Pengertian Amperemeter

Pengertian Amperemeter: Fungsi, Bagian dan Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Amperemeter: Fungsi, Bagian dan Cara Kerjanya. Jika kalian sudah akrab dengan dunia kelistrikan, pasti kalian mengenal amperemeter. Amperemeter memegang peran penting dalam kebutuhan kelistrikan.

Amperemeter berfungsi untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan menggunakan amperemeter, kita dapat mengetahui seberapa kuat arus listrik yang ada dalam sistem jaringan listrik.

Yuk, kita eksplorasi lebih jauh tentang amperemeter, mulai dari pengertian umumnya, fungsi, prinsip kerja, hingga cara penggunaan dan cara membacanya.

kalian dapat menemukan informasi lengkapnya dalam artikel di bawah ini!

Pengertian Amperemeter

Amperemeter berperan sebagai alat untuk mengukur tingkat arus listrik dalam sebuah rangkaian.

Umumnya, amperemeter terdiri dari resistensi shunt dan mikroamperemeter yang disusun secara seri. Komponen shunt dan mikroamperemeter ini digunakan untuk mendeteksi besar kecilnya tegangan arus listrik dalam rangkaian.

Dengan adanya amperemeter, teknisi dapat dengan mudah memeriksa jaringan listrik. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengetahui seberapa besar arus yang mengalir di dalamnya.

Fungsi Amperemeter

Secara umum, fungsi amperemeter adalah mendeteksi arus listrik. Namun, amperemeter hanya dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dalam rangkaian tertutup.

Untuk mengukur kuat arus, amperemeter biasanya dipasang secara seri dan memerlukan pemasangan resistensi shunt.

Pemasangan resistensi shunt bertujuan untuk meningkatkan kemampuan amperemeter dalam melakukan pengukuran.

Cara Kerja Amperemeter

Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnet dan gaya Lorentz, dan umumnya dilengkapi dengan kumparan berlapis di dalamnya.

Cara kerja amperemeter adalah sebagai berikut:

  1. Ketika amperemeter dialiri arus listrik, terbentuk medan magnet di sekitarnya.
  2. Arus listrik mengalir melalui kumparan, menyebabkan terjadinya reaksi magnetik pada inti besi yang ada di dalamnya.
  3. Medan magnet membuat inti besi bergerak, dan secara otomatis jarum penunjuk mulai bergerak juga, berhenti pada posisi yang sesuai dengan hasil pengukuran.
  4. Hasil pengukuran ditampilkan pada layar display amperemeter.
  5. Untuk meningkatkan kemampuan amperemeter dalam mengukur arus, dapat ditambahkan resistensi shunt.
  6. Resistensi shunt berfungsi untuk memperbesar simpangan yang dihasilkan, sehingga memperluas batas pengukuran amperemeter.
Baca Juga :   √ Trafo 5 Ampere Berapa Watt? Berikut Cara Menghitungnya

Semakin besar arus yang mengalir, semakin luas simpangan yang dihasilkan. Dengan demikian, batas pengukuran amperemeter juga menjadi lebih tinggi secara otomatis.

Bagian-bagian Ampere Meter

Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran arus listrik dalam suatu rangkaian. Untuk memahami lebih lanjut mengenai amperemeter, kita perlu mengetahui bagian-bagian yang menyusun alat ini.

1. Galvanometer

Galvanometer merupakan komponen utama dalam amperemeter. Fungsinya adalah sebagai detektor arus yang sensitif. Galvanometer biasanya terdiri dari seutas kawat yang dihubungkan dengan jarum penunjuk atau pointer. Ketika arus listrik mengalir melalui kawat ini, jarum penunjuk akan bergerak menunjukkan besarnya arus yang mengalir.

2. Batas Ukur

Batas ukur pada amperemeter menunjukkan rentang besaran arus yang dapat diukur oleh alat tersebut. Biasanya, amperemeter memiliki beberapa batas ukur yang dapat dipilih sesuai dengan besaran arus yang akan diukur. Setiap batas ukur memiliki skala yang berbeda pada amperemeter.

3. Terminal Positif dan Negatif

Amperemeter memiliki terminal positif dan negatif yang digunakan untuk menghubungkan alat ini ke rangkaian yang akan diukur arusnya. Terminal positif biasanya dihubungkan ke kutub positif sumber arus, sedangkan terminal negatif dihubungkan ke kutub negatif sumber arus.

4. Jarum Penunjuk atau Pointer

Jarum penunjuk atau pointer merupakan komponen yang berfungsi untuk menunjukkan besaran arus yang mengalir pada amperemeter. Jarum ini terhubung dengan galvanometer dan akan bergerak sesuai dengan besaran arus yang melewati alat ini. Skala pada amperemeter akan memberikan petunjuk mengenai besaran arus yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

5. Skala Maksimum

Skala maksimum pada amperemeter menunjukkan batas maksimal besaran arus yang dapat diukur oleh alat ini. Skala ini biasanya ditkaliani dengan angka-angka yang menunjukkan besaran arus dalam satuan ampere (A). Pengguna amperemeter perlu memastikan bahwa besaran arus yang diukur tidak melebihi skala maksimum agar alat tidak rusak.

6. Resistensi Shunt

Resistensi shunt merupakan komponen yang digunakan untuk mengubah rentang pengukuran amperemeter. Dengan menggunakan resistensi shunt yang tepat, amperemeter dapat mengukur arus yang lebih besar daripada rentang pengukuran bawaan. Resistensi shunt ditempatkan secara paralel dengan galvanometer untuk mengalihkan sebagian arus yang mengalir melalui galvanometer.

Jenis Amperemeter Berdasarkan Metode Pembacaannya

Amperemeter adalah alat ukur yang terus mengalami pengembangan versi untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Setiap jenis amperemeter memiliki spesifikasi dan cara kerja yang khas. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara dua jenis amperemeter tersebut:

Baca Juga :   Pengertian Kabel Koaksial: Fungsi, Jenis dan Harganya Lengkap

1. Amperemeter Analog

Amperemeter analog adalah alat pengukur yang menggunakan metode pembacaan melalui skala yang ditunjukkan oleh pointer (jarum penunjuk). Terdapat dua jenis amperemeter analog, yaitu:

  1. Amperemeter AC:
    Jenis amperemeter ini digunakan untuk mengukur arus listrik AC dan umumnya dipasang secara seri dalam rangkaian. Pengukuran arus listrik AC memerlukan amperemeter AC.
  2. Amperemeter DC:
    Amperemeter DC digunakan untuk mengukur arus listrik DC. Prinsip kerjanya serupa dengan amperemeter AC, namun penggunaannya tetap memerlukan pemasangan secara seri dalam rangkaian.

2. Amperemeter Digital

Amperemeter digital memungkinkan pengguna untuk melihat hasil pengukuran secara langsung dalam bentuk angka, berbeda dengan amperemeter analog.

Dengan demikian, pembacaan nilai pengukuran pada amperemeter digital lebih mudah. Pengguna hanya perlu melihat dan membaca angka yang ditampilkan pada layar display.

Jenis Amperemeter Berdasarkan Sistem Kerjanya

Selain berdasarkan metode pembacaannya, amperemeter juga dibedakan berdasarkan sistem kerjanya.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai berbagai jenis amperemeter berdasarkan cara kerjanya:

1. Hook

Amperemeter tipe hook memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah kemudahan penggunaannya.

Amperemeter hook dapat digunakan untuk mengukur arus bolak-balik. Selain itu, penggunaannya lebih praktis karena dapat memberikan hasil pengukuran secara instan.

Pengguna tidak perlu membuka atau mengganggu rangkaian saat melakukan pengukuran. Amperemeter hook dapat langsung ditempelkan pada objek yang akan diukur. Hal ini sangat praktis dan memudahkan pengguna.

2. Elektromekanis

Tipe elektromekanis bekerja dengan sistem elektromekanis. Jadi pengukuran dilakukan dengan melihat interaksi mekanis yang terjadi antara arus dengan medan magnet.

Selain itu, interaksi mekanis juga dapat terjadi pada konduktor yang dialiri dengan arus listrik.

3. Termal

Amperemeter termal bekerja dengan menggunakan prinsip ekspansi termal. Prinsip ini melibatkan pengamatan terhadap perubahan ekspansi pada konduktor.

Pada amperemeter termal, derajat panas yang dihasilkan akan sebanding dengan kuadrat dari arus yang mengalir melalui rangkaian tersebut.

Cara Menggunakan Amperemeter

Bagi mereka yang belum terbiasa menggunakan amperemeter, memahami cara membacanya mungkin agak membingungkan.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat diikuti untuk membaca amperemeter dengan benar. Berikut ini penjelasannya:

1. Cara Menggunakan Amperemeter Tanpa Clamp Ampere

Dalam penggunaan amperemeter, terdapat dua jenis, yaitu dengan clamp ampere dan tanpa clamp ampere. Versi tanpa clamp ampere umumnya digunakan pada amperemeter analog.

Baca Juga :   Pengertian Transducer Jenis dan Fungsinya Yang Tepat

Berikut ini beberapa langkah untuk membaca nilai arus menggunakan amperemeter tanpa clamp ampere:

  • Pasang amperemeter dalam susunan seri dengan beban yang akan diukur.
  • Atur knob pada amperemeter sesuai dengan perkiraan batas ukuran yang paling mendekati. Sesuaikan juga dengan jenis benda yang akan diukur.
  • Tentukan rentang batas ukur yang sesuai dan putar knob yang ada pada alat tersebut.
  • Nyalakan sumber tegangan dan perhatikan pergerakan jarum penunjuk pada layar display.
  • Untuk membaca nilai pengukuran, perhatikan angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

2. Cara Menggunakan Amperemeter Dengan Clamp Ampere

Clamp ampere umumnya terdapat pada amperemeter jenis digital. Keunggulan dari jenis digital ini adalah kalian dapat melakukan pengukuran tanpa harus memutus rangkaian listrik.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan amperemeter digital dengan clamp ampere:

  • Sesuaikan rentang pengukuran dengan perkiraan batas ukuran yang tepat.
  • Tempelkan klip ampere pada kabel rangkaian yang akan diukur.
  • Pada layar display akan muncul angka yang menunjukkan hasil pengukuran.

Baca Juga :

Penutup

Secara keseluruhan, amperemeter memainkan peran penting dalam dunia elektronik dan teknik listrik. Mengukur arus listrik dalam suatu rangkaian bukanlah tugas yang mudah, namun dengan bantuan alat ini, tugas tersebut menjadi lebih sederhana dan akurat.

Dengan memahami pengertian amperemeter dan cara kerjanya, kita dapat memanfaatkan alat ini dengan maksimal dan memahami lebih dalam tentang prinsip-prinsip dasar dalam ilmu elektronik. Selanjutnya, peran penting amperemeter dalam penelitian dan industri juga tidak bisa diabaikan.

Mengingat pentingnya alat ini, memahami cara kerja dan penggunaannya dengan benar tentunya sangat penting bagi siapa saja yang terlibat dalam bidang elektronik. Selamat belajar dan teruslah mengeksplorasi dunia listrik dan elektronik dengan semangat dan pengetahuan yang mumpuni.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Amperemeter: Fungsi, Bagian dan Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *