Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling

Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling Yang Paling Tepat

Posted on

Finoo.id – Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling Yang Paling Tepat. Seperti yang diketahui, saat ini banyak individu yang merancang berbagai model plafon untuk rumah mereka, salah satunya adalah plafon gantung (drop ceiling). Plafon ini bertujuan untuk meningkatkan keindahan dan estetika dalam ruangan.

Selain itu, plafon gantung (drop ceiling) juga dapat memberikan aksen pada pencahayaan dengan cara menambahkan elemen tambahan, yaitu pencahayaan tidak langsung (indirect lighting). Pencahayaan tidak langsung ini dapat menciptakan efek cahaya yang mewah dari dalam struktur plafon gantung di dalam ruangan.

Secara umum, dalam pembuatan plafon gantung (drop ceiling) di rumah-rumah, material yang sering digunakan adalah gypsum atau PVC. Hal ini tidak tanpa alasan, karena harga gypsum atau PVC cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan material sejenis, sementara kekuatannya tetap terjamin.

Jika kalian berencana untuk menginstal plafon gantung (drop ceiling) di rumah kalian, disarankan untuk menghitung estimasi biaya proyek secara keseluruhan terlebih dahulu. Untuk membantu kalian, berikut penjelasan mengenai cara menghitung biaya keseluruhan untuk plafon gantung (drop ceiling) dalam berbagai ukuran.

Apa itu Plafon Drop Ceiling?

Plafon Drop Ceiling adalah jenis plafon yang terbuat dari bahan ringan seperti kayu, gypsum, atau plastik PVC. Jenis plafon ini dipasang pada rangka kayu atau besi yang digantung di langit-langit menggunakan kawat penggantung.

Tujuannya adalah untuk memberikan tampilan yang lebih rapi dan halus pada langit-langit. Plafon drop ceiling biasanya banyak digunakan dalam bangunan modern, seperti ruang kantor, ruang rapat, ruang kelas, dan area publik lainnya.

Tentunya, kalian mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara menghitung kebutuhan bahan dan perkiraan biaya untuk membuat plafon drop ceiling? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita eksplorasi dengan lebih rinci dalam artikel ini.

Fungsi Drop Ceiling

1. Pencahayaan Tambahan dan Dimensi Visual

Drop ceiling memberikan ruang untuk pencahayaan tambahan dengan penempatan lampu yang tersembunyi di dalamnya. Pencahayaan ini tidak hanya menerangi ruangan, tetapi juga menekankan dimensi dari drop ceiling itu sendiri, menciptakan efek visual yang menarik.

2. Menyembunyikan Kabel dan Perlengkapan Pencahayaan

Drop ceiling dapat digunakan untuk menyembunyikan kabel-kabel lampu dan perangkat pencahayaan lainnya. Hal ini membantu menciptakan tampilan yang lebih rapi pada langit-langit, dengan semua komponen pencahayaan tertutup dengan baik.

3. Pengendali Akustik

Material lembut dan tidak licin pada drop ceiling membantu meningkatkan kualitas akustik dalam ruangan. Ini membantu mengurangi pantulan suara pada permukaan keras seperti yang sering terjadi di kamar mandi. Selain itu, material drop ceiling dapat dikombinasikan dengan panel akustik gantung untuk hasil yang lebih baik.

Baca Juga :   √ Apa Itu Sketsel? Fungsi Serta Jenis-Jenisnya Lengkap

4. Peningkatan Sirkulasi Udara

Drop ceiling dapat digunakan untuk menciptakan ventilasi yang lebih baik dalam ruangan. Hal ini memungkinkan sirkulasi udara yang lebih efisien, menjaga suhu ruangan tetap nyaman, dan meningkatkan insulasi termal.

5. Kemudahan Perawatan

Drop ceiling mempermudah akses untuk perawatan rumah, seperti pemasangan atau penggantian lampu. Selain itu, drop ceiling juga melindungi bagian atas rumah dari debu dan kerusakan, memperpanjang umur dan menjaga keindahan ruangan.

6. Estetika Ruangan yang Meningkat

Selain fungsi-fungsi praktisnya, drop ceiling juga memberikan tampilan yang rapi dan menyempurnakan estetika interior ruangan. Ini mengubah tampilan langit-langit menjadi lebih menarik dan modern, memberikan sentuhan akhir yang indah pada desain ruang.

Karakteristik Khas Plafon Drop Ceiling

  1. Terbuat dari Bahan Ringan, Seperti Gipsum
    Plafon Drop Ceiling dibuat dari panel-panel ringan, seperti gipsum, yang mempermudah proses pemasangan dan perawatan.
  2. Menggunakan Rangka Metal dengan Profil “T” atau “L”
    Plafon ini menggunakan rangka metal dengan profil “T” atau “L” yang terpasang pada dinding atau atap. Hal ini memberikan kekuatan dan kestabilan pada plafon.
  3. Pemasangan yang Sederhana dan Cepat
    Panel plafon diikat pada rangka metal dengan klip atau pengait, memudahkan proses pemasangan dan pelepasan. Pemasangannya lebih sederhana dan cepat dibandingkan plafon konvensional berkat bahan ringannya.
  4. Permukaan Rata dengan Tampilan Modern
    Permukaan plafon Drop Ceiling terlihat rata dan modern, memberikan sentuhan kontemporer pada interior rumah.
  5. Ideal untuk Menyembunyikan Instalasi yang Kurang Estetis
    Plafon ini cocok untuk menyembunyikan instalasi pipa, kabel listrik, dan AC yang mungkin kurang estetis pada langit-langit, menciptakan tampilan yang lebih bersih dan rapi.
  6. Fleksibilitas dalam Desain, Warna, dan Tekstur
    Plafon Drop Ceiling dapat disesuaikan dengan beragam desain, warna, dan tekstur, memungkinkan kalian menciptakan tampilan interior yang unik sesuai dengan preferensi pribadi.
  7. Kemampuan Penyerapan Suara
    Plafon ini juga memiliki kemampuan dalam menyerap suara, menjadikannya pilihan yang tepat untuk ruangan yang memerlukan peredam suara, seperti ruang kedap suara.

Kebutuhan Komponen Plafon Drop Ceiling

Dalam proses perhitungan biaya untuk pemasangan plafon drop ceiling, pemilik rumah perlu memahami secara detail komponen-komponen yang diperlukan. Komponen-komponen ini mencakup penggunaan alat, bahan, dan jumlah pekerja konstruksi yang terlibat dalam proyek.

Pemahaman mengenai kebutuhan komponen ini menjadi penting agar pemilik rumah dapat menghindari peningkatan yang tak terduga dalam anggaran proyek. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah beberapa komponen utama yang diperlukan dalam pembangunan plafon drop ceiling:

Bahan-Bahan Material:

  1. Besi hollow atau baja ringan kanal C.
  2. Material plafon seperti gipsum atau PVC.
  3. Komponen pendukung lainnya seperti sekrup.
  4. Rod atau kawat untuk pemasangan.

Pekerja Borongan:

  1. Pekerja biasa yang akan membantu dalam proses pemasangan.
  2. Tukang ahli yang memiliki keahlian khusus dalam pemasangan plafon.
  3. Kepala tukang yang mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan.
  4. Mandor yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan proyek.

Perlu dicatat bahwa kehadiran kepala tukang dan mandor bisa dihilangkan jika proyek pemasangan plafon drop ceiling dilakukan dalam skala yang lebih kecil. Ini dapat membantu mengurangi biaya dan mempermudah pengelolaan proyek bagi pemilik rumah.

Baca Juga :   √ Apa Itu Furniture? Pengertian, Fungsi, Sejarah, Jenis, Contoh

Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling

Salah satu alasan utama mengapa orang memilih menggunakan pekerja borongan dalam pembuatan plafon drop ceiling adalah karena HARGA BORONGAN PASANG PLAFON cenderung lebih ekonomis daripada menggunakan pekerja harian. Selain itu, proses pengerjaannya juga lebih efisien, menghemat waktu secara signifikan.

Dari sudut pkalianng yang lebih rinci, plafon drop ceiling memberikan tampilan permukaan bidang yang umumnya menurun. Jarak turunnya ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pemilik rumah, berkisar antara 15 hingga 20 centimeter.

Namun, penting untuk diingat bahwa proses pemasangan plafon drop ceiling sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan pembuatan plafon datar. Untuk memahami dengan lebih baik langkah-langkah perhitungan biaya pemasangan plafon drop ceiling dalam berbagai ukuran, mari kita perhatikan panduan berikut ini.

Volume Plafon Drop Ceiling

Langkah pertama dalam tata cara menghitung borongan plafon drop ceiling adalah menentukan volume area kerja terlebih dahulu. Berbeda dengan perhitungan volume plafon datar yang menggunakan rumus panjang dikali lebar, plafon drop ceiling memerlukan rumus panjang dikali lebar ditambah dengan panjang drop ceiling.

Misalnya, jika kalian hendak membuat plafon drop ceiling dengan menggunakan bahan material gypsum dan rangka besi hollow berpanjang 2.5 meter serta lebar 1.5 meter untuk ruang tamu berukuran 4 meter x 3 meter, berikut adalah tata cara menghitung total volume area kerja:

Diketahui:

  • Panjang drop ceiling: 2.5 meter.
  • Lebar drop ceiling: 1.5 meter.
  • Panjang total plafon: 4 meter.
  • Lebar total plafon: 3 meter.

Perhitungan:

  • Volume plafon: Panjang x Lebar.
  • Volume plafon: 4 m x 3 m = 12 m².
  • Panjang total drop ceiling: (2 x Panjang) + (2 x Lebar).
  • Panjang total drop ceiling: (2 x 2.5 m) + (2 x 1.5 m).
  • Panjang total drop ceiling: 5 m² + 3 m² = 8 m².
  • Volume total area kerja: Volume plafon + Panjang drop ceiling.
  • Volume total area kerja: 12 m² + 8 m² = 20 m².

Biaya Plafon Drop Ceiling

Langkah selanjutnya adalah menghitung biaya untuk pembuatan plafon drop ceiling dengan material gypsum dan rangka besi hollow seluas 20 meter persegi menggunakan jasa pekerja borongan. Dalam konteks ini, pekerja borongan umumnya menawarkan layanan yang mencakup pembelian bahan material hingga biaya keseluruhan borongan.

Biasanya, para kontraktor mengenakan tarif borongan untuk pembuatan plafon model drop ceiling dengan material gypsum dan rangka besi hollow sekitar Rp 170.000 hingga Rp 200.000 per meter persegi. Berikut adalah tata cara menghitung biaya keseluruhan untuk plafon drop ceiling:

  • Biaya plafon drop ceiling: Volume area kerja x Harga borongan.
  • Biaya plafon drop ceiling: 20 m² x Rp 195.000 = Rp 3.900.000.

Jadi, total biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan plafon dengan material gypsum dan rangka besi hollow model drop ceiling berukuran 2.5 meter x 1.5 meter pada ruangan berukuran 4 meter x 3 meter menggunakan jasa pekerja borongan adalah sekitar Rp 3.900.000. Biaya ini mencakup pembelian material, ongkos pekerja borongan, dan biaya pemasangan profil gypsum.

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memasang Drop Ceiling

Aspek yang paling krusial dan harus dipertimbangkan dengan serius dalam pemasangan drop ceiling adalah ketinggian antara lantai dan langit-langit. Karena drop ceiling memerlukan ruang di atas kepala, penting untuk memastikan bahwa ada headroom yang memadai agar ruangan tidak terasa rendah dan sirkulasi udara tetap berjalan lancar.

Baca Juga :   √ Apa itu Rak Ambalan? Berikut Penejelasan Lengkapnya

Kelebihan dan kekurangan

Terdapat beberapa aspek positif dan negatif yang terkait dengan penggunaan elemen konstruksi ini. Informasi berikut ini diambil dari sumber therenopros.ca.

Keunggulan

  1. Estetika yang Menarik: Plafon ini menawarkan keindahan visual yang lebih menarik daripada plafon stkalianr dengan kontur-kontur yang menarik. kalian dapat menambahkan unsur dekoratif seperti pencahayaan tidak langsung (indirect lighting) untuk menciptakan pencahayaan yang lebih atraktif.
  2. Penyembunyian Instalasi: Rongga yang ada pada plafon ini dapat digunakan untuk menyembunyikan berbagai jenis instalasi seperti kabel, pipa, atau saluran lainnya. Hal ini memberikan tampilan interior yang lebih rapi dan bersih.
  3. Efek Akustik Positif: Plafon ini juga berfungsi sebagai peredam suara dan penyerap suara, mengurangi gangguan suara dari luar ruangan dan mencegah suara dari dalam ruangan menyebar ke luar. Untuk meningkatkan efek ini, kalian dapat mempertimbangkan penambahan material isolasi.
  4. Beragam Pilihan Bentuk: kalian memiliki banyak pilihan bentuk, warna, dan material yang dapat digunakan dalam desain plafon ini. Material seperti kayu, serat, gipsum, plastik, dan lainnya dapat digunakan untuk menciptakan variasi bentuk yang unik sesuai dengan preferensi kalian.

Kekurangan

  1. Rentan Kotor dan Rusak: Plafon ini cenderung lebih rentan terhadap noda dan kerusakan dibandingkan dengan jenis plafon lainnya. Menghilangkan noda yang menempel pada panel bisa menjadi tugas yang sulit, dan jika terjadi kebocoran, plafon bisa berubah warna menjadi kuning atau kecoklatan.
  2. Reduksi Dimensi Ruangan: Keberadaan langit-langit yang menggantung dapat mengurangi dimensi ruangan, membuatnya terasa lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa desain plafon cocok dengan ukuran ruangan tempatnya diaplikasikan.
  3. Biaya Lebih Tinggi: Pemasangan plafon jenis ini memerlukan proses teknis yang lebih rumit daripada plafon stkalianr, sehingga biaya yang diperlukan cenderung lebih tinggi.

Baca Juga :

Penutup

Dalam mengakhiri artikel finoo.id ini dengan fokus pada “Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling,” kita telah menjelaskan langkah-langkah penting untuk menghitung biaya pemasangan plafon drop ceiling dengan detail yang dibutuhkan.

Dari menentukan volume area kerja hingga menghitung biaya borongan, semoga panduan ini bermanfaat bagi mereka yang ingin merancang dan mengaplikasikan plafon drop ceiling dalam proyek desain interior mereka.

Dengan pemahaman yang tepat, kalian dapat menghasilkan ruangan yang indah dan fungsional sesuai dengan kebutuhan kalian, sambil menghindari kejutan biaya yang tidak diinginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *