Large Wheel Loader

Pengertian Wheel Loader: Fungsi dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Wheel Loader: Fungsi dan Cara Kerjanya. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknik sipil dengan skala menengah hingga besar umumnya melibatkan penggunaan alat berat dalam prosesnya. Oleh karena itu, penting untuk menghitung estimasi produktivitas alat berat dengan seakurat mungkin agar sesuai dengan kondisi lapangan.

Efisiensi produktivitas alat berat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni kapasitas alat itu sendiri, waktu siklus yang diperlukan, dan faktor koreksi yang relevan. Faktor koreksi ini mencakup berbagai hal, seperti kondisi medan tempat alat beroperasi, kondisi mesin alat, serta tingkat keahlian operator yang mengoperasikannya.

Pengertian Wheel Loader

Wheel loader merupakan sebuah alat berat yang difungsikan untuk mengangkut dan mengangkut bahan material yang nantinya akan dimasukkan ke dalam dump truck. Alat ini juga memiliki kemampuan untuk memindahkan material.

Alat berat ini memiliki kemiripan visual dengan alat berat lain yang dikenal sebagai shovel dozer. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara kedua jenis alat berat tersebut. Shovel dozer memiliki roda yang berbasis rantai.

Di sisi lain, loader ini dilengkapi dengan roda yang terbuat dari karet atau ban. Karena perbedaan ini dalam hal roda, fungsi dan kinerja keduanya juga menjadi berbeda.

Fungsi Wheel Loader

Umumnya, alat berat ini digunakan di daerah dengan permukaan yang lebih datar, keras, kering, dan tidak licin. Alat ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

  1. Pembersihan lahan
    Fungsi utama alat berat beroda karet ini adalah membersihkan area di lokasi proyek konstruksi atau lapangan tempat proyek tersebut akan dilaksanakan.
  2. Penggusuran
    Alat berat ini juga bisa digunakan untuk menggusur tanah, terutama jika tanah yang akan digusur berada dalam jarak yang relatif dekat.
  3. Perataan
    Fungsi lain dari alat berat ini adalah meratakan timbunan tanah dan mengisi galian tanah yang beragam.
  4. Stripping
    Alat berat ini juga memiliki fungsi stripping, yakni mengupas atau menggaruk bagian yang tidak baik atau jelek dari permukaan tanah.
  5. Penyelesaian (Finishing)
    Fungsi lain dari alat berat ini adalah untuk melakukan finishing, yaitu meratakan bagian atas atau permukaan dari area yang datar.
Baca Juga :   Mengenal Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Cara Kerja Wheel Loader

Cara operasi Wheel Loader pada dasarnya serupa dengan alat berat lainnya, di mana mesin penggerak utama menggunakan sistem hidrolik. Hal ini disebabkan oleh kemampuan hidrolik untuk menghasilkan tenaga besar, yang sangat sesuai untuk tugas berat seperti penggalian tanah atau pemindahan material.

Wheel loader mampu melakukan beberapa gerakan dasar, di mana bucket digunakan untuk menggali dan mengangkat material guna dipindahkan ke truk pengangkut. Gerakan bucket secara umum melibatkan penurunan bucket di permukaan tanah, mendorong ke depan, mengangkat bucket, mengangkut muatan, dan akhirnya menuangkan muatan tersebut. Terdapat beberapa cara untuk memindahkan material ke alat berak, termasuk:

  • V – Pemuatan (V-Loading)
    Metode di mana material dipindahkan dengan lintasan berbentuk “V”.
  • L – Pemuatan (L-Loading)
    Proses di mana truk ditempatkan di belakang loader, dan kemudian loader memindahkan material dengan lintasan yang tegak lurus.
  • Pemuatan Silang (Cross Loading)
    Cara pemindahan material di mana truk pengangkut juga aktif bergerak dalam prosesnya.

Jenis-Jenis Loader

Terdapat dua varian Loader yang sering diterapkan dalam proyek konstruksi, yakni jenis Wheel Loader dan Dozer Shovel. Keduanya memiliki perbedaan signifikan terutama dalam hal fungsi dan mobilitas. Wheel loader umumnya dipilih untuk proyek di lokasi yang memiliki permukaan keras, datar, dan stabil karena jenis ini memiliki mobilitas yang unggul.

Dozer Shovel menggabungkan stabilitas Wheel Loader dengan kapabilitas Dozer Shovel. Akan tetapi, mobilitas Dozer Shovel cenderung lambat dan gerakannya terbatas. Meski demikian, Dozer Shovel memiliki kemampuan untuk beroperasi di beragam medan yang mungkin sulit diakses oleh Wheel Loader.

Perbedaan Tipe Wheel Loader

Terdapat minimal dua varian loader yang umumnya diterapkan dalam berbagai pekerjaan konstruksi. Yang pertama, adalah jenis yang sedang dibahas di sini, dan yang kedua adalah dozer shovel.

Apa yang membedakan berbagai jenis loader tersebut? Berikut adalah beberapa perbedaan kecil antara beberapa jenis loader yang paling umum digunakan di area proyek konstruksi.

Baca Juga :   √ Pengertian Motor Grader: Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

1. Compact Wheel Loader

Jenis atau varian pertama ini dirancang khusus untuk digunakan selama tahap produksi, terutama di lokasi kerja yang memiliki keterbatasan ruang. Ada opsi untuk melampirkan dan mengatur alat tambahan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik.

2. Small Wheel Loader

Tipe yang kedua ini memiliki kemiripan dengan tipe pertama yang telah dijelaskan sebelumnya. Tipe ini juga sangat sesuai untuk digunakan di lokasi yang memiliki ruang terbatas karena memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dan lebih mudah dalam hal perpindahannya.

3. Medium Wheel Loader

Kemudian, terdapat varian tipe menengah yang telah mendapatkan popularitas yang signifikan karena tipe ini memiliki kemampuan untuk disesuaikan atau dimodifikasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas operator yang menggunakannya.

4. Large Wheel Loader

Jenis keempat ini mengusung mesin yang tangguh dan telah didesain khusus untuk penggunaan dalam industri. Varian ini menawarkan tingkat efisiensi yang maksimal.

Bahkan, tipe ini dapat dioperasikan secara efektif bahkan dalam kondisi medan yang sulit. Jenis loader yang beragam ini telah didesain agar dapat dipasangkan dengan berbagai macam alat tambahan.

Beberapa aksesoris yang dapat ditambahkan pada loader ini meliputi bucket, backhoe, front end, dan scoop ladder.

Perawatan Wheel Loader

Perawatan terhadap alat berat ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu perawatan korektif (corrective maintenance) dan perawatan preventif (preventive maintenance). Apa perbedaannya?

1. Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah jenis perawatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko atau mencegah terjadinya kerusakan pada loader. Termasuk dalam jenis perawatan ini adalah:

  • Perawatan Berkala
    Ini adalah perawatan yang dilakukan setelah mesin loader beroperasi atau digunakan selama periode tertentu.
  • Pemeliharaan Jadwal (Scheduled Overhaul)
    Tipe perawatan ini diterapkan pada unit loader dalam interval waktu tertentu, sesuai dengan stkalianr pemeliharaan yang diperlukan oleh setiap komponen.
  • Perawatan Berdasarkan Kondisi (Condition Based Maintenance)
    Jenis perawatan ini dilakukan berdasarkan kondisi aktual loader yang dapat diidentifikasi melalui berbagai program penilaian.

Program-program ini termasuk pemeriksaan mesin, analisis pelumas, inspeksi harian, dan pemeliharaan undercarriage.

Meskipun pemeriksaan harian dapat dilakukan, hal ini harus mengikuti program yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuat alat berat tersebut.

Baca Juga :   Apa Itu Compactor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

2. Corrective Maintenance

Corrective maintenance merupakan jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan mesin ke kondisi semula melalui penyetelan atau perbaikan pada berbagai komponen.

Mirip dengan perawatan pencegahan, perawatan dalam bentuk servis ini juga memiliki beberapa jenis, yaitu:

  • Perawatan Darurat (Breakdown Maintenance)
    Jenis corrective maintenance ini dilakukan pada unit Wheel Loader ketika mesinnya mengalami kerusakan yang menyebabkan tidak dapat dioperasikan.
  • Perbaikan dan Penyesuaian (Repair and Adjustment)
    Jenis perawatan ini difokuskan pada memperbaiki mesin atau alat yang mengalami kerusakan yang masih dalam kondisi yang belum terlalu parah atau masih bisa dioperasikan.

Meskipun mungkin unit loader masih dapat digunakan, perbaikan pada komponen yang rusak harus dilakukan segera setelah kerusakan terdeteksi.

Jika perbaikan tidak dilakukan segera, risiko kerusakan yang lebih parah dapat meningkat, dan ini bisa berpotensi membahayakan keselamatan. Kerusakan yang parah juga dapat mengancam keselamatan operator alat berat ini.

Baca Juga :

Penutup

Dalam merangkum pembahasan kita, Wheel Loader adalah salah satu alat berat yang memiliki peranan penting dalam industri konstruksi, pertambangan, dan berbagai sektor lainnya.

Mesin ini dirancang khusus untuk memuat material ke dalam truk atau mengangkat beban ke tempat lain dengan cepat dan efisien.

Memahami pengertian dan fungsi dari Wheel Loader bukan hanya penting bagi para profesional di bidangnya, tapi juga bagi masyarakat umum untuk mengapresiasi kerja keras di balik setiap struktur yang dibangun.

Sebagai punggung tulang industri, Wheel Loader memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar dan efektif.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Wheel Loader: Fungsi dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *