Penyebab Lampu LED Berkedip

Penyebab Lampu LED Berkedip dan Cara Mengatasinya Yang Tepat

Posted on

Finoo.id – Penyebab Lampu LED Berkedip dan Cara Mengatasinya Yang Tepat. Apakah Kalian memiliki masalah dengan lampu LED Kalian yang terus berkedip? Jangan khawatir, Kalian tidak sendirian.

Lampu LED yang berkedip bisa menjadi frustrasi dan mengganggu kenyamanan di rumah atau tempat kerja.

Namun, jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas penyebab umum mengapa lampu LED bisa berkedip dan memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah tersebut.

Apa itu LED Berkedip ?

Berkedip adalah fenomena cepat saat lampu menyala-matikan yang disebabkan oleh osilasi yang mengganggu pasokan listrik. Osilasi yang terjadi dengan cepat ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi orang yang terpapar cahaya tersebut. Selain itu, cahaya yang berkedip-kedip juga tidak dapat memberikan penerangan yang memadai di suatu area.

Lampu LED terdiri dari komponen elektronik yang sensitif terhadap tegangan dan arus listrik yang masuk. Gangguan kecil pada tegangan atau arus tersebut dapat menyebabkan lampu LED berkedip. Kedipan ini bisa terjadi karena beberapa alasan lain, seperti lonjakan daya, pengaturan kecerahan yang buruk, sambungan yang longgar, debu dan serpihan yang ada di perangkat, dan lain sebagainya.

Jenis LED Berkedip

Ada dua jenis kedipan yang perlu Kalian ketahui:

Kedipan Terlihat:

Kedipan terlihat mengacu pada kondisi di mana lampu atau sumber cahaya tampak berkedip secara jelas. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada pasokan listrik atau faktor lain yang menyebabkan lampu berkedip dengan frekuensi yang dapat diamati oleh mata manusia. Kedipan terlihat ini dapat mengganggu kenyamanan visual dan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mata.

Kedipan Tak Terlihat:

Kedipan tak terlihat merujuk pada kondisi di mana lampu atau sumber cahaya berkedip dengan frekuensi yang tidak dapat langsung terlihat oleh mata manusia. Meskipun kedipan ini tidak terlihat, mereka masih dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia. Osilasi cepat yang tidak terlihat ini dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, dan gangguan kesehatan lainnya, meskipun tidak terlihat secara visual. Oleh karena itu, penting untuk menghindari atau mengatasi kedipan tak terlihat ini guna menjaga kesehatan mata dan kesejahteraan secara umum.

Apakah Berkedip Buruk untuk LED?

Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan, iya, kedipan dapat menyebabkan kerusakan pada bohlam. Jika terjadi kedipan akibat lonjakan listrik atau tegangan yang tiba-tiba tinggi, bohlam LED Kalian dapat meledak. Salah satu alasan umum lainnya mengapa lampu berkedip adalah adanya kabel yang longgar. Pada intinya, jika bohlam Kalian berkedip karena alasan terakhir tersebut, kemungkinan besar bohlam akan mengalami kerusakan atau meledak.

Penyebab Utama LED Berkedip

Ayo kita segera melihat lebih detail mengenai penyebab utama di balik kedipan yang mengganggu yang Kalian amati. Setelah Kalian memahami apa yang bisa menyebabkan kedipan, Kalian akan dapat mengidentifikasi mengapa bohlam Kalian berkedip!

1. Fluktuasi Tegangan

Fluktuasi tegangan dapat terjadi jika ada gangguan dan ketidakkonsistenan dalam pasokan listrik yang masuk. Selain itu, tegangan juga dapat berfluktuasi jika terdapat peralatan elektronik berat yang dinyalakan dalam sistem listrik yang sama. Peningkatan beban yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan lampu LED berkedip di rumah Kalian.

Jenis kedipan ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik dan terlihat hanya sesaat karena tegangan cenderung menjadi stabil setelah beberapa waktu. Jika Kalian melihat kedipan terjadi di berbagai area dalam sehari dalam waktu yang singkat, ini mungkin menjadi penyebabnya.

Arus masuk dari peralatan berat juga dapat menjadi faktor penyebab kedipan. Beberapa peralatan seperti AC, mesin cuci, dan sejenisnya memerlukan beban yang berat saat dinyalakan. Lampu mungkin berkedip ketika Kalian menyalakan peralatan elektronik ini karena adanya lonjakan arus dalam sistem listrik.

Kadang-kadang, saat banyak perangkat terhubung ke satu trafo yang sama, aliran arus dapat terputus dengan tiba-tiba dan menyebabkan kedipan.

Baca Juga :   Pengertian Amperemeter: Fungsi, Bagian dan Cara Kerjanya

Efek riak juga dapat terjadi dalam beberapa negara seperti Australia, di mana kontrol riak digunakan untuk memenuhi permintaan listrik selama puncak beban dengan mengurangi aliran listrik ke daerah tertentu. Efek riak ini dapat menyebabkan lampu LED berkedip secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena pasokan daya yang masuk menjadi lebih rendah dari biasanya, sementara peralatan rumah tangga lainnya mengonsumsi sebagian besar daya, meninggalkan sedikit daya yang tersisa untuk lampu LED Kalian.

Efek riak bahkan dapat mempengaruhi umur pemacu LED secara signifikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

2. Driver LED Buruk

Setiap lampu LED terhubung dengan sebuah driver, yang bisa berupa internal atau eksternal. Tugas utama dari driver LED adalah mengatur aliran arus atau tegangan melalui rangkaian LED. Fluktuasi panas di dalam rangkaian dapat mengganggu daya masukan, yang pada gilirannya menyebabkan fluktuasi arus. Driver ini bertanggung jawab mengendalikan fluktuasi tersebut dan menciptakan aliran arus yang stabil di seluruh rangkaian.

Selain itu, driver LED juga berfungsi sebagai transformator dengan menurunkan tegangan tinggi menjadi sesuai dengan kebutuhan LED. Ada dua jenis driver LED berdasarkan jenis daya yang dibutuhkan oleh LED, yaitu driver Constant-Current (arus konstan) dan Constant-Voltage (tegangan konstan).

Jika driver LED tidak berfungsi dengan baik, maka tidak akan ada pengaturan arus yang tepat di dalam rangkaian, dan lampu LED Kalian akan berkedip. Faktanya, driver LED yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada lampu LED Kalian dan mempersingkat umurnya. Bahkan, ada risiko ledakan yang disebabkan oleh penumpukan panas yang tinggi.

Oleh karena itu, driver yang bermasalah adalah salah satu hal pertama yang akan diperiksa oleh seorang teknisi listrik jika lampu LED Kalian berkedip.

3. Peredupan

Peredupan merupakan salah satu penyebab utama kedipan pada lampu LED. Mari kita memahami bagaimana peredupan bekerja pada LED.

Peredupan pada lampu LED beroperasi dengan cara yang berbeda karena LED terdiri dari komponen elektronik. Fenomena “penggelapan fasa” terjadi dengan memendekkan kurva sinus positif pada arus bolak-balik (AC). Pemendekan ini mengurangi waktu di mana cahaya berada pada tingkat kecerahan penuh. Dalam representasi visual, terdapat kurva sinus penuh untuk LED yang sepenuhnya terang (kiri) dan kurva sinus dipotong setengah untuk LED yang diredupkan 50% (kanan).

Prinsip yang digunakan dalam peredupan ini disebut “trailing-edge dimming”, di mana setengah dari kurva sinus dipotong untuk mengurangi waktu lampu berada pada tingkat kecerahan maksimum. Semua lampu LED dinyalakan dan dimatikan 100 kali per detik. Secara teknis, semua lampu LED berkedip karena fenomena dasar ini. Namun, karena frekuensinya tinggi, kedipan tersebut tidak terlihat oleh manusia.

Kalian mungkin juga akan menemui istilah “Pulse Width Modulation (PWM)” yang digunakan dalam peredupan. Ini merujuk pada penyesuaian durasi “keadaan mati” pada pulsa untuk memberikan lebih banyak waktu dalam mematikan lampu. Dengan demikian, output total lampu berkurang.

Namun, semakin besar efek peredupan, semakin kuat kedipan yang terjadi. Interval antara status lampu menyala dan mati menjadi lebih panjang, yang mengakibatkan kedipan yang terlihat oleh mata manusia. Ketika lampu diredupkan lebih jauh, intervalnya semakin meningkat, sehingga menyebabkan lebih banyak kedipan yang terlihat. Oleh karena itu, peredupan adalah salah satu penyebab kedipan pada lampu LED.

Penting juga untuk memperhatikan kompatibilitas antara peredupan dan lampu LED. Peredupan harus sesuai dan kompatibel dengan lampu LED agar bekerja secara optimal. Jika Kalian menggunakan peredupan pada lampu yang tidak mendukung peredupan, dapat menyebabkan kerusakan pada lampu LED tersebut!

4. Koneksi Lepas

Kabel yang longgar adalah penyebab yang cukup jelas. Jika terdapat koneksi yang buruk atau kabel yang rusak pada rangkaian LED Kalian, aliran arus akan terganggu dan menyebabkan kedipan. Sambungan yang tidak baik dan kerusakan pada kabel dapat terjadi seiring berjalannya waktu karena degradasi kabel. Atau hal ini bisa terjadi jika bohlam tidak pernah terpasang dengan benar sejak awal.

5. Lampu Kualitas Rendah

Kadang-kadang, masalah terletak pada kualitas LED itu sendiri. Lampu LED yang memiliki kualitas buruk akan mulai berkedip segera setelah dipasang. Oleh karena itu, selalu disarankan untuk memilih perlengkapan LED dari produsen terkenal yang terpercaya.

Cara Mengatasi Lampu LED Berkedip

Bagian ini akan membahas berbagai solusi yang mungkin untuk masalah yang telah disebutkan sebelumnya. Kami akan membantu Kalian dalam menyelesaikan masalah penyebab bohlam berkedip dan membantu Kalian menemukan penyebab utama mengapa LED berkedip.

1. Pilih Catu Daya LED / Driver LED Berkualitas Tinggi

LED yang menggunakan daya Arus Bolak-balik (AC) akan beralih secara cepat antara status hidup dan mati, sehingga tidak terlihat oleh mata manusia.

Baca Juga :   Pengertian Relay, Fungsi, dan Cara Kerjanya Secara Lengkap

Pada bohlam tradisional, kita tidak banyak melihat kedipan karena filamen lampu terus bersinar di antara siklus mati, sehingga menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, hal ini tidak terjadi pada LED, dan itulah salah satu alasan mengapa LED sangat efisien secara energi.

Jika siklus hidup/mati pada pasokan listrik AC terganggu, lampu LED akan mati secara periodik. Terutama jika frekuensi pasokan listrik kurang dari 50 Hz, kita mungkin akan melihat fluktuasi atau kedipan pada lampu LED.

Dalam banyak kasus, kita dapat menyimpulkan bahwa bukanlah masalah pada lampu LED itu sendiri, melainkan pada pasokan daya yang diterimanya. Namun, pada instalasi LED modern, lampu LED tidak lagi menerima daya langsung dari pasokan listrik AC utama. Sebaliknya, digunakan driver yang mengubah pasokan AC menjadi DC (arus searah). Driver ini berfungsi sebagai transformator yang menurunkan tegangan pasokan utama menjadi DC.

Driver dengan arus konstan akan mengatur aliran arus tetap pada rangkaian LED dengan mengatur tegangan secara variabel, sehingga mengurangi tingkat kedipan secara signifikan. Namun, sekali lagi, jika lampu LED Kalian tidak kompatibel dengan driver semacam itu, maka driver tersebut tidak akan berfungsi dengan baik. Dalam banyak kasus, masalah berasal dari driver, jadi penting untuk memeriksa apakah driver LED berfungsi dengan baik atau apakah driver LED Kalian kompatibel dengan lampu LED yang digunakan.

Menggunakan Driver Frekuensi Tinggi (HF)

Pabrikan berusaha membuat peredupan yang lebih baik dengan menggunakan siklus frekuensi tinggi. Dengan frekuensi tinggi, mata manusia tidak akan mendeteksi adanya kedipan bahkan setelah peredupan dilakukan.

Mengganti dengan driver HF dapat secara signifikan mengurangi interval waktu antara siklus hidup/mati, sehingga mengurangi tingkat kedipan pada lampu LED.

Menggunakan Driver Arus Konstan

Kedipan pada lampu LED, terutama tipe T8, dapat dikurangi dengan menggunakan driver arus konstan. Driver tersebut mengatur arus tetap pada lampu LED dengan mengatur tegangan, sehingga lampu LED menerima aliran arus yang stabil tanpa gangguan. Hal ini mengurangi efek dari konversi AC menjadi DC, sehingga mengurangi tingkat kedipan pada lampu LED.

Mengganti Kapasitor yang Rusak

Lampu LED terhubung dengan kapasitor yang mengendalikan arus yang masuk ke lampu. Kapasitor yang rusak dapat mengubah “resistansi seri ekivalen” (ESR), yang menyebabkan kerugian daya, penumpukan panas, ketidakstabilan, dan penurunan efisiensi. Faktor lain adalah adanya “osilator relaksasi” di dalam kapasitor, yang menyebabkan lampu berkedip saat beralih antara status hidup dan mati. Hal ini menghasilkan kilatan cahaya yang sangat singkat ketika lampu dimatikan pada LED, menyebabkan kedipan.

2. Gunakan Dimmer LED yang Kompatibel

Ketika Kalian mengganti lampu LED lama dengan yang baru, terkadang Kalian mungkin mengalami kedipan pada lampu tersebut. Hal ini bisa terjadi karena sakelar peredup lama yang tidak kompatibel dengan lampu LED baru Kalian. Teknologi peredup lama tidak dirancang untuk mengontrol beban kurang dari 20W.

Untuk mengatasi masalah ini, pilihlah lampu LED yang memiliki fleksibilitas yang lebih luas atau dapatkan peredup baru yang kompatibel dengan lampu LED baru Kalian. Kami sarankan Kalian untuk membaca label pada lampu dan peredup serta memastikan kesesuaiannya. Kalian akan menemukan peredup dengan peringkat watt yang beragam. Hal ini mempengaruhi jumlah lampu LED yang dapat diredupkan oleh peredup, tergantung pada watt masing-masing lampu.

Kalian juga dapat berkonsultasi dengan ahli listrik untuk mendapatkan informasi tentang kompatibilitas beban peredup yang tepat.

Tentang Sakelar Peredupan

Dengan kemajuan teknologi LED, masalah kompatibilitas telah menjadi semakin penting. Lampu LED yang lebih baru tidak selalu kompatibel dengan sakelar peredupan lama. Saat ini, ada banyak jenis lampu LED dan sakelar peredupan yang tersedia, sehingga cara terbaik untuk menghindari masalah ini adalah dengan memastikan kesesuaiannya dengan membaca label yang tertera.

Untuk memeriksa apakah lampu LED Kalian berkedip karena masalah kompatibilitas dengan sakelar peredupan, Kalian dapat mencoba mengganti lampu LED dengan lampu pijar tradisional dan menguji sakelar Kalian.

Sakelar Peredupan yang Canggih juga Dapat Menjadi Masalah!

Kalian mungkin telah mengamati lampu LED berkedip bahkan ketika semua lampu mati! Hal ini biasanya terjadi karena adanya sakelar peredupan yang canggih. Saat ini, banyak sakelar yang dilengkapi dengan fitur tambahan seperti kemampuan peredupan, kontrol WiFi, kontrol lampu, dan sebagainya. Jenis sakelar ini dikenal sebagai “sakelar peredup pintar”. Sakelar semacam ini dapat mengkonsumsi daya listrik secara terus-menerus, bahkan ketika lampu tidak dinyalakan.

Sakelar semacam ini dapat mengganggu aliran listrik yang menuju lampu LED, menyebabkan lampu LED berkedip secara terus-menerus.

Baca Juga :   Pengertian IC Beserta Fungsi dan Jenisnya Secara Lengkap

Gunakan Lampu LED yang Dapat Diredupkan

Kadang-kadang, karena kurangnya pengetahuan, Kalian mungkin menggunakan lampu LED yang tidak dapat diredupkan dengan peralatan peredupan. Oleh karena itu, pastikan Kalian menggunakan lampu LED yang secara khusus dirancang untuk dapat diredupkan dan sesuai dengan peralatan peredupan yang Kalian miliki.

3. Periksa Kabel Longgar dan Koneksi Buruk

Periksa koneksi! Matikan pasokan listrik utama dan periksa semua sambungan peralatan. Sementara itu, bersihkan juga bagian dalamnya untuk meningkatkan kinerja. Pastikan untuk memeriksa dengan cermat titik sambungan peralatan. Dalam beberapa kasus, Kalian dapat memeriksa apakah ada peralatan yang terhubung dengan longgar hanya dengan menggantikan lampu dengan sambungan yang berbeda. Jika kedipan berhenti, kemungkinan besar itu disebabkan oleh sambungan yang longgar.

Selalu gunakan kabel dengan panjang minimal 6 inci. Kabel yang terlalu pendek terkadang dapat menyebabkan masalah dalam sirkuit.

Jika banyak lampu diredupkan secara bersamaan, periksa kotak sambungan dan pastikan semua sambungan aman.

Jika masalah berlanjut setelah mengencangkan sambungan, kemungkinan besar itu disebabkan oleh driver yang buruk atau peredup yang tidak kompatibel. Meskipun masalah ini dapat diperbaiki bahkan oleh orang yang tidak berpengalaman, sangat disarankan untuk menggunakan jasa seorang ahli listrik. Menangani sirkuit listrik membutuhkan tindakan pencegahan keselamatan yang tepat!

4. Perbaiki Masalah Tegangan dan Lonjakan Daya

Pastikan Kalian menggunakan pemutus terpisah untuk peralatan berat seperti lemari es, AC, dan sebagainya. Karena peralatan elektronik tersebut memerlukan tegangan yang tinggi, terutama saat dihidupkan, mereka akan menyerap daya listrik yang cukup besar, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan tegangan di seluruh rangkaian.

Terkadang, masalah kedipan tidak sepenuhnya berasal dari peralatan Kalian sendiri! Jika ada banyak peralatan berat yang terhubung ke satu transformator (trafo) yang sama, maka kemungkinan terjadi lonjakan tegangan dan daya yang sering terjadi, terutama jika tetangga Kalian juga menggunakan peralatan berat tersebut. Memiliki transformator bersama dapat menyebabkan masalah yang rumit.

Mari kita pertimbangkan contoh ini: Jika ada lampu tradisional seperti lampu pijar yang terhubung dalam sirkuit yang sama dengan lampu LED Kalian, maka lampu LED Kalian mungkin akan berkedip. Mengapa hal ini terjadi? Karena lampu pijar menghabiskan 100% daya listrik yang tersedia, sehingga hanya sedikit daya yang tersisa untuk lampu LED agar dapat menyala dengan baik.

Kami sarankan Kalian untuk meminta bantuan seorang teknisi listrik guna mencari solusi untuk masalah seperti ini. Mereka akan dapat memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan konfigurasi kelistrikan Kalian.

5. Ganti Bohlam!

Jika lampu LED Kalian masih berkedip meskipun telah memeriksa semua sambungan, kemungkinan besar bohlam LED tersebut perlu diganti. Ini merupakan indikasi dari kualitas LED yang buruk, dan pada kasus ini, tidak ada solusi yang dapat diterapkan. Kalian dapat mencoba menguji lampu LED Kalian pada sakelar yang berbeda. Jika masalah tetap ada, maka saatnya untuk mengganti bohlam dengan LED terbaik yang tersedia di pasaran, seperti produk dari perusahaan pencahayaan RC yang juga memberikan garansi.

Salah satu pilihan yang layak adalah mempertimbangkan untuk menggunakan bohlam LED Cerdas yang dirancang khusus untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kedipan. Jenis lampu LED ini mengadopsi teknologi yang meminimalkan efek kedipan hampir sepenuhnya.

Pastikan Kalian memperoleh produk dari sumber yang terpercaya dan memberikan garansi, untuk memastikan kualitas dan kepuasan Kalian dalam penggunaannya.

Baca Juga :

Penutup

Kesimpulannya, berbagai faktor dapat menyebabkan lampu LED berkedip, mulai dari masalah dengan komponen elektronik, seperti driver dan rangkaian, hingga kompatibilitas dan kualitas produk itu sendiri.

Untuk itu, sebaiknya selalu periksa dan pastikan produk yang Kalian beli telah memenuhi stKalianr kualitas.

Jika lampu LED Kalian berkedip, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional atau menghubungi produsen untuk mengetahui langkah perbaikan yang tepat.

Ingatlah bahwa keselamatan Kalian dan keluarga adalah yang utama. Semoga artikel finoo.id ini dapat membantu Kalian dalam memahami dan mengatasi masalah lampu LED berkedip.

Selalu utamakan pengetahuan dan kesadaran akan kualitas produk untuk menghindari masalah di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *