Pengertian Dioda Penyearah

Pengertian Dioda Penyearah (Rectifier) dan Prinsip Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Dioda Penyearah (Rectifier) dan Prinsip Kerjanya. Dioda penyearah, juga dikenal sebagai rectifier, adalah komponen dioda yang berperan dalam menyearahkan arus listrik. Fungsinya adalah mengubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

Penggunaan dioda penyearah sangatlah penting dalam rangkaian listrik. Tanpa adanya rectifier, piranti elektronik tidak akan dapat berfungsi dengan baik.

Untuk lebih memahami tentang dioda penyearah (rectifier), mari kita bahas pengertian, fungsi, jenis, gambar simbol, cara kerja, dan cara mengukurnya.

Pengertian Dioda Penyearah (Rectifier)

Dioda penyearah adalah salah satu komponen elektronika aktif yang memiliki peran penting dalam mengubah arus listrik AC (Arus Bolak-balik) menjadi arus DC (Arus Searah).

Dalam sebuah rangkaian penyearah, dioda berperan sebagai komponen utama yang digunakan. Penggunaan dioda sangatlah tepat karena prinsip kerjanya hanya memungkinkan aliran arus searah.

Rectifier, atau dioda penyearah, seringkali digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika di sekitar kita. Terutama pada perangkat seperti catu daya atau power supply yang memerlukan dioda penyearah untuk mengubah tegangan AC menjadi arus DC.

Fungsi Dioda Penyearah

Dioda penyearah, seperti namanya, adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyearahkan arus listrik. Dalam bahasa Indonesia, “penyearah” mengacu pada tindakan atau proses mengubah arah aliran arus listrik dari satu polaritas ke polaritas yang berlawanan.

Dioda penyearah terdiri dari dua terminal, yakni anoda dan katoda. Ketika tegangan diterapkan pada dioda, ia akan mengizinkan arus listrik mengalir hanya dalam satu arah, yaitu dari anoda ke katoda. Ketika arus listrik mengalir melalui dioda dalam arah ini, dioda akan memiliki hambatan yang rendah atau konduktif, sehingga arus listrik dapat mengalir dengan lancar. Namun, jika arus listrik mencoba mengalir dalam arah yang berlawanan, dioda akan memiliki hambatan yang sangat tinggi atau tidak konduktif, sehingga mencegah arus tersebut mengalir.

Fungsi utama dioda penyearah adalah untuk mengubah arus listrik searah (AC) menjadi arus searah (DC). Arus listrik searah bergerak dalam satu arah dan digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika, seperti pemasok daya atau adaptor yang digunakan untuk mengubah arus listrik rumah tangga menjadi arus searah yang diperlukan oleh perangkat elektronik.

Baca Juga :   √ Biaya Atap Baja Ringan Rumah Type 36: Volume & Material

Dalam rangkaian penyearah setengah gelombang, dioda penyearah hanya mengizinkan setengah siklus arus listrik alternatif (AC) melewati rangkaian, sedangkan setengah siklus lainnya diblokir. Sebagai contoh, dalam penyearah setengah gelombang, saat fase positif gelombang AC, dioda akan mengizinkan arus mengalir dan menghasilkan gelombang positif pada keluaran. Namun, saat fase negatif gelombang AC, dioda akan memblokir arus listrik, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada saat itu.

Selain itu, terdapat juga dioda penyearah penuh gelombang, yang menggunakan empat dioda dalam rangkaian jembatan untuk menyearahkan seluruh siklus arus listrik alternatif (AC). Dalam penyearah penuh gelombang, baik fase positif maupun fase negatif gelombang AC digunakan untuk menghasilkan arus searah pada keluaran.

Dengan menggunakan dioda penyearah, arus listrik dapat diubah dari AC menjadi DC, yang lebih cocok untuk digunakan oleh banyak perangkat elektronik. Dalam berbagai aplikasi, dioda penyearah memainkan peran penting dalam mengkonversi dan menstabilkan arus listrik sesuai dengan kebutuhan perangkat elektronik tersebut.

Bagaimana Cara Kerja Dioda Penyearah?

Biasanya, dioda memiliki dua kaki elektroda, yaitu anoda (terminal +) dan katoda (terminal -). Prinsip kerja dioda penyearah didasarkan pada teknologi pertemuan P-N.

Dalam hal ini, hanya arus positif yang dapat mengalir melalui anoda menuju katoda. Namun, arus tersebut tidak dapat mengalir ke arah sebaliknya.
Ketika arus AC melewati dioda, ia akan mengalir ke satu arah, dan arus yang datang dari arah yang berlawanan akan diblokir. Dengan demikian, arus listrik yang sebelumnya merupakan tegangan bolak-balik akan diubah menjadi arus searah.
Penggunaan penyearah ini sangat penting bagi komponen elektronika, terutama mengingat bahwa berbagai perangkat elektronik membutuhkan arus DC agar dapat beroperasi.

Jenis – jenis Dioda Penyearah (Rectifier)

Dalam komponen elektronika, terdapat beberapa jenis rangkaian dioda penyearah. Setiap jenis rangkaian tersebut memiliki fungsi, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda.

Dari informasi ini, pengguna dapat menentukan jenis komponen yang paling sesuai dengan kebutuhan rangkaian, serta spesifikasi yang diperlukan.

Berikut adalah beberapa jenis dioda penyearah (rectifier) yang sering digunakan dalam rangkaian elektronika:

Baca Juga :   Pengertian Solenoida, Fungsi dan Cara Kerjanya

1. Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)

Dioda penyearah setengah gelombang merupakan jenis rectifier yang hanya menghasilkan setengah siklus sinus. Pada umumnya, siklus sinus menghasilkan dua bagian, yaitu puncak positif dan negatif. Dengan menggunakan osiloskop, kita dapat melihat jenis gelombang yang dihasilkan oleh rectifier ini.

Pada dioda penyearah setengah gelombang, hanya setengah siklus sinus yang dapat dihasilkan. Oleh karena itu, rectifier ini dapat dikatakan sebagai jenis rectifier dengan konstruksi paling sederhana.

Ketika rangkaian ini menerima arus AC, sinyal arus listrik positif akan melewati dioda dan diteruskan (forward bias). Sementara itu, sinyal arus negatif akan segera diblokir dan dioda akan berada dalam keadaan reverse bias.

2. Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier)

Dioda penyearah gelombang penuh, juga dikenal sebagai full wave rectifier, adalah komponen dioda yang mampu menyearahkan gelombang dengan siklus penuh. Untuk mengubah arus AC menjadi DC, komponen ini membutuhkan 2 hingga 4 dioda.

Full wave rectifier bekerja dengan menggunakan penyearah gkalian. Dalam proses ini, siklus negatif yang dihasilkan dari gelombang masukan akan dikembalikan.

Dengan demikian, pada penyearah gelombang penuh terdapat dua fasa masukan. Satu fasa berfungsi untuk mengikuti sinyal yang diperoleh dari masukan, sementara fasa lainnya berfungsi untuk membaliknya.

Untuk menjalankan fungsinya, rectifier tidak hanya mengkalianlkan dioda, tetapi juga menggunakan transformator. Penggunaan transformator ini menyebabkan tegangan output sekunder berada pada fasa 180°.

3. Penyearah Gelombang Sistem Jembatan

Penyearah gelombang menggunakan sistem jembatan adalah rangkaian penyearah yang terdiri dari dioda bridge (jembatan dioda).

Dalam rangkaian ini, rectifier menggunakan siklus sinus penuh, tetapi menggunakan fasa tunggal sebagai input. Pada piranti elektronika ini, semua dioda akan digunakan pada setiap siklusnya.

Ketika terdapat siklus sinus positif, dioda pertama dan kedua akan aktif dalam keadaan forward bias. Kemudian, dioda ketiga dan keempat juga akan mengikuti untuk aktif dalam keadaan forward bias, dan sebaliknya.

4. Penyearah Gelombang dengan Kapasitor

Selain itu, terdapat juga rectifier yang menggunakan kapasitor sebagai komponen dukungan. Pada jenis rangkaian ini, kapasitor berperan sebagai filter atau penyaring.

Saat melakukan penyearahan gelombang AC, umumnya akan terjadi ripple (riak) pada output. Dengan menambahkan kapasitor, ripple tersebut dapat ditekan sehingga output yang dihasilkan menjadi lebih halus.

Baca Juga :   √ Apa itu NodeMCU? Manfaat, Fitur dan Instalasinya

Bagaimana Cara Mengukur Dioda Penyearah?

Dioda penyearah (rectifier) adalah komponen yang rentan mengalami kerusakan akibat berbagai faktor. Kerusakan pada dioda rectifier dapat berdampak negatif pada kinerja perangkat elektronik yang menggunakan dioda tersebut.

Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah dioda penyearah mengalami kerusakan atau tidak?

Untuk mendeteksi kerusakan dioda, kita dapat mengukurnya menggunakan alat yang disebut avometer.

Jika kalian belum pernah menggunakan avometer sebelumnya, berikut adalah tutorial tentang cara mengukur dioda penyearah (rectifier):

  1. Siapkan avometer yang sudah dikalibrasi.
  2. Pastikan pengaturan avometer dalam mode pengukuran tahanan (Ω/ohm).
  3. Tempatkan terminal positif avometer pada terminal positif dioda rectifier.
  4. Terminal negatif dioda rectifier juga harus ditempatkan pada terminal negatif avometer.
  5. Perhatikan pergerakan jarum avometer. Jika jarum bergerak, itu menkaliankan adanya kerusakan pada dioda.
  6. Jika jarum avometer tetap stabil pada titik 0, itu berarti dioda dalam kondisi baik.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kalian dapat melakukan pengukuran dan menentukan apakah dioda penyearah mengalami kerusakan atau tidak.

Baca Juga :

Penutup

Dalam rangkuman, dioda penyearah adalah komponen elektronik vital yang mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

Kemampuannya untuk memandu aliran arus dalam satu arah saja menjadikannya bagian kunci dalam banyak aplikasi, dari catu daya komputer hingga sistem pengisian baterai mobil.

Dengan memahami pengertian dioda penyearah dan cara kerjanya, kita dapat lebih menghargai perannya dalam sistem elektronik yang kita gunakan sehari-hari.

Tanpa dioda penyearah, banyak teknologi yang kita kalianlkan hari ini tidak akan berfungsi dengan efisien dan efektif.

Sekali lagi, pengetahuan teknis ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman kita tentang komponen elektronik dan bagaimana mereka membentuk dunia teknologi kita.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Dioda Penyearah (Rectifier) dan Prinsip Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *