Jenis Relay

Relay memiliki peran yang sangat penting, sehingga termasuk dalam kategori komponen elektronik atau saklar. Relay tidak hanya memiliki berbagai fungsi yang beragam, tetapi juga memiliki beberapa jenis yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna. Berikut adalah beberapa jenis relay yang perlu diketahui:

1. Relay Induksi

Relay jenis induksi digunakan untuk melindungi arus listrik DC dan AC. Pada relay ini, gerakan terjadi pada kontak mekanis yang bergeser melalui interaksi fluks elektromagnetik.

2. Relay Daya Tarik

Relay daya tarik digunakan pada aliran listrik bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Pada relay ini, besi relay ditarik ketika kumparan dialiri arus listrik.

3. Relay Termal

Relay termal mudah dikenali karena menghasilkan efek panas pada kontak mekanis. Relay ini digunakan untuk melindungi komponen-komponennya dan menggunakan elemen bimetal atau sensor suhu.

4. Relay Elektromagnetik

Relay elektromagnetik digunakan pada komponen listrik mekanik dan magnetik. Relay ini dilengkapi dengan coil dan kontak mekanis yang terbuka secara otomatis saat diaktifkan.

Baca Juga :   Pengertian Dioda Schottky, Simbol dan Prinsip Kerjanya Lengkap

5. Relay Penahan Magnetik

Relay penahan magnetik menggunakan komponen magnet permanen dalam rangkaian untuk menjaga aliran listrik tetap stabil dan melindungi rangkaian dari arus berlebih atau korsleting.

6. Solid State Relay (SSR)

Solid State Relay (SSR) menggunakan komponen semikonduktor untuk melakukan operasi switching tanpa perlu perpindahan mekanis. Relay SSR menghasilkan energi kontrol yang rendah dan lebih praktis dalam penggunaannya.

7. Reed Relay

Reed Relay terdiri dari sepasang magnetik yang ditempatkan di dalam tabung gelas. Gerakan magnetik pada coil ini mengubah posisi kontak mekanis di dalam relay.

Jenis-jenis relay ini memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda, dan pengguna dapat memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Arti Pole & Throw pada Relay

Ya, istilah “pole” dan “throw” juga berlaku pada relay, karena relay merupakan jenis saklar. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai arti pole dan throw pada relay:

  1. Pole mengacu pada jumlah kontak (contact) yang dimiliki oleh relay. Jumlah pole pada relay dapat bervariasi, seperti relay dengan satu pole (single pole), dua pole (double pole), tiga pole (triple pole), dan seterusnya. Setiap pole pada relay memiliki fungsi dan konektivitas yang terpisah.
  2. Throw mengacu pada kondisi atau posisi kontak (contact) pada relay. Ada beberapa tipe throw yang umum ditemukan pada relay, yaitu:
  3. Single throw (ST): Relay dengan satu posisi kontak terbuka atau tertutup.
  4. Double throw (DT): Relay dengan dua posisi kontak terbuka atau tertutup.
  5. Triple throw (TT): Relay dengan tiga posisi kontak terbuka atau tertutup.

Dengan kombinasi jumlah pole dan throw yang berbeda, relay dapat digolongkan ke dalam kategori yang sesuai. Tabel di bawah ini dapat memberikan gambaran tentang variasi pole dan throw pada relay:

Kelebihan Relay

Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh relay dalam pengaplikasiannya dalam rangkaian elektronika:

  1. Kemampuan Mengendalikan Peralatan yang Sulit Diakses: Relay memungkinkan pengontrolan peralatan yang sulit dijangkau secara langsung. Dengan menggunakan relay, sinyal kontrol dapat diteruskan ke peralatan yang terletak jauh atau sulit dijangkau secara fisik.
  2. Kemampuan Mengendalikan Lebih dari Satu Kontak: Relay memiliki sinyal kontrol yang mampu mengendalikan lebih dari satu kontak. Ini memungkinkan pengontrolan simultan terhadap beberapa peralatan atau sirkuit yang berbeda dalam satu rangkaian.
  3. Efisiensi Arus Rendah untuk Beban Berarus Besar: Relay menggunakan arus yang relatif kecil untuk mengendalikan peralatan yang membutuhkan arus yang besar. Hal ini menjadikan relay sebagai solusi yang efisien dan aman untuk mengalirkan daya ke peralatan dengan beban berarus tinggi.
  4. Keamanan Dalam Penggunaan Tegangan Tinggi: Relay memungkinkan pengendalian peralatan dengan tegangan tinggi melalui sinyal tegangan rendah. Hal ini menghindari paparan manusia terhadap bahaya tegangan tinggi, karena rangkaian dengan tegangan tinggi dapat dikendalikan melalui sinyal dengan tegangan rendah.
Baca Juga :   √ Efek Ganti Kapasitor Kipas Angin Yang Ukuranya Lebih Besar

Baca Juga : 

Penutup

Dalam artikel finoo.id ini, kita telah menjelajahi pengertian relay dan peran pentingnya dalam berbagai bidang. Relay adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik melalui sakelar elektromagnetik. Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari kendaraan bermotor hingga sistem kelistrikan rumah tangga.

Relay memungkinkan kontrol yang efektif terhadap aliran listrik dengan menggunakan sinyal kecil untuk mengoperasikan sakelar yang lebih besar. Mereka membantu melindungi peralatan dari arus berlebih dan mencegah kerusakan yang mungkin terjadi. Relay juga digunakan dalam sistem keamanan dan otomatisasi industri, di mana mereka membantu mengendalikan proses dengan akurat.

Penggunaan relay terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Beberapa jenis relay yang umum digunakan meliputi relay elektromagnetik, relay termal, relay solid-state, dan relay waktu. Setiap jenis relay memiliki fungsi dan karakteristik khusus sesuai dengan kebutuhan aplikasinya.

Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang pengertian relay dan kemampuan mereka untuk mengontrol aliran listrik sangat penting dalam dunia teknologi saat ini. Relay memberikan solusi yang hkalianl dan efektif dalam mengendalikan dan melindungi peralatan listrik. Dengan terus berkembangnya teknologi, relay akan terus berperan penting dalam mengoptimalkan sistem kelistrikan dan memajukan berbagai sektor industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *