Pengertian Stainless Steel

Pengertian Stainless Steel: Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan

Posted on

Finoo.id – Pengertian Stainless Steel: Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan. Stainless steel ialah jenis material yang terbuat dari logam yang paling banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Baik dalam bidang konstruksi, pembuatan furniture, produksi perkakas, hingga menjadi bahan dasar bagi peralatan medis.

Sesuai dengan namanya, bahan ini merupakan satu-satunya jenis logam yang tahan terhadap karat atau korosi secara alami. Karena sifat ini, daya tahannya jauh lebih superior jika dibandingkan dengan logam lain seperti baja atau aluminium.

Keunggulan tersebut juga menjadikan peralatan medis yang terbuat dari stainless steel aman digunakan dalam kontak langsung dengan tubuh manusia. Risiko kuman dari karat yang dapat menyebabkan tetanus atau memicu beragam penyakit lainnya pun tidak ada.

Pengertian Stainless Steel

Stainless steel, yang sering juga disebut baja tahan karat, merupakan istilah umum yang merujuk kepada beragam jenis baja. Seperti semua jenis baja lainnya, stainless steel terbentuk dari paduan antara besi dan karbon melalui dua tahap proses.

Pada tahap pertama, dilakukan proses peleburan menggunakan Electric Arc Furnace (EAF) untuk melelehkan scrap dan ferro alloy berkarbon tinggi sebagai sumber krom yang terjangkau. Kemudian, lelehan ini disempurnakan melalui proses menggunakan alat Argon Oxygen Decarburizer (AOD) dalam tahap kedua. Pada tahap ini, kandungan karbon dan pengotor lainnya akan dihilangkan.

Yang membedakan Stainless Steel adalah penambahan unsur kromium (Cr) dan elemen paduan lain seperti nikel (Ni), yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang tahan terhadap korosi. Stainless steel adalah paduan besi yang memiliki kandungan minimal 12% Chromium.

Fungsi Stainless Steel

1. Industri Kimia

Stainless steel memiliki beragam peranan, salah satunya di sektor industri kimia. Dengan ketahanannya terhadap korosi, stainless steel telah dimodifikasi agar sesuai untuk penerapan dalam industri ini.

Baca Juga :   √ Mengenal Jenis Terpal dan Kegunaanya Berdasarkan Kebutuhan

Bahkan, material ini dirancang dengan kualitas yang mampu beroperasi pada suhu yang lebih tinggi, memungkinkan penggunaannya dalam pembuatan tangki penyimpanan, sistem pipa, dan katup.

2. Bidang Kedokteran

Tak hanya di industri kimia, stainless steel juga memiliki peran sangat penting di bidang medis. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang tahan terhadap korosi dan kemampuannya untuk di-sterilkan.

Karena alasan tersebut, penggunaan stainless steel sangatlah ideal dalam lingkungan steril seperti dunia medis, digunakan dalam pembuatan peralatan bedah, alat gigi, pemindai MRI, sterilisator uap, dan lainnya.

3. Kebutuhan Konstruksi dan Arsitektur

Khususnya dalam bidang konstruksi, stainless steel harus memiliki fleksibilitas, kekuatan, dan daya tahan terhadap korosi.

Dengan karakteristik inilah, bahan ini sering digunakan dalam proyek-proyek konstruksi modern. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada elemen eksterior, melainkan juga umum diterapkan dalam bagian interior.

Jenis-jenis Stainless Steel

Seperti yang diungkapkan oleh Kalpakjian dan rekan-rekannya (2009), stainless steel atau baja tahan karat dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, termasuk baja tahan karat martensit, baja tahan karat ferit, baja tahan karat austenit, baja tahan karat berfasa gkalian (duplex), dan baja tahan karat dengan pengerasan presipitasi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing jenisnya:

1. Baja tahan karat austenit

Jenis baja ini pada umumnya mengandung krom, nikel, dan mangan yang tercampur dengan besi. Mereka memiliki sifat non-magnetik dan ketahanan terhadap korosi yang sangat baik, tetapi rentan terhadap retakan akibat tegangan korosi. Baja austenit diadakan keras melalui proses pendinginan. Baja ini termasuk yang paling lentur di antara semua jenis baja tahan karat, dan dapat dengan mudah diubah bentuknya. Baja jenis ini digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, termasuk peralatan dapur, perabot, konstruksi pengelasan, alat transportasi ringan, tungku pembakaran, serta bagian dari perangkat penukar panas.

2. Baja tahan karat ferit

Baja ini mengandung kromium dengan kadar yang tinggi, yaitu lebih dari 27%. Mereka bersifat magnetik dan memiliki ketahanan terhadap korosi yang baik, namun memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan baja tahan karat austenit. Baja tahan karat ferit diperkeras melalui proses pengolahan dingin dan tidak cocok untuk perlakuan panas. Biasanya digunakan untuk aplikasi non-struktural seperti peralatan dapur dan hiasan otomotif.

Baca Juga :   √ Mengenal Material Polikarbonat, Karakteristik & Kelebihanya

3. Baja tahan karat martensit

Sebagian besar baja tahan karat martensit tidak mengandung nikel dan dapat mengalami pengerasan melalui perlakuan panas. Kandungan kromiumnya sekitar 15%. Baja ini memiliki sifat magnetik dan menunjukkan kekuatan yang tinggi, keras, memiliki ketahanan lelah yang baik, kualitas tampilan yang baik, serta ketahanan terhadap korosi yang moderat. Baja tahan karat martensit umumnya digunakan untuk perkakas pemotong seperti pisau, gunting, peralatan bedah, instrumen, katup, dan pegas.

4. Baja tahan karat duplex (berfasa ganda)

Baja ini adalah hasil gabungan antara struktur austenit dan ferit. Mereka menunjukkan kekuatan yang solid, memiliki tingkat ketahanan korosi yang tinggi (dalam berbagai kondisi lingkungan), dan ketahanan terhadap retakan akibat tegangan korosi yang lebih unggul daripada baja tahan karat austenit. Jenis baja ini umumnya digunakan pada komponen alat penukar panas.

5. Baja tahan karat pengerasan presipitasi

Baja ini mengandung kromium dan nikel, serta kadang-kadang ditambahkan dengan tembaga, aluminium, titanium, atau molibdenum. Mereka menonjol dengan ketahanan terhadap korosi dan tampilan bahan yang bagus, juga menunjukkan kekuatan yang tinggi pada suhu tinggi. Penggunaan utama dari jenis baja ini adalah dalam industri penerbangan dan komponen struktural pesawat luar angkasa.

Keuntungan dan Kelemahan Material Stainless Steel

Sebagai salah satu material yang banyak digunakan dalam berbagai industri, terdapat sejumlah manfaat yang diperoleh dari penggunaan stainless steel. Namun, ada pula beberapa aspek yang dapat dianggap sebagai kekurangan dari bahan ini. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari stainless steel:

Keunggulan Stainless Steel

  1. Ketahanan terhadap korosi: Stainless steel sangat tahan terhadap korosi, membuatnya cocok untuk berbagai lingkungan, termasuk yang bersifat outdoor dan kelautan.
  2. Kekuatan dan tahan lama: Kekuatan dan daya tahan stainless steel telah dikenal luas, menjadikannya ideal untuk industri yang memerlukan bahan kuat dan awet.
  3. Kemudahan pembersihan: Sifat mudah dibersihkan dan dirawat membuat stainless steel ideal untuk industri makanan dan minuman yang mengedepankan kebersihan.
  4. Daur ulang: Kemampuan untuk didaur ulang sepenuhnya menjadikan stainless steel ramah lingkungan.
    Tidak magnetik: Mayoritas jenis stainless steel tidak bersifat magnetik, cocok untuk aplikasi yang menghindari bahan magnetik.
  5. Perawatan minimal: Perawatan stainless steel cenderung minim, tanpa perlunya pengecatan atau pelapisan tambahan, menghemat waktu dan biaya dalam jangka panjang.
Baca Juga :   √ Mengenal GRC untuk Dinding Luar Rumah, Berikut Penjelasanya!

Kekurangan Stainless Steel

  1. Biaya: Umumnya, stainless steel lebih mahal daripada jenis baja lain seperti baja karbon. Hal ini membuatnya kurang ekonomis dalam beberapa aplikasi.
  2. Berat: Stainless steel memiliki densitas lebih tinggi daripada jenis baja lain, sehingga umumnya lebih berat. Ini perlu dipertimbangkan dalam aplikasi di mana bobot menjadi faktor kunci.
  3. Konduktivitas termal rendah: Konduktivitas termal yang rendah mengakibatkan stainless steel tidak efisien dalam mentransfer panas.
  4. Sulit untuk dilas: Stainless steel bisa sulit diolah melalui pengelasan, memerlukan peralatan dan teknik khusus. Ini dapat meningkatkan biaya dan kompleksitas dalam pembuatan komponen dari stainless steel.
  5. Keterbatasan ketersediaan: Beberapa jenis stainless steel mungkin sulit didapatkan atau hanya tersedia dalam jumlah terbatas, bisa menjadi kendala dalam beberapa aplikasi.

Penggunaan baja anti karat pada kehidupan sehari-hari

Industri Makanan

  • Troli Makanan
  • Troli Barang
  • Troli Bagasi
  • Pengaduk Makanan
  • Sendok, Garpu, dan lainnya

Kebutuhan Dapur dan Industri Hotel

  • Kompor
  • Set Dapur
  • Pemanas Handuk
  • Pemanas Piring
  • Tempat Sampah
  • Lemari Dapur

Perlengkapan Stainless Steel Lainnya

  • Meja Komputer
  • Bingkai Pintu dan Jendela
  • Meja Kerja
  • Tiang Penyekat Antrian
  • Rak Bunga

Baca Juga :

Penutup

Dalam mengakhiri ulasan ini, kita telah memahami betapa pentingnya mengetahui tentang Stainless Steel. Sebagai material yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi, pengertian Stainless Steel bukan hanya soal logam tahan karat, melainkan juga kisah di balik kekuatan, durabilitas, dan ketahanannya terhadap berbagai kondisi.

Kita diingatkan bahwa dalam dunia material, pemilihan yang tepat dan berdasarkan pengetahuan mendalam akan selalu memberikan hasil terbaik.

Sehingga, mengenal lebih dekat tentang Stainless Steel bukan hanya sekedar menambah wawasan, namun juga investasi dalam memilih material berkualitas untuk kebutuhan kita.

Demikianlah artikel finoo.id yang membahas tentang Pengertian Stainless Steel: Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *