Rangkaian Tone Control Super Bass

Rangkaian Tone Control Super Bass Paling Nendang

Posted on

Finoo.id – Rangkaian Tone Control Super Bass Paling Nendang. Bagi para penggemar audio sound system, mungkin membuat amplifier sendiri dan berhasil merakitnya akan memberikan kepuasan tersendiri. Terutama jika amplifier tersebut menghasilkan nada-nada yang bagus, tentunya sangat memuaskan.

Oleh karena itu, pemilihan komponen-komponen yang terbaik sangat diperlukan agar hasil akhir memuaskan. Salah satu hal penting adalah memilih rangkaian tone control yang tepat.

kalian mungkin sudah tidak asing dengan istilah tone control, karena sudah banyak tone control yang dijual di toko elektronik dengan berbagai tipe dan jenisnya. kalian hanya perlu menyesuaikannya dengan model amplifier yang akan dirakit.

Salah satu tone control yang banyak disukai oleh para perakit amplifier sendiri adalah tone control super bass. Tone control ini akan lebih menonjolkan nada atau suara bass yang kuat, biasanya digunakan untuk amplifier stkalianr di rumah.

Pengertian Tone Control

Rangkaian Tone Control merupakan salah satu jenis pengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Secara dasar, tone control berfungsi untuk mengatur penguatan level nada bass dan nada treble. Nada bass adalah sinyal audio pada frekuensi rendah, sedangkan nada treble adalah sinyal audio pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Tone Control sederhana menghasilkan output yang cukup bagus dan bersih. Sinyal suara dari input sebelumnya diatur melalui potensiometer, kemudian dikuatkan oleh bagian op-amp menggunakan transistor, dan selanjutnya dihubungkan melalui kapasitor yang outputnya dapat diatur lagi pada bagian kontrol.

Prinsip kerja Rangkaian Tone Control terdiri dari pengaturan frekuensi rendah atau bass dan frekuensi tinggi atau treble. Setelah pengaturan tersebut, sinyal dikuatkan kembali pada bagian pengatur akhir menggunakan transistor yang sama. Tegangan yang dihasilkan oleh tone control ini berkisar antara 9 volt DC hingga 18 volt DC.

Tone Control yang menggunakan 4 transistor terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian penguat depan, bagian pengatur nada (tone control), dan bagian penguat akhir. Bagian depan dapat dibangun menggunakan 2 transistor yang disusun dalam penguat 2 tingkat. Bagian pengatur nada menggunakan sistem pengatur nada baxkalianl yang dapat mengontrol nada rendah dan tinggi. Bagian akhir menggunakan penguat 2 tingkat yang dibangun menggunakan transistor.

Rangkaian tone control baxkalianl merupakan rangkaian penguat dengan jaringan umpan balik (feedback) dan rangkaian filter aktif. Rangkaian baxkalianl hanya bergantung pada pengaturan potensiometer bass. Batas maksimum pengaturan potensiometer bass adalah penguatan maksimum bass (boost) dan batas minimum pengaturan potensiometer bass adalah pelemahan maksimum (cut).

Ketika frekuensi nada bass meningkat, akan memberikan efek pada resistor dan kapasitor sehingga tidak lagi mempengaruhi atau memberikan respons pada rangkaian tersebut. Sehingga frekuensi di atasnya tidak dipengaruhi oleh posisi potensiometer bass pada penguatan maksimum atau pelemahan maksimum, tetapi dibiarkan datar. Untuk nada treble, pada akhir frekuensi audio yang tinggi, kapasitor berperan seolah-olah terhubung langsung (short circuit). Penguatan akan diatur oleh potensiometer treble.

Baca Juga :   Cara Memasang Genset ke Listrik Rumah Pasti Berhasil

Prinsip Kerja Pengatur Nada (Tone Control)

Prinsip kerja rangkaian tone control terfokus pada frekuensi rendah atau bass dan frekuensi tinggi atau treble. Setelah pengaturan tersebut, sinyal dikuatkan kembali pada bagian pengatur akhir menggunakan transistor yang sama. Rangkaian tone control ini menghasilkan tegangan mulai dari 9 volt DC hingga 18 volt DC.

Tone Control Pasif

Meskipun karakter suara dari tone control pasif tidak sebaik tone control aktif, namun jika kalian ingin mencoba membuat rangkaian power amplifier mini sederhana untuk digunakan di ruangan-ruangan tertentu seperti kamar, kios, atau tempat kerja yang tidak membutuhkan suara yang terlalu keras dan nada bass yang kuat, kalian dapat menggunakan skema di bawah ini.

Tone Control Aktif

Terdapat berbagai jenis tone control aktif yang banyak digunakan, beberapa menggunakan penguat transistor dan beberapa lagi menggunakan IC untuk meningkatkan kekuatan sinyal audio dari input ke output.

Untuk pasokan daya pada tone control aktif, terdapat beberapa pilihan mulai dari daya 9Vdc hingga 24Vdc dengan tegangan tunggal (nonCT) atau tegangan simetris (CT), tergantung pada model yang diproduksi oleh pabrikannya.

Rangkaian Tone Control Super Bass

Tentunya banyak dari kalian yang mungkin masih bingung tentang rangkaian tone control super bass, terutama bagi para perakit ampli yang masih pemula. Namun, tidak perlu khawatir karena berikut ini akan disajikan gambar rangkaian tone control super bassnya. Silakan lihat gambar di bawah ini.

Bagaimana Jika Rangkaian Tersebut Bass Kurang Nendang?

Terkadang banyak perakit amplifier yang merasa kurang puas dengan nada bass yang dihasilkan. Mereka ingin tahu bagaimana cara membuat nada bass lebih nendang dan mantap.

Sebenarnya, cara untuk mendapatkan suara bass yang nendang dari amplifier rakitan cukup sederhana. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menambahkan atau memasang Giga Bass pada tone control. Dengan demikian, suara bass akan menjadi lebih kuat dan memukau.

Banyak perakit amplifier lain yang sudah mencoba menambahkan atau memasang Giga Bass pada tone control amplifier mereka dan berhasil meraih hasil yang memuaskan. Memang, bagi mereka yang ingin mendapatkan nada bass yang lebih mantap, menambahkan Giga Bass adalah saran yang sering diberikan.

Cara memasang Penguat Bass pada tone Control

Berikut adalah langkah-langkah untuk memasang penguat bass seperti Giga Bass, Turbo Bass, Galaxy, atau sejenisnya:

  1. Sambungkan tegangan dari power supply ke penguat bass sesuai dengan kebutuhan.
  2. Hubungkan input penguat bass ke terminal input RCA yang akan terhubung ke sumber audio atau preamp.
  3. Sambungkan output penguat bass ke input tone control.
  4. Terakhir, hubungkan output tone control ke amplifier atau terminal output.
Baca Juga :   Penyebab CDI Rusak dan Cara Mengatasinya dengan Mudah

Cara memodifikasi Tone Control dengan Subwoofer agar Bass lebih Nendang

Mendengarkan musik dengan nada bass yang empuk dan nendang memang memberikan kepuasan tersendiri. Itulah sebabnya banyak produk sound system rumahan, seperti speaker aktif atau kit tone control, yang dijual di toko-toko elektronik dilengkapi dengan filter subwoofer.

Filter subwoofer berfungsi untuk meningkatkan kejelasan dan kekuatan nada bass.

Namun, pada beberapa aksesoris amplifier yang menggunakan pengontrol frekuensi suara stkalianr, seperti tone control, hanya terdapat 4 pengatur suara. Hal ini membuat penggunaannya kurang optimal untuk menangani nada bass yang diinginkan.

Berikut adalah fungsi pengatur suara yang umum digunakan pada tone control:

  1. VOLUME: Berfungsi untuk mengatur pengerasan atau penurunan sinyal audio dari input.
  2. BASS: Digunakan untuk mengatur frekuensi nada rendah antara 20Hz hingga 500Hz.
  3. MIDLE: Digunakan untuk mengatur frekuensi nada menengah antara 1kHz hingga 5kHz.
  4. TREBLE: Digunakan untuk mengatur frekuensi nada tinggi di atas 10kHz hingga 20kHz.

Bagaimana cara memasang kit subwoofer atau filter subwoofer pada tone control atau amplifier? Bagi mereka yang sudah mahir atau berpengalaman dalam merakit perangkat audio, hal ini mungkin menjadi hal yang mudah.

Namun, bagi pemula, tidak ada salahnya untuk mengetahui cara pemasangannya agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pemasangan tersebut.

Power supply tone contol CT dan non-CT

Berikut adalah cara yang mudah untuk membuat power supply tone control CT (Center Tap) dan NonCT (Non-Center Tap) yang stabil tanpa perlu menambah trafo tambahan, hanya menggunakan satu trafo yang digunakan di amplifier.

Namun, bagaimana jika trafo pada amplifier hanya memiliki satu keluaran tegangan, misalnya 30V, dan tidak ada keluaran tegangan lain seperti 0.6V, 9V, atau 12V yang dibutuhkan oleh tone control.

Di sini, saya akan menjelaskan dua metode sederhana untuk menurunkan tegangan dari 24V atau 30V menjadi 12V yang stabil, sehingga kalian dapat menggunakannya sebagai sumber daya untuk tone control.

Metode pertama adalah dengan menggunakan dioda zener. Untuk langkah-langkah pemasangan dan bahan-bahan yang dibutuhkan, silakan lihat contoh gambar di bawah ini.

Cara Membuat tegangan 12V dengan dioda zener

Jika kalian mengalami kesulitan dalam mencari nilai dioda zener yang diperlukan atau sulit membaca kode angka pada tubuh dioda zener, alternatif lain yang dapat digunakan adalah IC regulator seri 78XX. IC regulator ini dapat digunakan untuk menurunkan tegangan. Seri 78XX dan 79XX umumnya digunakan pada power supply mixer, equalizer, crossover, dan sejenisnya karena lebih stabil daripada metode pertama. Untuk petunjuk lebih rinci mengenai cara membuatnya, kami telah menyediakan gambar di bawah ini.

Keterangan:

Penting untuk diingat saat memasang dioda zener, pastikan agar tidak terbalik. Kaki cathode (+) dioda zener harus terhubung dengan terminal positif power supply, sementara kaki anode (-) dioda zener harus terhubung dengan ground.

Ukuran dioda zener harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika kalian membutuhkan tegangan keluaran 12V, maka gunakan dioda zener dengan rating 12V. Jika kalian membutuhkan tegangan 15V, gunakan dioda zener dengan rating 15V, dan seterusnya. Jangan lupa untuk menambahkan elko sebagai filter pada rangkaian tersebut.

Baca Juga :   Pengertian Media Transmisi, Karakteristik dan Jenisnya

Cara Membuat tegangan simetris (CT) 12V

Jika kalian mengalami kesulitan dalam mencari nilai dioda zener yang diperlukan atau tidak dapat membaca kode angka pada tubuh dioda zener, kalian dapat menggunakan IC regulator seri 78XX untuk menurunkan tegangan.

Selain itu, IC regulator 78XX dan 79XX umumnya digunakan untuk power supply Mixer, Equalizer, Crossover, dan sejenisnya karena lebih stabil dibandingkan metode pertama. Untuk petunjuk lebih rinci mengenai cara membuatnya, kami telah menyediakan gambar di bawah ini.

Keterangan:

Dua digit pertama pada IC 78XX digunakan untuk tegangan positif (+), sementara dua digit pertama pada 79XX digunakan untuk tegangan negatif (-).

Jika kalian ingin menurunkan tegangan positif, gunakan IC dengan dua digit pertama 78. Namun, jika kalian ingin menciptakan tegangan simetris (CT), kalian perlu menggunakan keduanya, karena dua digit pertama 78 untuk tegangan positif (+) dan dua digit pertama 79 untuk tegangan negatif (-).

Sedangkan dua digit terakhir, seperti 7805 atau 7905, menunjukkan nilai tegangan keluaran (output) dari pin nomor 3.

Jika kalian membutuhkan tegangan 5V, pilihlah dua digit terakhir 05. Jika kalian membutuhkan tegangan 9V, pilihlah dua digit terakhir 09. Secara umum, IC regulator yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

Itulah dua cara mudah untuk menurunkan tegangan dari 24V menjadi 12V secara simetris (CT). Jika kalian ingin membuat tegangan tunggal (nonCT), kalian hanya perlu memasang satu dioda zener pada jalur arus positif.

Untuk metode kedua, kalian hanya perlu menggunakan satu IC seri 78XX. Cara memasangnya adalah dengan menghubungkannya ke tegangan negatif pada pin nomor 1.

Baca Juga :

Penutup

Dalam artikel ini, kami telah membahas tentang rangkaian tone control super bass yang dapat meningkatkan kualitas suara sistem audio kalian.

Dengan menggunakan rangkaian ini, kalian dapat mengoptimalkan tingkat bass pada output audio sehingga mendapatkan pengalaman mendengarkan yang lebih mendalam dan memuaskan.

Rangkaian tone control super bass ini terdiri dari beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk menciptakan suara bass yang kuat dan berkualitas.

Beberapa komponen utama yang digunakan dalam rangkaian ini adalah potensiometer, kapasitor, dan resistor. Potensiometer digunakan untuk mengontrol tingkat bass, sementara kapasitor dan resistor berfungsi untuk memfilter frekuensi dan meningkatkan respons bass.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Rangkaian Tone Control Super Bass Paling Nendang. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimaksih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *