Pengertian Relay Lampu Mobil

Pengertian Relay Lampu Mobil: Fungsi & Cara Kerjanya

Posted on

Finoo.id – Pengertian Relay Lampu Mobil: Fungsi & Cara Kerjanya. Relay lampu mobil memiliki peran yang sangat penting dalam sistem penerangan kendaraan. Fungsinya adalah untuk menguatkan arus listrik agar penerangan mobil dapat beroperasi secara optimal.

Selain menjadi komponen vital dalam sistem penerangan, relay juga berfungsi sebagai pengendali dan pelindung sistem kelistrikan pada mobil.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang fungsi relay lampu mobil, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dan cara pemasangannya. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di sini!

Pengertian Relay Lampu Mobil

Relay lampu mobil berperan sebagai perangkat elektronik yang bertugas mengatur dan mengendalikan aliran arus listrik. Relay ini memiliki peranan penting dalam penerangan dan sistem kelistrikan kendaraan.

Pemasangan relay memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan. Salah satunya adalah meningkatkan kinerja komponen-komponen mobil menjadi lebih optimal.

Hal ini terlihat dari beberapa indikator seperti suara klakson yang lebih keras, daya tahan saklar yang lebih lama, kinerja pendingin AC yang lebih baik, dan penerangan yang mencapai tingkat maksimal.

Sistem penerangan merupakan aspek krusial dalam sebuah mobil. Ketika terjadi masalah pada sistem ini, hal tersebut dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan saat Anda sedang mengemudi.

Fungsi Relay Lampu Mobil

Di dalam kendaraan bermotor, terdapat suatu komponen yang dikenal sebagai relay lampu. Relay lampu mobil memiliki peran utama dalam sistem kelistrikan kendaraan.

Selain itu, komponen ini juga memiliki beberapa peran lainnya yang perlu diperhatikan.

Berikut ini adalah penjelasan yang lebih detail mengenai setiap fungsi relay lampu mobil:

1. Membuat Saklar Awet

Fungsi utama dari relay lampu mobil adalah mengatur aliran arus listrik dalam rangkaian. Sebelum mencapai beban seperti lampu, klakson, AC, dan lainnya, arus listrik harus melalui relay dan saklar terlebih dahulu.

Relay berperan dalam menciptakan induksi elektromagnetik. Sementara itu, saklar bertugas hanya meneruskan arus listrik yang diterimanya dari relay, sehingga saklar memiliki beban kerja yang lebih ringan. Hal ini menyebabkan saklar menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.

Baca Juga :   Pengertian Microphone, Fungsi, Simbol & Cara Kerjanya

2. Sebagai Stabilizer

Salah satu fungsi relay lampu mobil yang lain adalah sebagai stabilisator. Pemasangan relay pada mobil memberikan dampak positif, termasuk membuat aliran arus listrik menjadi lebih stabil dan menghemat daya.

Dengan memasang relay, jalur arus listrik menuju beban menjadi lebih pendek. Akibatnya, arus listrik yang diterima menjadi lebih stabil, dan kinerja komponen-komponen mobil mencapai tingkat maksimal.

3. Melindungi Saklar dan Switch Lampu

Kerusakan atau pelelehan saklar dan switch lampu biasanya terjadi akibat korsleting listrik atau suhu yang terlalu tinggi.

Dengan menggunakan relay, aliran arus listrik menjadi lebih stabil dan terlindungi dari lonjakan arus yang tiba-tiba, yang dapat menyebabkan kerusakan mudah pada saklar dan switch lampu.

4. Sebagai Saklar Switch Elektromagnetik

Relay memiliki peran sebagai saklar atau switch elektromagnetik. Sebagai switch elektromagnetik, relay mengontrol medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir melalui rangkaian.

5. Sebagai Pengaman

Fungsi berikutnya dari relay lampu mobil adalah sebagai pengaman. Ketika terjadi korsleting dalam rangkaian, relay secara otomatis akan memutuskan aliran arus listrik.

Selain itu, jika rangkaian menerima aliran arus listrik yang terlalu tinggi, relay akan menjadi komponen pertama yang mengalami kerusakan. Hal ini juga menandakan bahwa rangkaian tersebut berada dalam kondisi abnormal.

Komponen – komponen Relay Lampu Mobil

Beberapa komponen yang terdapat dalam relay lampu mobil adalah:

  1. Koil (elektromagnetik): Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan medan magnet ketika arus listrik mengalir melaluinya. Medan magnet tersebut akan mempengaruhi tuas penarik dan saklar.
  2. Tuas penarik (armature): Merupakan komponen yang terhubung dengan koil. Ketika medan magnet terbentuk, tuas penarik akan bergerak sebagai respons terhadap medan magnet tersebut.
  3. Saklar: Komponen ini berperan dalam mengatur aliran arus listrik. Ketika tuas penarik bergerak akibat medan magnet, saklar akan membuka atau menutup jalur arus listrik sesuai dengan pergerakan tuas penarik.
  4. Pegas: Pegas digunakan untuk memberikan tekanan balik pada tuas penarik. Setelah medan magnet hilang, pegas akan mengembalikan tuas penarik ke posisi semula.

Jenis Relay Lampu Mobil Berdasarkan Posisi Awalnya

Berdasarkan posisi awalnya, terdapat dua jenis relay lampu mobil, yaitu:

Normally Close (NCT)

Relay dalam kondisi normally close adalah saat relay belum diaktifkan. Pada kondisi ini, relay dalam posisi tertutup (terhubung) sehingga aliran arus listrik dapat mengalir melalui relay.

Normally Open (NO)

Relay dalam kondisi normally open adalah saat relay sudah diaktifkan atau dialiri dengan arus listrik. Pada kondisi ini, relay dalam posisi terbuka (terputus), sehingga aliran arus listrik tidak dapat mengalir melalui relay.

Baca Juga :   √ Penyebab Tinol tidak Menempel di Objek saat di Solder

Jenis – jenis Relay Lampu Mobil

Di dunia mobil, terdapat berbagai jenis relay yang tersedia. Hal ini disebabkan karena tidak semua relay cocok untuk setiap jenis mobil.

Oleh karena itu, sebelum membeli komponen elektronik tersebut, konsumen perlu teliti dan mengetahui jenis relay yang cocok untuk kendaraan mereka.

Untuk menghindari kesalahan dalam pembelian, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan seorang mekanik sebelum membeli relay lampu mobil.

Berikut ini adalah beberapa jenis relay lampu mobil yang perlu diketahui:

  1. Relay Kaki 3
    Relay kaki 3 adalah jenis relay yang umum digunakan dalam mobil. Relay ini memiliki 3 kaki terminal, yaitu terminal 30, 86, dan 87. Biasanya digunakan untuk komponen dengan tegangan arus yang tidak terlalu besar.
  2. Relay Kaki 4
    Relay kaki 4 memiliki 4 kaki terminal. Biasanya digunakan untuk mengatur terminal 85. Digunakan dalam rangkaian listrik dengan beban tunggal, seperti klakson, lampu depan, dan fog lamp.
  3. Relay Kaki 5
    Relay kaki 5 digunakan pada terminal tambahan nomor 87a. Umumnya digunakan untuk lampu tambahan atau rem. Karena memiliki 5 kaki, relay ini memiliki kinerja yang lebih ringan dan dapat menghasilkan output beban ganda.
  4. Relay Kaki 8
    Relay kaki 8 memiliki 8 kaki terminal. Dengan jumlah kaki terminal yang banyak, relay ini dapat memberikan dua instruksi sekaligus pada satu saklar. Namun, penggunaan relay kaki 8 saat ini sudah jarang ditemui dan jarang digunakan dalam kendaraan.

Cara Kerja Relay Lampu Mobil

Cara kerja relay lampu mobil adalah sebagai berikut:

Ketika arus listrik mengalir ke dalam rangkaian, arus tersebut pertama-tama akan mengalir melalui koil (elektromagnetik) relay.

Di dalam koil, arus listrik akan memicu terbentuknya medan magnet yang akan menjadi sumber daya bagi relay.

Medan magnet tersebut akan menarik armature, sehingga saklar relay akan berpindah posisi dan mengalirkan arus listrik ke beban. Relay yang awalnya dalam posisi normally closed (NC) akan berubah menjadi normally open (NO).

Ketika arus listrik terputus, medan magnet akan hilang secara otomatis. Hal ini menyebabkan relay kembali ke posisi awalnya, yaitu normally closed (NC).

Kontruksi Relay Lampu Mobil

Untuk memahami lebih lanjut tentang kinerja relay lampu mobil, penting untuk mengetahui konstruksi relay pada jenis 4 kaki. Berikut adalah penjelasan mengenai konstruksi relay pada tipe mobil 4 kaki:

  1. Terminal 30: Terminal ini berfungsi sebagai sumber arus listrik. Arus listrik masuk melalui terminal ini sebelum dialirkan ke komponen atau beban yang terhubung dengan relay.
  2. Terminal 85: Terminal ini bertugas sebagai pembawa sinyal dari saklar utama. Terminal ini mendapatkan sinyal dari saklar untuk menentukan kapan relay harus aktif atau bekerja.
  3. Terminal 86: Terminal ini memiliki fungsi yang sama dengan selenoid dan terletak di dalam relay. Terminal ini akan menerima sinyal dari terminal 85 dan akan memicu aksi dalam relay untuk mengalirkan arus listrik ke beban.
  4. Terminal 87: Terminal ini terhubung langsung dengan beban atau komponen yang ingin dikendalikan oleh relay. Arus listrik akan dialirkan dari terminal 30 ke terminal 87 ketika relay aktif, sehingga menghidupkan atau mengendalikan beban tersebut.
Baca Juga :   √ Persamaan Transistor S8050 Serta Datasheet dan Fungsinya

Cara Pasang Relay Lampu Mobil

Penting untuk mencatat bahwa pemasangan relay lampu mobil sebaiknya dilakukan oleh mekanik atau profesional yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Namun, jika Anda ingin melakukan pemasangan secara mandiri, berikut adalah panduan cara memasang relay lampu mobil:

  1. Siapkan relay lampu baru sebagai pengganti relay lama.
  2. Lepaskan relay lama dari tempatnya.
  3. Hubungkan terminal positif baterai ke terminal 30 pada relay.
  4. Sambungkan terminal 87 pada beban utama, yaitu lampu mobil, menggunakan kabel yang sesuai.
  5. Hubungkan terminal 86 relay ke ground atau terminal negatif.
  6. Terakhir, pasangkan terminal 85 pada saklar lampu yang akan digunakan.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, kami harap pembahasan tentang pengertian relay lampu mobil ini memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk Anda.

Relay lampu mobil adalah komponen penting yang berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik ke lampu mobil, dan memastikan kerja lampu tetap optimal meski beban listrik bertambah.

Mampu memahami cara kerja dan fungsi relay dapat membantu Anda dalam merawat dan mengatasi masalah yang mungkin muncul pada sistem penerangan mobil Anda.

Ingatlah selalu bahwa pengetahuan yang baik tentang komponen-komponen mobil dan perawatannya tidak hanya membantu dalam menjaga performa mobil, namun juga dapat memperpanjang umur pakai dan meminimalisir potensi kerusakan. Selamat belajar dan selamat berkendara dengan aman!

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Relay Lampu Mobil: Fungsi & Cara Kerjanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *